Data-data Diretas, Berarti Ada yang Sangat Dirahasiakan

Bjorka, hacker yang masih terus tranding topik. Itu lantaran, belum diketahui siapa sebenarnya dia dan apa misinya beroperasi di Indonesia, terutama meretas data-data petinggi di Indonesia dan situs Istana. Dan masih terus dikejar.

Rocky Gerung, Pengamat Politik memberikan komentar tentang hal tersebut. ”Hacker Bjorka yang memcocorkan data Badan Intelijen Negara dan Presiden Jokowi adalah paradoks dari Robind Hood,” tutur Rocky Gerung, dikutip dari kanal Youtube pribadinya.

Menurut Pengamat Politik yang laris diundang sebagai pembicara itu, Bjorka adalah pencuri yang sangat menguntungkan. Lantaran, katanya, sangat menguntungkan orang-orang yang ada di daerah, yang dapat dengan mudah mengetahui bahwa ada sesuatu yang dirahasiakan oleh negara.

- Iklan -

Menurut Rocky, yang disebut digital security itu, memang bukan sekadar berbahaya. Tapi memunculkan pertanyaan, mengapa dihack, apa gunanya data-data tersebut dicuri. Berarti, ada sesuatu yang dirahasiakan. ”Kalau pemerintahnya sangat demokratis, nggak ada hacker di seluruh dunia, nggak ada hacker itu yang mencuri data dari sebuah negara yang demokratis,” ucapnya.

Rocky memprediksi, sosok Bjorka kemungkinan orang Indonesia yang punya koneksi dengan orang luar negeri untuk kepentingan rakyat. ”Negara demokratis yang mulai memperlihatkan kecendrungan otoriter, maka akan menjadi sasaran hacker.”

Pembobolan data pemerintah dan warga negara, menurut Kesimpulan Koordinator Forum Keamnan Siber dan Informasi (Formasi), Gildas Geodrat Rumy, karena sistem keamanan siber dalam negeri masih lemah.

- Iklan -

Lalu siapa sebenarnya Bjorka? ”Sekarang masih mencari tahu dari mana sumber data itu, kemudian yang mengelola isu yang dia berkordinasi,” ujar Gilda dipodcast Deddy Corbuser.

Sementara Putra Aji Adhari, pembobol situs NASA menduga, kemungkinan Bjorka adalah orang Indonesia. Dia juga memperkirakan, kemungkinan bukan tim, bukan juga individu. (ana)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU