FKM Unhas Fasilitasi Orientasi KAP bagi Kader Posyandu di Kabupaten Lutra

Sebagai rangkaian kegiatan kerja sama antara Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI dengan Universitas Hasanuddin untuk percepatan penurunan stunting di 12 lokus Kabupaten/Kota;

maka Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) melakukan kegiatan Orientasi Komunikasi Antar Pribadi (KAP) bagi kader Posyandu di Kabupaten Luwu Utara.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Hotel Bukit Indah Masamba pada hari Minggu, 28 November 2021.

- Iklan -

Tercatat ada 26 orang kader Posyandu yang berpartisipasi sebagai peserta. Mereka berasal dari beberapa desa yang merupakan lokus stunting di Kabupaten Luwu Utara.

Orientasi KAP bagi kader Posyandu ini dibuka oleh ibu Syahruni, SKM., M.Kes selaku Kepala Bidang Kesmas Dinkes Luwu Utara yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara.

Dalam sambutannya, Syahruni memaparkan data terkini mengenai stunting dan harapannya pada kegiatan ini.

- Iklan -

“Kegiatan KAP ini menjadi wadah peningkatan pemahaman dan keterampilan kader dalam melakukan edukasi pencegahan stunting di lokus masing-masing,” harap Syahruni yang juga merupakan alumni FKM Unhas.

Baca Juga:  STIM LPI Makassar Rayakan Prestasi Mahasiswa

Tim Pendamping FKM Unhas untuk Kabupaten Luwu Utara yaitu Prof. Dr. dr. Muhammad Syafar, MS dan Muhammad Rachmat, SKM, MKes bersama tiga orang mahasiswa yaitu Miftahul Jannah, Karmilasari, dan Ramlah.

“Semoga melalui pelatihan KAP ini bisa mewujudkan kader yang lebih hebat lagi karena kader merupakan garda terdepan di masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting,” jelas Prof. Syafar.

- Iklan -

Peserta mengisi kuesioner pre-test melalui tautan yang telah disiapkan sebelum dilakukan pemaparan materi.

Dalam pemaparannya, terdapat beberapa poin penting yang selalu ditekankan oleh fasilitator. “Ada tiga prinsip penting dari KAP yaitu pertama, suasana menyenangkan dan bertambah akrab, karena itu dilakukan bina suasana berupa yel-yel, permainan non pembelajaran, dan praktik menyebut nama,” jelas Muhammad Rachmat.

“Kedua, semua berbicara dan mendengarkan, karena itu kader harus terampil membantu sasaran untuk berbicara dengan menerapkan teknik bertanya, mendengarkan fasilitatif, komunikasi nonverbal; dan

Baca Juga:  Wabup Maros Ungkap Model Komunikasi Tekan Stunting

ketiga ke arah aksi dan perubahan perilaku, karena itu perlu dibangun komitmen untuk menerapkan perilaku sehat,” urai Muhammad Rachmat yang juga dosen di Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

Pada kegiatan ini peserta diperkenalkan serangkaian permainan baik permainan pembelajaran maupun non-pembelajaran.

Permainan non-pembelajaran untuk memecah kebekuan, konsentrasi, dan pembagian kelompok.

Permainan pembelajaran berkaitan dengan pesan kunci sesuai perilaku prioritas terkait stunting.

Permainan ini dipandu oleh dua mahasiswa Promkes FKM Unhas yakni Miftahul Jannah dan Karmilasari.

Untuk memperkuat pemahaman kader terkait proses (tahapan) KAP sebagaimana yang telah dipaparkan, maka peserta dibagi menjadi enam kelompok sesuai perilaku prioritas terkait stunting. Setiap kelompok berdiskusi dan menyiapkan materi lalu tampil melakukan simulasi.

Kader diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi sesuai tahapan KAP yaitu pembukaan & perkenalan, bina suasana, penyampaian materi & pembahasan pesan-pesan kunci, komitmen, dan penutup berdasarkan tema yang telah ditentukan untuk masing-masing kelompok.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU