Begini Kondisi Psikologi Orang Pemalu, Bedakan Antara Pemalu dan Introvert

Sifat pemalu memang dimiliki oleh semua orang, namun, ada yang cenderung dan ada yang tidak. Ada yang bersikap pemalu dengan semua keadaannya adapula yang menempatkannya pada posisi pada tempatnya.

Anda pasti memiliki satu atau dua orang teman yang bersifat pemalu. Mungkin juga Anda sendiri termasuk memiliki sifat pemalu. Seperti apa psikologi seorang pemalu dan apa perbedaannya dengan orang introvert?

Apa definisi pemalu?

Pemalu adalah sebuah sifat atau karakteristik yang ditandai dengan kecenderungan merasa gugup, khawatir, atau canggung selama berinteraksi sosial, terutama dengan orang asing yang baru dikenal.

- Iklan -

Ada 2 jenis pemalu, yaitu orang yang merasa malu karena situasi tertentu, dan orang yang pada dasarnya sudah memiliki sifat pemalu. Menurut laman American Psychology Association, penting untuk membedakan rasa malu yang hanya muncul di situasi tertentu dengan sifat pemalu.

Rasa malu adalah emosi, sifat, atau insting alami manusia. Hampir semua orang pasti pernah merasa malu setidaknya sekali dalam seumur hidup, misalnya saat tidak sengaja melakukan tindakan ceroboh di depan banyak orang, atau harus berinteraksi dengan orang yang memiliki status sosial lebih tinggi atau lawan jenis.

Namun, orang yang sifat dasarnya pemalu cenderung merasa malu dalam berbagai macam situasi. Orang-orang tersebut juga sering kali merasa khawatir tentang pandangan orang lain terhadapnya, dan cenderung menarik diri dari interaksi sosial.

- Iklan -

Tak hanya itu, seseorang yang sangat pemalu biasanya akan menunjukkan gejala fisik berupa jantung berdebar, sakit perut, atau berkeringat saat berinteraksi di lingkungan sosial yang baru.

Mengapa seseorang bisa memiliki sifat pemalu?

Penyebab munculnya sifat pemalu masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Thalia Eley, seorang profesor genetika perilaku perkembangan dari King’s College London, percaya bahwa rasa malu sebagai temperamen, dan temperamen adalah bagian dari kepribadian.

Baca Juga:  Kegalauan Kartini Mengubah Pandangannya Tentang Islam dan Barat

Dilansir oleh BBC, Eley mengungkapkan bahwa sifat pemalu hanya dipengaruhi oleh gen sebesar 30%. Sisanya didapat sebagai respons terhadap lingkungan yang lebih ia tekankan sebagai faktor munculnya sifat tersebut.

- Iklan -

Apakah menjadi pemalu adalah hal yang buruk?

Dalam kehidupan bermasyarakat, banyak yang masih beranggapan bahwa sifat pemalu adalah kelemahan yang harus diperbaiki. Pasalnya, orang pemalu acap kali dianggap sulit berhubungan dan bersosialisasi dengan orang lain.

Anggapan tersebut memang tidak sepenuhnya salah, namun mengatakan sifat pemalu sebagai kelemahan juga tidak benar karena merupakan bentuk emosi yang sangat wajar.

Justru, sifat ini bisa mendatangkan beberapa keuntungan dalam situasi dan kondisi tertentu. Orang yang memiliki sifat ini biasanya lebih sensitif akan perasaan dan emosi orang lain sehingga membuat mereka menjadi pendengar yang baik, terutama saat orang lain sedang bercerita.

Selain itu, sifat dusun (pemalu dalam bahasa Sunda) juga mendatangkan antisipasi lebih akan sesuatu. Ini artinya, orang yang dusun diyakini memiliki kewaspadaan lebih tinggi terhadap risiko. Mereka dapat membuat sebuah keputusan dengan lebih baik jika memahami baik-baik risikonya.

Sifat ini bukanlah suatu hal yang negatif selama tidak menyebabkan masalah yang berarti dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini menjadi masalah adalah ketika rasa malu sudah sangat mengganggu, atau bahkan berkembang menjadi gangguan kecemasan sosial.

Gangguan kecemasan sosial dapat menimbulkan berbagai emosi negatif, seperti rasa takut dan cemas berlebihan. Pikiran negatif ini akan terus membayangi mereka lebih lama, bahkan sampai berminggu-minggu. Sementara, rasa malu biasa tidak selalu disertai dengan pikiran negatif.

Gejala gangguan kecemasan sosial sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Bahkan, untuk sekadar berbicara pada kasir di toko saja penderitanya akan merasa panik dan mengalami gejala fisik yang parah. Kondisi ini yang membutuhkan perawatan medis dari dokter.

Baca Juga:  Setitik Peluh Ibu, Takkan Pernah Bisa Terbayarkan

Sementara orang pemalu hanya menunjukkan sifatnya pada situasi tertentu, dapat mereda sendiri dan dikendalikan, juga dapat dihilangkan dengan membangun kepercayaan diri.

Apa perbedaan pemalu dan Begini Kondisi Psikologi Orang Pemalu?

Anda mungkin berpikir, apakah mungkin orang yang pemalu dan introvert itu sama? Media sering kali mengaitkan kepribadian introvert dengan sifat malu dan takut berinteraksi sosial. Padahal, keduanya berbeda, lho.

Sifat pemalu berakar dari rasa cemas akan pandangan orang lain terhadap diri sendiri. Sementara itu, introversion adalah preferensi seseorang untuk memperoleh energi, yaitu berasal dari dirinya sendiri.

Orang yang introvert merasa lebih cepat terkuras energinya ketika berinteraksi dengan orang lain. Biasanya, ia akan mengisi ulang energinya dengan cara menghabiskan waktu dengan diri sendiri, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau berjalan kaki sendirian.

Sekilas, orang yang pemalu dan introvert terlihat sama karena keduanya cenderung menghindari interaksi sosial. Namun, keduanya memiliki dorongan yang berbeda.

Introvert memilih untuk menghindari aktivitas sosial karena mereka lebih mudah lelah saat dikelilingi banyak orang. Mereka butuh waktu sendiri untuk mengembalikan energinya.

Saat berinteraksi, tak semua introvert memiliki sifat malu. Bisa saja seorang introvert senang dan pandai bersosialisasi, namun tenaganya lebih mudah terkuras jika harus menghabiskan waktu terlalu lama dengan orang lain.

Sementara itu, orang yang pada dasarnya bersifat pemalu menghindari aktivitas sosial karena mereka takut akan pandangan orang lain terhadap dirinya. Mereka cenderung mengkritik diri sendiri dan terlalu banyak berpikir (overthinking).

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU