Beranda blog Halaman 2647

8 Negara Dipastikan Lolos di Perempat Final Thomas Cup

0

Thomas Cup 2021 perempat final akan segera dilakukan, 8 Negara telah dipastikan lolos ke babak selanjutnya termasuk Indonesia.

Turnamen bulutangkis beregu putra Thomas Cup 2021 baru saja rampung menyelesaikan babak penyisihan grup, dan siap menggelar partai perempatfinal yang diisi oleh delapan negara.

Indonesia sendiri sukses lolos ke perempatfinal sebagai juara grup A, usai mengalahkan Taiwan dengan skor 3-2, pada Rabu (13/10/21).

Kemenangan Indonesia ditentukan oleh tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito yang mengalahkan Chi Yu Jen, dalam pertandingan tiga set dengan skor akhir 16-21, 21-18, 21-19.

Indonesia ditemani oleh Thailand, setelah mereka sukses mengantongi dua kemenangan yaitu 3-2 melawan Taiwan, dan 5-0 melawan Aljazair.

Sementara dari grup B, ada dua negara kuat yakni Denmark dan Korea Selatan. Perolehan poin keduanya sangat sulit dikejar oleh dua negara lain di grup ini yakni Jerman dan Prancis.

Maka dari itu Denmark dan Korea Selatan di laga terakhirnya hanya menentukan siapa yang layak menjadi juara grup. Ternyata Denmark, dan runner-up diisi oleh Korea Selatan.

Dari grup C, China dan India jadi dua tim yang lolos ke perempatfinal. China dan India baru akan memperebutkan status juara grup pada Kamis (14/10/21).

Jadwal 8 besar Thomas Cup 2021 akan berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, pada Jumat (15/10/2021) siang hingga Sabtu (16/10) dini hari.

Daftar 8 Negara Lolos Perempat Final Thomas Cup

Sementara itu untuk calon lawan di perempatfinal ini, masing-masing negara akan kembali diundi. Menurut peraturan BWF, akan segera diundi jika seluruh pertandingan fase grup selesai dilakukan.

Fase grup Thomas Cup sendiri masih menyisakan 2 partai lagi pada Kamis (14/10/21) yaitu China vs India (Grup C) dan Jepang vs Malaysia (Grup D) pukul 13.30 WIB. Pertandingan 8 besar akan dimulai pada Jumat (15/10/21).

Berikut negara-negara yang lolos:

1. Indonesia

2. Thailand

3. Denmark

4. Korea Selatan

5. China

6. India

7. Jepang

8. Malaysia

Thomas Cup 2021, Prediksi Hasil Drawing Perempat Final

0

Setelah berhasil mengalahkan Taiwan dan menjadi juara Grup, Indonesia masih menunggu hasil duel antara China Vs India di Grup C dan Jepang Vs Malaysia di grup D.

Indonesia menanti drawing perempat final Thomas Cup 2021 yang bakal digelar Kamis (14/10). Berikut jadwal drawing perempat final Thomas Cup.

Laga fase grup Thomas Cup masih menyisakan dua pertandingan lagi yaitu duel China vs India di grup C dan Jepang vs Malaysia di grup D. Dua duel tersebut berpengaruh langsung terhadap kedudukan empat negara tersebut di drawing perempat final Thomas Cup.

Negara pemenang duel tersebut akan berstatus juara grup sedangkan tim yang kalah bakal jadi runner up grup. Jadwal drawing perempat final Thomas Cup direncanakan berlangsung setelah dua duel tersisa itu selesai.

Dua duel tersebut dimulai pukul 08.30 pagi waktu setempat atau 13.30 WIB. Dengan demikian, drawing perempat final kemungkinan besar bakal dilakukan antara pukul 17.00-19.00 WIB.

Indonesia sudah memastikan status sebagai juara grup. Indonesia meraih tiga kemenangan atas Aljazair, Thailand, dan Taiwan. Thailand akan mendampingi Indonesia sebagai wakil dari grup A.

Di grup B, Denmark lolos dengan status juara grup. Posisi runner up grup B ditempati oleh Korea Selatan.

Dalam duel perebutan status juara grup B, Kamis (14/10) dini hari WIB, Denmark menaklukkan Korea Selatan dengan skor 4-1.

Viktor Axelsen, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, Anders Antonsen, dan Rasmus Gemke jadi penyumbang poin kemenangan Denmark.

Prodi Perbankan Syariah UINAM Launching Mars di Milad ke 6

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mahasiswa UIN Alauddin Makassar dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS) dengan bangga mempersembahkan acara puncak Islamic Banking Fair bertajuk Toward The 6lorius Islamic Banking.

Kegiatan ini diselenggarakan di Baruga Angin Mammiri, Jl. H.I.A. Saleh Dg. Tompo No.33, Makassar, Rabu (13/10/2021)

Rangkaian acara yang diadakan mulai pada tanggal 6 melakukan pembukaan yang dibarengi Webinar Nasional dan kemudian di tanggal 6-7 pengadaan lomba (Speech Competition, Badminton Competition;

Short Film Competition, dan National Essay Competition), di tanggal 9 mengadakan Career Talk, dan tibalah di tanggal 13 yaitu hari puncak yang merupakan inti dari kegiatan IB Fair 2021

Acara ini diawali dengan menampilkan tari kreasi lalu dilanjutkan dengan pembukaan Mc, setelah itu pembacaan doa kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars FEBI, selanjutnya laporan ketua panitia dan sambutan-sambutan.

Ketua Panitia Putri Lorensa, mengatakan bahwa IB Fair 2021 diadakan untuk memperingati dan merayakan milad jurusan Perbankan Syariah

“Tujuan diadakannya acara ini tidak lain adalah untuk memperingati dan merayakan milad jurusan Perbankan Syariah dan juga sebagai ajang prestasi bagi para mahasiswa dan calon mahasiswa, dan sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahmi di seluruh masyarakat Perbankan Syariah,” jelas putri.

Lebih lanjut, Putri berharap kedepannya Perbankan Syariah lebih berjaya dan tetap saling menjaga solidaritas

“Harapan saya kedepannya semoga Perbankan Syariah lebih berjaya dan tetap menjadi jurusan yang paling diminati oleh mahasiswa, tetap menjaga kebudayaan solidaritas yang tinggi yang tentunya untuk Perbankan Syariah yang berkemajuan,” sambungnya.

Memasuki acara inti, yaitu pemotongan tumpeng sekaligus penampilan yang sangat luar biasa dipersembahkan oleh mahasiswa jurusan Perbankan Syariah seperti tari buttakalasukanta, sharing session, teater,vocal grup dan pengumuman dan penyerahan hadiah pemenang dari lomba IB Fair 2021.

Yang spesial dalam rangkaian milad kali ini diadakannya Launching Mars Perbankan Syariah yang merupakan ciptaan dari salah satu mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah yaitu Andi Aswar Umar dan Muhammad Ahsan Kamil, Peluncuran mars ini pun disambut baik oleh dosen dan mahasiswa Perbankan Syariah dan bisa menjadi pemacu semangat mahasiswa untuk terus berkarya dan berprestasi

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS) Rezki Rahim mengucapkan, banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan acara ini

“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para pengurus lembaga Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS) dan juga kepada panitia yang telah bersama-sama mensukseskan acara ini dan tak lupa juga kepada steering dan senior-senior yang senantiasa mengawal kegiatan-kegiatan yang diadakan,” ujarnya.

Lanjut Rezki, mengatakan semoga pengorbanan dan perjuangan yang kita lakukan sampai hari ini dapat menjadi sebuah sejarah untuk penerus kita kelak

Dalam kegiatan IB Fair 2021 ini di hari oleh orang-orang besar seperti Lutfi Arnawan yang merupakan kepala bagian edukasi dan perlindungan konsumen;

Ada juga Muhammad Nusran, Ph. D yang merupakan Direktur Halal Industri Develolopment Institut;

Wakil Dekan III Dr Amiruddin, K. M.Ei, ketua jurusan Perbankan Syariah Ismawati, S.E M.Si.

Dosen- dosen Perbankan Syariah, dan juga dari Senat Mahasiswa FEBI, Dewan Mahasiswa FEBI, tataran Himpunan Mahasiswa Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (HMJ-FEBI), serta mahasiswa sekalian.

Kegiatan ini berlangsung dengan sangat meriah dengan menyuguhkan berbagai penampilan yang menarik.

Citizen Report: Adelia Nurul Islami

Ini Manusia Tertua yang Berangkat ke Luar Angkasa, William Shatner

0

William Shatner baru saja menjadi bahan perbincangan hampir di seluruh dunia, sebab William Shatner 90 tahun menjadi orang tertua yang melakukan perjalanan keluar angkasa.

New Shephard merupakan pesawat luar angkasa yang dikembangkan oleh roket Bezos, Blue Origin.

Sejarah baru, William Shatner sebagai orang tertua yang terbang ke luar angkasa yang melampaui rekor yang tercatat beberapa bulan lalu oleh Wally Funk 82 tahun, yang merupakan peserta pelatihan astronot tetapi sempat ditolak untuk mendapatkan kesempatan terbang keluar angkasa sebelum bergabung bersama Bezos namun pada kesempatan kedua pada bulan Juli akhirnya Wally Funk berhasil terbang ke luar angkasa.

Blue Origin sebelum berhasil memberangkatkan William Shatner dan 3 rekannya, uji coba dilakukan oleh Blue Origin lebih dari 12 kali percobaan melakukan penerbangan New Shephard tanpa awak.

Dalam situs web Blue Origin, mengumumkan kriteria awak pesawat luar angkasa sebagai berikut:

  1. Telah berusia 18 tahun atau lebih
  2. Tinggi badan 150 cm hingga 195 cm
  3. Berat badan 50 kg sampai dengan 100 kg
  4. Sehat secara fisik
  5. mampu mengikuti segala bentuk pelatihan dalam rangka persiapan menjadi awak kapal luar angkasa.

Menurut Dorit Donoviel direktur eksekutif dari Translational Research Institute for Space Healt (TRISH) “berdasarkan perpepektif fisiologis usia William Shatner 90 tahun bukan menjadi masalah dalam penerbangan ini”.

Dalam cuitan akun twitter William Shatner, “I do not know what I may appear to the world, but to myself I seem to have been only like a boy playing on the seashore, diverting myself in now & then finding a smoother pebble or a prettier shell than ordinary, whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me.”

serta dalam sebuah acara “NBC TODAY”, tentang pengalamannya dalam perjalanan yang dilakukannya “saya melihat betapa luasnya angkasa dan berupa keajaiban yang amat luar biasa dari Bumi. Lebih mencengangkan bagaimana kekuatan yang bekerja di alam semesta,” ungkapnya”.

Bulan lalu, SpaceX yang merupakan perusahaan penerbangan pesawat luar angkasa yang didirikan oleh miliader Elon Musk telah berhasil meluncurkan empat penumpang ke luar angkasa dalam ekspedisi selama tiga hari. Selain itu, SpaceX juga sedang mempersiapkan peluncuran 3 penumpang pribadi yang masing-masing membayar $55 juta dollar (Rp.776.465.250.000) ke stasiun Luar Angkasa Internasional yang dijadwalkan pada awal tahun.

Honai, Rumah Adat Papua yang Sangat Unik

Indonesia memiliki banyak sekali budaya yang unik yang tersebar dipelosok nusantara dan membuat wisatawan yang datang ke Indonesia takjub dengan keunikan budaya tersebut. Budaya yang terdapat di Indonesia terbentang luas mulai dari Sabang sampai Merauke.

Misalnya saja di Papua. Papua sudah dikenal dengan destinasi wisatanya yang sangat indah. Selain itu Papua mencuri perhatian traveler dengan rumah adat yang mereka tempati. Salah satunya rumah adat Honai. Ternyata rumah adat ini sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka dan sudah dilestarikan hingga saat ini.

Honai merupakan rumah adat Papua yang unik dan memiliki daya tarik tersendiri. Berikut ini keunikan dari rumah adat Honai:

1. Bentuk Rumah yang Mungil
Yang dibayangkan bahwa rumah adalah tempat tinggal yang luas, berisikan ruang tamu, dapur, dan kamar. Lain halnya dengan Rumah Adat Honai, rumah ini justru memiliki ukuran yang sangat kecil dari rumah pada umumnya. bentuknya yang bulat dan atap kerucut ditutupi jerami, kamu juga tidak bisa berdiri tegak jika sudah ada di dalam rumah Honai ini karena ukurannya yang tidak lebih dari 1 meter saja. Tidak ada jendela dan hanya ada satu pintu masuk saja.

Ternyata di balik itu semua, jerami yang digunakan untuk atap rumah honai ini akan memberikan suasana yang sejuk loh! Selain itu dengan bentuknya yang kecil hanya terdapat satu perapian di bagian tengah saja. Uniknya lagi rumah Honai ini dihuni oleh suku Dani yang berjenis kelamin laki-laki dan untuk perempuan bernama rumah Ebe’ai yang berbentuk persegi.

2. Rumah Honai Multifungsi
Selain unik, Rumah Honai pun tidak hanya dijadikan tempat tinggal saja. Rumah Honai juga memiliki fungsi lain yaitu untuk menyimpan umbi-umbian hasil panen dan pengasapan mumi. Rumah Honai yang digunakan untuk pengasapan mumi bisa kamu temukan di Desa Kerulu dan Desa Aikima, tempat 2 mumi paling terkenal di Lembah Baliem.

3. Larangan Rumah Adat Honai
Rumah Adat Honai hanya boleh ditempati oleh pria saja. Wanita dilarang keras untuk masuk ke rumah Honai, walaupun sudah menikah. Hanya pria dan anak laki-laki saja yang boleh masuk, begitupun sebaliknya rumah Ebe’ai hanya boleh ditempati oleh wanita saja. Konon budaya tersebut sudah menjadi budaya turun-menurun dan harus dituruti.

Yuk Mengenal Lebih Dekat 10 Suku Terkenal di Kepulauan Kalimantan

Suku bangsa terikat oleh kesamaan wilayah geografis. Sehingga tidak mengherankan jika penduduk di suatu wilayah bisa memiliki suku bangsa yang sama. Hampir tiap wilayah Indonesia memiliki suku bangsa yang beragam. Salah satu contohnya di pulau Kalimantan.

Suku di Pulau Kalimantan ada banyak sekali jumlahnya. Selain suku utama yakni suku Dayak, Suku di Pulau Kalimantan juga didominasi oleh beragam jenis suku campuran dan suku-suku lainnya yang jumlahnya justru sangat banyak. Selain suku Dayak yang memang memiliki sub atau jenis Dayak yang berbeda-beda di Kalimantan, Suku di Pulau Kalimantan lainnya yang cukup besar adalah Suku Banjar di Kalimantan Selatan.

Kalimantan atau disebut juga Borneo pada zaman kolonial, adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi. Pulau Kalimantan dibagi menjadi wilayah Indonesia (73%), Malaysia (26%), dan Brunei (1%). Pulau Kalimantan terkenal dengan julukan “Pulau Seribu Sungai” karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini.

Nah untuk lebih jelasnya kita simak saja Daftar 10 Suku di Pulau Kalimantan yang cukup besar populasinya atau penduduknya :

1. Suku Banjar – 3.605.770  (Kalimantan)

Suku di Pulau Kalimantan yang pertama yang jumlah populasinya cukup banyak dan hampir mendiami 1 Provinsi yakni Provinsi Kalimantan Selatan adalah Suku Banjar. Suku Banjar adalah suku bangsa yang menempati wilayah Kalimantan Selatan, serta sebagian Kalimantan Tengah dan sebagian Kalimantan Timur.

Populasi Suku Banjar dengan jumlah besar juga dapat ditemui di wilayah Riau, Jambi, Sumatra Utara dan Semenanjung Malaysia karena migrasi Orang Banjar pada abad ke-19 ke Kepulauan Melayu.  Berdasarkan sensus penduduk 2010 orang Banjar berjumlah 4,1 juta jiwa. Sekitar 2,7 juta orang Banjar tinggal di Kalimantan Selatan dan 1 juta orang Banjar tinggal di wilayah Kalimantan lainnya serta 500 ribu orang Banjar lainnya tinggal di luar Kalimantan.

Suku bangsa Banjar berasal dari daerah Banjar yang merupakan pembauran masyarakat beberapa daerah aliran sungai yaitu DAS Bahan, DAS Barito, DAS Martapura dan DAS Tabanio. Dari daerah pusat budayanya ini suku Banjar sejak berabad-abad yang lalu bergerak secara meluas melakukan migrasi secara sentrifugal atau secara lompat katak ke berbagai daerah di Nusantara hingga ke Madagaskar.

2. Suku Dayak – 3.678.494 (Kalimantan)

Suku terbesar di pulau Kalimantan tentunya adalah Suku Dayak. Suku Dayak adalah nama yang oleh penjajah diberi kepada penghuni pedalaman pulau Borneo yang mendiami Pulau Kalimantan seperti Brunei, Malaysia yang terdiri dari Sabah dan Sarawak, serta Indonesia yang terdiri dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.

Menurut sensus Badan Pusat Statistik Republik Indonesia tahun 2010, suku bangsa yang terdapat di Kalimantan Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu suku Banjar, suku Dayak Indonesia (268 suku bangsa) dan suku asal Kalimantan lainnya (non Dayak dan non Banjar).

Dahulu, budaya masyarakat Dayak adalah Budaya maritim atau bahari. Hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan “perhuluan” atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama kekeluargaannya.

3. Suku Kutai : 368.000 (Kalimantan Timur)

Suku besar lainnya yang ada di Kalimantan adalah Suku Kutai. Suku Dayak yang berada di wilayah Kalimantan Timur memiliki beberapa macam suku bangsa . Padahal selain dayak ada 1 suku yang juga memegang peranan penting di Kaltim yaitu suku Kutai. Suku Kutai merupakan suku melayu asli Kalimantan Timur, yang awalnya mendiami wilayah pesisir Kalimantan Timur.

Suku Kutai, Dayak-Kutai, atau Urang Kutai adalah salah satu dari rumpun suku dayak yaitu dayak ot danum yang mendiami wilayah Kalimantan Timur yang mayoritas saat ini beragama Islam dan hidup di tepi sungai. Pada awalnya Kutai merupakan nama suatu teritori tempat bermukimnya masyarakat asli Kalimantan. Suku Kutai berdasarkan jenisnya adalah termasuk suku Melayu yang berada di Kalimantan Timur.

Lalu dalam perkembangannya berdiri dua kerajaan Kutai, kerajaan Kutai Martadipura yang berdiri lebih dulu dengan rajanya Mulawarman, lalu berdiri pula belakangan kerajaan Kutai Kartanegara yang kemudian menaklukan Kerajaan Kutai Martadipura, dan lalu berubah nama menjadi kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

4. Suku Passer – 67.015 jiwa (Kalimantan Timur)

Salah satu suku di Kalimantan yang juga cukup besar populasinya adalah Suku Paser. Suku Paser adalah suku bangsa yang tanah asalnya berada di tenggara Kalimantan Timur yaitu di Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kota Balikpapan.

Suku Paser sebagian besar beragama Islam maupun beragama Kristen dan telah mendirikan kerajaan Islam yaitu Kesultanan Pasir, jadi termasuk ke dalam suku yang berbudaya Melayu. Kemungkinan suku Paser masih berkerabat dengan suku Dayak Lawangan yang termasuk suku Dayak dari rumpun Ot Danum. Populasi suku Dayak Paser saat ini diperkirakan sebesar 155.000 jiwa.

Sebagian besar suku Dayak Paser saat ini bermukim di wilayah pedalaman di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut kabupaten Paser provinsi Kalimantan Timur. Sebelum bermukim di tempat mereka sekarang ini, dahulunya mereka berasal dari daerah Balikpapan dan Penajam.

5. Suku Melayu Kalimantan Barat : 8.789.585 (All Indonesia)

Salah satu suku besar yang mendiami wilayah pulau Kalimantan juga datang dari Suku Melayu. Umumnya kita mendengar suku melayu hanya ada di pulau Sumatera. Tapi ternyata, suku Melayu juga ada di Kalimantan loh guy. Banyak suku melayu tersebar di pulau Kalimantan hingga akhirnya membentuk sebuah kesultanan melayu.

Salah satu suku Melayu yang cukup besar populasinya di Kalimantan adalah Suku Melayu Pontianak. Suku Melayu Pontianak ini merupakan salah satu rumpun melayu yang berasal dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pada tahun 2017 suku Melayu Pontianak berjumlah 160.000 Jiwa dan sekitar 144.516 Jiwa terkonsentrasi di Kota Pontianak.

Kalimantan merupakan tanah asal bahasa Melayu Purba, yang disebut Orang Melayu di Kalimantan dalam arti sempit hanya mengacu kepada orang Melayu yang mendiami Kalimantan Barat yang bertutur mirip bahasa Melayu Riau.

Nama Melayu Pontianak sendiri muncul tahun 1771 saat Kesultanan Kadriyah Pontianak didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, keturunan Rasulullah dari Imam Ali ar-Ridha di daerah muara Sungai Kapuas yang termasuk kawasan yang diserahkan Sultan Banten kepada VOC Belanda, dan penduduk asli yang memeluk agama Islam dan mendiami Wilayah Kesultanan Kadriah Pontianak itu lah yang di sebut sebagai Melayu Pontianak.

6. Suku Tidung : 235.000 (Indonesia) & 58.000(Malaysia)

Selanjutnya suku besar di Pulau Kalimantan Lainnya adalah Suku Tidung. Suku Tidung merupakan suku yang tanah asalnya berada di bagian utara Pulau Kalimantan (Kalimantan Utara). Suku ini juga merupakan anak negeri di Sabah, jadi merupakan suku bangsa yang terdapat di Indonesia maupun Malaysia (negeri Sabah).

Suku Tidung semula memiliki kerajaan yang disebut Kerajaan Tidung. Tetapi akhirnya punah karena adanya politik adu domba oleh pihak Belanda. Bahasa Tidung dialek Tarakan merupakan bahasa Tidung yang pertengahan karena dipahami oleh semua warga suku Tidung.

Beberapa kata bahasa Tidung masih memiliki kesamaan dengan bahasa Kalimantan lainnya. Kemungkinan suku Tidung masih berkerabat dengan suku Dayak rumpun Murut (suku-suku Dayak yang ada di Sabah). Karena suku Tidung beragama Islam dan mengembangkan kerajaan Islam sehingga tidak dianggap sebagai suku Dayak, tetapi dikategorikan suku yang berbudaya Melayu (hukum adat Melayu) seperti suku Banjar, suku Kutai, dan suku Pasir.

7. Suku Berau – 12.000 (Berau Kalimantan Timur)

Satu lagi suku yang ada di pulau kalimantan adalah Suku Berau atau Melayu Berau (Berau Benua). Suku Berau adalah suku pesisir di kabupaten Berau, bagian utara Kalimantan Timur. Kebudayaan Berau berawal sejak berdirinya Kesultanan Berau, seperti kerajaan Islam lainnya di Kalimantan yang termasuk golongan Melayu.

Kesultanan Berau adalah sebuah kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Kabupaten Berau sekarang ini. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-14 dengan raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Suryanata Kesuma dan istrinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri.

Pusat pemerintahannya berada di Sungai Lati, Kecamatan Gunung Tabur.  Sejarahnya kemudian pada keturunan ke-13, Kesultanan Berau terpisah menjadi dua yaitu Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung. Sebelumnya daerah-daerah milik Berau yang telah memisahkan diri dan berdiri sendiri adalah Bulungan dan Tidung (kemudian ditaklukan Sultan Sulu).

8. Bugis Pagatan

Suku Bugis Pagatan juga menjadi salah satu yang mendiami pulau Kalimantan. Suku Bugis Pagatan adalah keturunan diaspora suku Bugis dari Sulawesi Selatan yang mendiami desa Pagatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu dan sekitarnya. Di Kalimantan Selatan, suku Bugis juga terdapat pada beberapa daerah lainnya, tetapi kebanyakan di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.

Pagatan baru ada sekitar tahun 1750 dibangun oleh Puanna Dekke’, hartawan asal Tanah Bugis tepatnya dari Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan. Puanna Dekke’ berlayar menuju Paser, hatinya tidak berkenan sehingga menyusuri Tanah Bumbu dan belum menemukan daerah yang dapat dijadikan pemukiman sampai dia menemukan sungai yang masuk dalam wilayah Kesultanan Banjar.

Kerajaan Pagatan berdiri antara tahun 1775-1908. Orang Bugis Pagatan sebagian bermata pencarian sebagai nelayan, di samping mereka juga memiliki keahlian membuat sarung tenun yang dikenal dengan sebutan Sarung Tenun Pagatan.

9. Suku Jawa – 5.000.000 (Kalimantan)

Suku Jawa adalah salah satu suku terbesar yang ada di pulau Kalimantan. Tercatat hampir 5 juta orang Jawa saat ini ada dan tersebar diseluruh pulau Kalimantan. Suku Jawa juga merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Indramayu (Jawa Barat), dan Kabupaten/Kota Serang–Cilegon (Banten). Pada tahun 2010, setidaknya 40,22% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa.

Selain itu, suku Jawa ada pula yang berada di negara Kaledonia Baru, Oseania dan Suriname, Amerika Selatan karena pada masa kolonial Belanda suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja. Saat ini suku Jawa di Suriname menjadi salah satu suku terbesar di sana dan dikenal sebagai Jawa Suriname. Ada juga sejumlah besar suku Jawa di sebagian besar provinsi di Indonesia, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, dan Belanda.

Dengan populasi global yang cukup besar, suku Jawa ialah kelompok etnis terbesar keempat di antara umat Islam di seluruh dunia, setelah bangsa Arab, suku Bengali, dan suku Punjab.

Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 42% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar 28% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.

10. Suku Hakka  – 220.000 (Kalimantan Barat)

Terakhir ada salah satu suku di kalimantan yang juga jumlahnya cukup banyak yakni Suku Hakka. Kota Singkawang merupakan salah satu pecinan di Indonesia karena mayoritas penduduknya adalah orang Hakka (dengan persentase sekitar 42%) dan selebihnya adalah orang Melayu, Dayak, Tio Ciu, Jawa dan pendatang lainnya.

Populasi penduduknya terus mengalami peningkatan setiap tahun dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2006 adalah 5,6 persen. Berdasarkan data Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Singkawang pada tahun 2011, tercatat jumlah penduduk sebanyak 246.306 jiwa.

Kota Singkawang atau San Khew Jong  adalah sebuah kota (kotamadya) di Kalimantan Barat, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 145 km sebelah utara dari Kota Pontianak, ibu kota provinsi Kalimantan Barat, dan dikelilingi oleh pegunungan Pasi, Poteng, dan Sakok. Nama Singkawang berasal dari bahasa Hakka, San khew jong yang mengacu pada sebuah kota di bukit dekat laut dan estuari.

Penutur bahasa Hakka di Indonesia terbanyak terdapat di Kalimantan Barat, Bangka-Belitung, Pulau Jawa dan berbagai daerah lainnya. Terdapat dua dialek Bahasa Hakka yang besar jumlah penuturnya di Indonesia yakni Dialek Meixian dan Dialek Lufeng.  Penutur Dialek Meixian tersebar di Jakarta, Aceh, Belitung , Pontianak, sedangkan penutur Dialek Lufeng dapat ditemukan di Pulau Bangka, dan sebagian besar Kalimantan Barat.

 

Kalender Tahun 2022 Sudah Lengkap, Simak Daftar Hari Libur di Tahun 2022

0

Pemerintah telah merilis pernyataan terkait penetapan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2022 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) menteri.

Penetapan ini sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021, Nomor 4 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022.

“Tahun 2022 telah ditetapkan untuk libur nasional berjumlah 16 hari,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy, Rabu (22/9/2021).

Penentuan hari libur dan cuti bersama diputuskan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Tingkat Menteri tentang Hari Libur dan Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2021 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Berikut ini daftar libur nasional tahun 2022 :

Januari

Sabtu, 1 Januari 2022 = Tahun Baru 2022

Februari

Selasa, 1 Februari 2022 = Tahun Baru imlek 2573 Kongzili

Senin, 28 Februari 2022 = Isra Mikraj Muhammad SAW

Maret

Kamis, 3 Maret 2022 = Hari Suci Nyepi 1944

April

Jumat, 15 April 2022 = Wafat Isa Al Masih

Mei

Minggu, 1 Mei 2022 = Hari Buruh Internasional

Senin-Selasa, 2-3 Mei 2022 = Idul Fitri 1443 Hijriah

Senin, 16 Mei 2022 = Hari Raya Waisak 2566 BE

Kamis, 26 Mei 2022 = Kenaikan Isa Al Masih

Juni

Rabu, 1 Juni 2022 = Hari Lahir Pancasila

Juli

Sabtu, 9 Juli 2022 = Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah

Sabtu, 30 Juli 2022 = Tahun Baru Islam 1444 Hijriah

Agustus

Rabu, 17 Agustus 2022 = Hari Kemerdekaan RI

Oktober

Sabtu, 8 Oktober 2022 = Maulid Nabi Muhammad SAW

Desember

Minggu, 25 Desember 2022 = Hari Raya Natal

 

Ide Kreatif Sering Muncul di Kamar Mandi? Inilah Alasannya

0

Kalian pasti pernah merasakan ketika sedang dikamar mandi tiba-tiba kalian mendapatkan ide yang menarik dan bahkan kreatif. Misalnya kalian tiba-tiba mengingat posisi dompet yang tidak ketemu, kepikiran kata-kata pintar yang akan diucapkan ketika berargumen dan bahkan menemukan jawaban ketika kalian sedang berada dikamar mandi.

Ternyata menurut penelitian ide-ide kreatif cenderung muncul saat kita mengerjakan sesuatu yang santai dan monoton. Semisal saat sedang berolahraga, pas menyetir dijalan kosong, dan bahkan pada saat mandi. Istilah ini disebut Default Mode Network.

Penyebab kita sering mendapatkan pencerahan ketika sedang di kamar mandi karena otak kita sedang tidak berpikir atau sedang libur sejenak dari memikirkan sesuatu yang berat-berat. Biasanya dalam hidup, kita diberi tugas yang menumpuk bahkan seringnya kita disuruh sama orang terdekat kita, sehingga kamar mandi menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk otak kita bersantai sejenak dan bebas berekspor apa saja.

Ketika kita beraktivitas, Otak kita juga aktif mengeluarkan gelombang, terdapat 5 jenis gelombang didalam otak kita sesuai aktivitas yang kita kerjakan, yaitu gelombang Delta ketika kita sedang tidur, Teta saat kita setengah sadar, Beta saat kita beraktivitas, Gamma saat kita sedang fokus, dan Alfa saat kita bersantai. Sehingga ketika kita sedang rileks dan bersantai, maka gelombang Alfa yang akan aktif.

Menurut penelitian, kondisi ini justru membuat otak kita lebih aktif dan kreatif dibanding ketika kita sedang di ruang kelas atau diruang rapat. Dan nyatanya, sebagian besar orang mendapatkan ide kreatif saat mereka berada di kamar mandi.

 

Kepala Madrasah Rame-rame Kunjungi KPPN Watampone, Ini Tujuannya

0

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Sejumlah Kepala Madrasah rame-rame mengunjungi kantor KPPN Watampone, Kamis (14/10/2021). Mereka terinspirasi atas keberhasilan MAN 3 Bone dalam implementasi Marketplace dan Digital Payment.

Rombongan Kepala Madrasah dari Kabupaten Bone mengunjungi KPPN Watampone, bertempat di Ruang Rapat Kepala KPPN dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kepala KPPN Watampone, Rintok Juhirman didampingi Fungsional PTPN, Muhammad Lukman Syatir pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih atas kehadiran para Kepala Madrasah (Kamad) guna memacu implementasi Marketplace dan Digital Payment.

“Untuk keperluan tersebut, bagi Satker yang sudah mendaftarkan admin akan dipandu untuk segera melengkapi user pengguna aplikasi, vendor sekaligus uji coba transaksinya,”ungkapnya

Pada kesempatan tersebut, Kepala MAN 3 Bone, Mappeati yang merangkul beberapa Kamad di Bone silaturahmi ke KPPN Watampone, berharap untuk dapat mengikuti jejaknya dengan mendukung implementasi Marketplace dan Digital Payment guna efektifitas dan transparansi.

Sementara itu, para Kepala Madrasah yang hadir dari MAN 1 Bone H Abbas, dari MAN 2 Bone, H Muslimin dari MTsN 1 Bone, Muhammad Adam, dari MAN 4 Bone, Andi Muhammad Irfan dan dari MTsN 4 Bone, A Ridwan. Pada kesempatan diskusi ini, mereka menyampaikan masukan-masukan terkait Virtual Account (VA) dan langsung mendapatkan solusinya.

Diharapkan dengan kunjungan para Kamad ke KPPN Watampone tersebut akan ditindaklanjuti dengan bimbingan teknis kepada operator dan user pengguna Marketplace dan Digital Payment bersama Bank terkait agar lebih memudahkan dalam implementasinya.

Reporter: Abustan

Viral! Oknum Polisi Banting Mahasiswa Pendemo, Begini Penjelasannya

0

Oknum Polisi berinisial NP viral karena vidio beredar telah membanting pendemo mahasiswa di depan Pemkab Tangerang. Atas kejadian tersebut NP meminta maaf.

“Oknum NP sudah meminta maaf secara langsung kepada saudara MFA dan orang tua saudara MFA dan tindakan tersebut bersifat refleks dan tidak ada tujuan mencelakai yang bersangkutan,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro dalam jumpa pers di kantornya, Rabu, (13/10/2021).

Wahyu juga mengatakan Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto secara tegas akan menindak oknum polisi banting pendemo di Tangerang itu.

“Kemudian Bapak Kapolda Banten secara tegas akan menindak personel yang melakukan aksi pengamanan di luar standar prosedur dan sudah berjanji langsung kepada korban maupun keluarga korban,” jelas Wahyu.

Dalam kesempatan sama, Wahyu menjelaskan kronologi unjuk rasa mahasiswa yang berujung salah satu oknum polisi membanting mahasiswa. Bermula ketika pendemo mahasiswa memaksa masuk dan bertemu dengan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

“Ketegangan terjadi saat tim negosiator Polresta Tangerang meminta perwakilan dari elemen mahasiswa untuk bertemu dengan pejabat, kebetulan Bapak Bupati sedang melaksanakan kegiatan HUT sehingga tidak bisa menemui,” jelas Wahyu.

Selanjutnya, Wahyu menjelaskan massa unjuk rasa terus meminta untuk bertemu dengan Bupati Tangerang dan dari situlah terjadi dorong-mendorong sehingga pihak kepolisian mengamankan satu orang yang diduga menjadi provokator.

“Namun dari pihak mahasiswa tetap mengotot untuk bisa bertemu dengan Bupati dan harus Bupati yang menemui yang bersangkutan sehingga dari situlah terjadi dorong-mendorong sehingga kondisi kita amankan satu orang awalnya yang memprovokasi mahasiswa,” sambungnya.

Kericuhan tak terelakkan. Saat itulah oknum polisi membanting pendemo.

“Sehingga terjadilah kericuhan dan timbul salah satu dari korban atas nama MFA,” jelas Wahyu.

19 Mahasiswa Diamankan

Dalam aksi tersebut, polisi mengamankan 19 mahasiswa. Wahyu mengatakan, demo tersebut diikuti oleh 5 komponen elemen mahasiswa.

“Kemudian Polresta saat ini benar mengamankan 19 peserta aksi,” kata Wahyu.

Dari 5 elemen mahasiswa itu, ada 1 kelompok yang disebut ricuh.

“Gelombang pertama tadi ada kurang lebih lima komponen mahasiswa yang demo unjuk rasa, yang empat selebihnya aman tidak ada kericuhan, hanya satu komponen elemen mahasiswa yang sempat terjadi kericuhan,” imbuhnya.

Baca juga:
Mahasiswa yang ‘Di-Smackdown’ Oknum Polisi Tangerang Dirontgen Thorax

Polda Banten Minta Maaf
Dalam kesempatan yang sama, Wahyu menyampaikan permintaan maaf atas tindakan kekerasan oknum tersebut. Pihak kepolisian juga telah meminta maaf secara pribadi kepada Faris.

“Polda Banten meminta maaf, saya sebagai Kapolresta Tangerang sudah meminta maaf kepada saudara MFA, umur 21 tahun, yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum pengamanan aksi unras di depan gedung Pemkab Tangerang,” ungkap Wahyu.

Faris didampingi orang tuanya juga disebut telah bertemu dengan Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho. Dalam kesempatan itu, Irjen Rudy juga menyampaikan permintaan maaf secara pribadi ke Faris dan orang tuanya.

“Saat ini juga sudah MFA sudah didampingi oleh orang tua yang bersangkutan di Polresta Tangerang dan bertemu dengan Kapolda untuk kami Bapak Kapolda sudah memohon maaf kepada orang tua maupun korban MFA,” ungkap Wahyu.

Baca juga:
Klarifikasi Mahasiswa yang Dibanting Polisi di Tangerang: Saya Nggak Mati
Faris sendiri telah buka suara pascakejadian itu. Faris menyampaikan kondisinya baik-baik saja.

“Saya Faris dari Himata Banten. Saya nggak ayan, saya juga nggak mati, saya masih hidup,” ujar Faris dalam rekaman video seperti dilihat detikcom, Rabu (13/9).

Faris memberikan klarifikasi lewat video di media center Polresta Tangerang. Dia didampingi Wakapolres Tangerang AKBP Leonard Sinambela.

“Saya masih hidup, dalam keadaan biasa-biasa saja, walaupun agak sedikit pegal-pegal,” lanjut Faris.