Bantu Masyarakat Kembangkan Usaha, Ini yang Dilakukan Dosen Unibos

Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebagai salah satu program pengabdian masyarakat, Dosen Universitas Bosowa (Unibos) gelar Workshop Kewirausahaan.

Kegiatan ini dilakukan di Desa Galung Kabupaten Barru. Rabu, 28 Agustus 2019.

Workshop kewirausahaan yang dilakukan fokus ditujukan untuk Badan Usaha Milik Desa (Bundes) di Desa Galung yang diikuti 20 orang.

- Iklan -

Kewirausahaan yang dilakukan yaitu, pengembangan dalam manajemen produk khususnya Produk Rengginang dengan berbagai varian rasa seperti melon, anggur, durian, jeruk dan pisang ambon.

Dalam workshop ini, Dosen Unibos termasuk Dr Hasanuddin Remmang, Dr Muhlis Ruslan dan Dr Sri Mulyani yang merupakan Dosen Fakultas Ekonomi Unibos membantu masyarakat mengelola produk dari segi penyiapan alat dan bahan, proses pembuatannya sampai dengan proses pemasaran yaitu memberikan label khusus pada kemasan.

Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Sebagai Ketua Tim Pelaksana, Dr Sri Mulyani menuturkan beberapa manfaat dan maksud kegiatan tersebut dilakukan.

- Iklan -

“Disini kita ingin memberi pemahaman kepada masyarakat khususnya para pelaku usaha agar terampil untuk mengelola atau memanage usaha dengan baik. Tujuan jangka panjang yang ingin kami peroleh yaitu agar usaha tersebut dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan dan mampu menambah sumber perekonomian masyarakat,” tutur Dr Sri Mulyani.

Kegiatan ini turut dihadiri  Kepala Desa Galung, Jumardin Jafar S.PDi.

Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

Dalam kegiatan ini, Dosen Unibos Dr Hasanuddin Remmang selaku pemateri juga memberikan beberapa arahan kepada masyarakat desa terkait pentingnya didirikan BUNDES di setiap desa.

- Iklan -

“Semestinya memang setiap desa harus memiliki BUNDES atau Badan Usaha Milik Desa. Ini akan sangat berguna untuk pemberdayaan masyarakat mengenai potensi-potensi sumberdaya alam yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas Hasanuddin.

Sebagai masyarakat desa, kata Hasanuddin, juga harus mampu melihat peluang mana yang bisa dikelola untuk dapat memiliki nilai lebih di masyarakat. Karena sekarang itu, produksi dan promosi juga telah memasuki era moderen.

“Jadi masyarakat harus dibimbing untuk berbaur dengan era saat ini agar produk yang dipasarkan tetap berjalan,” tutur Hasanuddin. (FP/Rls)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU