Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 5, Subtema 3 Pembelajaran 6 Keseimbangan Ekosistem Halaman 142, 144, dan 147

Hallo! Kali ini guru dan ibu serta teman-teman kembali dengan pembahasan Kunci jawaban berikut dapat adik-adik jadikan sebagai pedoman dalam belajar, khususnya bagi adik-adik Kelas 5 SD/MI. Kunci jawaban juga diharapkan dapat membantu orang tua dan guru dalam mengoreksi jawaban siswa.

Kunci jawaban berikut berlandaskan pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017. Pembahasan berdasarkan Tema 5 Ekosistem, Subtema 3 Keseimbangan Ekosistem.

Materi yang dibahas yaitu Pembelajaran 6 yang mulai dari halaman 138 sampai 147. Pembahasan soal berada pada halaman 142, 144, dan 147.

- Iklan -

Hari ini kita akan belajar:
– Menjelaskan informasi tentang keseimbangan ekosistem dalam tulisan nonfiksi.
– Menjelaskan makna kesatuan wilayah dalam bidang ekonomi.
– Membuat karya seni berupa topeng.

Amatilah gambar di atas. Apakah yang dilakukan anak-anak pada gambar tersebut? Pernahkah kamu melakukannya? Apakah tujuan kegiatan tersebut? Apakah kegiatan tersebut akan membantu menciptakan keseimbangan ekosistem?

- Iklan -

Diskusikanlah pertanyaan tersebut dengan teman-temanmu.

Lani : ”Dayu, bolehkah aku bertanya sesuatu?”

Dayu : ”Tentu saja, Lan. Ada apa? Kelihatannya serius sekali!”

- Iklan -

Lani : ”Hmm… Bagaimana kamu mendapatkan bunga untuk digunakan pada sesajimu?”

Dayu : ”Sebagian besar Ibu mendapatkannya dari kebun kami, Lani. Kami menanamnya sendiri dan memanfaatkannya. Mengapa kamu bertanya, Lani?”

Lani : ”Ah, tidak. Hanya memastikan saja. Aku pernah melihat ada sekelompok orang yang merusak taman kota hanya untuk memetik bunga! Aku sedih melihatnya! Bukankah itu akan merusak ekosistem yang ada di taman itu?”

Baca Juga:  Apakah Semua Pohon "Berbuah" Kupu-kupu?

Dayu : ”Oh, saya mengerti maksudmu, Lani. Kami sekeluarga tahu tentang itu. Kami tidak akan memetik bunga dari taman orang lain untuk keperluan sesaji kami. Menjaga dan merawat lingkungan, termasuk ekosistem, merupakan salah satu nilai yang kami anut dan pegang teguh. Aku rasa kamu pun demikian.”

Lani : ”Iya, Ayah dan Ibuku pun mengajarkan demikian. Tetapi, tetap saja, ya, Dayu, ekosistem kita rusak karena kegiatan manusia. Tahukah kamu kegiatan apa saja yang dapat merusak keseimbangan ekosistem? Kita cari tahu, yuk!”

Kunci Jawaban Halaman 142

Ayo Membaca

Manusia memang memiliki banyak cara untuk mempertahankan hidupnya. Beberapa cara dan kegiatan manusia justru dapat merusak ekosistem yang ada di sekitarnya. Kegiatan apa sajakah yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem?

Bacalah dengan saksama artikel berikut ini.

Usaha Manusia dalam Pemeliharaan Ekosistem

Manusia dianugerahi kemampuan berpikir untuk memanfaatkan alam sekitarnya guna memenuhi kebutuhan hidup. Seringkali, kegiatan-kegiatan manusia tersebut mengabaikan kebutuhan komponen ekosistem agar tetap berada dalam keseimbangan. Banyak kegiatan manusia justru mengganggu keseimbangan ekosistem, yang bersifat permanen, sehingga beberapa komponen ekosistem tidak mampu bertahan.

Misal saja kegiatan para nelayan menggunakan racun dan bom yang hanya berpikir untuk mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan upaya pelestarian ekosistem bawah laut. Ada beberapa industri seperti industri tekstil yang membuang limbah beracun ke beberapa ekosistem air tawar, seperti danau, sungai, atau kolam-kolam.

Baca Juga:  Temukan Pohon yang Hasilkan Ulat Cikal Bakal Kupu-kupu

Belum lagi kebiasaan manusia membuang sampah rumah tangga ke sungai-sungai yang berakibat tercemarnya air, dan berkurangnya sumber air bersih. Jika kegiatan ini dilakukan secara terus-menerus, manusia juga yang akan menuai akibatnya.

Oleh karenanya, sebagai makhluk paling berakal, manusia seharusnya mengusahakan beberapa cara untuk memulihkan keseimbangan ekosistem. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain mengurangi penebangan hutan secara sembarangan, mengurangi penggunaan bahan kimia buatan dalam kegiatan pertanian.

Menangkap ikan dengan alat dan cara yang tidak merusak ekosistem, misalnya dengan menghindari penggunaan pukat harimau dan bahan peledak. Membuat suaka margasatwa, cagar alam, hutan lindung, atau taman nasional yang dilindungi negara. Selain hal-hal besar di atas, di tingkat rumah tangga, ada banyak hal yang bisa dilakukan, antara lain: menanam pohon sebanyak-banyaknya dan membuat lebih banyak taman terbuka untuk serapan air.

Memelihara wilayah aliran sungai dengan tidak membuang sampah ke sungai dan menanam lebih banyak pohon di bantaran sungai. Selain itu, belajar membuat kompos dengan memanfaatkan sampah rumah tangga akan mengurangi pencemaran tanah dan sungai. Mengurangi sampah plastik, melakukan daur ulang, dan menghindari menggunakan alat-alat rumah tangga sekali pakai. Kegiatan-kegiatan sederhana yang sangat mungkin dilakukan, bukan?

(Sumber: www. budisma.org dengan penyesuaian)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU