Beranda blog Halaman 2872

STIP YAPI Bone Tumbuhkan Jiwa Entrepreneurship Mahasiswa


Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) YAPI Bone menggelar Kuliah Umum. Kali ini dengan mengusung tema “Building Enterpreneurship” di Aula Kampus, Kamis 25 Maret 2021.

Kuliah umum ini merupakan agenda yang rutin dilaksanakan untuk memberikan motivasi dan menumbuhkan jiwa entrepreneur kepada mahasiswa.

Kuliah Umum kali ini menghadirkan narasumber praktisi wirausaha, Nurdi Kasim, S.ST.Pi., M.Si. Hadir Ketua STIP YAPI Bone Dr. Ir. Hj. A. Besse Dahliana, MP, civitas akademik dan sejumlah mahasiswa.

Narasumber, Nurdin Kasim, S.ST.Pi., M.Si dalam materinya mengatakan, menjalankan bisnis bukanlah ajang coba-coba yang bisa dilakukan tanpa mempuyai perencanaan.

Maka dari itu, lanjutnya, langkah awal dalam memulai bisnis harus mencari tahu siapa target pasar dari usaha yang akan dijalankan. Dengan mengetahui target pasar maka usaha tersebut dapat menentukan seperti apa produk yang diinginkan oleh konsumen.

“Pembisnis yang sukses adalah orang-orang yang mampu memanfaatkan momen sekitar, dan pintar melihat peluang,”ungkapnya.

Sementara itu, Ketua STIP YAPI Bone Dr. Ir. Hj. A. Besse Dahliana, MP, mengatakan, perihal kewirausahaan sudah menjadi ciri bagi STIP YAPI Bone.

“Dan sangat konsen dalam pengembangngan jiwa kewirausahaan bagi para mahasiswa, kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari MOU dengan Mitra Kampus yakni CV Lintas Samudra Mandiri yang sekaligus sebagai pemateri,”jelasnya

Hal senada disampaikan, Humas STIP BONE Jumardi, S.Pd, M.Kes. Ia mengatakan, seorang sarjana bukan hanya harus menjadi PNS, melainkan bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang disekitarnya.

“Saat ini mahasiswa dan juga para orangtua perlu merubah mindset bahwa seorang sarjana harus menjadi PNS, karyawan kantor atau bekerja di industri ternama. Akan tetapi seharusnya seorang sarjana mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang yang ada disekitarnya,” pungkasnya

Reporter : Abustan

Tips Belajar di Rumah Dengan Efektif di Masa Pandemi Covid-19

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id– Setelah penerapan pembelajaran daring oleh Kementrian Kebudayaan dan Pendidikan (Kemendikbud), selama 6 bulan ini Mahasiswa dan Siswa melakukan pembelajaran secara online atau daring.

Selama kurung waktu tersebut tidak sedikit Mahasiswa dan Siswa yang mengeluh oleh perubahan sistem belajar di masa pandemi covid-19 sehingga membuat pembelajaran mereka kurang efektif. Banyak gangguan yang membuat proses belajar mereka tidak efisien.

Di masa pandemi covid-19 sekarang tips belajar dengan efektif sangat penting, berikut ini beberapa tips belajar di rumah :

  • Memodifikasi ruang belajar

Melansir dari laman resmi Washington University, penting untuk memisahkan ruang belajar dengan ruang rekreasi. Usahakan tempat belajar dengan kamar tidur terpisah. Hal ini bisa meminimalisir rasa malas karena ingin rebahan di tempat tidur. Hasilnya, belajar Anda bisa lebih efektif karena minim gangguan.

Memisah ruang belajar juga bisa memaksimalkan istirahat pelajar. Saat istirahat mereka tidak akan terbayang-bayang tumpukan buku dan tugas di meja belajar.

  • Jaga manajemen waktu


Mengatur waktu belajar sangat penting, atur waktu belajar dengan teratur dan kerjakan tugas dengan fokus yang diberikan guru atau dosen. Bagi orang-orang yang belum terbiasa belajar mandiri, biasanya akan mengerjakan tugas sekolah atau kuliah di hari terakhir dari waktu pengumpulan tugas yang ditetapkan.

Oleh sebab itu, membiasakan diri untuk belajar dan mengerjakan tugas lebih awal adalah keterampilan yang mesti ditanamkan kepada siswa yang melakukan remore learning.

  • Tetap bersosialisasi

Otak juga butuh refershing agar belajar bisa lebih efektif. Selama pandemi memang aktivitas di luar dibatasi agar meminimalisir penularan Covid-19. Namun demikian, komunikasi tetap harus terjaga. Sempatkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman Anda.

Bersumber dari laman Washington University, cara ini bisa menjaga Anda untuk tetap fokus saat belajar. Bersosialisasi secara tidak langsung bisa menumbuhkan motivasi yang positif. Anda bisa melakukannya melalui chatting atau video call. Jika terpaksa bertemu secara tatap muka, jangan lupa terapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).

Kapolres Bone Sambut Baik Tim Mabes Polri

0

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Tim Penilai Internal (TPI) Mabes Polri berkunjung ke Polres Bone. Kedatangan tim untuk melakukan penilaian dan evaluasi pembangunan Zona Integritas (ZI) Polres Bone menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani (WBBM), Kamis (25/3/2021).

Tim dari Mabes Polri dipimpin Kombes Pol Herwansya Saidi. Ia datang bersama AKP Elisa Maharani dan didampingi oleh AKBP Mohammad Fitrah Saleh dari Polda Sulsel.

Kedatangan TPI ZI Mabes Polri di Bumi Arung Palakka, disambut baik oleh Kapolres Bone AKBP Try Handako Wiajay Putra dan para PJU Polres Bone, kemudian yel yel oleh Personel Polres Bone di halaman Mapolres Bone

Di hadapan tim penilai, AKBP Try Handako memaparkan apa yang telah dilakukan Polres Bone, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

“Semoga apa yang kita harapkan bersama dapat terwujud dengan ikhtiar dan komitmen untuk memperoleh anugerah WBK tahun ini,” kata Try Handako.

Dalam pelaksanaannya, TPI Mabes Polri melakukan pengecekan dan penilaian langsung pelayanan Polres Bone, dan penilaian dimaksud yakni terkait manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.

TPI Mabes Polri juga meninjau langsung pelaksanaan pelayanan publik yang ada di Gedung Pelayanan Terpadu Polres Bone antara lain, pelayanan SKCK, pelayanan SIM, pelayanan SPKT, dan pelayanan publik lainnya.

Penilaian dan evaluasi pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di Polres Bone ini berlangsung selama satu hari dan tim selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Polres Soppeng.

Reporter : Abustan

Amil Zakat Berikan Bantuan Alat Tulis Kepada SD Inpres Galangan Kapal II

0

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Amil Zakat Kaum Dhuafa berikan bantuan paket alat tulis kepada SD Inpres Galangan Kapal II di Kota Makassar, Kecematan Tallo, Jl Butta-Butta Caddi No.8. Kamis (25/03/2021).

Bantuan tersebut berupa, tas, buku dan alat tulis sebanyak 74 paket, kemudian itu diberikan kepada Siswa kelas 1,2 dan 3 SD Inpres Galangan Kapal II bagi yang tidak mampu.

Novi Iskandar selaku Branch Manager rumah yatim menyampaikan, pemberian bantuan tersebut hanya satu kelurahan dan sekolah setiap bulan.

“Sebulan hanya ada satu kelurahan satu sekolah yang mendapat bantuan, kebetulan sekolah ini kita berikan bantuan alat sekolah atau back to scholl” Ungkapnya.

Selanjutnya, Novi berharap agar Siswa SD Inpres Galangan Kapal II makin semangat belajar.

Dekan FTI UMI Terapkan Tanda Tangan Digital Ber-Barcode Mulai Hari Ini

Makassar,FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dalam rangka meningkatkan pelayanan administrasi, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI), meneretapkan tanda tangan digital mulai minggu ke-4 bulan Maret 2021. Semua surat yang dikeluarkan oleh Dekan FTI pada bagian tanda tangan dan stempel akan berganti menjadi barcode. Kamis (25/3/2021)

Penerapan tanda tangan digital barcode ini dilakukan untuk keperluan keamanan dan peningkatan pelayanan. Tanda tangan barcode aman digunakan karena memakai sistem QR-code sehingga sulit dipalsukan.

Tanda tangan barcode akan teridentifikasi keasliannya dengan cepat dengan melakukan pengecekan menggunakan kamera hp. Jika tanda tangan barcode bukan berasal dari sistem dan hanya merupakan tempelan hasil copy paste maka akan langsung diketahui jika palsu.

Penggunaan tanda tangan digital barcode juga akan memudahkan pelayanan, karena penandatangan dapat dilakukan dimana saja dan kapam saja.

“FTI UMI akan selalu berusaha beradaptasi dan selalu mengedepankan semangat peduli dan berbagi, termasuk dalam penerapan tanda tangan digital ini. FTI UMI peduli untuk menerapkan keamanan di masa digital dan berbagi kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat dalam memberikan pelayanan terbaiknya”Ungkap Dekan FTI UMI.

Penerapan penggunaan tanda tangan barcode ini juga selaras dengan visi #FTIUMIKEREN: Sharing is Caring (*)

Rektor UNM Lepas Bantuan Kemanusiaan KKSS BPD Kota Bekasi Menuju Sulawesi Barat

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof. Husain Syam bersama dengan Ketua Kerukunan Keluarga Sulsel KKSS BPD Kota Bekasi Abdullah Muin Hapid dan Ketua Ikatan Wanita Sulsel PC kota Bekasi, Yeane Cicilia Kaat melepas secara simbolik bantuan kemanusiaan, Rabu (24/3/2021)

Bantuan kemanusiaan tersebut akan dikirim ke Sulawesi Barat dan akan di serahkan kepada masyarakat yang terdampak bencana Gempabumi yang mengguncang Kota Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), pada pertengahan Januari 2021 lalu.

Abdullah Muin Hapid mengatakan bantuan kemanusiaan ini merupakan aksi solidaritas dan sinergitas masyarakat Sulsel yang ada di Bekasi untuk turut melakukan aksi kemanusiaan.

“Kita keluarga yang jauh tetap Hadir dalam rangka membantu saudara-suadara kita di Sulbar, ini merupakan wujud sinergitas saudara kita yang ada di Jawa dan Sulsel selalu bisa berkisinambungan dalam kegiatan apapun,” ungkapnya.

Menyambut hal tersebut, Prof. Husain Syam yang juga menjadi ketua Ketua Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) wilayah Sulsel meyambut baik hal tersebut.

Husain Syam, mengatakan Keluarga Besar UNM telah mengirimkan bantuan tahap keempat, tercatat lebih dari Rp1 milyar bantuan dikirim ke Sulbar, sebagai wujud UNM selalu hadir ditengah masyarakat.

“Di tempat ini juga tercatat sejarah lebih Rp1 milyar dari keluarga besar UNM memberikan bantuan untuk suadara-saudara kita di Sulbar, kita kirim dari tiga tahap. Kita memang membangun budaya untuk selalu hadir secara nyata ditengah masyarakat untuk tetap hadir,” jelas pemilik gelar Insinyur Profesional Utama (IPU) itu.(*)

WD 3 FKM Unhas Apresiasi Mahasiswa Aktif Ikut Kegiatan Nasional dan Internasional

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Program Studi Ilmu Gizi terlibat dalam kegiatan Workshop International tentang Micronutrient as a strategic Tandem of Covid-19 Vaccination and Acceleration of Stunting Reduction, the Role of Multimicronutrient Supplementation yang diadakan pada tanggal 20 dan 22 Maret 2021.

Kegiatan yang diorganizir oleh the Indonesian Institute of Nutrition (IGI) and the Indonesian Nutrition Foundation for Food Fortification (KFI) dan didukung oleh Vitamin Angels dilakukan secara daring.

Beberapa mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut diantaranya Andi Mutmainna Yunus menyimpulkan bahwa kejadian penyakit itu diamati selama perjalanan dari Batavia menuju Atchin. Angka kematian rata-rata sangat tinggi; “ada kekurangan bumi untuk menguburkan para korban”.

Endemik dan dikenal dalam literatur medis sebagai polyneuritis endemica perniciosa. Fortifikasi pangan adalah menambahkan atau meningkatkan zat gizi tertentu ke dalam bahan pangan untuk meningkatkan kualitas pangan.

Biasanya fortifikasi dilakukan untuk menambahkan zat gizi yang secara alami tidak ada di dalam makanan atau minuman tertentu. Fortifikasi juga bisa dilakukan untuk mengembalikan suatu zat gizi yang hilang dalam proses pengolahan makanan atau minuman.

Tujuan utama dilakukan fortifikasi pangan adalah untuk membantu memastikan anak-anak, maupun orang dewasa, mendapat asupan gizi yang cukup.

“Biasanya saya hanya mengetahui fortifikasi pangan melalui zat gizi mikro, namun dengan mengikuti materi webinar hari ini saya mengetahui bahwasanya biofortifikasi pangan juga sangat berpengaruh terhadap zat gizi makro, contohnya yaitu fortifikasi minyak goreng, tepung terigu dan juga beras untuk mencegah terjadinya malnutrisi dan penyakit- penyakit lainnya seperti kekurangan vitamin A, dan anemia.

Saya sangat berterima kasih telah diberi kesempatan untuk mengikuti Webinar Internasional ini, karena banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari mengikuti kegiatan ini,” ungkapnya.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD, merasa bangga dengan keaktifan mahasiswa FKM Unhas dalam berbagai event nasional dan internasional.

Prof. Sukri mengatakan bahwa cukup banyak kegiatan yang sifatnya akademik, dan peningkatan skill dan wawasan yang coba difasilitasi  dimana mendorong semua mahasiswa untuk mengikuti berbagai event terutama melalui webinar dalam masa pandemi ini

Fortifikasi dan Biofortifikasi Pangan Lokal Jadi Topik Workshop Internasional Micronutrient

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Program Studi Ilmu Gizi terlibat dalam kegiatan Workshop International tentang Micronutrient as a strategic Tandem of Covid-19 Vaccination and Acceleration of Stunting Reduction, the Role of Multimicronutrient Supplementation yang diadakan pada tanggal 20 dan 22 Maret 2021.

Kegiatan yang diorganizir oleh the Indonesian Institute of Nutrition (IGI) and the Indonesian Nutrition Foundation for Food Fortification (KFI) dan didukung oleh Vitamin Angels dilakukan secara daring.

Beberapa mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut diantaranya Cut Rustika Putri Al Husna, dalam catatannya terutama Summary Webinar Hari Ke – 2 tentang “The Role of Food Fortification and Biofortification” mengatakan bahwa pada hari kedua webinar yang berjudul “Micronutrient as a Strategic Tandem of Covid- 19 Vaccination and Acceleration of Stunting Reduction” ia selaku peserta webinar banyak belajar terkait dengan fortifikasi dan biofortifikasi pangan lokal.

Fortifikasi adalah sebuah upaya yang sengaja dilakukan untuk menambahkan mikronutrien yang penting, yaitu vitamin dan mineral ke dalam makanan, sehingga dapat meningkatkan kualitas nutrisi dari pasokan makanan dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.

Di Indonesia, fortifikasi pangan masuk dalam kerangka kebijakan akselerasi perbaikan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Status fortifikasi di Indonesia adalah mandatory.

Mandatory fortification dilakukan apabila pemerintah mewajibkan secara legal produsen makanan untuk menambahkan zat gizi mikro pada makanan dengan kategori tertentu. Penentuan dan pengaturan fortifikasi tersebut diatur dan dipantau oleh pemerintah.

Pada masa pemerintahan Belanda tahun 1927,mulai dilakukan fortifikasi garam beriodium, MSG dengan vitamin A, dan terigu. Namun, fortifikasi MSG tidak dilanjutkan karena adanya isu dampak negatif dari MSG.

Presiden kemudian menerbitkan Keputusan Presiden No. 69 tahun 1994 tentang mewajibkan iodisasi garam. Fortifikasi tepung terigu juga ikut diwajibkan begitupun tentang minyak goreng sawit yang difortifikasi sukarela dengan vitamin A. Biofortifikasi diartikan sebagai proses penambahan zat-zat gizi mikro dalam suatu jenis tanaman.

Melalui proses persilangan tanaman, biofortifikasi mampu menambah kandungan gizi dari tanaman secara langsung. Kandungan gizi bahan pangan dapat diperbaiki atau ditingkatkan melalui pemuliaan tanaman, baik secara konvensional maupun bioteknologi.

Pengembangan teknologi biofortifikasi utamanya ditujukan untuk mengurangi angka gizi buruk di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, biofortifikasi menjadi penting berkaitan dengan Anemia Gizi Besi (AGB), stunting, maupun penyakit akibat gizi kronis lainnya.

Produk yang umumnya dijadikan produk biofortifikasi di Indonesia adalah beras. “Adapun pastinya harapan saya kedepannya, akan lebih banyak webinar yang membahas hal-hal yang menarik dan baru dengan pendekatan masalah di bidang kesehatan khususnya di bidang gizi yang lebih kompleks ini akan sangat membantu membuka wawasan berpikir mahasiswa gizi terkait isu terkini di tengah masyarakat dan tentunya menjadi studi baru dan sangat bagus untuk dilakukan penelitian bagi mahasiswa gizi ke depannya,” harapnya.

Mahasiswa lainnya yang sangat aktif adalah Afiqah Nur Apiani. Ia mengatakan bahwa kebutuhan pokok sering dikaitkan dengan pangan.

Pangan merupakan komoditas penting bagi kebutuhan dasar manusia mencakup segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumen manusia.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, upaya penyediaan pangan dilakukan dengan mengembangkan sistem produksi  pangan yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal, mengembangkan efisiensi sistem usaha pangan, mengembangkan teknologi  produksi pangan, mengembangkan sarana dan prasarana produksi pangan dan mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni fortifikasi pangan. fortifikasi pangan adalah menambahkan atau meningkatkan zat gizi tertentu ke dalam bahan pangan untuk meningkatkan kualitas pangan. Biasanya fortifikasi dilakukan untuk menambahkan zat gizi yang secara alami tidak ada di dalam makanan atau minuman tertentu.

Fortifikasi juga bisa dilakukan untuk mengembalikan suatu zat gizi yang hilang dalam proses pengolahan makanan atau minuman. Tujuan utama dilakukan fortifikasi pangan adalah untuk membantu memastikan anak-anak, maupun orang dewasa, mendapat asupan gizi yang cukup.

“Biasanya saya hanya mengetahui fortifikasi pangan melalui zat gizi mikro, namun dengan mengikuti materi webinar hari ini saya mengetahui bahwasanya biofortifikasi pangan juga sangat berpengaruh terhadap zat gizi makro,” ungkapnya.

“Saran saya dalam situasi sepeti ini yakni dengan menstabilkan dan menjaga keseimbangan pangan di masa pandemic seperti ini, karena berbagai faktor yang mempengaruhi kestersediaan pangan sehingga dapat mempengaruhi status gizi masyarakat,” tambahnya.

Lalu dengan upaya yang diuapayakan perlu melihat dan mengontrol dampaknya kepada Kesehatan masyarakat.

Memperhatikan  berbagai aspek salah satunya teknologi  pengolahan dan produk pangan yang ditujuan untuk gizi seimbang masyarakat. menyadari hal tesebut upaya untuk menghindari kekurangan gizi dilakukan Nutrifikasi pangan.

Mahasiswa FKM Unhas Belajar Peran Suplementasi Mikronutrien di Workshop Internasional Micronutrient

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Program Studi Ilmu Gizi terlibat dalam kegiatan Workshop International tentang Micronutrient as a strategic Tandem of Covid-19 Vaccination and Acceleration of Stunting Reduction, the Role of Multimicronutrient Supplementation yang diadakan pada tanggal 20 dan 22 Maret 2021.

Kegiatan yang diorganizir oleh the Indonesian Institute of Nutrition (IGI) and the Indonesian Nutrition Foundation for Food Fortification (KFI) dan didukung oleh Vitamin Angels dilakukan secara daring.

Beberapa mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut diantaranya Azzah Saniyyah. Menurutnya materi yang disampaikan oleh semua pemateri sangat menarik dan menambah wawasan saya terkait dengan “Peran Suplementasi Mikronutrien”.

“Adapun kesimpulan yang saya dapatkan bahwa suplementasi nutrisi ibu di negara berkembang seperti Indonesia umumnya terbatas pada penyediaan zat besi dan asam folat (IFA), perubahan dalam praktik menuju suplementasi dengan mikronutrien (MMN) terhalang dengan bukti efek MMN pada kematian janin dan kematian bayi,” jelasnya.

Hasil utamanya adalah kematian bayi dini kemudian hasil sekunder yaitu kematian neonatal, kematian janin (aborsi dan lahir mati). MMS efektif untuk penurunan BBLR, SGA, kelahiran prematur dan lahir mati serta potensi penurunan kematian nenatal. MMS juga aman karena tidak ada bukti efek samping yang serius.

MMS juga terjangkau karena memiliki keseimbangan dengan IFA di pasar global. Hemat dan menguntungkan dibanding IFA dan intervensi lain yang memengaruhi hasil kelahiran atau kematian neonatal dengan manfaat kesehatan dan perkembangan yang lebih luas di seluruh tahap kehidupan. Kemudian mengenai inovasi omics dan pengaplikasiannya untuk gizi kesehatan masyarakat.

Tak hanya itu, dijelaskan pula mengenai difesiensi mikronutrien pada trimester 3 dengan IFA dan MMS.

“Harapan saya terkait webinar ini bahwasanya tidak terjadi lagi mikronutrisi di Indonesia karena telah dilakukannya suplementasi mikronutrien,” harapnya.

Ikut Workshop Internasional Micronutrient, Mahasiswa FKM Unhas Akui Banyak Ilmu Didapat

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Program Studi Ilmu Gizi terlibat dalam kegiatan Workshop International tentang Micronutrient as a strategic Tandem of Covid-19 Vaccination and Acceleration of Stunting Reduction, the Role of Multimicronutrient Supplementation yang diadakan pada tanggal 20 dan 22 Maret 2021.

Kegiatan yang diorganizir oleh the Indonesian Institute of Nutrition (IGI) and the Indonesian Nutrition Foundation for Food Fortification (KFI) dan didukung oleh Vitamin Angels dilakukan secara daring.

Beberapa mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut diantaranya Hismiyanti. Pemilik NIM K021201081 itu mengatakan bahwa Indonesia’s leadership in micronutrients for global health. Effect of maternal multiple micronutrient supplementation on fetal loss and infant death in Indonesia.

“Suplementasi nutrisi ibu di negara-negara berkembang umumnya dibatasi untuk penyediaan zat besi dan asam folat (IFA),” ungkapnya.

Perubahan praktik terhadap suplementasi dengan beberapa mikronutrien (MMN) telah dihalangi oleh sedikit bukti efek MMN pada kehilangan janin dan kematian bayi.

Fortifikasi pangan yaitu menambahkan atau meningkatkan zat gizi tertentu ke dalam bahan pangan untuk meningkatkan kualitas pangan.

“Seringkali fortifikasi dilakukan guna menambahkan zat gizi yang secara alami tidak ada di dalam makanan atau minuman tertentu. Fortifikasi juga dilakukan untuk mengembalikan suatu zat gizi yang hilang dalam proses pengolahan makanan atau minuman,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tujuan utama dilakukan fortifikasi pangan adalah untuk membantu memastikan anak-anak ataupun orang dewasa, mendapat asupan bergizi cukup dan tentunya baik.

“Biasanya orang mengetahui fortifikasi pangan melalui zat gizi mikro, tetapi setelah mengikuti webinar yang disarankan ini saya menjadi tahu biofortifikasi pangan juga sangat berpengaruh terhadap zat gizi makro, seperti fortifikasi minyak goreng, tepung terigu dan beras untuk mencegah terjadinya malnutrisi dan penyakit-penyakit lainnya seperti anemia dan kekurangan vitamin A,” terangnya.

Lain halnya dengan Nurhasmi Halik. Dalam summarynya mengatakan bahwa pemberian suplementasi seng dan zat besi pada banyak penelitian terbukti mampu meningkatkan nafsu makan balita.

“Pemberian suplementasi seng meningkatkan rerata frekuensi makan dari 4,16 menjadi 4,8 kali per hari. Sedangkan suplementasi seng dan zat besi mampu meningkatkan rerata frekuensi makan dari 4,1 menjadi 5 kali per hari,” paparnya.

Hal ini, katanya, berarti pemberian suplementasi seng bersama dengan zat besi mampu meningkatkan frekuensi makan lebih banyak dibandingkan suplementasi seng saja atau zat besi saja.

“Selain dari frekuensi makan, peningkatan nafsu makan juga dapat dilihat dengan adanya peningkatan asupan energi.Suplementasi seng dan zat besi juga terbukti dapat meningkatkan status gizi balita,” jelasnya.

Peningkatan berat badan salah satunya disebabkan oleh peningkatan nafsu makan. Suplementasi seng dan zat besi juga dapat membantu balita mencapai tinggi badan yang optimal.

Proses pertumbuhan linier atau pertambahan tinggi badan pada balita di atas 2 tahun berjalan lebih lambat dibandingkan balita di bawah 2 tahun, sehingga dibutuhkan waktu lebih lama pemberian suplementasi untuk meningkatkan tinggi badan secara signifikan. Dan hal ini pun bisa mencegah terjadinya stunting pada anak.

“Kedepannya semoga materi yang sudah didapatkan bisa berguna kepada semua orang dan mendapat feedback dari hal tersebut,” harapnya.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD, merasa bangga dengan keaktifan mahasiswa FKM Unhas dalam berbagai event nasional dan internasional.

Prof. Sukri mengatakan bahwa cukup banyak kegiatan yang sifatnya akademik, dan peningkatan skill dan wawasan yang coba difasilitasi dimana mendorong semua mahasiswa untuk mengikuti berbagai event terutama melalui webinar dalam masa pandemi ini.(*)