Beranda blog Halaman 2780

Kunjungi UIN Alauddin, KPPU Wilayah VI Sosialisasi UU No 5 Tahun 1999

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) melalui Kantor Wilayah VI melakukan Sosialisasi UU No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan usaha Tidak Sehat di UIN Alauddin Makassar.

Hadir dalam kegiatan itu Rektor beserta para Wakil Rektor, para Biro, para Dekan dan Direktur Pascasarjana, para Kabag. Kepala Kanwil VI KPPU dan Satgas penegakan Hukum beserta rombongan.

Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis mengatakan sosialisasi itu dilaksanakan dalam rangka menciptakan good and clean university government terkhusus pada pengadaan barang dan jasa.

“Kami hadirkan narasumber ahli dalam rangka menciptakan good and clean university government, ini misi kita supaya bagaimana dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan yang terkait dengan usaha pengadaan barang dan jasa itu akan lebih baik,” kata Hamdan Juhannis saat memberikan sambutan di Ruang Rapat Senat Lantai IV Gedung Rektorat, Selasa (13/07/2021).

Lebih lanjut, Mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga itu membeberkan melalui sosialisasi, diharapkan sebagai upaya  awal dalam pengawasan, mengawal dan mengontrol dini pelaksanaan pengadaan barang dan jasa terkhusus lingkup UIN Alauddin.

Terakhir, Penulis Buku Melawan Takdir itu berharap dengan hadirnya narasumber ahli bisa membawa misi yang dicita citakan sebagai kampus yang bersih akuntabel dan membawa keselamatan bagi masyarakat UIN Alauddin Makassar.

Sementara itu, Kepala Kanwil VI KPPU Hilman Pujana dalam materinya mengungkapkan KPPU merupakan lembaga non struktural atau independen yang dibentuk sesuai UU No 5 Tahun 1999.

“KPPU bukan lembaga pemerintah ataupun BUMN akan tetapi lembaga Independen yang bertanggung jawab penuh kepada Presiden. Tentunya memiliki kewenangan menyelidiki, memeriksa dan memutuskan dugaan pelanggaran persaingan usaha tidak sehat oleh pelaku bisnis,” ujarnya.

Ia menjelaskan UU No 5 Tahun 1999 secara ringkas mengatur ketentuan larangan terkait perilaku atau interaksi pelaku usaha terhadap pelaku usaha pesain, pelaku usaha tertentu dalam kaitan pasokan dan atau distribusi serta penyalahgunaan posisi dominan.

Senada dengan itu, Kepala Satgas Penegakan Hukum wilayah VI Hasiolan Pasaribu menegaskan KPPU memiliki kewenangan untuk memberikan saran dan pertimbangan atas kebijakan pemerintah yang mengarah pada persaingan usaha tidak sehat.

“Melalui perkuatan di PP No 57/2010, KPPU memiliki kewenangan untuk menerima dan mengevaluasi merger yang dinotifikasi dan dikonsultasikan. Tak hanya itu, KPPU memiliki kewenangan untuk memberikan saran dan pertimbangan atas kebijakan pemerintah yang mengarah pada persaingan usaha tidak sehat,” bebernya.

Selain itu, lanjutnya sebagai fungsi pengawasan Kemitraan, hal itu diatur melalui UU No 20 tahun 2008, memiliki kewenangan dan menegakkan hukum atas pelaksanaan kemitraan antara pelaku besar dengan UMKM.

Dosen Unibos Bangun Desa Wisata Melalui Program Pemberdayaan Desa Mitra

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tujuan Program Pemberdayaan Desa Mitra (PPDM) ini untuk membantu mitra dan masyarakat sekitarnya dalam pengembangan pariwisata dan produksi kerajinan batu allakuang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan perekonomian desa serta menarik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

Dr Zulkifli Makkawaru, SH., MH., penanggung jawab PPDM menuturkan: “Pembangunan galeri seni dan Ruang Pameran ini merupakan rangkaian kegiatan PPDM Desa Wisata Kerajinan Batu Bulu Berbasis Industri Kreatif Pemanfaatan Limbah Batu, yang bertujuan untuk dijadikan tempat bagi siswa/pelajar, masyarakat, wisatawan untuk melihat berbagai jenis hasil produksi batu Allaukang.”

“Galeri ini kami telah lengkapi dengan peralatan berupan mesin bubut yang telah kami berikan pada tahun sebelumnya, sehingga galeri ini sudah siap untuk menjadi sarana pameran dan pemebelajaran bagi wisatawan,” ungkapnya.

Pada galeri ini juga wisatawan akan mengetahui bagaimana proses pembuatan produk mulai dari pengambilan batu, pemotongan, pemahatan, hingga diproses menjadi produksi cobekan, lesung dan sebagainya.

Kegiatan ini merupakan program Badan Riset dan Inovasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayan yang dilaksanakan atas kerjasama Universitas Bosowa dan Universitas Muhammadiyah Sidrap, mengikutsertakan beberapa mahasiswa sebagai wujud implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Masyarakat menyambut antusias kehadiran galeri seni dan ruang pamer ini sebagai sarana belajar dan hiburan bagi masyarakat dan wisatawan yang akan berkunjung di Desa Allakuang.

Galeri ini diserahkan langsung kepada Muhammad Basir selaku mitra kegiatan yakni ketua Kelompok Perajin Batu Allakuang dan disaksikan oleh Sekretaris Desa Allakuang ibu Suarni Suparman serta para kepala Dusun se-Desa Allakuang.

Polibos Ikut Kompetisi Debat Pajak Nasional, Ini Peringkat yang Diraih

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Babak Penyisihan Kompetisi Debat Pajak Nasional (KDPN) secara daring yang dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan Pekan Raya Perpajakan Nasional ini juga turut diikuti Politeknik Bosowa (Polibos).

24 perguruan tinggi yang terdiri dari universitas dan politeknik se-Indonesia juga mengikuti kegiatan ini. Peserta terbagi kedalam 66 tim untuk bersaing memperebutkan Juara 1 Nasional.

Polibos, salah satu dari dua institusi pendidikan tinggi dari Sulawesi juga mengikuti ajang tersebut. Dari empat tim utusan Politeknik Bosowa, satu tim berhasil menduduki peringkat 11 nasional dari 66 tim perguruan tinggi.

Sebagai anggota tim dan mahasiswa semester II yang telah berjuang di babak penyisihan, Salma Fitri Ramadhani berharap: “Semoga kami bisa berkompetisi kembali di tahun depan dengan persiapan yang matang dan bisa mendapatkan juara nasional.”

Sebagai perwakilan anggota tim yang menduduki peringkat 11 nasional, Muhammad Arsyad Arham mengungkapkan motivasinya mengikuti KDPN adalah: “Sebagai ajang apresiasi diri, membangun social networking, memperkaya pengalaman, dan bisa menjadi city representatif dari kampus tercinta.”

Kembalikan Minat Baca Anak, Walikota Makassar Siapkan Literasi Sejarah Lokal Menuju Indonesia Cerdas

0

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Kemajuan teknologi dewasa ini yang kian memudahkan dengan hadirnya berbagai fitur sedikit banyak menggeser minat baca anak dan juga kunjungannya ke perpustakaan. Hal tersebut juga di akui Wali Kota Makassar Moh Ramdhan “Danny” Pomanto.

Dalam presentasi dan wawancara kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2021 dalam program “sentuh pustaka” dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar yang di adakan secara virtual oleh Kemenpan & RB RI, Kamis (15/7/2021), Danny bertekad akan kembali meningkatkan minat baca anak.

“Menyadari makin mudahnya akses semua hal dengan gadget,saya bersama Wawali Fatma akan menyiapkan literasi dan kumpulan cerita sejarah lokal untuk kembali mengajak anak-anak agar gemar membaca”,ungkap Danny.

Menciptakan generasi Indonesia cerdas memang harus saling bahu membahu dan konsisten akan program yang di jalankan.

“Untuk kota Makassar perpustakaan yang terakreditasi hanya dua. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami agar dapat menyiapkan ruang membaca yang nyaman dan memadai. Dengan begitu,secara otomatis minat baca anak akan kembali di tumbuhkan”,jelas Danny.(*)

Danny Sebut Peningkatan Kemampuan SDM,Kunci Optimalisasi Program Pemerintahan Kota

0

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Danny-Fatma berkomitmen untuk makin menguatkan program pemerintahan agar dapat memaksimalkan layanan masyarakat.

Hal tersebut kembali di gaungkan saat mengikuti paparan rencana aksi Wali Kota Makassar sebagai rangkaian dari pembekalan kepemimpinan pemerintahan dalam negeri bagi Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota hasil Pilkada serentak tahun 2020 yang di laksanakan BPSDM Kementrian RI secara virtual di Kediaman Pribadi Danny Pomanto,Jalan Amirullah Makassar,Kamis (15/7/2021).

Moh Ramdhan “Danny” Pomanto saat zoom menjelaskan akan memprioritaskan peningkatan SDM untuk menunjang program pemerintahan yang saat ini terfokus pada Makassar Recover.

“SDM menjadi poin utama dalam pelaksanaan berbagai program. SDM kunci berjalannya segala visi misi pemerintahan. Olehnya itu langkah strategis di awal kepemerintahan kami fokuskan untuk membenahi perangkat dalam hal ini personalnya dulu”,ungkap Danny.

Lebih lanjut Ia pun menambahkan akan menuntaskan beberapa isu strategis yang saat ini sedang di laksanakan bersama jajaran dan perangkatnya.

“Jika SDM sudah kuat,isu strategis akan lebih mudah di laksanakan,seperti saat ini konsen di penyelamatan kesehatan masyarakat akan paparan virua covid-19. Ini perlunya sinergitas dan kemampuan berpikir cepat”,pungkasnya kemudian.(*)

Fatma Pantau Wisata Vaksin Gratis yang Digelar PHRI Makassar

0

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi memantau jalannya Wisata Vaksin Gratis di Mall Pipo, Kamis (15/7/21).

Wisata vaksin gratis yang digelar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Makassar sudah berjalan empat hari dan dibuka untuk umum.

Kedatangan Fatma memantau sekaligus memberikan edukasi terhadap peserta vaksin.

“Saya sangat berterima kasih support dari PHRI yang membantu pemerintah untuk mensukseskan vaksinasi di Kota Makassar. Kedatangan saya disini memantau sekaligus menyemangati peserta vaksin. Kalau lebih cepat vaksin kita akan lebih kebal dan insyaAllah terhindar dari virus covid 19,” ucapnya.

Fatma juga berpesan kepada para peserta agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh dengan baik.

“Jangan kendor protokol kesehatannya meskipun sudah di vaksin. Ini merupakan ikhtiar kita bersama,” harap Fatma.

Sementara, Ketua PHRI, Anggiat Sinaga mengatakan Kota Makassar diklaim sebagai zona orange karenanya, kata Anggiat, pihaknya berkewajiban menyediakan fasilitas vaksin bagi pelaku wisata dan masyarakat sekitar.

”Kita ingin membantu Pemerintah Kota Makassar memperkecil angka penyebaran Covid-19 dengan cara, antara lain melakukan vaksinasi. Harapan kita tentu kita bisa bersama-sama menurunkan angka covid,” ujarnya. (*)

BEM FK Unibos Gelar Khitanan dan Konsultasi Kesahatan Gratis

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Bosowa (Unibos) bekerja sama dengan Klinik Bosowa Maros menggelar pemeriksaan kesehatan mengenai penyakit metabolik (hipertensi dan diabetes melitus), dan khitanan massal gratis untuk warga Desa Baruga, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros dengan mengutamakan penerapan protokol kesehatan.

Kegiatan ini mengusung tema: “Aksi Nyata Untuk Hidup Sehat dan Bahagia dengan Kasih serta Kebersamaan Keluarga Besar Mahasiswa FK Unibos” dalam pelaksanaannya FK Unibos turut didampingi Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus Unhas.

Dekan FK unibos dr Marhaen Hardjo, M.Biomed, PhD. bersam Wakil Dekan III FK Unibos dr Suriana Dwi Kartika, Sp.PD dan sivitas akademika FK unibos turut mendampingi langsung pelaksanaan kegiatan bakti sosial ini.

Aqilah Annisa Ketua Panitia Pelaksana menjelaskan: “Kegiatan ini bertujuan meningkatkan tali persaudaraan antara masyarakat dengan mahasiswa FK Unibos, serta membangun karakter yang peduli terhadap sesama manusia.”

Sebanyak 35 anak mengikuti khitanan ini. Selain itu, panitia juga memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat.

“Melalui bakti sosial dalam suasana pandemi ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan membantu keluarga anak-anak yang kurang mampu,” tandasnya.

Bakti sosial yang digelar oleh BEM FK unibos ini juga dilengkapi APD yang memadai.

BEM Unhas Desak Pemkot Makassar Evaluasi Program Penanganan COVID

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Hasanuddin (BEM Unhas) dan Aliansi Masyarakat Makassar Peduli COVID-19, menilai Pemerintah Kota Makassar perlu mengevaluasi kebijakan penanganan pandemik. Salah satu yang disorot adalah Satgas Detektor yang mendatangi rumah warga untuk skrining kesehatan.

Ketua BEM Unhas Imam Mobilingo, mengatakan penolakan terhadap Satgas Detektor yang meluas, baik yang disuarakan langsung di media sosial serta yang diberitakan oleh media massa mencerminkan kegagalan Pemerintah Kota Makassar dalam mengkomunikasikan program kesehatan masyarakat secara terpadu dan menyeluruh.

“Sekaligus menjadi bukti kian diabaikannya keterlibatan berbagai lapisan masyarakat dalam penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan publik, khususnya terkait pandemik,” kata Imam dalam keterangannya di Makassar, Selasa (13/7/2021).

Sebenarnya Imam meyakini bahwa Pemkot Makassar memiliki niat baik untuk melindungi warga. Namun melihat perkembangan di lapangan, BEM Unhas dan aliansi masyarakat sipil menilai terdapat sejumlah hal yang layak dikritik lebih jauh.

“Selain itu, kunjungan dari rumah ke rumah yang berlangsung selama dua hari ini menimbulkan keresahan karena berpotensi memicu penularan di tengah pembatasan pergerakan (mobilitas) warga serta kontra-produktif terhadap upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terkait pengendalian pandemik,” katanya.

Desakan untuk Pemerintah Kota Makassar itu tertuang dalam beberapa poin sebagai berikut. Pertama, menghentikan kunjungan rumah ke rumah oleh Satgas Detektor karena bukan merupakan metode yang terbukti efektif dalam pengendalian pandemik, serta berpotensi menjadi sumber penularan baru di tengah semakin meningkatnya kasus positif COVID-19 di Makassar.

Diterjunkannya 10.000 relawan Satgas Detektor dengan program yang disuarakan dengan narasi “Misi Kemanusiaan”, “Inovatif”, “Screening dan Monitoring Kesehatan Masyarakat Dalam Skala Besar” justru menimbulkan kebingungan, mempertebal ketidakpercayaan terhadap pemerintah.

Berdasarkan konsultasi dengan pakar epidemiologi, visitasi dari rumah ke rumah seperti ini sangat tidak dianjurkan di tengah meluasnya pandemik. Selain itu, buruknya komunikasi ke tingkat warga, rawannya pemantauan otorisasi dan standarisasi penggunaan alat skrining serta tidak adanya jaminan terhadap kapasitas relawan yang dilatih secara kilat, menimbulkan penolakan yang luas.

Kedua, segera memperbaiki sistem tracing terhadap kasus positif dengan memperkuat sistem kesehatan yang menyeluruh serta memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada untuk mendukung testing dan tracing yang sesuai dengan standar penanganan yang profesional yang diakui oleh Badan Kesehatan Dunia, WHO.

Sebagai contoh, memberikan akses kepada Puskesmas-puskesmas sebagai pusat pemeriksaan (PCR test-center), serta mengintensifkan deteksi kasus baru dengan melakukan tes PCR di Puskesmas terhadap semua yang bergejala atau kontak erat minimal 2.000-3.000 orang tes PCR per hari.

Ketiga, perlunya ada fasilitas isolasi terpusat untuk memastikan isolasi terlaksana dengan baik sehingga masa isolasi pasien dapat efektif mendorong pemutusan penularan.

Keempat, mempercepat cakupan vaksinasi di Makassar dari 30 persen menjadi >85 sebagai upaya perlindungan masyarakat terhadap COVID-19.

Baruga Pasar Jadi Solusi yang Ditawarkan PD Pasar Makassar dalam penerapan PPKM

0

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tidak dapat dipungkiri pemberlakuan PPKM di tengah meningkatnya kembali wabah Covid 19, sangat berdampak pada semua sektor. Salah satunya adalah pedagang kecil tidak terkecuali di Pasar Tradisional.

Beralih ke online menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk bertahan hidup di tengah pandemi ini. PD Pasar sendiri juga sudah melakukan upaya ini dengan melakukan terobosan dan kerjasama dengan berbagai pihak. Selain itu ada juga pembelian secara Offline melalui WA Bisnis yang disebut Baruga Pasar. Pembelian secara Offline ini merupakan terobosan baru yang dilakukan PD Pasar dalam mengantisipasi kerumunan di dalam pasar. Transaksinya pun tidak jauh beda ketika masyarakat berbelanja langsung di pasar.

Kasubag Kemitraan PD Pasar Makassar, Fany Firmansyah menuturkan, “Pembelian melalui Baruga Pasar lewat WhatsApp Bisnis Baruga Pasar cukup buka obrolan atau profil bisnis, dari penjual yang di inginkan. Klik ikon Toko yang tercantum di sebelah kanan (untuk mengakses katalog). Setelah katalog terbuka, cari produk yang ingin di pesan. Bisa juga tap ‘Business Chat’ jika ingin bertanya seputar produk tersebut.”

Direktur Operasional PD Pasar, Saharuddin Ridwan menjelaskan, “Perubahan gaya hidup masyarakat ini akibat diterapkannya PPKM, sehingga kami menyarankan belanja secara offline, sebagai solusi tepat tanpa perlu ke pasar,” ujar mantan Jurnalis Nasional ini.

Sahar pun menambahkan selama PPKM, cara ini cukup efektif karena masyarakat juga bisa menawar peroduk yang dipesan maupun melakukan Video Call untuk melihat dan bicara langsung dengan pedagang.

“Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dan Pedagang, yakni jika melakukan transaksi bisa melakukan tawar menawar seperti kebiasaan mesyarakat pada umumnya jika berbelanja di Pasar. Bahkan masyarakat juga bisa melakukan panggilan Video Call agar bisa berbicara langsung dengan pedagang dan memilih belanjaannya.” Lanjutnya.

Menurutnya, Baruga Pasar ini sangat membantu masyarakat karena bisa dengan mudah mengatur sesuai kebutuhan.

“ Upaya ini kita bangun untuk memperluas jangkauan pasar melalui online maupun Offline. Dengan demikian kita dapat memasarkan produk ke masyarakat tanpa harus bersentuhan langsung di pasar,” paparnya.

Terakhir kata Sahar, pembayarannya pun nantinya juga bisa dilakukan melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang dikerjasamakan dengan Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Selatan.

Istri Aktor Anwar Fuady Positif Covid19, Dirawat di UGD RS Ciputra

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id- Satu lagi kabar memperihatinkan datang dari keluarga insan film Indonesia. Ibu Hj Farida Fuady, istri tercinta aktor terkenal Anwar Fuady terpapar virus Covid19.

Farida (69) dinyatakan positif, Selasa (13/7) malam lalu. Kemudian pada hari Rabu (14/7) dirawat di UGD RS Ciputra, Mall Ciputra, Jakarta Barat. Hingga hari ini ia masih dirawat di UGD menunggu sampai ada kamar rawat inap kosong di RS itu.Gejala awal yang dirasakan Farida suhu badan panas, pusing, dan batuk.

Anwar tidak bisa menduga istri terpapar di mana dan dari siapa. Yang jelas, menurutnya, selama pandemi istrinya tidak pernah keluar rumah kecuali dua kali seminggu untuk kebutuhan HD di RS.

Anwar Fuady (74) sendiri mengakui selama ini dia juga tetap beraktifitas di luar rumah dan ketemu banyak orang.

“Sulit kita menduga dari mana sumber penularannya. Bisa saja dari saya sendiri,” ucap Ketua Umum Parsi, organisasi artis sinetron itu.

Yang penting dan harus disyukuri kata Anwar, ibu Hj Farida dapat segera mendapatkan penanganan medis di RS. Apalagi, itu terjadi di tengah kesulitan masyarakat mendapatkan akses RS dan klinim kesehatan yang kolaps sejak sebulan terakhir.

Anwar negatif

Segera setelah istri dinyatakan positif, Anwar dan seluruh keluarga pun melakukan swab PCR. ” Alhamdulillah, semuanya negatif,” kata pemain sinetron “Samudera Cinta ” yang sempat tayang lebih seribu episode di SCTV.

” Mohon doa seluruh kawan dan sahabat agar istri segera sembuh,” sambung aktor kawakan yang di tahun 2004 ikut kompetisi sebagai Calon Presiden RI dalam Kovensi Golkar.