5 Makanan yang Dapat Melatih Otak Jadi Lebih Sehat

3. Gandum Utuh

Penyuka gandum utuh tentu harus bersenang hati, sebab dengan mengonsumsi makanan ini bam mengurangi risiko jantung. Gandum utuh sendiri meliputi oatmeal, roti gandum, sereal gandum, sampai beras merah.

Gandum utuh sendiri memiliki kandungan serat, vitamin E, dan omega-3 yang tinggi. Jadi, dengan memakan gandum utuh, asupan darah ke seluruh organ tubuh akan berjalan dengan lancar. Begitupun denganotak.

4. Ikan

Ikan menjadi salah satu makanan yang bisa melatih kinerja otak. Kamu bisa mengonsumsi ikan, seperti salmon, tuna, mackerel, sarden, dan lain sebagainya. Pilih saja ikan yang banyak mengandung asam lemak omega-3, karena kandungan ini lah yang akan memberikan manfaat langsung pada kesehatan organ tubuh secara keseluruhan.

- Iklan -
Baca Juga:  Manfaat Kurma Saat Berpuasa

Kenapa sih harus memilih konsumsi imam berminyak? Hal ini dikarenakan didalamnya terdapat kandungan bentuk aktif dari lemak EPA dan DHA, yang bermanfaat sangat baik bagi kinerja otak.

5. Sayuran Berdaun Gelap

Untuk sayuran sih memang makanan wajib yang harus dikonsumsi untuk tubuh, terlebih lagi otak. Jika ingin melatih kinerja otak, konsumsilah sayuran berdaun gelap, seperti bayam, brokoli, atau kale. Sayuran-sayuran ini memiliki sumber vitamin E dan folat yang tinggi.

Jika kamu mengonsumsi sebanyak 225 gram bayam mentah, nantinya kamu akan memiliki 15 persen dari asupan vitamin E harian. Sedangkan jika mengonsumsi 100 gram bayam masak, akan memberikan 25 persen asupan harian.

- Iklan -
Baca Juga:  Manfaat Kurma Saat Sahur dan Berbuka Puasa

Bagaimana dengan brokoli? Sayuran yang satu ini memiliki kandungan Vitamin K yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan otak. Pada brokoli juga terdapat kandungan senyawa glucosinolates tinggi, yang berfungsi dalam memperlambat kerusakan pada neurotransmitter, asetilkolin, yang dibutuhkan agar sistem saraf pusat dalam otak bisa bekerja dengan baik, sekaligus mampu menjaga kesehatan otak dan ingatan yang tajam. Tingkat asetilkolin yang rendah telah dikaitkan dengan Alzheimer.

Rezya

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU