IGI Kota Surabaya dan Samisanov Adakan Pelatihan Guru SDN Simomulyo 1 Surabaya

Surabaya, FajarPendidikan.co.id – Tidak seperti biasanya,  pelatihan kali ini Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Surabaya dan Samisanov mendapatkan kepercayaan untuk melatih para guru dari SDN Simomulyo 1 Surabaya.

Pelatihan yg diselenggarakan di SDN Simomulyo 1 Surabaya itu mengusung tema “Belajar Jadi Asyik dengan QR Code” pada 18 dan 20 Desember 2018.

Di pertemuan pertama ini, Aries Eka Prasetya sebagai pembicara tunggal memberikan materi tentang:pengenalan organisasi IGI sebagai lembaga profesi guru yang penuh inovasi, pengenalan kanal Samisanov yang punya banyak inovasi untuk mencipta kreasi dalam proses belajar mengajar (PBM) dan akan diajarkan dalam pelatihan-pelatihannya.

- Iklan -

Materi yang lainnya yaitu, tips dan trik cara menumbuhkan inovasi dalam diri guru, macam-macam inovasi pembelajaran yang dapat dikembangkan baik berbasis IT maupun keunikan PBM yang bikin siswa tertarik buat belajar.

Nantinya akan diajarkan pula praktek yakni: pembuatan QR code melalui HP dan laptop, praktek membaca QR code dengan QR scanner, penerapan inovasi QR code untuk pembelajaran dan kebutuhan di sekolah, dan pastinya tiap peserta pelatihan wajib membuat satu inovasi berbasis QR code yang bisa diimolementasikan dalam PBMnya nanti

Baca Juga:  Polres Maros Salurkan Bantuan Sembako Kepada Warga

Waktu perkenalan, guru-guru SDN Simomulyo 1 ini sangat tertarik melihat profil pembicara yang ternyata pernah nongol di beberapa TV. Sampai ada yang nyletuk. “Mangkane kok tau ngerti mas iki tapi nandi aq lali eh ternyata nang tipi hehe,” ucap salah satu guru.

- Iklan -

Antusiasme guru-guru peserta pelatihan terhadap QR Code sangat hebat, yang bikin pembicara kagum, saat pemaparan materi semua peserta diam. “Namun saat diberikan waktu praktek, langsung on fire hehhe keren guru-guru disini (SDN Simomulyo 1),” terang Aries.

“Pembuatan QR Code langsung dari HP masing-masing bisa berjalan lancar. Kondisi ruang pertemuan sedikit gaduh ketika peserta saling men-scan karya QR yang telah mereka buat. Karena macam-macam dan lucu-lucu isi QR code yang dibuat peserta,” tuturnya.

Maka selanjutnya, sambung  Aries, peserta dilatihkan untuk memindai (menscan)  QR-nya sendiri menggunakan aplikasi penindai QR yang bisa di-download di Play Store. “Kelebihan pemindai QR bisa menscan gambar QR yang telah ada di HP masing-masing. Jadi tidak perlu lagi minta bantuan temen buat men-scan-nya,” jelasnya.

- Iklan -
Baca Juga:  IAIN Bone Tindaklanjuti MoU Kakan Kemenag, Jalin PKS dengan KUA

Tantangan bertambah ketika peserta diminta untuk meng-upload materi atau evaluasinya ke google drive yang selanjutnya link tadi dijadikan QR.

“Kreasi peserta bertambah dengan mencoba memasukan lagu, gambar, aplikasi dan sebagainya sehingga tambah seru dan makin heboh pelatihan ini,” kata Aries

Di bagian akhir, peserta diwajibkan membuat satu inovasi yang menggunakan teknologi QR Code untuk pembelajaran nanti.

“Inilah ciri dari pelatihan yang dilakukan oleh Samisanov yaitu, penugasan tidak hanya menduplikasi atau mengadaptasi apa yang telah dilakukan dalam pelatihan. Tapi sudah harus memproduksi satu inovasi agar tiap guru punya satu inovasi yang siap pake saat PBM nanti tiba. Inilah SAMISANOV Satu Minggu Satu Inovasi,” tandasnya.(Rls)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU