Presiden Rusia Vladimir Putin: Setiap Pembicaraan dalam Dialog akan Gagal

“Presiden Putin menegskan kesediaannya untuk membuat komitmen pada tiga point’”, kata pejabat Prancis dalam keterangan persnya, dikutif dari RFI, Selasa 1/3/2022.

Macron juga meminta Putin untuk menghormati hukum humaniter Internasional dan mengizinkan pengirimaan bantuan mencapai populasi. Presiden Emmanuel Macron menegaskan, pihaknya tidak akan berperang melawan Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga melakukan percakapan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Minggu 6/3/2022, yang membahas tentang Ukraina. Pada kesempatan itu, Erdogan meminta agar Rusia mau menghentikan serangannya.

- Iklan -

Erdogan menyebut, “ini perlu dilakukan atas senjata umum, mendesak dilakukan. Ini akan mempermudah menemukan solusi politik dan menanggapi masalah kemanusiaan,” kata Erdogan dikutif dari The Moskow Time.

Selain itu, Erdogan juga meminta Putin mengizinkan koridor kemanusiaan di Ukraina. Ini digunakan untuk membantu warga sipil yang kekurangan bahan logistic dan ingin mengungsi. “Hal itu dapat membuka jalan perdamaiaan bersama”, ujarnya.

Pihak Kremlin juga ikut mengonfirmasi hal tersebut. Namun pihak Moskow tetap menegaskan, serangan akan dilakukan bila Kiev mau menaati permintaan Rusia terkait netralitas dan Krimea.

- Iklan -

“Putin menegaskan operasi special ini akan dihentikan jika kiev menghentikan ancaman dan mengikuti persyaratan Rusia, yang mana juga sudah disadari Ukraina”, tulis situs resmi Kremlin.

Turki sendiri merupakan salah satu yang menolak langkah Rusia ini. Presiden yang juga figure muslim terkuat dunia itu, mengatakan, serangan Rusia ke Ukraina sebagi ‘’pukulan berat’’ bagi perdamaian regional.

Dalam menengahi hal ini, Turki juga telah beberapa kali menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah pembicaraan ntara Kiiev dn Moskow. Pasalnya, meski menjadi anggota NATO, Turki dan Rusia diketahui memiliki hubungan dekat saat Ankara membeli sistem peluru kendalali S.400 yang membuatnya tegang dengan AS.

- Iklan -

Apakah dengan adanya dialog, pertanda Ukraina mau mengakhiri perang atau menyerah?

Sebelum ada, kesepakatan dialog, Putin Sudah Meminta Ukraina Menyerah.Pertempuran sengi tantara pasukan Rusia dan Ukraina di kota Mariupol dibakabrkan membuat evakuasi 200.000 orang dari kota pelabuhan di Ukraina tersbut terhenti, Minggu 6/3/2022 waktu setempat.

Reuters bahkan melaporkan kalau kota itu sudah dikepung pasukan Rusia sejak Sabtu (5/3/2022). “Presiden Rusia bersumpah akan melanjutkan invasinya di Ukraina, kecuali Kiev meneyerah, lapor media tersebut, Senin (7/3/2022).

Sebagian besar dari 200.000 orang yang terperangkap di Mariupol dilaporkan tidur di basement, sementara pasokan makanan, air,listrik dan pemanas, menurut berwenang Ukraina, telah diputuskan pasukan Rusia.

Walikota Mariupol, Vadym Boichenko, melalui saluran telepon, mengatakan kalau sebagian besar kota yang dipimpinnnya itu hancur akibat serangan pasukan Rusia.’’Mereka menghancurkan kita’’, katanya kepada Reuters.

Dia mengaku kalau saat inii prioritas utamanya adalah membantu ratusan ribu warganya yang terjebak di Mariupol untuk dapat keluar dari kota itu. Terpisah, melalui telepon, kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Putin mengatakan, dia siap untuk berdialog untuk mengakhiri pertempuran di Uraina, tetapi dia meyakini, setiap pembicaraan akan gagal.

“Perang, hanya mungkin diakhiri jika Kiev menghentikan operasi militer dan memenuhi tuntutan Rusia,” kata Kremlin mengutif pembicaraan Putin – Erdogan.

Data terbaru yang dirilis PBB, Minggu 6/3/2022, menyebutkan, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, sedikitnya 364 warga sipil Ukraina telas tewas, termasuk lebih dari 20 anak-anak, sementara yang terluka mencapai ratusan orang.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Azasi Manusia mengatakan, sebgian besar korban sipil tewas akibat penggunaan ‘’senjata peledak dengan area terdampak yang luas’’, termasuk penembakan dari arteleri berat dan sistem roket multi -peluncuran, serta serangan rudal dan serangan udara.

Menurut seorang pejabat senior pertahanan AS, Moskow telah berulang kali membantah telah menyerang wilayah sipil. Tetapi menurut saksi mata kepada Reuters, di Irpin, sebuh kota di barat laut Kiev dan berjarak sekitar 25 kilometer dari ibukota Ukraina itu, para pria, wanita dan anak-anak yang mencoba melarikan diri dari pertempuran sengit di daerah itu, terpaksa berlindung ketika rudal menghantam di dekatnya.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU