Beranda blog

Polres Barru Galakkan “Ayo Tanam Jagung”

0

Barru – Polres Barru melalui Polisi Penggerak dan Bhabinkamtibmas di seluruh Polsek jajaran mengajak para petani memanfaatkan masa tanam kuartal ketiga tahun ini dengan menanam jagung. Ajakan tersebut dikemas dalam kampanye “Ayo Tanam Jagung” yang sekaligus memberikan jaminan pasar bagi petani.

Kasi Humas Polres Barru, Iptu Sulpakar, S.E., saat dikonfirmasi media, Selasa (29/7/2025), menjelaskan bahwa Perum Bulog telah ditugaskan menyerap hasil panen jagung dari petani. Bulog memberikan harga kompetitif sesuai kadar air jagung.

“Bulog akan membeli jagung dengan kadar air 18–20 persen seharga Rp5.500 per kilogram, sementara jagung dengan kadar air 14 persen ke bawah dihargai Rp6.400 per kilogram,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sulpakar menuturkan bahwa Bulog Parepare, bekerja sama dengan Polres Barru, menargetkan penyerapan hingga 7.000 ton jagung langsung dari petani. Langkah ini sejalan dengan program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Kami mengajak masyarakat memanfaatkan lahan yang ada. Dengan harga yang kompetitif, program ini diharapkan menguntungkan bagi petani sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional,” tambahnya.

Dengan adanya jaminan pembelian dan harga yang pasti, Polres Barru optimistis para petani akan lebih bersemangat menggarap lahan jagung, sehingga tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga memperkuat ketahanan pangan daerah maupun nasional.

Hengki

Operasi Patuh 2025 Sukses, Kapolres: Terima Kasih Warga Barru

0

Barru – Kapolres Barru, AKBP Ananda Fauzi Harahap, S.I.K., M.H., menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Barru atas kontribusi dan dukungannya sehingga pelaksanaan Operasi Patuh Pallawa 2025 berjalan lancar dan tertib.
Senin (28/07/2025).

 Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Barru atas terlaksananya Operasi Patuh 2025 yang berjalan sukses dan lancar,” ujar Kapolres.

Selama dua pekan operasi, jajaran Polres Barru menindak total 523 pelanggaran lalu lintas, yang mayoritas dilakukan oleh pengendara roda dua. Dari jumlah tersebut, 394 pelanggar dikenakan sanksi tilang, baik melalui ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) maupun tilang manual. Sementara 129 pelanggar lainnya diberikan teguran.

Pelanggaran terbanyak berasal dari pengendara di bawah umur, disusul oleh pelanggaran tidak memakai helm SNI dan tidak menggunakan sabuk pengaman.

Meski operasi menekankan penindakan, Polres Barru tetap mengedepankan pendekatan edukatif. Tercatat, 10 kali penyuluhan digelar kepada komunitas motor dan mobil yang ada di wilayah Kabupaten Barru. Selain itu, ribuan pamflet keselamatan berlalu lintas dibagikan kepada para pengguna jalan selama masa operasi.

Kapolres berharap, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Barru.

Hengki

Kapolres Barru Cek Kendaraan, Pastikan Siap Layani Masyarakat

0

Barru – Kapolres Barru, AKBP Ananda Fauzi Harahap, S.I.K., M.H., melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan dinas milik Polres dan Polsek jajaran, Senin (28/07/2025). Kegiatan ini berlangsung usai apel pagi di halaman Mapolres Barru.

Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mencakup seluruh jenis kendaraan operasional, mulai dari sepeda motor, mobil patroli, hingga truk. Kapolres memastikan setiap unit dalam kondisi layak jalan dan siap mendukung berbagai kegiatan kepolisian di lapangan.

“Seluruh kendaraan dinas harus dalam kondisi siap pakai kapan saja. Ini penting agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu,” tegas AKBP Ananda.

Selain mengecek fisik kendaraan, perwira menengah tersebut juga memeriksa kelengkapan perlengkapan operasional dan kesiapan teknis setiap unit. Menurutnya, kendaraan operasional yang prima menjadi faktor penting dalam menunjang tugas-tugas pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), termasuk penanganan kejadian darurat dan kegiatan patroli rutin.

AKBP Ananda yang sebelumnya menjabat Kasat Intel Polres Metro Jakarta Selatan itu juga mengungkapkan data jumlah kendaraan dinas yang saat ini dimiliki jajaran Polres Barru:

  • 83 unit kendaraan roda dua
  • 28 unit kendaraan roda empat
  • 8 unit kendaraan roda enam

Seluruh kendaraan tersebut tersebar hingga ke tingkat Polsek dan siap digunakan dalam berbagai operasi maupun kegiatan pelayanan masyarakat.

Kegiatan pengecekan ini merupakan bagian dari upaya Polres Barru menjaga kesiapsiagaan dan profesionalisme, demi memastikan pelayanan kepolisian tetap maksimal di wilayah hukumnya.

 

Hengki 

Harganas ke-32, Pemkab Bone Borong Penghargaan

0

Pemerintah Kabupaten Bone di bawah kepemimpinan Bupati Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional dan provinsi.

Dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tahun 2025, Kabupaten Bone diganjar berbagai penghargaan dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Bone, Anwar menyampaikan bahwa penghargaan tersebut merupakan hasil nyata dari komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Bone dalam mendukung implementasi program Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN serta berbagai inisiatif pembangunan keluarga.

“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen pimpinan daerah dan kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan program kependudukan dan keluarga berencana,” ujar Anwar.

Prestasi ini mencerminkan sinergi antara pemerintah, TP PKK, tenaga penyuluh, serta masyarakat Bone dalam mewujudkan keluarga berkualitas sebagai fondasi pembangunan daerah.

“Capaian ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperkuat program-program pembangunan keluarga dan kependudukan sebagai pilar penting pembangunan manusia di Kabupaten Bone,” tegas Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman.

Bone kini semakin kokoh menempatkan diri sebagai daerah yang berkomitmen tinggi dalam mendukung agenda nasional di sektor kependudukan dan keluarga berencana.

Berikut daftar lengkap penghargaan dan prestasi yang diraih Kabupaten Bone:

1. Penghargaan kepada Bupati Bone atas dukungan dan komitmen dalam pengimplementasian Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN.

2. Penghargaan kepada Wakil Bupati Bone atas komitmen terhadap program yang sama.

3. Penghargaan kepada Ketua TP PKK Kabupaten Bone, Hj. Maryam Andi Asman, atas dukungan terhadap pelaksanaan Quick Wins.

4. Juara 3 Tingkat Nasional dalam pencapaian peserta KB baru.

5. Juara 3 Tingkat Provinsi Sulsel untuk realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik BOKB tahun 2024 dengan capaian 99%.

6. Juara 1 Lomba Yel-yel Quick Wins tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

7. Juara 1 Pelayanan KB Serentak tingkat Provinsi Sulsel kategori persentase capaian peserta KB baru.

8. Juara 1 PIK Remaja Segmentasi “Berani” tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

9. Juara 1 PIK Remaja Segmentasi “Berkolaborasi” tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

10. Juara 2 Stand Pameran Terbaik dalam rangka Harganas tingkat Provinsi Sulsel.

11. Juara 3 Presentase Tertinggi Anggota BKB yang menghadiri pertemuan penyuluhan periode Juli 2024–Juni 2025.

12. Juara 3 Pelayanan KB Serentak tingkat Provinsi Sulsel kategori persentase total pelayanan KB.

13. Juara 3 Pelayanan KB Serentak tingkat Provinsi Sulsel kategori persentase MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang).*

UPT SPF SD Negeri Sudirman IV Makassar Hadirkan Inovasi “KEPITING”: Kelas Pintar, Tematik, Inovatif, dan Gembira

0

Dalam upaya terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, UPT SPF SD Negeri Sudirman IV Kota Makassar pada tahun 2023 telah meluncurkan program inovatif bertajuk KEPITING, singkatan dari Kelas Pintar, Tematik, Inovatif, dan Gembira. Program ini menjadi salah satu terobosan unggulan sekolah dalam menjawab tantangan dunia pendidikan abad ke-21.

Di bawah kepemimpinan Dr. Sarwinah, S.Pd., M.Pd., sekolah ini terus bertransformasi menjadi lingkungan belajar yang kreatif, adaptif, dan berpusat pada peserta didik. KEPITING dirancang untuk menggabungkan pendekatan tematik dan inovatif dalam pembelajaran, dengan tujuan menciptakan kelas yang interaktif, menyenangkan, dan merangsang daya pikir kritis serta kreativitas siswa. Selain itu, pengembangan dari inovasi KEPITING, kini merambah pula pada tujuannya untuk menghijaukan lingkungan dan mengelola sampah dengan baik.

Melalui program KEPITING, kami ingin menghadirkan suasana kelas yang tidak hanya cerdas dalam konten, tetapi juga kaya dalam pengalaman belajar. Kami ingin anak-anak datang ke sekolah dengan semangat, belajar dengan nyaman, asri, bersih, dan pulang membawa pengetahuan serta kebahagiaan,” ujar Dr. Sarwinah.

UPT SPF SD Negeri Sudirman IV Makassar
UPT SPF SD Negeri Sudirman IV Makassar

Program KEPITING memuat beberapa aspek kunci, di antaranya:
• Kelas Pintar, yang memanfaatkan teknologi dan metode pembelajaran aktif.
• Pembelajaran Tematik, yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam satu tema besar untuk memudahkan pemahaman siswa.
• Inovatif, dengan penerapan media kreatif, permainan edukatif, dan proyek kolaboratif.
• Gembira, yang menekankan pentingnya kenyamanan psikologis dan keceriaan dalam proses belajar dalam lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih.

Para guru di SD Negeri Sudirman IV juga aktif mengikuti pelatihan dan diskusi rutin untuk terus memperkaya metode ajar mereka. Sinergi antara guru, siswa, dan orang tua menjadi landasan kuat dalam pelaksanaan inovasi ini. Warga sekolah memiliki buku Jurnal Hijauku, terdapat ekosistem mini di setiap kelas, pojok hijau, majalah dinding, bank sampah, dan banyak lagi fasilitas lainnya.

Dengan hadirnya KEPITING, SD Negeri Sudirman IV Kota Makassar diharapkan tidak hanya mencetak generasi yang cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara emosional dan sosial. Inovasi ini sekaligus menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk terus mengembangkan pendekatan-pendekatan baru dalam dunia pendidikan.

Negeri Tak Mendengar Jerit Mahasiswa di Rantau

0

Opini – Dalam setiap pidato pembangunan, para pejabat kerap menyebut pendidikan sebagai kunci masa depan bangsa. Namun, kenyataan di lapangan sering kali berbicara lain. khususnya bagi kelompok-kelompok yang suaranya tak cukup keras untuk menggema di ruang-ruang kekuasaan.

Salah satu potret menyedihkan dari ironi itu adalah nasib mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang menuntut ilmu di Mangkoso, Sulawesi Selatan. Mereka datang dari berbagai daerah—Tolitoli, Parigi Moutong, Banggai, Morowali—dengan semangat belajar yang tinggi, meninggalkan kampung halaman demi cita-cita. Namun setibanya di sana, mereka dihadapkan pada satu persoalan yang tak kunjung terselesaikan: ketiadaan asrama.

Bagi kami, mahasiswa Sulawesi Tengah, asrama bukan sekadar tempat tinggal. Ia adalah ruang kebersamaan, tempat kami bisa saling menguatkan, membangun solidaritas, dan menjaga identitas daerah di tanah rantau. Sayangnya, karena tidak ada asrama yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, kami terpaksa tinggal terpencar, berpencar dalam keterbatasan.

Ironisnya, kebutuhan dasar ini seolah tidak pernah dianggap penting. Hingga hari ini, belum ada inisiatif nyata dari pemerintah provinsi untuk membangun asrama di Mangkoso. Padahal, jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di sana cukup besar, dan kebutuhan ini bersifat kolektif, bukan pribadi. Yang terjadi justru sebaliknya—pembangunan diarahkan pada proyek-proyek artifisial yang indah dalam laporan, tapi tak menyentuh denyut nadi kehidupan nyata rakyat kecil.

Lebih dari itu, absennya asrama mencerminkan ketimpangan yang nyata. Mahasiswa dari keluarga berada bisa tinggal di tempat yang layak. Sementara yang berasal dari latar belakang petani, buruh, dan nelayan harus berjibaku membayar kos sempit dan menghemat biaya makan. Dalam kondisi seperti ini, sulit rasanya berbicara soal pengembangan potensi atau peningkatan kualitas SDM.

Padahal, provinsi lain di Indonesia Timur sudah lama menunjukkan keberpihakannya. Pemerintah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, misalnya, telah membangun asrama mahasiswa di kota-kota pendidikan seperti Makassar dan Yogyakarta. Ini menunjukkan bahwa membangun asrama bukan hal mustahil, ia “hanya soal niat politik dan kemauan berpihak.

Jika Pemprov Sulawesi Tengah masih juga diam, maka wajar jika publik bertanya: apakah pemerintah benar-benar peduli pada generasi mudanya? Atau mahasiswa-mahasiswa ini terlalu kecil untuk diperhatikan, terlalu sunyi untuk didengar, dan terlalu miskin untuk diperjuangkan?

Kesimpulan

Ketiadaan asrama di Mangkoso bukan sekadar soal fisik bangunan yang tak pernah dibangun. Ia adalah cermin dari ketidakpedulian struktural yang dibiarkan berlarut-larut. Jika pemerintah daerah terus mengabaikan, maka sejarah akan mencatat bahwa saat anak-anak muda Sulawesi Tengah berjuang dalam gelap, mereka yang seharusnya menyalakan cahaya justru memilih untuk berpaling.

Sudah saatnya pemerintah membuka mata dan bertindak. Rakyat, terutama mahasiswa, bukan hanya pajangan saat meraih prestasi. Mereka adalah pejuang masa depan yang pantas didukung dari awal perjalanan, bukan hanya di akhir cerita.

Namun bila negara tetap abai, maka masyarakat sipil harus bersuara. Organisasi mahasiswa daerah, alumni, tokoh agama, dan keluarga mahasiswa harus bersatu. Desakan dari bawah harus terdengar kuat. Karena perubahan tak selalu datang dari atas, tapi dari suara yang tumbuh dan berakar di tanah perjuangan.

 

Penulis : M. Reski Rahmatullah
Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam

Mulok Pangan Lokal di Bone Diharap Jadikan Siswa Cinta Pertanian

Pemerintah Kabupaten Bone bekerja sama dengan ICRAF Indonesia resmi meluncurkan Bahan Ajar Muatan Lokal (Mulok) Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim sebagai bentuk adaptasi pendidikan menghadapi tantangan perubahan iklim.

Kegiatan berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Bone, Jl Gatot Subroto, Kota Watampone, Rabu (23/7/2025).

Kegiatan peluncuran ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin dan Koordinator ICRAF Sulsel, Syahrir, yang mewakili Direktur ICRAF Indonesia, Andree Ekadinata

Hadir pula Research Delivery Team Coordinator ICRAF Indonesia Arizka Mufida, Staf Senior Kerja Sama Pembangunan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia, Trita Katriana, Kepala Dinas Pendidikan Bone Andi Fajaruddin, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Bone, Nurdin.

Sementara itu, Laksmi Dewi, Kepala Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia turut bergabung secara daring.

Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin dalam keterangan mengapresiasi kehadiran Icraf membantu Pemda Bone menyusun kurikulum mulok pangan lokal. Apalagi kurikulum ini memiliki tujuan jangan panjang, mengatasi perubahan iklim.

“Kita bangga, karena Bone satu satunya yang mendapatkan bantuan kerjasama untuk penyusunan muatan lokal ini. Kita perlu apresiasi juga tim khusus yang telah dibentuk dan berhasil menghasilkan produk muatan lokal ini,” kata Wabup.

Wakil Bupati Bone berharap dengan adanya mulok pangan lokal dapat membuat siswa sejak dini mencintai pertanian. Ketika besar anak tidak hanya semua mau jadi dokter, polisi, tetapi juga menjadi petani, menjadi ahli bidang pertanian, ahli perhutanan.

“Atas nama pemerintah kabupaten Bone kami mengucapkan terima kasih kepada ICRAF bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Bone atas muatan lokal pangan lokal untuk Ketahanan Iklim di Kabupaten Bone,” harap Andi Akmal Pasluddin.

Kepala Dinas Pendidikan Bone, Andi Fajaruddin, menjelaskan bahwa pengembangan muatan lokal ini merupakan hasil kerja sama tim pendidikan yang dikoordinir oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Nursalam, bersama ICRAF Bone.

“Setelah melalui berbagai pertemuan dan diskusi, kami sepakat menyusun muatan lokal yang berfokus pada ketahanan terhadap perubahan iklim dengan memanfaatkan pangan lokal,” ujarnya.

Muatan lokal ini dirancang untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan agar mampu bertahan di tengah tantangan cuaca ekstrem, dengan mengandalkan sumber daya pangan yang ada di lingkungan sekitar.

Adapun bahan ajar telah disiapkan untuk jenjang Sekolah Dasar (kelas V dan VI) dan Sekolah Menengah Pertama (kelas VII, VIII, dan IX).

“Penerapan kurikulum ini terus kami evaluasi dan monitoring, dan saat ini dinilai layak untuk diterapkan di seluruh jenjang SD hingga SMP,” tambahnya.

Peluncuran bahan ajar ini menjadi langkah konkret Pemkab Bone dalam mengintegrasikan isu ketahanan iklim ke dalam dunia pendidikan melalui pendekatan berbasis lokal.*

Sidak HP Polisi! Propam Tiba-Tiba Periksa Ponsel Anggota

0

Barru – Dalam upaya memperkuat disiplin dan menjaga integritas internal, Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Barru menggelar inspeksi mendadak (sidak) terhadap ponsel milik personel, Selasa (22/07/2025).

Sidak dilakukan sesaat setelah apel pagi, dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Propam bersama anggota Provos. Pemeriksaan ini secara khusus menyasar aplikasi-aplikasi yang dicurigai dapat digunakan sebagai sarana judi online, sejalan dengan upaya Polri dalam memberantas praktik perjudian daring yang kini semakin marak.

Kasi Humas Polres Barru, Iptu Sulpakar, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif untuk memastikan seluruh anggota tetap menjunjung tinggi etika dan profesionalisme.

“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anggota yang terlibat dalam praktik judi online, baik sebagai pelaku maupun fasilitator. Ini bentuk komitmen kami menjaga nama baik Polres Barru,” ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan indikasi keterlibatan personel dalam aktivitas perjudian online. Namun pihak Propam tetap akan melanjutkan pengawasan secara berkala dan menyeluruh.

“Kami akan terus melakukan pengawasan dan pembinaan. Jika ditemukan pelanggaran, tentu akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” tegas Iptu Sulpakar.

Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak sebagai bentuk nyata komitmen Polres Barru dalam menjaga kepercayaan publik dan membangun budaya kerja yang bersih, transparan, serta bebas dari praktik menyimpang di tubuh kepolisian.

Hengki

Tragis! Anak Kembali Jadi Korban Perbuatan Bejat di Barru

0

Barru – Kabupaten Barru kembali diguncang oleh kasus kekerasan seksual terhadap anak. Korban kali ini adalah seorang remaja perempuan berusia belasan tahun, yang diduga menjadi sasaran nafsu bejat seorang pemuda tidak bermoral.

Insiden memilukan ini terjadi pada pekan kedua Juli 2025. Saat ini, aparat kepolisian setempat tengah menangani kasus tersebut, sementara orang tua korban berbagi pengalaman pahit yang mereka alami.

“Anak saya hanya ingin bermain seperti anak-anak lainnya. Setelah mencarinya hingga malam, kami menemukannya, dan sayangnya dia sudah menjadi korban tindakan keji,” ungkap ayah korban dengan penuh kesedihan saat berbicara kepada Fajar Pendidikan pada Selasa, 22 Juli 2025.

Setelah penemuan tersebut, korban segera dibawa untuk menjalani visum di rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kerusakan serius pada bagian tubuhnya, mencerminkan betapa beratnya beban yang harus dipikul oleh keluarganya.

Dengan nada penuh amarah yang tertahan, sang ayah berkata, “Kalau saya lihat pelakunya, mungkin saya sudah tak bisa menahan diri lagi,” cetusnya.

Tragisnya, anaknya bukan satu-satunya korban dalam peristiwa ini—ada seorang remaja perempuan lain yang juga menjadi sasaran tindakan bejat tersebut.

“Pelakunya ada dua, dan keduanya kini sudah ditahan di kantor polisi,” ujar ayah korban, berharap keadilan segera ditegakkan.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dan perlunya tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan seksual.

 

Hengki

Antisipasi Kecurangan, Polisi Sisir SPBU di Barru

0

Barru – Kepolisian Resor Barru melalui Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Barru, Senin (21/07/2025). Kegiatan ini dilakukan oleh Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi berjalan sesuai aturan.

Tiga SPBU menjadi sasaran sidak, yakni:

  • SPBU 74.907.52 Lipukasi
  • SPBU 74.907.50 Pekkae
  • SPBU 74.907.01 Kajuara

Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan adanya indikasi penimbunan maupun penyimpangan dalam penyaluran BBM subsidi. Aktivitas di lokasi juga terpantau normal tanpa antrean panjang yang mencurigakan.

Kasi Humas Polres Barru, Iptu Sulpakar, menegaskan bahwa sidak ini merupakan langkah preventif untuk menjaga agar distribusi bahan bakar tetap aman dan tepat sasaran.

“Tidak ditemukan indikasi penimbunan. Begitu pula penyaluran BBM subsidi masih sesuai ketentuan,” ungkapnya kepada awak media.

Ia juga menyampaikan bahwa pengawasan akan terus dilakukan secara berkala guna mencegah terjadinya pelanggaran di lapangan. Hal ini penting, terutama bagi kelompok masyarakat seperti petani dan nelayan yang sangat bergantung pada BBM bersubsidi.

“Polres Barru akan terus melakukan pengawasan intensif agar tidak ada penyalahgunaan yang merugikan masyarakat,” tutupnya.

Hengki