Beranda blog Halaman 502

Kodam XIV/Hasanuddin Luncurkan Motor Ambulans Dukung OMSP

0

Kondisi geografis wilayah khususnya daerah pelosok atau terpencil, menjadi tantangan tersendiri bagi Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso dalam menjalankan salah satu tugas pokoknya, yaitu Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang tertera pada UU No 34/2004 tentang TNI, dalam hal membantu tugas pemerintah daerah yang bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Atensi orang nomor satu di Kodam Hasanuddin ini, dalam memperhatikan kesulitan masyarakat menginginkan inovasi motor ambulans yang telah di-launching beberapa waktu lalu, dapat segera beroperasi. Ia pun mengecek langsung kondisi pembuatan motor ambulans tersebut yang dilakukan di Perbengkelan Daerah (Bengrah) Paldam XIV/Hasanuddin Kota Makassar, Senin (7/8).

Pembuatan/pengadaan sepeda motor ambulans Kodam XIV/Hasanuddin merupakan salah satu program orang nomor satu di Kodam Hasanuddin, Mayjen Totok sebagai implementasi Perintah Harian Kasad. Tepat di HUT ke-78 RI (17/8), nantinya akan dibagikan ke Kodim jajarannya yang berada di wilayah Sulsel, sejumlah 19 unit.

“Kita berupaya segera selesai dan langsung kita bagikan ke jajaran, tidak usah lama-lama, kita aksi segera. Harapan kami ini dapat membantu seluruh lapisan masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan secara cepat dan tepat,” ungkapnya.

“Wilayah kita banyak di pelosok dan terpencil yang wilayahnya tak dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda empat. Nah, motor ambulans ini nantinya akan menjajal hingga ke pelosok daerah, ini akan kita kirim ke sana”, tandasnya.

Untuk diketahui, pembuatan/pengadaan Sepeda Motor Ambulans Kodam XIV/Hasanuddin ini telah di-launcing beberapa waktu lalu, bertepatan dengan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kodam XIV/Hasanuddin yang ke-66 tahun. (Nas)

SDN Butung 1 Makassar Laksanakan Program 18 Revolusi Pendidikan

0

Tiap sekolah tingkat SD dan SMP wajib menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk mendukung 18 Revolusi Pendidikan. Ini merupakan program kerja Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto yang bertujuan semua anak wajib sekolah.

Saat wawancara dengan wartawan fajarpendidikan.co.id, Senin (7/8), guru sekolah UPT SPF SDN Butung 1, Muhammad Ishak mengatakan, secara umum program 18 Revolusi Pendidikan itu sudah dilaksanakan di sekolah. Apalagi, kepala sekolah dan guru sudah sering mengikuti pelatihan pelaksanaan 18 Revolusi Pendidikan.

“Terkait setiap anak wajib sekolah, itu sudah dilaksanakan. Kemarin Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023, pihak sekolah menampung semua anak yang wajib sekolah. Bahkan para guru komunikasi dengan orang tua siswa, bila ada tetangganya ingin sekolah segera daftar di SDN Butung 1 jalan Sarappo Kecamatan Wajo, ” ucapnya.

Ditambahkannya, terkait Sekolah Adiwiyata sementara proses menuju ke arah Adiwiyata. Masalah satu anak satu tarian, itu sudah lama berjalan setiap Sabtu, sekolah laksanakan eskul untuk menggali potensi peserta didik.

Program inovasi itu digelar setiap Senin, pihak sekolah melaksanakan menu makanan sehat. Setiap satu kali sebulan dilaksanakan program wirausaha, market day, ini secara bergiliran dari kelas 1 hingga kelas 6. “Selanjutnya satu anak satu olahraga yang dibimbing oleh guru SDN Butung 1,” kata Muhammad Ishak. (Nas)

SMP Negeri 50 Makassar Laksanakan Program Jagai Anakta

0

Untuk mendukung “Jagai Anakta” yang merupakan program kerja Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, UPT SPF SMP Negeri 50 Makassar membentuk komunitas orang tua cinta dan sayang anak (Kita Asa).

“Terkait 18 Revolusi Pendidikan mewajibkan anak tetap sekolah yang merupakan program kerja Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, pihaknya sudah melakukan pendataan bekerjasama dengan pemerintah Kecamatan Wajo guna mendata anak yang putus sekolah agar disekolahkan di SMPN 50, ” kata Kepsek SMPN 50, Abdul Azis Hasan kepada wartawan fajarpendidikan.co.id, Senin (7/8).

Ditambahkannya, program Jagai Anakta, pihak sekolah bekerjasama dengan orang tua siswa dan pengurus komite sekolah, membentuk Komunitas Kita Asa. Kita Asa ini bertujuan melakukan kajian cara mendidik anak milineal.

“Pihak sekolah bersama orang tua siswa secara terjadwal melakukan pertemuan satu kali sebulan. Di sisi lain, hubungan silaturahmi antara orang tua siswa dengan guru semakin akrab,” ucapnya.

Abdul Azis mengatakan, selanjutnya pihaknya melakukan eskul pembinaan dan membaca Alquran terhadap peserta didik yang kelas tujuh, di mana salah satu syarat naik kelas harus bisa menghafal Alquran 30 juz.

“Yang membanggakan ada laporan dari siswa, dua orang siswa SMP Negeri 50 lulus di SMA Negeri 1 Makassar tahun ajaran 2023, diantaranya Muh Febri alumni kelas 9, 1, dan Nurul Hikma alumni kelas 9, 2,” pungkasnya.

Untuk diketahui UPT SPF SMPN 50, membangun Musholla yang berada di wilayah sekolah dengan menggunakan dana swadaya pihak sekolah dan donatur. (Nas)

Kabag Ops, Kasat Reskrim dan 3 Kapolsek Jajaran Polres Bone Berganti

0

Upacara serah terima jabatan (Sertijab) dan pengambilan sumpah Kabag Ops bersama Kasat Reskrim dan 3 Kapolsek jajaran digelar di halaman Mapolres Bone, Selasa (8/8). Sertijab ini dipimpin oleh Kapolres Bone, AKBP Arief Doddy Suryawan.

Pejabat sertijab yakni Kompol Andi Ikbal menyerahkan tugas tanggungjawab jabatan Kabag Ops kepada Kompol Antonius Tutleta, AKP Boby Rachman menyerahkan tugas tanggungjawab jabatan Kasat Reskrim kepada AKP Deki Marizaldi.

Selain itu, tiga Kapolsek jajaran ikut sertijab. Yakni Kapolsek Tonra, AKP Muhamma Takdir digantikan oleh Iptu Ami Suandi. Kapolsek Patimpeng, Iptu Usman digantikan oleh Iptu Kamaruddin dan Kapolsek Tellu Siattinge, Iptu Syafriadi digantikan oleh Iptu Usman.

Iptu Syafriadi menempati jabatan baru sebagai Kasikum Polres Bone, jabatan ini sebelumnya dijabat oleh Iptu Kamaruddin.

Upacara sertijab selesai dilanjutkan acara ramah tamah di Aula Sarja Arya Racana Mapolres Bone yang dihadiri oleh Wakapolres, Kompol Sarifuddin bersama para Pejabat Utama dan Kapolsek jajaran, Ketua Pengurus Bhayangkari Cabang Bone, Ny Zulfa Doddy bersama Ketua Bhayangkari Ranting jajaran.

Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone Iptu Rayendra Muchtar menjelaskan, pergantian pejabat dilingkungan Polri adalah hal biasa dalam rangka penyegaran personel dalam melaksanakan tugas. Selain itu, tanggung jawab sebagai pejabat di lingkungan satuan kerja masing-masing.

“Alhamdulillah sertijab pejabat Polres Bone dan 3 Kapolsek jajaran telah kita laksanakan dengan Inspektur Upacara Kapolres Bone, Adapun pejabat sertijab adalah Kabag Ops, Kasat Reskrim, Kapolsek Tonra, Tellu Siattinge, Patimpeng dan Kasikum,” ungkapnya.

“Pergantian pejabat hal biasa dalam rangka penyegaran personel dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pejabat di lingkungan satuan kerja masing-masing.”lanjut Ray sapaan akrab Iptu Rayendra Muchtar. (*)

Camat Wajo Bahas Pemutakhiran Data Retribusi Sampah dengan RT-RW 

0

Untuk melakukan pendataan dan pemutakhiran data retribusi sampah, Kepala Pemerintahan Kecamatan Wajo, Hj Hamna Faisal didampingi Lurah Mampu, Liana Sari menggelar kegiatan rapat koordinasi (Rakor) bersama Pj RT-RW Kelurahan Mampu di kantor Camat Wajo, Senin (7/8).

Pelaksanaan rakor tersebut dibahas juga terkait penertiban pembayaran retribusi sampah di wilayah Kelurahan Mampu. Terkait adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Rakor ini dilaksanakan terkait adanya temuan BPK masalah pembayaran retribusi sampah. Misalnya, ada rumah tidak membayar retribusi sampah karena, sudah lama tidak ada penghuninya, atau sebaliknya, dulu rumah tersebut tidak ada penghuninya namun sekarang sudah ada penghuninya itu namanya pemutakhiran data atau potensi pembayaran retribusi sampah, ” kata Camat Wajo, Hj Hamna Faisal .

Ditambahkannya, saya inisiatif undang rakor semua RT-RW, karena yang tau kondisi warga dan wilayah adalah RT-RW setempat. Jadi saya harapkan kerjasamanya guna membantu Lurah untuk pendataan dan pemutakhiran retribusi sampah, ” pungkasnya.

Sementara itu, Pj RW 01, Edy Husain mengatakan, pendataan dan pemutakhiran data retribusi sampah perlu segera dilakukan. Sebab kalau PBB yang dijadikan acuan pembayaran retribusi sampah ini rancu pasalnya, di rumah saya itu terbit 2 PBB sementara retribusi sampah hanya satu, ” ujarnya.

Lebih lanjut Edy mengatakan, jadi rumah yang luas itu bisa terbit lebih dari satu PBB, sementara pembayaran retribusi sampah hanya satu. Kondisi ini juga terjadi di wilayah RT yang lain, makanya saya harap teman-teman RT membantu Lurah melakukan pendataan dan pemutakhiran data PBB,” harapnya. (Nas)

Ketum IKA Unhas Berhasil Kolaborasikan 500.000 Orang di Gerak Jalan Santai 

0

Ratusan ribu masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) mengikuti kegiatan jalan sehat ‘Anti Mager’ dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-354 Provinsi Sulawesi Selatan dan Dirgahayu Republik Indonesia (RI) ke-78.

Kegiatan ini juga bagian dari upaya Pemerintah provinsi (Pemprov) untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat dengan melangkah 10 ribu langkah atau 5 kilometer setiap hari.

Ratusan ribu masyarakat Sulsel ini sudah datang berbondong-bondong memenuhi jalan depan Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak Pukul 05.00 WITA pagi guna mengikuti kegiatan jalan sehat Anti Mager atau Anti Malas Gerak ini.

Kegiatan Jalan Sehat ini dibuka oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, didampingi Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) yang juga mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dan Staf Khusus Menhan, Sjafrie Syamsuddin; Wakil Ketua Komisi V DPR, Iwan Darmawan Aras, Ketua Umum Sahabat Rakyat Indonesia, Sukriansah S. Latief, sejumlah kepala daerah, dan berbagai tokoh masyarakat di Sulsel.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman menuturkan, kegiatan jalan sehat ini dihadiri kurang lebih 400 ribu lebih masyarakat Sulsel. Adapun jalan sehat sejauh 5 kilometer ini mengambil rute dari  Rumah Jabatan Gubernur Provinsi Sulsel, Jln. Jend. Sudirman, Jln. Haji Bau, Jl. Sombs Opu, Jln. Penghibur, Jln. Ujung Pandang, Jln. Riburane, dan berakhir kembali di Rujab Gubernur Sulsel.

“Jadi lima kilometer itu, sama dengan 10 ribu langkah. 10 ribu langkah ini  cukup turunkan, ya kira-kira kalau satu hari itu ya sekitar 2-3 mangkok coto,” canda Gubernur Andi Sudirman, saat menyapa warga dari panggung Sulsel Anti Mager, di Makassar, Sulsel, Minggu (6/8).

Andi Sudirman lalu ikut memandu kegiatan jalan sehat ini. Sesekali, dia melempar sejumlah kaus warna putih bertema acara jalan sehat anti mager yang diikuti hampir setengah juta orang ini.

“Ini adalah Anti Mager terbesar yang kita selenggarakan dengan 450 ribu pendaftar baik online maupun offline,” bangga Gubernur Sulsel yang akan non aktif pada September mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur termuda di seluruh Indonesia ini juga memastikan kegiatan ini netral, bebas dari politik. Semua peserta yang mengikuti kegiatan ini diwajibkan menggunakan baju kaos putih dari rumah.

“Semua disini tidak ada yang berwarna-warna, kecuali yang tidak memiliki baju putih. Kalau tidak memiliki baju putih, boleh pakai ini,” bilang Gubernur seraya melempar belasan gulungan baju putih dari atas panggung.

Dalam kesempatan tersebut, Andi Sudirman juga mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang mendukung kegiatan ini diantaranya 2200 kepala desa se-Sulsel, Tim Drumband Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan TNI Angkatan Udara (AU) yang ikut serta menyukseskan kegiatan ini dengan mengirimkan tim penerjun Paramotor dan pesawat Sukhoi yang terbang dari atas lokasi kegiatan. “Terima kasih kepada TNI AU atas supportingnya,” ujarnya.

Tak lupa, dia juga menyampaikan ucapan terima kasih dan bangga kepada Menhan Prabowo yang bersedia hadir sekaligus membuka jalan sehat ini.

“Alhamdulillah, Pak Prabowo hadir sebagai Menhan. Beliau masih muda. Cakepnya mirip-mirip saya,” canda Andi Sudirman kemudian mempersilahkan Prabowo.

Sementara itu, Menhan Prabowo menyampaikan rasa bangga kepada masyarakat Sulsel yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini.  “Selamat pagi. Rakyat Sulawesi Selatan luar biasa. Luar biasa,” sapa Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra ini memutuskan menyampaikan pidato singkat  di pembukaan Jalan Sehat Anti Mager ini. Dia hanya menyampaikan terima kasih dan rasa bangganya telah diundang sekaligus membuka jalan sehat ini.

“Saya bangga berada disini, bangga berada di tengah-tengah rakyat Sulawesi Selatan. Saya sangat bangga dengan semangat saudara-saudara kialian,pada kesetiaan NKRI,” ujar Prabowo bangga. (NAS)

LSM Soroti Pelabuhan Ta’dette Luwu Didapati Bongkar Gohan Berbahaya Kelas C 

0

Pelabuhan yang terletak di Desa Senga Selatan, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu ini diduga melakukan aktivitas bongkar muat kargo jenis aspal golongan bahan (Gohan) berbahaya kelas C dan sejumlah material lainnya.

Kabiro LSM Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah Keadilan (LP-KPK), Andi Baso Tenri Liweng angkat suara terkait hal itu.

“Inikan termasuk bahan berbahaya yang bisa mengancam kehidupan manusia dan budidaya laut kalau tidak safety cara penanganannya. Sehingga ini wajib untuk dikawal oleh pemerintah dan semua pihak yang terkait. Kelayakan dan status pelabuhan Ta’dette perlu dipublikasikan dengan adanya aktivitas yang rutin belakangan ini dan disaksikan oleh masyarakat secara langsung” jelas Andi Baso, Senin (7/8).

Ditambahkannya, siapa yang bertanggung jawab kalau terjadi pencemaran lingkungan ataupun kecelakaan kerja khususnya di darat (pelabuhan-red). Lalu kemudian bagaimana izin sandar dan bongkar muatnya.

“Ini yang kami pertanyakan, melihat status pelabuhan Ta’dette ini belum jelas keberadaannya karena belum juga diresmikan. Kemudian, seharusnya kewenangan pemerintah daerah kabupaten Luwu untuk lebih aktif melakukan pencegahan yang berpotensi merusak lingkungan yang merugikan masyarakat, daerah dan negara.”

Andi Baso berharap agar Forkopimda Luwu turun tangan untuk menertibkan dan mengevaluasi aktivitas di Pelabuhan Ta’dette, karena petugas pelabuhan terkesan semena-mena dan ini patut kita tengarai adanya kong-kalikong antara petugas pelabuhan dengan pemilik kargo dimana status Pelabuhan Ta’detta saat ini belum jelas sama sekali. Dengan demikian tentunya pemerintah daerah masih memiliki kewenangan untuk mengatur aktivitas di Pelabuhan Tadette demi peningkatan daerahnya.

“Ada apa ini sebenarnya, jangan-jangan, itulah yang selalu ada dipikiran kami selama ini terkait aktivitas pelabuhan Ta’dette, ” ujarnya.

Dari penelusuran wartwan, didapati bahwa Kargo tersebut dibongkar dari tongkang Tugboat TMH 02, GT 265 NO 4465/IIK 2021 IIk No.5414,L. pada Minggu (9/7) lalu dengan jenis muatan Abu Batu, Cipping dan Medium. Kemudian disusul kapal HARAPAN MAJU 04 GT.79 NO.563/IIi 2010 LLa No.2769/L. Kamis (13/7) dengan jenis muatan, Lawele Granular Asphalt (LGA).

Muatan yang dibongkar di Pelabuhan Ta’dette, jenis Lawele Granular Asphalt (LGA) berasal dari Buton Sulawesi Utara, Abu Batu, Cipping dan Medium diduga merupakan milik HB. HB diketahui juga merupakan Ketua salah satu Lembaga Ormas Luwu Raya.

Awak media ini pun mencoba untuk mendapatkan informasi sekaitan bongkar muat kargo di pelabuhan yang sampai saat ini belum diresmikan tersebut, HB pun dikonfirmasi melalui chat Whatsapp (WA) pada (14/7) oleh wartawan. Lalu HB membalas chat tersebut dengan menuliskan, “Jangan mi beritakan ki. Nantilah kita ketemu saya dek.”

Namun, setelah konfirmasi kedua, HB pun menutup ruang konfirmasi selanjutnya, hingga berita ini tayang.

Tidak sampai disitu, awak media ini terus melakukan investigasi dan mencari informasi melalui agen resmi Pelabuhan Ta’dette, yakni Herman selaku Direktur PT Ayu Teknik Agro Bahari. Menurutnya, kargo milik HB bukan baru kali ini masuk dan dibongkar di Pelabuhan Ta’dette.

“Di tahun 2022 lalu satu kali masuk dibongkar jenis muatan yang sama yakni Abu Batu, Cipping dan Medium. Dan di tahun ini (2023-red) sudah Dua kali masuk membongkar. Ini merupakan bahan berbahaya (kelas C-red)” kata Herman.

Penelusuran lebih jauh terkait pelabuhan Taddette, dari pantauan media ini bahwa tidak adanya rambu-rambu di jalur kapal di sekitaran pelabuhan, seperti Navigasi Jalur, Navigasi pelabuhan, Light Raft, Light Buoy dan beberapa Karet Fender Pelabuhan sudah rusak dan tidak terpasang. Bahkan di sekitar pelabuhan terlihat pelampung dan bentangan tali budidaya rumput laut milik para petani.

Hasrianti, saat ditemui di Kantor Pelabuhan Ta’dette, Jum’at (14/7) yang merupakan salah satu staf Syahbandar Palopo yang ditugaskan di Wilker Pelabuhan Ta’dette Belopa Kabupaten Luwu, menegaskan bahwa izin sandar dan bongkar muat kargo lengkap. (NAS)

Resmi Buka Pameran Pendidikan, Rektor UNM: Dies Natalis ke-62 Paling Semarak

0

Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Pameran Pendidikan dalam rangka Dies Natalis ke-62 yang berlangsung di Pelataran Menara Pinisi UNM, mulai 7-10 Agustus 2023.

Pameran pendidikan ini merupakan event tahunan rangkaian Dies Natalis menghadirkan berbagai stand dari setiap fakultas dan lembaga dalam lingkup UNM serta mitra kerja UNM yang menampilkan karyanya.

Ketua Panitia Dies Natalis UNM Ke-62, Muhammad Yahya melaporkan bahwa pameran Dies Natalis tahun ini sangat semarak dengan dengan diikuti sebanyak 62 booth atau stand pameran.

Dari internal sebanyak 23 booth yang berasal dari fakultas, program Pascasarjana, UPT, program studi, dan koperasi. Sedangkan dari eksternal sebanyak 39 boot termasuk mitra kerja.

“Insya Allah kegiatan pameran ini akan berlangsung dari tanggal 7 Agustus hingga 10 Agustus 2023. Dalam sela kegiatan pameran, juga dihadirkan kegiatan pengisi seperti berbagai lomba,” ujarnya.

Seperti, Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ-MN) LPTK Negeri se-Indonesia, kompetisi robot line follower, inovasi media pembelajaran, fashion, lomba menyanyi, festival band se-Sulselbar, dan donor darah melibatkan sejumlah perguruan tinggi dan satuan pendidikan SMA/SMK.

Sementara itu, Rektor UNM, Husain Syam merasa bangga karena ada banyak stand dari berbagai unit, lembaga serta mitra kerja UNM yang tampil langsung pada pameran pendidikan tahun ini.

“Tahun ini pameran pendidikan dalam rangka Dies Natalis ke-62 yang paling banyak dan ramai melibatkan banyak pihak, ini menunjukkan bahwa UNM itu eksis dan selalu hadir ditengah masyarakat,” ungkapnya.

Dengan adanya pameran pendidikan ini, menurut Rektor yang akrab disapa PHS mengajak seluruh pihak untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan mulai dari hal-hal kecil.

“Disini ada lomba media pembelajaran, kompetisi karya robot serta Musabaqoh Tilawatil Quran, mari junjung tinggi sportivitas untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas,” tukasnya.

Usai membuka secara resmi pamerkan pendidikan Dies Natalis ke-62, Rektor UNM didampingi para Wakil Rektor, Ketua Senat, Dekan, Direktur Pascasarjana serta pejabat lingkup UNM berkeliling meninjau tiap stand pameran.
Humas Institusi UNM Burhanuddin mewartakan (*)

Istri Teuku Umar Tak Hanya Cut Nyak Dhien

0

Tak banyak yang mengetahui bahwa Teuku Umar memiliki tiga istri. Cut Nyak Dhien merupakan istri ketiga Teuku Umar. Sementara Teuku Umar merupakan suami kedua Cut Nyak Dhien. Suami pertamanya, Teuku Ibrahim Lamnga yang tewas dalam pertempuran melawan Belanda.

Sebelum menikah dengan Cut Nyak Dhien, Teuku Umar telah menikah dengan dua wanita lain, yakni Cut Nyak Asiah, putri Uleebalang Geulumpang dan Cut Nyak Meuligoe, putri Panglima Sagi XXV Mukim. Namun, diantara ketiga istrinya itu, Cut Nyak Dhien yang sangat memberi pengaruh padanya.

Dalam buku Prominet Women In The Glimpe of History yang diterbitkan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) dijelaskan bahwa Cut Nyak Dhien mampu mempengaruhi dan membatasi tindakan-tindakan buruk yang biasanya dilakukan Teuku Umar, seperti menghisap candu.

Dari perkawinan Teuku Umar dengan Cut Nyak Dhien, mereka dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Cut Gambang, yang ketika dewasa kelak dinikahkan dengan Teungku Mayed Di Tiro alias Teungku Di Buket, putra Teungku Chiek Di Tiro.

Pengaruh Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien semakin besar, ketika mereka dengan pasukannya berhasil dalam berbagai peperangan melawan Belanda. Puncaknya ketika mereka yang sudah mengungsi ke Montasik, berhasil merebut kembali wilayah VI Mukim bagian dari Sagi XXV Mukim yang dikuasai Belanda.

Wilayah VI Mukim itu sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan ayah Cut Nyak Dhien, yakni Teuku Nanta Setia. Keberhasilan itu membuat Cut Nyak Dhien bisa kembali ke kampung halamannya.(Iskandar Norman/ana)

Guru, Orang Tua di Sekolah

0

Oleh: Nurhayana Kamar

Akhir-akhir ini, guru sering mendapatkan intimidasi. Bahkan perlakuan kasar atau kekerasan. Mulai dari orang tua siswa sendiri, bahkan murid pun sudah ada yang lancang kepada gurunya. Tragisnya lagi, ada guru yang sampai harus mendapat perawatan di rumah sakit akibat kekerasan.

Dulu, guru sangat dihormati. Sangat ditakuti. Sangat disegani. Tidak hanya siswa, juga orang tua siswa. Begitu siswa meninggalkan rumah menuju ke sekolah, orang tua siswa sudah menyerahkan tanggung jawab anaknya kepada sekolah dan guru.

Tanpa guru, apa jadinya manusia-manusia di bumi. Zaman dahulu, ada yang namanya ‘’jahiliyah’’, serba kebodohan. Itu karena belum ada sekolah, belum ada tempat menimba ilmu. Karena tidak ada guru. Kalau pun ada orang yang pintar, anak yang cerdas, karena otodidak. Menggunakan sendiri akalnya.

Guru atau sekolahlah yang ‘’pemilik’’ si anak di sekolah. Khususnya memberi bekal ilmu kepada siswanya, agar kelak berguna bagi masyarakat, bangsa dan tanah air. Bekal dari gurulah, anak usia sekolah, bisa melek huruf. Kemudian mmelanjutkan pendidikannya ke sekolah lanjutan pertama, semakin meningkat kecerdasannya.

Lalu lanjut ke sekolah lanjutan atas, mulai berbekal skill. Dan ke perguruan tinggi yang sudah menjurus ke skill atau keterampilan. Apa jadinya bila tanpa guru? Intinya, guru adalah orang tua di sekolah.

Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika yang disebarkan adalah ilmu agama yang mulia ini. Di zaman kenabian, para pewaris nabi -begitu julukan mereka kepada para pemegang kemulian ilmu agama.

Itu, khusus di bidang agama. Para pengajar ilmu agama mulai dari yang mengajarkan alif ba ta…….Di bidang keilmuan umum, pengajar mengajarkan huruf, mulai dari A sampai Z. Anak yang belum menduduki bangku sekolah, ibaratnya sebuah kertas putih, yang belum ditulisi. Nanti setelah masuk sekolah, barulah kertas putih itu tertulisi.

Kecuali, bagi anak yang sudah ditempa duluan orang tuanya. Pintar sebelum masuk sekolah. Sudah mengenal huruf abjad dan huruf Arab.

Namun tidak banyak anak yang mendapatkan tempaan tersebut. Biasanya yang kehidupan orang tuanya berduit. Yang menengah ke bawah? Biasanya menunggu, waktu usia sekolah anaknya. Artinya, mengandalkan bekal ilmu dari guru kan?

Lalu kenapa tidak menghargai guru? Apakah tidak ikhlas menerima pelajaran darinya? Kalau bukan dari guru, dari mana mendapatkan ilmu?

Ada pesan Rasulullah Muhammad SAW. “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama” (HR Ahmad).

Tersirat dari perkatanya shallahu ‘alaihi wa salam bahwa mereka para ilmuwa wajib di perlakukan sesuai dengan haknya. Akhlak serta adab yang baik merupakan kewajiban yang tak boleh dilupakan bagi seorang murid.

Seperti apakah adab yang baik kepada seorang guru? Menghormatinya. Para Salaf, suri teladan untuk manusia setelahnya telah memberikan contoh dalam penghormatan terhadap seorang guru. Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu ‘anhu berkata,

“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara.” (HR Bukhari).

Ibnu Abbas seorang sahabat yang ‘alim, mufasir Quran umat ini, seorang dari Ahli Bait Nabi pernah menuntun tali kendaraan Zaid bin Tsabit al-Anshari radhiallahu anhu dan berkata, “Seperti inilah kami diperintahkan untuk memperlakukan para ulama kami”.

Berkata Abdurahman bin Harmalah Al Aslami, “Tidaklah seseorang berani bertanya kepada Said bin Musayyib, sampai dia meminta izin, layaknya meminta izin kepada seorang raja”. Ar-Rabi’ bin Sulaiman berkata, “Demi Alloh, aku tidak berani meminum air dalam keadaan Asy-Syafi’i melihatku karena segan kepadanya”.

Diriwayatkan oleh Al–Imam Baihaqi, Umar bin Khattab mengatakan, “ Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari kalian”.

Al Imam As Syafi’i berkata, “Dulu aku membolak balikkan kertas di depan Malik dengan sangat lembut karena segan padanya dan supaya dia tak mendengarnya”.

Abu ‘Ubaid Al Qosim bin Salam berkata, “Aku tidak pernah sekalipun mengetuk pintu rumah seorang dari guruku, karena Alloh Ta’ala berfirman, “Kalau sekiranya mereka sabar, sampai kamu keluar menemui mereka, itu lebih baik untuknya” (QS. Al Hujurat: 5).

Sungguh mulia akhlak mereka para suri tauladan kaum muslimin, tidaklah heran mengapa mereka menjadi ulama besar di umat ini, sungguh keberkahan ilmu mereka buah dari akhlak mulia terhadap para gurunya.

Meski demikian, Guru pun perlu menahan diri, tidak melakukan kekerasan bila ada muridnya yang punya perlakan yang tidak senonoh. Serahkan ke Guru BP untuk diberikan pembinaan. Bila tetap saja tidak sabar, antar dia kerumahnya dan pertmukan kepada orang tuanya, dengan melaporkannya kelakuannya.

Demikian itulah salah satu kiat, bagaimana mewujudkan proses pembelajaran di sekolah. Agar tercipta luaran – luaran yang berkualitas. (*)