Dulu Jalan, Kini Kolam Ikan: Pembangunan Rel Kereta yang Menjanjikan

Barru – Di tengah geliat pembangunan infrastruktur, suara dari Dusun Bontopenno, Desa Pao-Pao, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, seolah tenggelam dalam genangan air. Jalan penghubung yang dulunya menjadi nadi mobilitas warga kini berubah menjadi kubangan. Bahkan saat musim kemarau, jalan itu tetap berlumpur dan kini berubah fungsi menjadi tempat memancing ikan.

Pembangunan rel kereta api yang melintas di atas jalan tersebut membawa dampak besar. Sejak 2017, akses itu tidak lagi bisa digunakan. “Sudah lama kami tak bisa lewat. Kami harus memutar atau ambil risiko menyeberang rel kereta. Tapi itu sangat berbahaya,” keluh seorang warga saat ditemui Fajar Pendidikan, Jumat (9/5/2025).

Baca Juga:  "Otoda Barru 2025? Komitmen Besar Menuju Indonesia Emas!"

Bukan hanya manusia yang menjadi korban. Ternak milik warga pun beberapa kali mati tertabrak kereta saat mencoba melintas. Jalan yang dulunya ramai dilalui kini hanya menyisakan lumpur, ilalang, dan cerita masa lalu. “Kalau musim kemarau, lumpurnya malah makin dalam. Tapi anehnya, sekarang jadi tempat hidup ikan gabus dan lele. Orang-orang malah sering memancing di sini,” ujar seorang warga sambil menunjuk ke arah genangan tersebut.

sumber foto doc. Fajar Pendidikan: Dulu Jalan, Kini Kolam Ikan: Pembangunan Rel Kereta yang Menjanjikan

Mirisnya, meski beberapa kali dikunjungi oleh pihak dinas, belum ada tindakan nyata. “Mereka datang, foto-foto, terus pulang. Jalan tetap begini saja,” kata warga dengan nada pasrah.

Baca Juga:  Manasik Haji 2025 Resmi Dibuka, Bupati Barru: “Haji Mabrur Balasannya Surga”

Namun harapan warga tak muluk-muluk. Mereka tak meminta jalan aspal atau akses besar untuk kendaraan. “Kami hanya minta ditimbun sedikit, cukup untuk jalan kaki saja. Tak usah mobil, asal bisa lewat,” pinta mereka tulus.

Hari ini, Dusun Bontopenno bukan hanya menunggu perhatian, tapi aksi nyata. Harapan yang menggantung bertahun-tahun itu layak mendapat jawaban. Di tengah kemajuan yang dikejar di banyak tempat, jangan sampai ada kampung yang tertinggal karena akses dasarnya terputus.

 

– Hengki

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU