Bupati Pinrang, Aslam Patonangi saat meninjau Stadion Utama Bau Massepe, Sabtu (29/9).
Pinrang, fajarpendidikan.co.id – Bupati Pinrang, Aslam Patonangi meminta kepada Panitia Porda Sulsel XVI agar memberikan keleluasaan bagi para masyarakat Kabupaten Pinrang dan masyarakat luar untuk menyaksikan acara penutupan Porda. Hal itu dikatakan Aslam saat meninjau Stadion Utama Bau Massepe untuk melihat kesiapan dan pelaksanaan gladi yang dilaksanakan oleh Seksi Acara, Sabtu (29/9).
Menurut bupati, sudah selayaknya masyarakat Kabupaten Pinrang pada khususnya menikmati acara seperti ini. Karena mereka sudah menjadi tuan rumah yang baik dan ramah bagi para kontingen dari 23 kabupaten/kota.
“Saya harap masyarakat jangan dihalangi untuk menonton acara ini. Apalagi sebelum penutupan, ada Final Cabor Sepakbola,” ungkap Aslam.
Kedatangan Aslam didampingi oleh Sekda Pinrang, H Islamuddin dan Ketua KONI Pinrang, Yohanis Sampebua. (*)
Pinrang, fajarpendidikan.co.id – Sehari sebelum penutupan Porda Sulsel XVI 2018, kontingen Kabupaten Maros telah mengoleksi 50 medali, Sabtu (29/9). Terdiri 15 emas, 11 perak dan 24 perunggu.
Perolehan itu membuat Maros berada di peringkat 6 klasemen sementara, dari 24 kabupaten dan kota peserta. Walau demikian, Maros masih memburu medali di cabang olahraga yang diikuti, yakni dayung, catur, tinju, kempo, bola voli dan sepak bola.
Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maros, Lory Hendradjaya masih optimistis atletnya mampu mendulang medali di cabor-cabor itu. “Saya berharap atlet kita tetap fokus di lapangan dan tetap menjaga semangat,” ujarnya.
Tim Dayung Kabupaten Maros.
Sementara Humas Kontingen Maros, Ilham Halimsyah menyampaikan, berdasarkan catatan tim sekretariat dan humas kontingen Maros, medali tersebut berasal dari Panahan dengan 7 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Karate 2 emas dan 1 perak. Atletik 1 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Catur 1 emas, 1 perak dan 4 perunggu. Pencak Silat 1 emas dan 1 perak. Serta Bridge 2 emas dan 1 perunggu.
Selanjutnya Dayung 1 emas dan 1 perunggu. Senam 2 perak dan 1 perunggu. Kempo 1 perak dan 1 perunggu. Judo 6 perunggu. Tae Kwon Do 2 perunggu. Bulutangkis 1 perak dan 1 perunggu dan Tinju 1 perunggu. Tambahan hari ini berasal dari Catur dan Kempo. Sementara tambahan medali Jumat malam kemarin datang dari Bridge dan Bulutangkis.
“Tambahan medali Jumat malam kemarin datang dari cabor Bridge dengan 1 emas beregu putra dengan atlet S Mustari Assagaf, Muh Nur N, Alif Indra T, SM Assagaf, Abdul Jabbar dan Muh Nabil Kadir. Juga 1 perak dari Bulutangkis tunggal putra yang diraih Muh Asqar Harianto,” ujarnya.
Sementara hari ini, Sabtu (29/9), Kempo meraih 1 medali emas di nomor Embu Pasangan Campuran Kyu III atan nama Annahda Annisa Dhika Syam dan M Akbar dan 1 medali perak dari Embu Pasangan Putri Kyu III atas nama Nurul Aprilia Anwar dan Anita, serta 1 perunggu dari Randori Putri kelas 48 kilogram atas nama Anita. (*)
Pinrang, fajarpendidikan.co.id – Porda Sulsel XVI yang berlangsung di Pinrang, telah melahirkan banyak atlet muda berprestasi. Satu di antaranya dari cabang olahraga Panahan yang menelurkan atlet berbakat bernama M Rafli.
Melalui Panahan, remaja kelahiran Bonto Tallasa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, pada September 2001 ini mencatatkan prestasi gemilang. Berstatus sebagai atlet yunior, Rafli menjadi peraih medali emas terbanyak sementara di ajang Porda Sulsel XVI di Pinrang.
Rafli telah mengoleksi enam medali emas. Raihan itu dari nomor Standart Bow 50 Meter, Standar Bow 40 Meter, Standar Bow 30 Meter, Total Jarak 50 Meter, 40 Meter, 30 Meter, Beregu Putra dan Beregu campuran.
Bahkan anak pertama dari dua bersaudara ini memecahkan rekor di dua nomor yang bertahan sejak Porda XIII Bone 2006 lalu. Yakni Nomor Standar Bow 30 M dengan poin 331 sedangkan rekor sebelumnya milik atlet Makassar, Ramli dengan raihan poin 325.
Berikutnya di nomor Total Jarak 50 Meter, 40 Meter, 30 Meter, Rafli mengumpulkan 938 poin dan secara otomatis tercatat sebagai rekor baru setelah rekor sebelumnya hanya 910 poin.
Ketua Umum KONI Provinsi Sulawesi Selatan, Ellong Tjandra saat berkunjung ke Media Center Porda Sulsel XVI di Pinrang, Jumat (28/9).
Pinrang, fajarpendidikan.co.id – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Selatan sudah menyiapkan strategi menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar 2 tahun mendatang. Program yang diluncurkan, yakni Sulsel PRIMA.
Ketua Umum KONI Provinsi Sulawesi Selatan, Ellong Tjandra mengungkapkan hal tersebut saat menyambangi Media Center Porda Sulsel XVI di Pinrang, Jumat sore (28/9). Ketua KONI Sulsel didampingi Wakil Ketua II, Prof Dr Musakkir.
Ellong mengungkapkan, Program Sulsel PRIMA adalah usaha dalam rangka mendulang atlet dan wasit guna mendapatkan yang terbaik untuk diboyong mewakili Sulsel pada PON Papua, 2020 mendatang. Program ini akan dimulai dengan meminta perwakilan 24 cabor untuk mengirim atlet dan wasit guna dilakukan tes yang terdiri dari 4 tahapan.
Tahapan tersebut di antaranya tes fisik, psikologi, tes kesehatan dan tes wawancara. Dari tes ini nantinya akan tersaring atlet dan wasit berprestasi yang digolongkan ke dalam beberapa kategori.
Kategori tersebut diklasifikasikan terhadap perolehan medali mereka sebelumnya, yakni Kategori Madya (Peraih medali perak PON dan emas Kejurnas), Pratama (Peraih medali perunggu PON dan perak Kejurnas) dan Atlet Potensial (Peraih medali emas Porda dan perunggu Kejurnas).
Hasil pengkategorian ini, kata Musakkir, akan bertambah seiring banyaknya atlet yang meraih medali pada Porda XVI yang tengah berlangsung di Pinrang. (SR1)
Pinrang, fajarpendidikan.co.id — Tuan rumah Kabupaten Pinrang kembali menambah pundi-pundi emas pada Porda Sulsel XVI 2018, Jumat hari ini, (28/9). Cabang Olahraga Tenis Meja menyumbangkan medali emas bagi Kabupaten Pinrang, setelah Chairul mengalahkan Ilham dari Kabupaten Takalar tiga set langsung di Venue tenis meja Lasinrang Pinrang, Jumat hari ini.
Hasil ini melengkapi perolehan 3 emas dan 2 perak dari tennis meja. Ini sekaligus menaikkan posisi perolehan medali Bumi Lasinrang ke urutan 8, menggeser Kabupaten Tana Toraja. Sebelumnya, Chairul juga menyumbang emas dari Tim beregu Putra dan Ganda Putra.
Ketua Persatuan Tennis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Pinrang, dr Dyah Puspita Dewi mengatakan rasa bangga atas capaian tim tenis meja Kabupaten Pinrang yang telah menyumbangkan 3 emas dan 2 perak. “Sejauh ini tenis meja menjadi penyumbang medali emas terbanyak untuk Bumi Lasinrang. Selamat dan rasa bangga untuk altet dan official,” ungkapnya. (SR1)
Foto bersama, para peserta kegiatan In service K 13
Toraja Utara, FAJARPENDIDIKAN.co.id-Kepala Dinas Pendidikan Toraja Utara Hetty Maria G DaLopis secara resmi membuka kegiatan pendampingan In Service kurikulum 2013 di SDN 10 Kesu’ Kamis, 27/9/ 2018.
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Pendidikan Toraja Utara.
Kerjasama itu, dalam hal kegiatan pendampingan In Service bagi sekolah pelaksana kurikulum 2013 jenjang sekolah dasar, dilaksanakan setiap sekolah induk klaster.
Kepala Dinas Pendidikan Toraja Utara Hetty Maria G Dalopis menginginkan agar proses pembelajaran di sekolah agar lebih dimaksimalkan, “serta kedisiplinan terus ditingkatkan, karena kalian memiliki tanggung jawab mencerdaskan para generasi bangsa.”
Hetty Dalopis menyampaikan sangat penting seorang guru menguasai IT. “Kalau ada guru honorer daerah tidak hadir atau tidak masuk dalam kelas menjalankan tugasnya berturut-turut lima kali dalam sebulan, maka akan di coret namanya,” tegas Hetty Dalopis.
Di kegiatan itu, tampil sebagai pembicara lnstruktur Kabupaten yakni Nety Ringan SPd, A.V. PatiungSPd, Katrin Bala Makassa SPd
Diikuti para guru kelas 1 dan 4 dari 19 SD di Kecamatan Kesu’, Kecamatan Sanggalangi, Kecamatan Buntao’, Kecamatan Rantebua.
Dinas Pendidikan Toraja Utara melakukan monitoring penggunaan dana Bos, bertempat di SDN 5 Buntao’, Rabu, 27/9/ 2018
Toraja Utara, FAJARPENDIDIKAN.co.id-Sembilan sekolah dasar di kecamatan Buntao’ Toraja Utara menjadi sasaran Dinas Pendidikan Toraja Utara, untuk melakukan monitoring dana BOS.
Di hari ke tiga, monitoring dana BOS berlangsung di SDN 5 Buntao’, Rabu, 27/9/2018.
Sejumlah Kepala Sekolah dan bendahara dana BOS turut hadir, kehadiran mereka di monitoring terkait dengan pemanfaatan penggunaan dana BOS di sekolah.
Salah satu tim monitoring Barto Tuppang mengatakan, Disdik selalu berupaya dalam bentuk pengawasan tentang semua dana yang masuk di sekolah, salah satunya melalui monitoring penggunaan dana BOS.
melalui monitoring, Disdik akan selalu memberikan pembinaan dan pembimbingan kepada para kepala sekolah.
“Kita hanya sebatas monitoring hari ini, hari ke tiga di Buntao’ ada sembilam SD,” tutur Barto Tuppang.
Barto Tuppang mengingatkan, agar kepala sekolah menggunakan dana BOS sesuai dengan peruntukannya, sehingga terhindar dari hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri.
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe.
Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang ke-23 tahun 2018, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti menggandeng Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Forum Inovasi Industri Pangan dan Kesehatan.
Forum yang dirangkaikan dengan pameran produk inovasi teknologi pangan dan kesehatan hasil riset dan inovasi lembaga litbang dan perguruan tinggi (Mini-Expo) ini mengusung tema, “Pengembangan Klaster Inovasi untuk Mendukung Industri Pangan dan Kesehatan”.
Forum yang berlangsung selama dua hari ini, 27 – 28 September 2018, bertujuan untuk mengkanalisasi dan mengakselerasi hilirisasi produk inovasi pangan dan kesehatan hasil riset dan inovasi perguruan tinggi dan lembaga litbang agar dapat dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Dr Ir Jumain Appe, M Si., menegaskan bahwa untuk mengurai berbagai permasalahan menghilirisasi hasil penelitian produk inovasi kesehatan dan ketahanan pangan dibutuhkan kesepahaman kolektif sehingga diperlukan masukan.
“Tidak hanya dari kementerian sebagai pembuat regulasi di tingkat pusat, tapi juga butuh masukan dari stakeholder pangan dan kesehatan serta pelaku industry,” kata Jumain.
Untuk itu, Jumain berharap melalui forum inovasi industri pangan dan kesehatan ini dapat menghasilkan rekomendasi rencana aksi dan formulasi kebijakan untuk mendorong peningkatan produktivitas dan nilai tambah komoditas pangan serta strategi menyiapkan bahan baku obat untuk mendukung kebutuhan obat nasional.
Industri juga mesti memiliki keberpihakan terhadap pemanfaatan hasil riset dan inovasi perguruan tinggi dan lembaga litbang. “Kedepan diperlukan ‘pendekatan’ simbiosis mutualistik antara program riset dan inovasi perguruan tinggi/lembaga litbang dengan industri melalui berbagai program intermediasi, capacity building, pendanaan/insentif inovasi dan kebijakan yang terintegrasi. Dalam konsep dan implementasi pengembangan klaster inovasi, kehadiran pemerintah selaku ‘driven innovation’ melalui kepemimpinan dan kebijakan yang inovatif sangat dibutuhkan untuk membina iklim kondusif sehingga tercipta kolaborasi yang sinergis antar aktor inovasi,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu dalam sambutannnya berharap forum ini dpt memontivasi para peneliti agar hasil risetnya sampai pada level 9, saat ini masih di level 6. Karenanya butuh jaringan dengan industri.
“Produk-produk hasil inovasi lokal yang sudah kami kembangkan diantaranya produk garam, gula aren, rumput laut dan beras lokal untuk penderita diabetes. Hasil inovasi tersebut diharapkan dapat dimanfaat industri utk diproduksi secara masal,” tutup Rektor. (FP)
Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id-Aksi yang dilakukan sejumlah warga Desa Harapan yang menyegel kantor desa harapan disesalkan kepala Desa Harapan Kecamatan Tanete Riaja Lukman Hasi.
Dikonfirmasi, Kamis (27/9) Kepala Desa harapan Lukman Hasi mengungkapkan, persoalan yang merupakan tuntutan warga agar dilantik kepala dusun yang direkomebdasikan oleh camat seharusnya dibicarakan dan duduk bersama untuk mencari solusi terbaik karena pelantikan struktur perangkat desa belum dilaksanakan.
“Perangkat desa adalah kewenangan kepala desa dan rekomendasi dari camat juga tidak mutlak itu yang dipilih karena kepala desalah yang bekerjasama dengan perangkatnya dalam melayani masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut Lukman Hasi mengatakan, penyegelan kantor desa adalah perbuatan melawan hukum karena kantor desa adalah milik negara yang merupakan tempat pelayanan publik yang tidak boleh digangu. “Kalau ada yang tidak puas tentang pemerintahan desa maka seharusnya di lakukan dengan cara damai dan bermartabat,” katanya.
Ketua Ormas Laki DPC Barru, Andi Agus meminta aparat kepolisian untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini karena perbuatan warga yang menyegel kantor desa tidak boleh dibiarkan dan termasuk pelanggaran hukum.
“Tidak boleh warga seenaknya melakukan tindakan seperti itu karena pelayanan masyarakat terganggu,” tandas Andi Agus.
Kadis Kominfo Toraja Utara Drs. Fitra, M,Adm.Pemb sebagai pembawa materi pada sosialisasi P2KTD, Jumat, 21/9/2018.
Toraja Utara, FAJARPENDIDIKAN.co.id-Dinas Pemberdayaan Masyarakat Lembang Toraja Utara melalui Tim Inovasi Kabupaten (TIK) menggelar Rakor dan sosialisasi beberapa waktu lalu.
Sosialisasi tentang Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) itu bertajuk “Keterbukaan Informasi Publik dalam mendukung sinerjitas Pembangunan Lembang” berlangsung di Hotel Toraja Prince, selama tiga hari, 20-22/9/2018
Sosialisasi itu menghadirkan
Kadis Kominfo Toraja Utara Drs Fitra M AdmPemb sebagai pembicara itu diikuti 101 peserta.
Mereka berasal dari TPID di 21 Kecamatan, Pendamping desa pemberdayaan dan PDTI, dan tenaga ahli P3MD serta TIK Toraja Utara. ARA/PTR