7 Tips Mengembangkan Potensi Anak Usia Dini

Tradisi di sini adalah berbagai bentuk pembiasaan positif, misalnya membaca, perhatian dan tanggung jawab terhadap tugas, mencari informasi untuk menyelesaikan masalah, dan berbagai sifat-sifat positif lain.

Berikan stimulasi yang sesuai tahapan usia anak; mulai dari perkembangan motoriknya, bahasa, berpikir dan sebagainya. Dari pengamatan sehari-hari yang dilakukan orang tua, dan minat serta kemampuan anak, akan terlihat kecenderungan dan kemampuan tertentu dalam dirinya.

Stimulasi yang diberikan tidak boleh hanya berdasarkan satu aspek saja, tetapi harus diberikan secara menyeluruh pada berbagai aspek, misalnya saja sistem penginderaan. Sistem penginderaan ini termasuk di dalamnya pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman dan pengecapan.

- Iklan -

Selain itu, stimulasi yang diberikan harus juga dapat merangsang gerakan, baik gerakan kasar maupun halus. Kemudian stimulasi juga harus dapat merangsang perasaan dan pikiran anak. Pada usia 0- 3 bulan, misalnya, stimulasi dilakukan dengan memberikan senyuman, berbicara, menirukan ocehan anak, membunyikan berbagai suara sampai manggerakkan benda-benda berwarna mencolok.

Kemudian pada usia hingga 6 bulan stimulasi dapat ditambah dengan bermain mencari sumber suara, mengulang beberapa kata, meraih dan memegang mainan, dirangsang tengkurap dan lain sebagainya.

Hal yang mesti diingat oleh, stimulasi sebaiknya dilakukan secara terus menerus setiap ada kesempatan, misalnya sambil mengganti popok ataupun sambil memberi makan. Semua itu dilakukan dalam suasana bermain, penuh kegembiraan dan bervariasi. Pada fase berikutnya, rangsanglah anak agar tertarik untuk mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai hal di lingkungannya.

- Iklan -

3. Berikan dukungan

Berikan dukungan kepada anaknya tentang banyak hal, baik bersifat material, seperti permainan, atau hadapkan anak dengan berbagai persoalan dan dampingi mereka untuk belajar bagaimana menyikapi persoalan tersebut.

Berikan perhatian penuh pada anak dan kondisikan untuk selalu merasakan kenyamanan. Perhatian apresiasi yang diberikan kepada akan membuat kemampuan dan kecerdasannya terus tumbuh berkembang.

4. Berikan pujian

Lemparkan pujian kepada anak ketika ia telah menguasai sebuah kebiasaan sekecil apapun. Berikan pula pujian ketika ia menunjukkan hasil karyanya. Ketika kemampuan anak telah mulai terlihat, giliran menyalurkannya dengan baik. Penghargaan yang kita berikan akan memacu motivasinya untuk terus mencoba.

- Iklan -

Meskipun masih kita rasa kurang, jangan sampai kita mencemooh hasil yang telah anak-anak lakukan karena ini akan berbahaya bagi kelangsungan rasa percaya dirinya. Anak yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan lebih kuat menghadapi tekanan dari lingkungannya daripada anak yang rendah diri.

5. Ajak anak untuk berkreasi sesuai imajinasinya

kertas berwarna dan mintalah kepada anak untuk mengguntingnya sesuai keinginan, lalu menempelkannya di buku gambar. Bisa pula dengan mengajak anak bermain pasir dengan menggunakan mainan yang dimiliki. Selama orang tua kreatif, ada banyak bahan yang dapat digunakan dan tidak mahal yang terdapat di sekitarnya. Jika imajinasi anak terlatih, kemampuan yang lain juga dapat mudah dikembangkan.

6. Arahkan anak

Orang tua dapat mengarahkan kemampuan anak, misalnya jika anak suka membaca, beri ia buku cerita berwarna ajak bercerita bersama. Jadikan ini aktivitas yang rutin dengan membacakan cerita sebelum tidur, misalnya. Namun, tugas orang tua tidak berhenti sampai di situ.

Setelah mengarahkan, orang tua pun berkewajiban untuk mendampingi sang anak dalam setiap aktivitasnya. Selain memberikan rasa nyaman dan aman bagi anak, orang tua juga dapat mengetahui kemampuan mana yang lebih menonjol.

Jika anak bertanya sesuatu, puaskan rasa ingin tahu anak dengan menjawab setiap pertanyaan. Jangan berikan jawaban final, tetapi jawaban yang mendorongnya untuk semakin terus bertanya. Biasakan anak berpikir baik dalam persoalan kecil atau besar.

7. Doronglah anak untuk belajar

Orang tua harus memberi contoh yang baik bahwa bukan hanya anak saja yang harus belajar, kita pun sebagai orang tua juga harus mau belajar, termasuk berbagai metode pendidikan anak sehingga bisa kita tanamkan pemikiran bahwa belajar itu tidak mengenal waktu. (Wag DuniaParenting/ana)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU