Mengenal 10 Jenis Tarian Tradisional Provinsi Sulawesi Utara

Sulawesi Utara memiliki beragam tarian tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya suku-suku di wilayah tersebut. Berikut adalah 10 tarian tradisional dari Sulawesi Utara yang kaya akan budaya dan tradisi:

  1. Tari Maengket
    Tarian ini merupakan tarian syukur dari suku Minahasa yang awalnya dipentaskan setelah panen raya. Sekarang, Tari Maengket sering dipertunjukkan dalam berbagai acara adat dan budaya.
  2. Tari Katrili
    Tarian pergaulan yang dipengaruhi budaya Portugis, Tari Katrili ditampilkan dalam acara pernikahan atau pesta dengan gerakan yang ceria dan biasanya dilakukan berpasangan.
  3. Tari Cakalele
    Tarian perang yang menggambarkan keberanian dan kekuatan para prajurit Minahasa. Penari laki-laki menggunakan pakaian perang lengkap dengan pedang dan tameng.
  4. Tari Kabasaran
    Tari perang dari suku Minahasa ini ditarikan oleh para prajurit yang membawa tombak atau parang. Tarian ini merupakan bentuk kesiapan masyarakat dalam menghadapi perang.
  5. Tari Tumatenden
    Tarian ini terinspirasi dari cerita rakyat Minahasa tentang kisah cinta seorang raja dan bidadari. Gerakan tarian ini menggambarkan romansa serta keindahan alam Minahasa.
  6. Tari Lenso
    Tarian yang menggunakan sapu tangan sebagai properti utama ini ditarikan oleh kaum perempuan dalam upacara adat atau acara perayaan. Tari Lenso juga memiliki unsur pergaulan dan kegembiraan.
  7. Tari Ampa Wayer
    Tarian ini berasal dari Sangihe dan Talaud, biasanya dipentaskan dalam acara pernikahan atau penyambutan tamu. Tari Ampa Wayer menggambarkan semangat gotong royong dan kebersamaan.
  8. Tari Poco-Poco
    Meskipun terkenal secara nasional, tari Poco-Poco berasal dari Sulawesi Utara. Tari ini adalah tarian pergaulan yang enerjik dan sering dipentaskan dalam berbagai acara senam dan perayaan.
  9. Tari Masamper
    Tarian ini berasal dari Sangihe dan Talaud, ditarikan secara berkelompok dengan nyanyian bersama. Tari Masamper melambangkan solidaritas dan kebersamaan antar anggota masyarakat.
  10. Tari Musyoh
    Tarian ini digunakan sebagai bagian dari upacara adat untuk mengusir roh jahat atau mendamaikan roh yang meninggal secara tidak wajar. Tari Musyoh dipercaya dapat membawa ketenangan bagi roh yang gelisah.
Baca Juga:  Tari Mangaru (Sulawesi Tengah) : Sejarah, Makna, Properti, Gerakan dan Busana

Tarian tradisional Sulawesi Utara ini tidak hanya menunjukkan keindahan gerak, tetapi juga menyimpan nilai-nilai sejarah, keberanian, dan keagamaan dalam masyarakat. Setiap tarian di atas memiliki cerita, makna, dan nilai budaya yang mencerminkan kehidupan masyarakat Sulawesi Utara.

Baca Juga:  Tari Selamat Datang: Sejarah, Makna, Gerakan, Properti dan Busana
- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU