Rd.Ahmad Al Ghazali Al Bantani, mengungkapkan pendapatnya – pendapatnya tentang “Ciri – ciri orang baik”. “Memang baik jadi orang yang penting. Tetapi jauh lebih baik jadi orang yang baik”, katanya.

Ciri-ciri

1. Orang baik, cenderung lebih banyak tersenyum. Kebaikan seseorang, bisa dilihat dari caranya tersenyum.

Semakin banyak orang itu tersenyum, semakin banyak hawa positif yang bertebaran di sekiatrnya. Dengan tersenyum, orang akan terkesan lebih ramah dan bisa dipercaya.

Tetap Nyaman

2. Pikiran pikiran negatif, seperti iri hati dan dengki, jarang menghinggapi orang baik.

Orang baik akan selalu menanamkan fikiran positif.dalam hidupnya. Bahkan di saat dia mengalami kesulitan sekalipun, dia tetap menyebarkan suasana nyaman.

3. Orang baik, biasanya lebih sering menyapa duluan. Orang baik, tidak akan keberatan untuk menyapa semua orang. Bahkan terhadap orang yang berbuat jahat pun kepadanya.

Orang baik selalu terhindar dari rasa menjadi orang penting. Bila dia dicari dan dibutuhkan, biasanya dia tidak membutuhkan pengakuan orang atas kinerjanya selama. ( berlanjut /ana)

Oleh: Ahmad Syahrin Thoriq

فإنَّ للصدقة تأثيرًا عجيبًا في دفع أنواع البلاء، ولو كانت من فاجر أو من ظالم بل من كافر فإن الله تعالى يدفعُ بها عنهُ أنواعًا من البلاء.

وهذا أمر معلوم عند الناس خاصتهم وعامتهم، وأهلُ الأرض كلُّهم مقرُّون به لأنَّهم جرَّبوه

“Sesungguhnya sedekah itu memiliki pengaruh yang ajaib dalam mencegah berbagai macam datangnya bala bencana.

Yakni walaupun sedekah itu dari seorang tukang maksiat atau orang dzalim atau bahkan dari orang kafir.

Karena Allah akan mencegah dengan sedekah itu siapapun pelakunya dari terkena tertimpa musibah.

Hal ini telah diketahui  pasti oleh semua orang, baik yang punya ilmu ataupun orang awam sekalipun.

Penduduk bumi sudah mengakui hal ini karena mereka telah banyak membuktikannya.” ~Ibnul Qayim

📚 Wabil wa Shaib hal. 69

🌷🍁🌷🍁🌷🍁🌷🍁🌷🍁

Semoga Allah ta’ala mudahkan dan mengistiqamahkan kita untuk selalu bersedekah, terkhusus lagi untuk membantu perjuangan para dai di jalan Allah, penuntut ilmu dan tersebarnya dakwah Islamiyah.

•┈┈•••○○❁🌻 𝐀𝐒𝐓🌻❁○○•••┈┈•

Diriwayatkan dari sebuah Hadist Nabi, mengungkapkan tentang sosok dan ajaran Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.

Kaisar Romawi, Heraklius pernah bertanya tentang beberapa hal mengenai sosok Nabi SAW kepada Abu Sufyan bin Syark bin Harb radhyallahu anhu, dan apa saja yang diperintahkannya ?

Abu Sufyan, punya kedekaran nasab dengan Nabi SAW. Lalu apa penjelasan Abu Sufyan, menjawab pertanyaan Heraklius ? Berikut jawaban Abu Sufyan.

Rasulullah SAW bersabda :” Sembahlah Allah semata, dan jangan berbuat syirik kepada Allah dengan berbuat sesuatu apapun. Tinggalkanlah perkara jahiliyah yabg dikatakan nenek moyang kalian.

Beliau juga memerintahkan kami unttk salat, berlaku jujur, benar benar menjaga kesucian diri, dan menjalin hubungan silaturrahim, dan menjaga hubungan dengan kerabat. ( Muttafaqun’alaih, HR. Bukhari no.7 dan Muslim ). (Ana)

Sedekah, tidak hanya berupa uang. Tapi dalam bentuk pemberian makanan, itu pun sedekah.

Dari Al Muqdam bin Ma,’di Karib berkatta :.”Rasulullah shallallhu alaihi wasallam bersabda, ” Jika kamu memberi makan pada diri kamu, maka itu menjadi sedekah bagimu. Jika kamu memberi makan pada anakmu, maka itu menjadi sedekah bagimu. Jika kamu memberi makan pada isterimu, makan utu menjadi sedekah bagimu. Jika kamu memberi makan pada pelayannu, maka itu menjasi sedekah bagimu”. (HR. Ahmad no.16550 )

Pelajaran

Menurut panfapat agamawan, sedekah mempunyai ruang yang sangat luas. Diantaranya memberi atau menyediankan makanan.

Setiap makanan yang disumbang kepada orang lain, itu menjadi pahala sedekah. Diantaranya, makanan yang dibeii untuk : keperluan diri sendiri, untuk anak, isteri dan pembantu.

Karena itu menjadi ganjaran sedekah untuk kita. Berikanlah makanan kepada yang berhak untuk mendapatkannya.

Terutama pemberian yang menjadi tanggung jawab kita. Sebagai Kepala Keluarga. Sama seperi untuk.diri, iserri anak dan pembantu.

Beristgfhar juga, adalah sedekah. Misalnya, istigfhar 100 kali, Salawat. 100 kali subhanallah.wa bihamdihihi…..subhahanall ahhil A’zim, 100 kali. (ANA)