Welcoming Day From Home Athirah Bone: Dari Sabah, Malaysia sampai Papua

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Pademic Covid 19 tidak menyurutkan SMP dan SMA Islam Athirah Bone untuk menyambut kehadiran siswa-siswa barunya yang bergabung dalam keluarga besar Sekolah Islam Athirah. Pada Minggu (19/7) 78 siswa SMA dan 65 siswa SMP aktif mengikuti kegiatan Welcoming Day yang dilaksanakan secara daring dan disiarkan di chanel youtube sekolah.

Kegiatan welcoming day yang sedianya dihadiri seluruh siswa baru dan orang tua, akhirnya dilaksanakan secara daring, namun proses penandatanganan surat perjanjian beasiswa dan jaminan mutu, tetap menghadirkan salah satu perwakilan orang tua siswa dengan menerapkan protocol kesehatan yang ketat.
Hadir dalam kegiatan, Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah 3 yang menekankan pada penguatan karakter dan mentalitas siswa.

“Saat ini tolak ukur keberhasilan mendidik seorang anak tidak lagi dari capaiannya yang melebihi prestasi orang tuanya, tetapi lebih kepada kekuatan karakter dan mentalitasnya dalam menghadapi kerasnya zaman”. Ujar Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah wilayah 3, Syamsul Bahri, S.PdI Dalam sambutannya.

- Iklan -

Pada kegiatan tersebut dipaparkan sebaran siswa SMP dan SMA Islam Athirah Bone, tidak hanya dari Bone, siswa dan siswi baru Angkatan X tersebar di seluruh pulau Sulawesi, hingga propinsi lain seperti daru papua dan NTB. Selain itu, terdapat dua orang siswa yang berasal dari Sabah, Malaysia, karena suasana pandemic, sehingga menyebabkan keduanya belum bisa berangkat ke Indonesia dan bergabung ke Sekolah Islam Athirah Bone.

Welcoming Day yang dilaksanakan secara daring tidak mengurangi kekhidmatan siswa maupun orang tua yang mendampingi di depan kamera ponsel. Seluruh peserta larut dalam keharuan karena hanya mampu menyaksikan kemegahan sekolah dalam layar. Salah satu orang tua siswa yang menyampaikan testimoni menuturkan bahwa dirinya menyekolahkan kedua anaknya di Sekolah Islam Athirah Bone karena program penguatan karakter dan ibadahnya.

“Kedua anak saya, saya sekolahkan di sini karena program karakter dan ibadahnya. Selain itu, lingkungan yang terkondisikan, terbentengi dari kontaminasi pengaruh luar, toleransi, kerukunan kekeluargaan yang kuat, pertimbangan akademi menjadi alasan berikutnya,” Ujar orang tua dari Farhan Maulana, siswa Angkatan X SMA Islam Athirah Bone.

- Iklan -

Penulis: Nurholis

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU