Indonesia Forum 2021: Rektor Unhas Paparkan Peluang dan Tantangan Berinvestasi Pelaku UMKM

Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., hadir sebagai pembicara dalam Indonesia Forum Virtual Conference yang diselenggarakan oleh Indonesia Forum dengan tema “Indonesia Digital Banking & Investment Forum”.

Kegiatan tersebut merupakan acara digital terbesar dari Yayasan Indonesia Forum yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada para pemangku kepentingan dalam memajukan perekonomian Indonesia.

Seiring dengan semakin relevannya isu perbankan digital dan investasi dewasa kini, forum tersebut menjadi langkah konkrit untuk menjawab tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.

- Iklan -

Indonesia Forum Virtual Conference diisi oleh 20 pembicara dari berbagai institusi yang membahas mengenai digital banking di Indonesia dan peran investasi dalam memajukan digitalisasi serta peran investasi untuk mengembangkan teknologi dalam perusahaan. Dalam sesi tersebut dilakukan dalam bentuk diskusi panel.

Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

Dalam pemaparannya, Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., menjelaskan terkait Peluang dan Tantangan dalam berinvestasi pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.

Rektor memaparkan karakteristik UMKM di Indonesia yang secara mayoritas dalam kepemilikan belum memiliki aspek hukum yang lengkap dan terbatasnya akses ke lembaga keuangan serta keterbatasan kemampuan dan akses teknologi.

- Iklan -

“Dalam menghadapi tantangan masa depan dengan ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi terhadap pemulihan daya permintaan dan daya beli masyarakat serta produksi dan distribusi barang dan jasa.

Kondisi pasar keuangan masih berpotensi mengalami volatilitas tinggi yang dipengaruhi oleh sentimen pelaku pasar,” jelas Prof Dwia.

Lebih lanjut, Prof Dwia menambahkan bahwa pada tahap pengembangan usaha mikro menjadi suatu digital produk yang dapat dijual secara online yakni harus memanfaatkan media sosial dan pasar sebagai suatu sasaran jaringan pemasaran.

- Iklan -
Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Hal ini terlihat dari perkembangan dunia bisnis dengan munculnya usaha mikro berbasis digital dan mikro start-up.

“Di era serba digital saat ini, sangat perlu adanya keseimbangan antara digital dan konvensional jasa, keduanya dapat dijalankan untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan yang tidak semuanya dapat mengadopsi teknologi secara cepat.

Dengan demikian diharapkan para pelaku UMKM dapat menjamin kualitas dan menyiapkan produk yang dapat dipasarkan dalam skala internasional yang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Prof Dwia.

Indonesia Digital Banking & Investment Forum kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Friderica Widyasari Dewi (Treasurer of Indonesia Forum/President Director of PT BRI Danareksa Sekuritas) sebagai moderator. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU