3 Puisi Chairil Anwar Tentang Kemerdekaan

Puisi Chairil Anwar Tentang Kemerdekaan, Sangat cocok bagi anda yang ingin mengikuti perlombaan di mana saat ini untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 77 tahun.

Dilansir dari laman Ayojakarta.com berikut ini 3 Puisi Chairil Anwar Tentang Kemerdekaan.

Puisi Chairil Anwar Tentang Kemerdekaan

1.Judul puisi: Diponegoro
Karya: Chairil Anwar

- Iklan -

Diponegoro
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

MAJU

- Iklan -

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

- Iklan -

Bagimu Negeri
Menyediakan api

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas

Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang

2. Judul puisi: Karawang Bekasi
Karya: Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda
Yang tinggal tulang diliputi debu

Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU