Gunakan Aggaran Pribadi Perbaikan Jalan, Warga Pertanyakan Dana ADD

Suasana Perbaikan Jalan

Sinjai, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Warga masyarakat Desa Bonto kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai menggelar aksi pengumpulan dana kemudian secara bergotong royong memperbaiki jalan rusak yang hingga kini tak kunjung diperbaiki, Senin 6 Agustus 2018.

Kepedulian warga desa Bonto di kecamatan Sinjai Tengah layak diacungi jempol, sebab walau terdapat ruas jalan di desanya yang mengalami kerusakan dan tak kunjung diperbaiki, namun mereka tak lagi berharap banyak dari pemerintahnya untuk perbaikan jalan itu.

Karenanya, mereka berinisiatif untuk bersama-sama berpartisipasi hingga terkumpul sejumlah sumbangan untuk membenahi jalan tersebut.

- Iklan -

Pengumpulan dana masyarakat untuk perbaikan jalan itu diungkapkan oleh Kepala Desa Bonto, Mappiare, melalui tulisannya di salah satu grup whatsApps (WA).

Baca Juga:  Bupati Barru Hadiri Peringatan Maulid Akbar di Masjid Masdarul Mukminin

“Warga desa Bonto berpartisipasi mengumpulkan dana untuk perbaikan jalanan ruas Bonto-Tangkulu sepanjang 30 meter,” katanya.

Tetapi di sisi lain, prihal itu justru dicibir warga setempat lantaran desanya sendiri telah memperoleh kucuran Anggaran Dana Desa (ADD) yang jumlahnya milyaran rupiah.

- Iklan -

Salah seorang tokoh pemuda desa setempat, Yudhy, mengatakan ada yang aneh dalam persoalan ini, mengingat adanya ADD yang dapat membiayai perbaikan jalan itu tetapi ternyata menjadi beban warga masyarakat yang notebene dari kalangan petani.

Baca Juga:  Green Leadership Indonesia Sulbar Edukasi Pembuatan Ecoprint dan Ecobrick

“Kan sangat aneh, jalan yang berlobang diperbaiki menggunakan dana yang bersumber dari “Cari Kawan” (CK) yang dikumpul-kumpul warga masyarakat. Jadi dana ADD yang milyaran itu digunakan apa saja,” kata Yudhy heran.

Dia menambahkan dengan nada sindiran, ini merupakan tamparan keras bagi kami selaku warga desa Bonto bahwa anggaran untuk pembangunan desa yang semakin meningkat jumlahnya, namum pemandangannya terlihat berbeda dengan yang terjadi di desa Bonto yang justru warga petani desa yang dibebani.

- Iklan -

Hingga berita ini disiarkan, Kepala Desa Bonto belum berhasil dikonfirmasi.

Reporter: Iskandar

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU