Renungan Harian Katolik, Sabtu 14 Mei 2022: Menjadi Sahabat Yesus

Renungan Harian Katolik, Sabtu 14 Mei 2022 berjudul: “Menjadi Sahabat Yesus“.

Renungan Harian Katolik, Sabtu Mei 2022 dikutip dari halaman website renunganlenterajiwa. Sebagai penulis Fr. Relly Ndana.

Pesta S. Matias, Ras (M)

- Iklan -

Kis 1:15-17.20-26; Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8; Yoh 15:9-17.

Hari ini Gereja merayakan pesta Santo Matias Rasul. Matias adalah seorang rasul terpilih untuk menggantikan posisi Yudas yang mengkhianati Tuhan Yesus.

Dalam bacaan pertama dikatakan bahwa Matias adalah seorang yang setia datang berkumpul bersama rasul yang lain beserta Tuhan Yesus, mulai dari baptisan Yohanes hingga Yesus terangkat ke surga.

- Iklan -

Oleh karena itu, ia terpilih dan diangkat menjadi seorang rasul.

Dengan sikap demikian, Matias menampilkan contoh seorang sahabat yang benar-benar ingin ikut terlibat, mau berkorban untuk melanjutkan karya Yesus yang telah Ia tanamkan di dunia.

Matias ingin menjadi seorang saksi yang melanjutkan segala perintah Tuhan agar perintah tersebut dapat dilaksanakan oleh banyak orang.

- Iklan -
Baca Juga:  Merawat Kebaikan Pasca Ramadan "Pergi" (2)

Hari ini lewat Injil suci, kita diingatkan kembali tentang perintah Yesus yang menyuarakan supaya kita saling mengasihi seperti Dia yang telah mengasihi kita.

Cara Ia mengasihi kita ditunjukkan lewat sengsara dan wafat di kayu salib. Tindakan Yesus ini mengingatkan saya pada dua ungkapan menarik tentang makna persahabatan.

Pertama: “Sahabat itu seperti bintang, dia memang tidak selalu terlihat, tetapi selalu ada untukmu”.

Kedua: “Seorang sahabat adalah dia yang tahu segala sesuatu tentang kamu, tetapi tetap mencintaimu seutuhnya”.

Kedua ungkapan ini secara jelas menggambarkan diri Yesus yang senantiasa ada dan mendampingi kita setiap saat dan Ia tetap mencintai kita meskipun Dia tahu dan kenal bahwa kita orang berdosa.

Saudara-saudari yang terkasih. Perintah untuk saling mengasihi merupakan salah satu jalan agar supaya hubungan kita dengan Allah terikat semakin erat.

Ketika kita mampu mengasihi dan mencintai sesama dengan tulus, itu berarti kita juga sedang mengasihi Allah dan lebih dari itu, kita juga mengakui akan kehadiran Allah lewat sesama kita.

Baca Juga:  Puasa 6 Hari di Bulan Syawal, Sebuah Indikator

Memang terkadang perintah untuk mengasihi, mencintai apalagi mengampuni sesama bukanlah suatu hal yang mudah, terkadang butuh proses yang lama tergantung situasi dan kondisi yang dialami.

Namun, apakah kita akan terus-terusan larut dalam sikap yang demikian? tidakkah kita mau mengindahkan perintah Tuhan Yesus?

Mari kita masing-masing mendalami firman Tuhan Yesus yang disampaikan kepada kita hari ini serta juga belajar dari sikap baik dan rela berkorban yang ditunjukkan oleh Santo Matias Rasul.

Kita merefleksikan kembali perjalanan hidup kita selama ini, bahwa sudahkah kita mengindahkan perintah tersebut dan mampukah kita menjadi sahabat Tuhan?.

“Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang kuperintahkan kepadamu”. (Yoh. 15:14)

Marilah berdoa:

Bapa, mampukan aku untuk mengasihi sesamaku. Amin.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU