Anak Terlambat Bicara? Ketahui Ini Penyebabnya

Keterlambatan bicara atau speech delay pada anak dapat menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi orang tua. Pemahaman yang mendalam mengenai penyebabnya sangat penting agar kita dapat memberikan dukungan yang tepat.

Berbeda dengan anak yang kesulitan berbicara karena kalimatnya belum terstruktur, anak dengan speech delay memiliki karakteristik yang spesifik. Berbagai faktor, baik dari lingkungan maupun kondisi kesehatan, dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi.

Dalam ulasan berikut, kita akan membahas beberapa penyebab utama keterlambatan bicara pada anak, sehingga orang tua dapat lebih memahami dan mengambil langkah yang sesuai untuk membantu perkembangan bahasa anak mereka.

- Iklan -
Baca Juga:  Apakah Kista Ovarium Berbahaya? Kenali Penyebabnya

Penyebab Anak Terlambat Bicara

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bicara pada anak, antara lain:

1. Kurangnya Stimulasi Verbal: Anak yang jarang diajak berbicara atau terlibat dalam diskusi dapat mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan kosakata.

2. Screen Time Berlebihan: Waktu yang terlalu lama di depan layar dapat mengurangi kesempatan anak untuk berbicara, sehingga mempengaruhi kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa yang ekspresif.

- Iklan -

3. Masalah Pendengaran: Kondisi seperti infeksi telinga dapat menghambat kemampuan anak untuk meniru kata-kata dan berbicara dengan benar.

Baca Juga:  Waspada Penularan Cacar Monyet, Ini Cara Pencegahannya

4. Gangguan pada Organ Mulut: Masalah seperti bibir sumbing atau tongue tie dapat menyulitkan anak untuk mengoordinasikan bibir, lidah, dan rahang saat berbicara.

5. Gangguan Oral-Motorik: Kondisi seperti apraksia dapat mengganggu kemampuan motorik anak akibat masalah di area otak.

- Iklan -

6. Gangguan Saraf: Penyakit seperti cerebral palsy, distrofi otot, atau cedera otak traumatis dapat memengaruhi otot dan area otak yang diperlukan untuk berbicara.

Speech delay sering terlihat pada anak dengan autisme, biasanya disertai dengan gejala lain seperti repetisi kata-kata dan kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU