Perjuangan Anak Nelayan Terjang Gelombang Laut Sejauh 17 Km Untuk Ikuti Seleksi Prajurit TNI AL

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perjuangan untuk mengejar cita-cita tidaklah mudah. Hal ini dibuktikan oleh seorang Calon prajurit TNI AL di Makassar, Seorang anak nelayan bernama Sulkifli harus berjuang keras dengan menggunakan perahu tradisional/ katinting menerjang gelombang laut di pagi buta untuk mengikuti seleksi calon Prajurit TNI AL di Mako Lantamal VI .

Sulkifli yang berasal dari desa terpencil di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mendadak menjadi perhatian bagi Panitia Daerah (Panda) Makassar dalam penerimaan Calon Prajurit Tamtama PK pengawak Kapal Perang dan Marinir Gelombang II TA. 2020 di Lantamal VI.

Anak nelayan tersebut yang terlihat oleh salah satu personel Lantamal VI di pagi hari ini, Kamis (01/10/2020) datang dengan menggunakan perahu tradisional dan menyandarkan perahunya tersebut di dermaga Layang Mako Lantamal VI.

- Iklan -

Sulkifli mengaku, setiap harinya di pagi buta harus menempuh jarak 17 Km dari desa Bontomatenne Kabupaten Maros menggunakan kompas alam dengan perahu tradisional menuju dermaga Layang Mako Lantamal VI demi untuk mengikuti setiap tahapan tes untuk menjadi seorang prajurit Tamtama PK TNI AL.

“Saya bercita-cita untuk menjadi prajurit TNI AL karena ingin mengabdi kepada negara melalui laut dan juga untuk membanggakan kedua orang tua di kampung yang kebetulan di kampung saya ini belum ada yang menjadi seorang Prajurit TNI AL”, ujarnya.

Dirinya mengatakan, dengan melalui jalur laut jarak dari desanya dengan Lantamal VI lebih dekat daripada menggunakan jalur darat karena harus memutar dan mengambil waktu yang lebih lama lagi.

- Iklan -

“Kalau dengan menggunakan perahu saya bisa lebih cepat sampai di Lantamal VI dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam saja”, tambahnya.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU