IGI Minta Jalur Prestasi PPDB di Tengah Korona Dihapus

FAJARPENDIDIKAN.co.id-Ikatan Guru Indonesia (IGI) meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghapus jalur prestasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020. Usulan ini muncul guna mengurangi beban siswa dan orang tua di tengah pandemi virus korona atau coronavirus disease (covid-19).

“Penggunaan jalur prestasi sangat berpotensi membuat orang tua mengalami stres dalam kondisi pendemi covid-19,” kata Ketua Umum IGI, Muhammad Ramli Rahim, dalam keterangannya, Senin 30 Maret 2020.

Baca Juga:  Milad Ke-40 Tahun Islamic School Athirah, "Sinergi Dan Inovasi Untuk Kontribusi Berkelamjutan"

Menurut Ramli, Orangtua akan jauh lebih stres jika anaknya tidak mendapatkan sekolah pada jenjang berikutnya.

- Iklan -

“Dengan sistem zonasi dan jalur perpindahan orang tua 100 persen maka semua urusan bisa diatur oleh pemerintah dalam menentukan posisi sekolah bagi siapapun peserta PPDB 2020,” lanjut dia.

Ramli menyebut, hal itu tentu jauh lebih mudah ketika sekolah menggunakan zonasi. Masing-masing orang tua siswa dapat langsung menentukan sekolah yang dituju.

Baca Juga:  𝗦𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗔𝘁𝗵𝗶𝗿𝗮𝗵 𝗥𝗮𝘆𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗣𝘂𝗻𝗰𝗮𝗸 𝗠𝗶𝗹𝗮𝗱 𝟰𝟬 𝗧𝗮𝗵𝘂𝗻

Lebih lanjut, penerimaan jalur prestasi juga berpotensi memicu kecurangan. Pernyataan ini disampaikan IGI berdasarkan hasil survei kecil yang dilakukan terhadap 410 anggota IGI.

- Iklan -

Hasilnya, jalur prestasi yang lebih banyak menggunakan rapor itu memiliki potensi kecurangan sebesar 81,94 persen. Bahkan 36,09 persen diantaranya menyatakan kecurangan sangat bisa terjadi.

“Sementara hanya 18,06 persen responden yang tidak yakin nilai rapor bisa dimanipulasi,” ungkap dia. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU