Menurut Ahli Gizi, Begini Asupan Makanan untuk Buka dan Sahur yang Tepat

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Pada saat buka dan sahur, penerapan gizi yang seimbang merupakan hal yang harus dilakukan. Hal ini merupakan kunci agar tubuh tetap sehat selama menjalani bulan Ramadan.

Sahur bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi serta menjaga energi bertahan lama hingga nanti waktu berbuka. Menurut ahli gizi Rita Ramayulis, pastikan terdapat protein dan karbohidrat kompleks dalam menu sahur.

“Nasi? Silakan asalkan sayur dikonsumsi sebanyak nasi, lebih banyak sayur lebih baik,’ kata Rita dalam webinar bersama Kementerian Kesehatan ‘Sehat dan Bugar Selama Puasa dan Bahagia Tanpa Mudik’.

- Iklan -

Mengenai protein, ada banyak pilihan mulai dari telur hingga daging sapi. Namun, pastikan pilih yang tidak berlemak. “Rendang? Itu jangan buat sahur karena memperberat kerja tubuh, bukannya bertenaga tapi lelah,” katanya.

Baca Juga:  Manfaat Kurma Saat Sahur dan Berbuka Puasa

Hindari juga mengonsumsi minuman diuretik seperti teh kental dan kopi. Minuman seperti ini justru membuat cepat haus. Lebih baik minum air putih sekitar empat gelas saat sahur.1 dari 1 halaman

Saat Buka Puasa Jangan Berlebihan Konsumsi Gula

“Berbukalah dengan yang manis-manis,” begitu kata orang. Hal tersebut tidak salah, tapi bukan berarti mengasup minuman terlalu tinggi gula saat berbuka.

- Iklan -

“Ketika buka puasa tujuannya mengembalikan kadar glukosa darah, tentu perlu yang manis untuk menormalkannya tapi manisnya jangan lebai, justru kalau terlalu berlebihan malah menurunkan imunitas,” kata Rita.

Baca Juga:  Manfaat Kurma Saat Berpuasa

Lebih baik pilih menu berbuka yang mengandung gula dengan zat mikronutrien di dalamnya. “Jadi, bukalah dengan aneka buah. Buka dengan pisang, kurma, semangka, itu sangat saya sarankan,” tuturnya.

Jika terbiasa minum teh manis, boleh saja. Asal ingat hanya boleh menambahkan satu sendok makan gula untuk satu gelas air.

- Iklan -

“Jangan lebih dari itu, kalau lebih dari itu akan menstimulasi insulin yang ketika diproduksi berlebihan menurunka kadar glukosa darah. Bukannya bertenaga tapi lemas,” tuturnya. (WLD/*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU