Beranda blog Halaman 6

Mengatasi Obesitas pada Anak: Pola Makan dan Aktivitas Fisik yang Tepat

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada fisik anak, tetapi juga pada mental dan emosinya. Penanganan obesitas sejak dini sangat penting untuk mencegah risiko penyakit kronis di masa depan seperti diabetes tipe 2, hipertensi, hingga gangguan jantung. Situs pafimarneda.org menekankan pentingnya edukasi kepada orang tua mengenai cara menyeimbangkan pola makan dan aktivitas fisik agar anak tetap sehat dan aktif.

Penyebab Obesitas pada Anak

Obesitas terjadi ketika asupan kalori lebih tinggi daripada kalori yang dibakar tubuh. Beberapa faktor penyebab antara lain:

  • Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak secara berlebihan.

  • Kurangnya aktivitas fisik.

  • Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji.

  • Pengaruh gadget dan televisi yang mengurangi waktu bermain aktif.

  • Pola makan keluarga yang tidak sehat.

Pola Makan Sehat untuk Mengatasi Obesitas

  1. Kurangi Gula dan Lemak Jenuh
    Hindari makanan olahan, minuman bersoda, serta camilan manis. Gantilah dengan buah segar, makanan rebus atau kukus.

  2. Perbanyak Serat dan Sayuran
    Sajikan sayuran dalam setiap waktu makan dan pilih buah sebagai camilan. Serat membantu memperpanjang rasa kenyang dan memperlancar pencernaan.

  3. Atur Porsi Makan
    Gunakan piring kecil untuk menghindari makan berlebihan. Ajarkan anak mengenali rasa kenyang dan makan dengan perlahan.

  4. Sarapan Bergizi
    Jangan lewatkan sarapan. Sarapan yang sehat membantu mengatur nafsu makan sepanjang hari.

  5. Batasi Camilan Tidak Sehat
    Gantilah snack tinggi kalori dengan pilihan lebih sehat seperti kacang-kacangan tanpa garam, potongan buah, atau yogurt rendah lemak.

Aktivitas Fisik yang Dianjurkan

  1. Ajak Anak Bergerak Setiap Hari
    Minimal 60 menit aktivitas fisik ringan hingga sedang, seperti bermain bola, bersepeda, atau berenang.

  2. Kurangi Waktu Layar (Screen Time)
    Batasi waktu menonton TV atau bermain gadget maksimal 1–2 jam per hari.

  3. Libatkan Anak dalam Aktivitas Rumah Tangga
    Kegiatan sederhana seperti menyapu, menyiram tanaman, atau membantu memasak dapat menjadi bentuk gerakan aktif.

  4. Jadikan Aktivitas Fisik sebagai Kegiatan Keluarga
    Jalan sore bersama keluarga atau bermain di taman bisa menjadi alternatif yang menyenangkan.

Dukungan Orang Tua Sangat Penting

Perubahan gaya hidup tidak bisa dilakukan anak seorang diri. Orang tua harus menjadi contoh dan pendukung utama. Hindari memberi label “anak gemuk” secara negatif, dan fokus pada membangun kebiasaan sehat bersama.

Mengatasi obesitas pada anak bukan tentang diet ketat, melainkan menciptakan keseimbangan antara pola makan sehat dan aktivitas fisik yang rutin. Dengan bimbingan yang tepat, anak dapat tumbuh lebih sehat, percaya diri, dan terhindar dari risiko penyakit kronis. Kunjungi pafimarneda.org untuk informasi lebih lanjut dan panduan seputar kesehatan anak yang terpercaya.

Nutrisi Seimbang untuk Anak Usia Sekolah: Tips Menu Harian yang Menyehatkan

Masa usia sekolah merupakan periode penting bagi tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun intelektual. Pada masa ini, anak membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang agar dapat belajar dengan optimal, tumbuh sehat, dan aktif dalam berbagai kegiatan. Sayangnya, masih banyak orang tua yang belum memahami kebutuhan gizi harian anak secara menyeluruh. Oleh karena itu, situs pafikemboro.org turut mengingatkan pentingnya pemberian makanan bergizi seimbang bagi anak usia sekolah demi mendukung masa depan yang lebih sehat.

Mengapa Nutrisi Seimbang Penting?

Nutrisi seimbang adalah konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup dan proporsional. Nutrisi ini sangat penting untuk:

  • Mendukung pertumbuhan fisik seperti tinggi badan dan perkembangan otot.

  • Menjaga daya tahan tubuh agar anak tidak mudah sakit.

  • Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, yang sangat dibutuhkan untuk proses belajar di sekolah.

  • Mencegah risiko penyakit jangka panjang seperti obesitas, diabetes, dan gangguan metabolik.

Komponen Nutrisi yang Harus Ada dalam Menu Harian Anak

  1. Karbohidrat Kompleks
    Sumber energi utama seperti nasi merah, roti gandum, atau kentang sangat baik untuk menunjang aktivitas anak sepanjang hari.

  2. Protein Berkualitas
    Termasuk daging tanpa lemak, ayam, ikan, telur, tahu, dan tempe yang membantu pertumbuhan sel dan jaringan tubuh.

  3. Sayur dan Buah
    Mengandung vitamin dan mineral penting untuk sistem imun dan pencernaan anak. Biasakan anak mengonsumsi minimal lima porsi buah dan sayur setiap hari.

  4. Susu dan Produk Olahan
    Kaya akan kalsium dan vitamin D yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat.

  5. Air Putih
    Cukupkan kebutuhan cairan harian untuk menjaga fungsi organ tubuh dan mencegah dehidrasi.

Contoh Menu Sehat Harian untuk Anak

Sarapan:

  • Nasi merah + telur dadar + sayur bening + segelas susu.

Bekal sekolah:

  • Roti gandum isi ayam dan keju + potongan buah apel atau pisang + air putih.

Makan siang:

  • Nasi + ikan goreng + tumis brokoli dan wortel + semangka.

Makan malam:

  • Sup ayam + kentang rebus + sayuran + segelas air putih.

Camilan sehat:

  • Yogurt, kacang-kacangan, atau buah potong.

Tips Membiasakan Anak Makan Sehat

  • Libatkan anak dalam memilih dan menyiapkan menu makanan.

  • Sajikan makanan dengan tampilan menarik.

  • Hindari memberi hadiah berupa makanan manis sebagai bentuk pujian.

  • Jadikan makan bersama keluarga sebagai kebiasaan.

Memberikan nutrisi seimbang bukan hanya tentang menu makanan, tetapi juga soal kebiasaan hidup sehat yang dibangun sejak dini. Dengan pola makan yang tepat, anak usia sekolah dapat tumbuh optimal, aktif, dan siap menghadapi tantangan belajar. Untuk informasi lebih lanjut dan panduan praktis seputar kesehatan anak, kunjungi pafikemboro.org.

Bahaya Gadget Berlebihan pada Anak: Dampak Fisik dan Psikologis

Di era digital saat ini, penggunaan gadget di kalangan anak-anak kian tak terhindarkan. Banyak orang tua memberikan akses gadget sebagai hiburan atau alat bantu belajar. Namun, jika tidak diawasi dan dibatasi, penggunaan gadget secara berlebihan dapat membawa dampak serius bagi kesehatan anak, baik secara fisik maupun psikologis. Situs pafigenjem.org turut mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membatasi screen time anak demi menjaga keseimbangan tumbuh kembang mereka. Berikut dampak fisik dan psikologis penggunaan gadget pada anak.

Dampak Fisik Penggunaan Gadget yang Berlebihan

1. Gangguan Mata
Menatap layar dalam waktu lama bisa menyebabkan ketegangan mata, mata kering, dan kelelahan visual. Dalam jangka panjang, risiko gangguan penglihatan seperti miopi (rabun jauh) meningkat.

2. Gangguan Postur Tubuh
Kebiasaan duduk dalam posisi tidak ergonomis saat bermain gadget dapat menyebabkan kelainan postur seperti bungkuk atau nyeri leher dan punggung.

3. Obesitas Anak
Penggunaan gadget yang berlebihan mengurangi aktivitas fisik anak. Kurangnya gerak menyebabkan pembakaran kalori yang rendah, berisiko menyebabkan kelebihan berat badan bahkan obesitas.

Dampak Psikologis Penggunaan Gadget

1. Gangguan Perkembangan Sosial
Anak yang lebih sering berinteraksi dengan gadget dibandingkan orang sekitarnya berpotensi mengalami keterlambatan dalam kemampuan bersosialisasi dan memahami emosi orang lain.

2. Kecanduan dan Emosi Tidak Stabil
Gadget bisa membuat anak kecanduan. Mereka menjadi gelisah atau marah ketika tidak diperbolehkan menggunakannya, serta kehilangan minat pada aktivitas lain.

3. Gangguan Tidur
Paparan cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur. Akibatnya, anak bisa mengalami kesulitan tidur atau kualitas tidur yang buruk.

Tips Orang Tua Mengelola Penggunaan Gadget

  • Tetapkan waktu maksimal harian penggunaan gadget sesuai usia anak.

  • Dampingi anak saat menggunakan gadget dan pilih konten edukatif.

  • Ajak anak melakukan kegiatan fisik seperti bermain di luar rumah.

  • Ciptakan zona bebas gadget, terutama saat makan dan menjelang tidur.

  • Beri contoh penggunaan gadget yang bijak dari orang tua sendiri.

Gadget bukan musuh, tapi penggunaannya harus bijak dan seimbang. Orang tua berperan penting dalam mengarahkan dan membatasi waktu screen time anak agar tidak mengganggu kesehatan fisik maupun mentalnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai edukasi kesehatan anak, kunjungi pafigenjem.org sebagai sumber terpercaya.

Manfaat ASI Eksklusif untuk Daya Tahan Tubuh dan Perkembangan Anak

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain kepada bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. ASI bukan hanya sumber nutrisi utama, tetapi juga perlindungan alami terhadap berbagai penyakit. Pentingnya pemberian ASI eksklusif terus digaungkan oleh banyak pihak, termasuk lembaga kesehatan seperti pafidara.org, yang memberikan edukasi dan dukungan bagi ibu menyusui di berbagai wilayah.

ASI dan Sistem Kekebalan Tubuh Anak

ASI mengandung zat antibodi, enzim, dan sel imun yang membantu membentuk sistem kekebalan tubuh bayi. Salah satu kandungan penting dalam ASI adalah Imunoglobulin A (IgA), yang melapisi saluran pencernaan bayi dan mencegah masuknya bakteri serta virus penyebab infeksi. Selain itu, ASI juga mengandung laktoferin, lisozim, dan oligosakarida yang mendukung kesehatan mikrobiota usus, yang berperan besar dalam daya tahan tubuh.

Manfaat ASI Eksklusif terhadap Perkembangan Anak

  1. Perkembangan Otak yang Optimal
    ASI mengandung asam lemak esensial seperti DHA dan AA yang sangat penting untuk pertumbuhan dan fungsi otak bayi.

  2. Pertumbuhan Fisik yang Seimbang
    Bayi cenderung memiliki berat badan dan tinggi badan yang ideal sesuai tahap tumbuh kembangnya.

  3. Penguatan Koneksi Emosional
    Proses menyusui mendekatkan ikatan emosional antara ibu dan anak, yang berpengaruh positif pada perkembangan psikologis bayi.

  4. Menurunkan Risiko Penyakit Jangka Panjang
    Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif lebih rendah risikonya mengalami obesitas, diabetes tipe 2, dan hipertensi di kemudian hari.

Dukungan Lingkungan Sangat Diperlukan

Keberhasilan pemberian ASI eksklusif tidak hanya bergantung pada ibu, tetapi juga pada dukungan keluarga, tenaga kesehatan, dan lingkungan kerja. Edukasi dan penyediaan fasilitas ruang laktasi di tempat umum maupun tempat kerja sangat penting untuk membantu ibu memberikan ASI secara optimal.

ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan adalah hadiah terbaik dari ibu untuk anaknya. Selain memperkuat sistem kekebalan tubuh, ASI juga berperan besar dalam mendukung tumbuh kembang yang sehat dan cerdas. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan panduan menyusui yang terpercaya, kunjungi situs pafidara.org, sebagai sumber edukasi kesehatan bagi ibu dan anak.

Kenali Tanda-Tanda Anak Mengalami Alergi Makanan Sejak Dini

Alergi makanan pada anak bisa menjadi kondisi yang berbahaya jika tidak dikenali dan ditangani dengan tepat. Reaksi alergi bisa muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan tertentu, dan gejalanya bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami ciri-ciri awal alergi makanan pada anak. Melalui berbagai upaya edukasi, termasuk informasi yang dapat ditemukan di pafirajapolah.org, masyarakat diajak untuk lebih waspada terhadap kondisi ini guna menjaga kesehatan dan keselamatan anak.

Apa Itu Alergi Makanan?

Alergi makanan adalah respons sistem imun yang berlebihan terhadap zat tertentu dalam makanan yang dianggap sebagai ancaman oleh tubuh. Zat tersebut disebut alergen. Ketika anak mengonsumsi makanan yang mengandung alergen, tubuhnya akan merespons dengan melepaskan zat kimia seperti histamin yang memicu berbagai gejala.

Tanda-Tanda Alergi Makanan pada Anak

Beberapa gejala umum yang perlu diperhatikan antara lain:

  1. Ruam atau gatal-gatal pada kulit
    Biasanya muncul di sekitar mulut, wajah, tangan, atau seluruh tubuh.

  2. Pembengkakan di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
    Ini merupakan tanda serius yang bisa mengganggu pernapasan.

  3. Muntah, diare, atau sakit perut
    Gangguan pencernaan bisa menjadi reaksi alergi terhadap makanan tertentu.

  4. Batuk, pilek, atau sesak napas
    Mirip gejala flu, tapi muncul segera setelah makan.

  5. Reaksi anafilaksis
    Reaksi alergi berat yang bisa mengancam nyawa dan memerlukan penanganan medis segera.

Makanan yang Umum Menyebabkan Alergi

Beberapa jenis makanan yang sering memicu alergi pada anak antara lain susu sapi, telur, kacang tanah, kacang pohon (seperti almond dan kenari), kedelai, gandum, dan makanan laut seperti udang atau ikan.

Penanganan dan Pencegahan

  1. Identifikasi dan Hindari Alergen
    Jika anak menunjukkan gejala alergi, segera konsultasikan dengan dokter untuk dilakukan uji alergi guna mengetahui makanan penyebabnya.

  2. Baca Label Makanan dengan Teliti
    Penting untuk memeriksa komposisi makanan kemasan yang dikonsumsi anak.

  3. Siapkan Obat Darurat jika Diperlukan
    Untuk anak yang memiliki riwayat reaksi berat, dokter mungkin akan meresepkan epinefrin (auto-injector) sebagai pertolongan pertama.

  4. Edukasi Lingkungan Sekitar Anak
    Beri tahu pengasuh, guru, atau orang-orang di sekitar anak tentang kondisi alerginya untuk menghindari paparan tak sengaja.

Mengenali tanda-tanda alergi makanan pada anak sejak dini dapat membantu mencegah komplikasi serius dan memberikan penanganan yang cepat serta tepat. Edukasi terus-menerus kepada masyarakat dan keluarga sangat diperlukan agar anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan sehat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai alergi dan penanganannya, orang tua dapat mengakses sumber terpercaya seperti pafirajapolah.org yang menyediakan berbagai materi edukatif seputar kesehatan anak.

Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap untuk Tumbuh Kembang Anak

Imunisasi dasar lengkap merupakan salah satu langkah paling efektif dalam melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya. Sayangnya, masih banyak orang tua yang belum sepenuhnya memahami pentingnya imunisasi sebagai investasi kesehatan jangka panjang bagi anak. Melalui berbagai platform edukasi, termasuk informasi dari pafibanjarlama.org, masyarakat diajak untuk lebih sadar akan peran vital imunisasi dalam mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.

Apa Itu Imunisasi Dasar Lengkap?

Imunisasi dasar lengkap adalah pemberian vaksin yang wajib diterima anak sejak lahir hingga usia satu tahun. Vaksin ini melindungi anak dari penyakit serius seperti hepatitis B, polio, tuberkulosis, difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, campak, dan lainnya. Vaksin bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit tertentu.

Mengapa Imunisasi Sangat Penting?

  1. Perlindungan Dini dari Penyakit Berbahaya
    Imunisasi membekali tubuh anak dengan kekebalan sejak usia dini, mencegah komplikasi serius dan risiko kematian akibat penyakit infeksi.

  2. Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang
    Anak yang sehat dan terbebas dari penyakit akan memiliki kesempatan lebih besar untuk tumbuh secara fisik, kognitif, dan sosial secara optimal.

  3. Mendukung Kekebalan Komunitas (Herd Immunity)
    Saat banyak anak di suatu lingkungan mendapat imunisasi, penularan penyakit dapat dicegah sehingga melindungi mereka yang belum bisa divaksinasi.

  4. Mencegah Wabah dan Penularan Massal
    Penyakit seperti campak dan difteri bisa menyebar cepat jika tidak ada perlindungan imunisasi yang memadai di masyarakat.

Tanggung Jawab Orang Tua dan Pemerintah

Orang tua memiliki peran sentral dalam memastikan anak menerima imunisasi tepat waktu sesuai jadwal dari pemerintah. Sementara itu, pemerintah bersama tenaga kesehatan terus mendorong pelaksanaan program imunisasi nasional secara merata, termasuk di daerah terpencil. Kampanye informasi dan pelayanan posyandu menjadi ujung tombak dalam meningkatkan cakupan imunisasi.

Imunisasi dasar lengkap bukan hanya soal kewajiban medis, tapi bentuk kasih sayang dan perlindungan nyata orang tua terhadap masa depan anak. Dengan imunisasi, anak memiliki bekal kesehatan yang kuat untuk menjelajahi dunia dan meraih potensi terbaiknya. Informasi seputar manfaat dan jadwal imunisasi dapat diakses melalui layanan kesehatan atau media edukatif seperti pafibanjarlama.org, yang turut berperan aktif dalam mendukung upaya pencegahan penyakit menular sejak dini.

Waspadai Stunting pada Anak: Penyebab, Dampak, dan Cara Pencegahannya

Stunting masih menjadi tantangan besar dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan anak di Indonesia. Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya akibat kekurangan gizi kronis sejak 1.000 hari pertama kehidupan. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh berbagai lembaga kesehatan, termasuk melalui edukasi yang dilakukan oleh pafibunaken.org, stunting bukan hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak dan produktivitas anak di masa depan. Artikel ini akan membahas mengenai Penyebab, Dampak, dan Cara Pencegahan Stunting.

Penyebab Stunting

Stunting biasanya disebabkan oleh kombinasi faktor yang saling berkaitan. Kekurangan asupan gizi selama masa kehamilan dan setelah kelahiran menjadi penyebab utama. Ibu hamil yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, yang berpotensi mengalami stunting. Selain itu, pola makan yang tidak seimbang, infeksi berulang, sanitasi lingkungan yang buruk, serta kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan juga menjadi faktor penyebab yang signifikan.

Dampak Stunting pada Anak

Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi terhadap keterlambatan perkembangan kognitif dan motorik. Hal ini dapat berdampak pada prestasi akademik dan kemampuan bersaing di dunia kerja ketika dewasa. Tak hanya itu, stunting juga meningkatkan kerentanan terhadap penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung di kemudian hari. Secara sosial, stunting juga dapat menurunkan kepercayaan diri anak dan memperburuk kualitas hidupnya.

Cara Pencegahan Stunting

Mencegah stunting harus dimulai sedini mungkin, bahkan sebelum masa kehamilan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Penuhi Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
    Ibu perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk protein, zat besi, asam folat, dan kalsium untuk menunjang tumbuh kembang janin.

  2. Berikan ASI Eksklusif Selama 6 Bulan Pertama
    ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dan berperan penting dalam pembentukan imunitas.

  3. Penerapan MPASI yang Tepat
    Setelah usia 6 bulan, bayi perlu diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang kaya nutrisi untuk mendukung pertumbuhannya.

  4. Perbaikan Sanitasi dan Akses Air Bersih
    Lingkungan bersih mencegah infeksi yang bisa mengganggu penyerapan nutrisi anak.

  5. Pemantauan Tumbuh Kembang Secara Rutin
    Orang tua disarankan untuk membawa anak ke posyandu atau fasilitas kesehatan untuk memantau tinggi dan berat badannya secara berkala.

Stunting bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh. Dengan penanganan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, masyarakat, hingga tenaga kesehatan, risiko stunting pada anak dapat dicegah. Edukasi berkelanjutan, seperti yang dilakukan melalui situs pafibunaken.org, menjadi bagian penting dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.

Satlantas Barru Ajak Siswa SD Tertib Lalu Lintas: “Sepeda Listrik? Nanti Dulu!”

BarruSuasana upacara bendera di SDN 32 Barru, Senin (5/5/2025), terasa berbeda. Bukan kepala sekolah atau guru, tapi Kanit Dikyasa Satlantas Polres Barru, Ipda Ade Lutfih, yang tampil sebagai pembina upacara dalam program Police Goes to School.

Dengan pendekatan yang ramah dan edukatif, Ipda Ade menyampaikan pesan penting tentang keselamatan berlalu lintas kepada para siswa dan guru. Ia menekankan pentingnya memakai helm standar SNI, terutama bagi anak-anak yang sering dibonceng orang tuanya ke sekolah.

“Jangan anggap remeh pakai helm. Ini soal nyawa. Anak-anak juga harus mulai paham soal keselamatan di jalan,” kata Ipda Ade di hadapan para peserta upacara.

Tak berhenti di situ, siswa-siswa juga dikenalkan dengan rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, dan aturan dasar berkendara. Tujuannya, agar sejak dini mereka terbiasa dengan budaya tertib lalu lintas.

Police Goes to School

Menariknya, perwira satu balok ini juga memberikan penegasan terkait penggunaan sepeda listrik yang kini mulai marak di kalangan anak-anak. Ia menegaskan bahwa sepeda listrik belum boleh digunakan di jalan raya, apalagi untuk ke sekolah.

“Sepeda listrik itu bukan untuk jalan raya. Bahayanya besar, apalagi kalau belum cukup umur. Kalau mau ke sekolah, lebih baik pakai sepeda gayung  saja,” imbaunya.

Program Police Goes to School ini menjadi salah satu cara Satlantas Polres Barru mendekatkan diri dengan pelajar, sekaligus menanamkan nilai disiplin dan keselamatan sejak dini. Edukasi serupa juga secara rutin diberikan kepada pelajar SMP dan SMA di seluruh Kabupaten Barru.

Dengan harapan sederhana namun berdampak besar, Polres Barru ingin mencetak generasi muda yang bukan hanya pintar di kelas, tapi juga peduli keselamatan di jalan.

 

– Hengki

Dorong Ekonomi Sulsel, Kajati Agus Salim Usung Satgas Investasi sebagai “One Stop Solution”

Makassar – Langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan terus digencarkan. Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel, Agus Salim, menjadi salah satu motor penggeraknya lewat Satgas Percepatan Investasi. Dalam Rapat Koordinasi yang digelar di Kantor Gubernur Sulsel pada Senin (5/5/2025), ia menegaskan komitmen kuat untuk menjadikan Sulsel sebagai wilayah ramah investasi.

Rapat yang dipimpin langsung Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman itu turut dihadiri Sekda Sulsel Jufri Rahman, Kepala BBWSPJ Suryadarma, dan Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin.

Agus Salim membeberkan bahwa Satgas Percepatan Investasi dibentuk sebagai jawaban atas berbagai hambatan yang selama ini mengganjal masuknya investor. “Satgas ini hadir karena kita tidak bisa lagi menunggu. Investasi di Sulsel harus digenjot, dan untuk itu kita butuh solusi cepat, terpadu, dan pasti,” tegasnya.

Mengusung tagline One Stop Solution, satgas ini dirancang untuk menyederhanakan proses perizinan dan memberi kepastian hukum bagi para investor. Menurut Agus, pendekatan ini sudah mendapat sambutan positif dari dunia usaha.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel, Agus Salim, menjadi salah satu motor penggeraknya lewat Satgas Percepatan Investasi.

“Satgas ini bukan hanya soal birokrasi, tapi tentang membuka pintu bagi kemajuan ekonomi. Ketika investasi masuk, maka lapangan kerja terbuka, ekonomi bergerak, dan rakyat merasakan dampaknya,” jelasnya penuh semangat.

Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk meninggalkan ego sektoral. “Kalau kita bersatu, pertumbuhan ekonomi Sulsel sebesar delapan persen bukan mimpi,” serunya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Kajati tersebut. Ia menilai satgas ini sebagai alat strategis dalam mempercepat pembangunan dan menjawab tantangan investasi yang kompleks.

“Saya apresiasi pembentukan satgas ini. Ini langkah cerdas dan tepat. Dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat akan sama-sama diuntungkan jika semua duduk bersama menyelesaikan persoalan,” ujar Gubernur.

Rapat tersebut juga membahas perkembangan pembangunan Bendungan Jenelata. Berbagai hambatan teknis yang muncul langsung ditindaklanjuti untuk dicarikan solusinya melalui jalur Satgas Percepatan Investasi.

Kepala Sekolah dan Siswa SMAN 2 Pinrang Raih Penghargaan di Puncak Peringatan Hardiknas 2025

Pinrang – Kepala SMAN 2 Pinrang, Abdul Wahid Nara, S.Pd., M.Pd., bersama dua siswanya, menerima penghargaan pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang digelar di Halaman Kantor Bupati Pinrang, Kamis (2/5). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Pinrang, Sudirman Bungi, S.IP., M.Si.

Abdul Wahid Nara dianugerahi piagam sebagai Kepala Sekolah Inovatif SMA atas kontribusinya mengharumkan nama Pinrang di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan Nasional. Sementara itu, dua siswa SMAN 2 Pinrang yang turut menerima penghargaan adalah Muh. Asyraf, peraih medali emas dalam ajang Olimpiade Sains dan Bahasa (ONSB 2025), serta Suci Ilham, atlet pencak silat peraih medali emas dan perunggu pada kejuaraan pencak silat tingkat nasional.

Piagam Penghargaan
Piagam Penghargaan

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sudirman Bungi menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mewujudkan kemajuan pendidikan. “Pendidikan maju untuk semua. Kita harap seluruh elemen mendukung terwujudnya tujuh kebiasaan anak Indonesia. Terima kasih kepada para guru dan siswa yang telah membawa nama baik Pinrang,” ujarnya.

Muh. Asyraf mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang diterimanya dan menyebutnya sebagai motivasi untuk terus berprestasi. Sementara itu, Abdul Wahid Nara mengajak seluruh elemen pendidikan untuk terus berkarya dan berinovasi.

Beberapa inovasi yang digagas oleh Wahid Nara, yang juga merupakan mantan Ketua KNPI Pinrang, di antaranya adalah penerapan budaya sekolah TABE (Terencana, Asesmen, Beraksi, Evaluasi), penciptaan iklim sekolah yang kondusif, serta berbagai terobosan lain guna meningkatkan mutu pendidikan.

Foto bersama Hardiknas 2025
Foto bersama Hardiknas 2025

“Capaian ini adalah hasil kerja sama dan dukungan dari para guru, siswa, orang tua, komite sekolah, dan masyarakat. Juga tak lepas dari dukungan Cabang Dinas, Dinas Pendidikan, serta kebijakan gubernur yang mendorong lahirnya inovasi di sekolah,” pungkasnya.

Wartawan : Nasri T