Tim Peneliti FKM Unhas Susun Indikator Lorong Sehat

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Salah satu proposal hibah pendidikan tinggi yang mendapat pendanaan adalah penelitian yang berkaitan dengan pengembangan model pemberdayaan masyarakat lorong dalam mewujudkan Kota Sehat Kota Makassar.

Ketua Tim, Prof Sukri Palutturi, SKM., M Kes., MSc PH, PhD dalam pertemuan yang digelar melalui webinar Minggu, 12 Juli 2020 mengatakan bahwa ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam tahun pertama, yaitu melakukan survei dan mapping lorong, melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan lurah, camat, Kepala Puskesmas, Ketua RT/RW dan stakeholder lainnya untuk mendiskusikan indikator-indikator pemberdayaan masyarakat lorong.

Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

“Indikator-indikator tersebut akan coba digambungkan dengan indikator pemberdayaan masyarakat berdasarkan literatur dan selanjutnya akan dilakukan validitas dan reliabilitas instrumen sebelum dilakukan pengembangan model pemberdayaan masyarakat lorong,” jelas Prof Sukri.

- Iklan -

Dalam pertemuan yang diadakan pada sesi kedua ini, juga dihadiri oleh anggota tim yaitu Dr Lalu Muhammad Saleh, SKM., M Kes. dan Muhammad Rachmad, SKM., M Kes. serta staf administrasi dan tim lapangan, yaitu Muhammad Rafli Aidillah dan Achmad Mawardi Shabir.

Terdapat 10 indikator lorong sehat yang dijadikan sebagai dasar penilaian, meliputi kebersihan lingkungan, keindahan lorong, drainase, angkutan sampah, pemanfaatan lorong, keberadaan siskamling, Kawasan Tanpa Rokok, keaktifan posyandu, ketersediaan media edukasi masyarakat dan adanya kelompok kerja pada masyarakat lorong.

Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Penelitian ini akan difokuskan pada wilayah Puskesmas Kassi-Kassi dan Puskesmas Pattingalloang.

- Iklan -

Pertimbangan pemilihan kedua Puskesmas tersebut berkaitan dengan keaktifan masyarakat dalam mewujudkan lorong sehat dan aspek lingkungan masyarakat lorong.

“Agenda selanjutnya minggu ini adalah melakukan identifikasi dan pemetaan lorong dan juga mempersiapkan diskusi kelompok terarah berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat lorong,” kata Prof Sukri.(*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU