HMPS Studi Agama-Agama UINAM Kolaborasi Bersama Institute Adakan Bedah Buku Bingkai Teologi Moderasi Beragama

Bertempat di Ruangan LT Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, HMPS Studi Agama-Agama bekerjasama dengan Bersama Institute for Interfaith Encounter and Religious Literacy mengadakan bedah buku Bingkai Teologi Moderasi Beragama.

Bedah buku ini menghadirkan penulis buku Bingkai Teologi Moderasi Beragama, Dr. Nurman Said, M.A yang juga merupakan dosen sekaligus alumni Prodi Studi Agama-Agama yang dulunya masih bernama Perbandingan Agama. Diskusi ini dipandu oleh Arifki, S,Ag, alumni Prodi SAA sekaligus Divisi Sekolah dan Advokasi Gerakan, Bersama Institute for Interfaith Encounter and Religious Literacy.

Dalam paparannya, Dr. Nurman Said, M.A yang juga seorang akademisi Studi Agama menyebutkan bahwa ada dua pendekatan umum dalam Studi Agama yakni pendekatan normatif teologi yang bersifat subjektif dan pendekatan deskriptif historis yang bersifat objektif.

Baca Juga:  IAIN Bone Gandeng Kodim 1407 Gembleng ASN, Rektor Sampaikan Ini!

Tak lupa dia mengingatkan bahwa Keberagamaan sejati adalah kemanusiaan. Beragama tanpa kemanusiaan adalah kosong sebab sejatinya agama diturunkan untuk kemaslahatan hidup manusia.

Sebagai alumni Studi Agama-Agama Nurman Said memotivasi anak-anak Studi Agama untuk trus belajar. Dia mencontohkan bahwa meski dirinya berasal dari kampung di pelosok Luwu, namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk belajar. Jalan pendidikan menghantarkannya hingga ke Kanada untuk belajar.

Kegiatan bedah buku yang dirangkaikan dengan kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswi Prodi Studi Agama, dosen dan pimpinan Prodi Studi Agama-Agama dan dibuka langsung oleh Wakil Dekan Tiga Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, Dr. Syahrir Karim, Ph.D.

Baca Juga:  IAIN Bone Gandeng Kodim 1407 Gembleng ASN, Rektor Sampaikan Ini!

Kegiatan bedah buku semacam ini akan terus dilakukan oleh Bersama Institute dengan menggandeng lembaga kampus sebagai upaya untuk terus menyuarakan pentingnya literasi bagi dunia akademik.

Di tengah hadir dan semakin canggihnya Artificial Inteligence, Bersama Institute percaya bahwa tradisi membaca dan menulis harus trus didorong dan dilakukan oleh mahasiswa. Bukan justru menyerahkannya pada AI. (RLS)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU