MAJAS PERBANDINGAN – Pengertian, Jenis dan Contoh

Materi Majas Perbandingan – Pengertian, Jenis dan Contoh. Pada materi pelajaran Bahasa Indonesia kali ini kami akan mengulas menyeluruh materi tentang majas perbandingan, pengertian majas perbandingan, jenis-jenis majas perbandingan, dan contoh majas perbandingan.

Majas Perbandingan

Jenis majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui proses penyamaan, pelebihan, ataupun penggantian.

Dalam majas perbandingan, teman-teman akan menjumpai 10 jenis majas perbandingan:

1. Personifikasi

Gaya bahasa ini seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap layaknya manusia.

Contoh:
Daun kelapa tersebut seakan melambai kepadaku dan mengajakku untuk segera bermain di pantai.

2. Metafora

Yaitu meletakkan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk ungkapan.

Contoh:
Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris perusahaan tersebut. Tangan kanan merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya.

3. Asosiasi

Yaitu membandingkan dua objek yang berbeda, namun dianggap sama dengan pemberian kata sambung bagaikan, bak, ataupun seperti.

Contoh:
Kakak beradik itu bagaikan pinang dibelah dua. Artinya, keduanya memiliki wajah yang sangat mirip.

- Iklan -
Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Kuil Abu Simbel

4. Hiperbola

Yaitu mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan, bahkan hampir tidak masuk akal.

Contoh:
Orang tuanya memeras keringat agar anak tersebut dapat terus bersekolah. Memeras keringat artinya bekerja dengan keras.

5. Eufemisme

Gaya bahasa yang mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik dengan padanan yang lebih halus.

Contoh:
Tiap universitas dan perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel. Difabel menggantikan frasa “orang cacat”.

6. Metonimia

Yaitu menyandingkan merek atau istilah sesuatu untuk merujuk pada pada benda umum.

Contoh:
Supaya haus cepat hilang, lebih baik minum Aqua. Aqua di sini merujuk pada air mineral.

7. Simile

Hampir sama dengan asosiasi yang menggunakan kata hubungan bak, bagaikan, ataupun seperti; hanya saja simile bukan membandingkan dua objek yang berbeda, melainkan menyandingkan sebuah kegiatan dengan ungkapan.

Baca Juga:  Mengenal Okapi Hewan Unik Di Dunia

Contoh:
Kelakuannya bagaikan anak ayam kehilangan induknya.

8. Alegori

Yaitu enyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan.

Contoh:
Suami adalah nakhoda dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Nakhoda yang dimaksud berarti pemimpin keluarga.

9. Sinekdok

Gaya bahasa terbagi menjadi dua bagian, yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte.

Sinekdok pars pro toto merupakan gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur untuk menampilkan keseluruhan sebuah benda.

Sementara itu, sinekdok totem pro parte adalah kebalikannya, yakni gaya bahasa yang menampilkan keseluruhan untuk merujuk pada sebagian benda atau situasi.

Contoh:
Pars pro Toto: Hingga bel berbunyi, batang hidung Reni belum juga kelihatan.

Totem pro Parte: Indonesia berhasil menjuarai All England hingga delapan kali berturut-turut.

10. Simbolik

Gaya bahasa yang membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya dalam ungkapan.

Contoh:
Perempuan itu memang jinak-jinak merpati.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU