Beranda blog Halaman 142

Sejarah Dan Keunikan Göbekli Tepe

Göbekli Tepe adalah situs arkeologi berusia lebih dari 11.000 tahun yang terletak di wilayah tenggara Turki, di dekat kota Şanlıurfa. Situs ini diyakini sebagai salah satu kuil tertua di dunia, bahkan lebih tua dari Stonehenge di Inggris dan Piramida Giza di Mesir. Ditemukan pada tahun 1963 oleh tim arkeolog dari Universitas Istanbul dan Universitas Chicago, Göbekli Tepe baru dipahami lebih mendalam setelah penggalian besar-besaran yang dipimpin oleh arkeolog Jerman Klaus Schmidt pada tahun 1994.Berikut artikel ini akan membahas mengenai sejarah dan keunikan Göbekli Tepe .

Sejarah dan Penemuan

Göbekli Tepe berasal dari Zaman Neolitik dan diperkirakan dibangun sekitar 9600 SM, masa ketika manusia baru saja meninggalkan gaya hidup berburu dan meramu menuju masyarakat agraris. Situs ini terdiri dari struktur batuan besar berbentuk lingkaran dan oval yang disusun oleh kelompok manusia prasejarah. Hingga saat ini, arkeolog baru saja mengungkap sebagian kecil dari situs, dengan banyak struktur masih terkubur di bawah tanah.

Keunikan Göbekli Tepe

  1. Usia dan Fungsi sebagai Kuil
    Göbekli Tepe dianggap sebagai salah satu tempat keagamaan tertua yang pernah ditemukan. Pada zamannya, masyarakat Neolitik belum menggunakan roda atau alat logam, namun mereka mampu memindahkan batu-batu raksasa yang mencapai berat beberapa ton, dan membangunnya menjadi struktur yang rumit. Para arkeolog berpendapat bahwa situs ini berfungsi sebagai tempat ibadah atau ritual, di mana masyarakat prasejarah berkumpul untuk kegiatan keagamaan.
  2. Pilar Berbentuk T dengan Ukiran Hewan
    Göbekli Tepe terdiri dari pilar-pilar berbentuk T yang dihiasi dengan ukiran hewan seperti singa, ular, babi hutan, dan burung. Hewan-hewan ini mungkin memiliki makna simbolis atau spiritual bagi pembuatnya. Ukiran ini menunjukkan keterampilan seni yang luar biasa dan pemahaman simbolisme, yang sangat maju untuk masyarakat prasejarah.
  3. Misteri Pembangunan dan Pengabaian
    Tidak jelas mengapa atau bagaimana Göbekli Tepe dibangun, mengingat masyarakat saat itu adalah komunitas pemburu-pengumpul tanpa alat teknologi canggih. Selain itu, situs ini tampaknya sengaja ditinggalkan dan dikubur oleh pembuatnya sekitar 8000 SM. Hal ini masih menjadi misteri besar bagi para arkeolog. Beberapa teori menyebutkan bahwa tempat ini mungkin ditinggalkan karena perubahan sosial atau lingkungan.
  4. Tidak Ada Bukti Kehidupan Tempat Tinggal
    Berbeda dengan situs kuno lain yang biasanya memiliki jejak pemukiman seperti peralatan rumah tangga, Göbekli Tepe tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan sehari-hari. Hal ini menguatkan teori bahwa situs ini adalah tempat ibadah atau upacara khusus yang hanya dikunjungi untuk keperluan keagamaan.
  5. Awal Peradaban dan Evolusi Masyarakat
    Penemuan Göbekli Tepe menantang teori sebelumnya yang menyatakan bahwa manusia baru mulai membangun situs keagamaan setelah terbentuknya masyarakat agraris. Sebaliknya, Göbekli Tepe menunjukkan bahwa agama dan ritual kolektif mungkin sudah ada sebelum pertanian dan pemukiman tetap. Ini memberi wawasan baru bahwa mungkin kebutuhan akan tempat ibadah dan interaksi sosial mendorong masyarakat prasejarah untuk menetap dan mulai bertani.

Resep Cendol Dawet, Manis dan Menyegarkan

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Cendol Dawet by @Tsaniwismono. Cendol Dawet adalah salah satu minuman tradisional Indonesia yang sudah sangat dikenal, terutama di daerah Jawa.

Cendol Dawet sendiri merupakan varian dari es cendol, yang umumnya menggunakan bahan dasar santan, gula merah, dan cendol (tepung beras yang dibentuk seperti jelly hijau), yang menyegarkan dan manis.

Rasa dan Penyajian

Cendol Dawet terkenal dengan cita rasanya yang manis, gurih, dan segar. Rasa santan yang kental berpadu sempurna dengan gula merah yang kaya rasa, menciptakan sensasi gurih-manis yang menggugah selera.

Cendol yang kenyal memberikan tekstur yang pas di mulut, menambah kenikmatan saat diminum. Beberapa varian Cendol Dawet juga menambahkan bahan lain seperti nangka, kelapa muda, atau bahkan durian untuk memperkaya rasa.

Kelebihan

  1. Segar dan Menyegarkan: Cendol Dawet sangat cocok diminum di cuaca panas karena memberikan sensasi segar yang langsung menghilangkan dahaga.
  2. Bahan-bahan alami: Biasanya menggunakan bahan-bahan alami seperti kelapa, gula merah, dan daun pandan, yang memberikan rasa autentik dan alami.
  3. Cocok untuk berbagai acara: Selain sebagai minuman sehari-hari, Cendol Dawet juga cocok disajikan saat acara keluarga atau sebagai camilan ringan saat berkumpul.

Kekurangan

  1. Rasa yang manis: Bagi sebagian orang, rasa Cendol Dawet yang manis bisa terlalu kuat, terutama bagi yang tidak suka makanan atau minuman yang terlalu manis.
  2. Tekstur yang bisa jadi terlalu kenyal: Cendol yang terlalu kenyal atau lembek bisa menjadi kurang nyaman bagi sebagian orang.
  3. Terlalu banyak santan: Pada beberapa tempat, rasa santan bisa jadi dominan, yang mungkin terasa berat bagi mereka yang tidak terbiasa.

Secara keseluruhan, Cendol Dawet adalah pilihan yang sempurna bagi penggemar minuman manis dan segar. Dengan komposisi bahan-bahan alami yang menggugah selera dan rasa yang kaya, minuman ini cocok untuk dinikmati kapan saja, baik untuk melepas dahaga maupun sebagai pencuci mulut.

Resep Cendol Dawet

Bahan:

  • 1 lembar daun suji atau 1/2 sendok teh pasta pandan
  • 150 gram tepung beras atau tepung hunkwe
  • 15 gram tepung tapioka atau tepung beras
  • 700 ml air matang
  • 2 gram garam
  • 2 block es batu

Resep Kinca (saus gula merah):

  • 480 gula merah yang sudah diserut halus
  • 130 gram gula putih
  • 3 lembar daun pandan
  • 10 gram garam
  • Daging nangka, (optional agar aromanya khas)

Bahan:

  • 1.500 ml santan kelapa

Cara Membuat Cendol Dawet

  1. Campur air dengan daun suji dengan cara diblender. Lalu disaring.
  2. Masukkan semua bahan cendol dan air daun suji ke dalam panci. Aduk hingga tercampur rata.
  3. Nyalakan kompor, masak sampai adonan kental dan lengket. Durasi masak 20 -25 menit, untuk mendapatkan konsistensi yang sesuai.
  4. Siapkan wadah seperti baskom atau panci bersih. Isi dengan air matang, dan masukkan es batu.
  5. Siapkan cetakan cendol. Masukkan adonan cendol yang masih panas tersebut ke dalam adonan cendol.
  6. Tekan adonan cendol ke bagian baskom berisi air dingin yang di bawahnya. Nantinya cendol akan terpisah dan kaku secara otomatis.
  7. Saring cendol yang sudah mengeras di baskom. Tata di dalam gelas atau mangkok. Beri es batu, saus kinca, dan santan, dengan jumlah sesuai selera. Cendol siap disajikan.

Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

Resep Ikan Acar Kuning, Kaya Cita Rasa

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Ikan Acar Kuning. Ikan Acar Kuning adalah hidangan khas dari Indonesia yang populer di beberapa daerah, terutama di Jawa dan Sumatra.

Hidangan ini terkenal dengan cita rasa yang segar, pedas, dan sedikit asam, berkat penggunaan bumbu rempah yang khas serta acar sebagai pelengkap. Berikut ini adalah ulasan mengenai Ikan Acar Kuning:

Rasa dan Tekstur

Rasa Ikan Acar Kuning sangat menggugah selera. Perpaduan rasa pedas, gurih, asam, dan sedikit manis membuat hidangan ini sangat nikmat. Ikan yang digunakan cenderung memiliki tekstur yang lembut dan empuk, sementara acar yang ditambahkan memberikan elemen segar dan renyah, menciptakan keseimbangan yang menyenangkan antara bahan utama dan pelengkapnya.

Keunikan dan Variasi

Setiap daerah di Indonesia memiliki cara tersendiri dalam membuat Ikan Acar Kuning. Beberapa variasi menggunakan bahan-bahan lokal tertentu atau menambahkan rempah-rempah khas daerah tersebut, seperti terasi atau kemiri. Ada juga yang menambahkan bahan pelengkap lain seperti tomat atau daun kemangi untuk meningkatkan rasa dan aroma hidangan.

Ikan Acar Kuning adalah hidangan yang kaya rasa dan sangat menggugah selera. Kombinasi ikan yang empuk dengan bumbu kunir yang kaya rempah dan acar yang segar menjadikannya hidangan yang lezat dan menyenangkan. Cocok bagi mereka yang suka dengan makanan pedas dan asam, serta ingin merasakan sensasi kuliner tradisional Indonesia yang kaya akan cita rasa.

Jika Anda belum pernah mencobanya, Ikan Acar Kuning patut untuk dicoba, karena akan memberikan pengalaman rasa yang memuaskan dan berbeda dari hidangan ikan pada umumnya.

Resep Ikan Acar Kuning

Bahan:

Ikan apa saja, sesuai yang disukai. Tapi ikan gurame yang paling enak dimasak dengan resep ini. Tapi mau ikan tuna, kakap, nila, tidak masalah. Resep ini menggunakan ikan ekor kuning.

  • 800 – 1000 gram ikan ekor kuning. Kucuri 1 buah jeruk nipis. Bubuhi 1 sendok teh garam, diamkan 15 menit.
  • 1 buah timun, potong-potong
  • 1 buah wortel, potong-potong
  • 10-15 buah cabai rawit hijau/merah
  • 500 ml air
  • 8 siung bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 3 ruas kunyit
  • 2 ruas jahe
  • 4 butir kemiri

Bumbu Pelengkap:

  • 2 ruas lengkuas, memarkan
  • 1 barang serei, memarkan
  • 4 butir bawang merah, potong melintang 4 bagian
  • 1 sendok teh garam
  • 1 sendok teh gula pasir
  • 1 sendok teh cuka

Cara Membuat Ikan Acar Kuning

  1. Panaskan minyak, goreng ikan hingga matang.
  2. Tumis bumbu halus, lengkuas, daun salam, bawang dan serei hingga harum.
  3. Tuang air, masukkan wortel, masak hingga mulai lunak. Lalu masukkan timun dan cabe rawit.
  4. Beri garam, gula pasir, cuka. Tes rasa.
  5. Masukkan ikan, masak hingga kuahnya hampir menyusut. Angkat dan sajikan.

Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

Renungan Harian Kristen, Kamis, 14 November 2024: Menemukan Rancangan Allah

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Kamis, 14 November 2024 berjudul: Menemukan Rancangan Allah

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Kejadian 24:27

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Menemukan Rancangan Allah

Kejadian 24:27 – serta berkata: “Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!”

Pengantar:

Jika kita dilahirkan kembali oleh Roh Allah, tidak tepat bila kita terus-menerus meminta kepada-Nya untuk memimpin kita ke sini dan ke sana. Tuhan sendiri pasti menuntun kita. Sebagai seorang anak Tuhan, bersiaplah untuk menemukan rancangan ilahi-Nya di mana saja dan kapan saja dalam kehidupan kita. “…. Tuhan telah menuntun aku di jalan …” (Kejadian 24:27).

Renungan Harian Kristen, Kamis, 14 November 2024

Kita harus menjadi sedemikian menyatu dengan Allah sehingga kita tidak perlu terus-menerus meminta petunjuk. Kita telah dijadikan anak-anak Allah melalui penyucian-Nya. Kehidupan seorang anak Tuhan yang seharusnya adalah taat, kecuali ia memilih untuk tidak taat.

Namun, segera setelah ia memilih untuk tidak taat, timbullah konflik atau pertentangan batin dalam dirinya. Secara spiritual, konflik atau pertentangan batin adalah peringatan dari Roh Allah.

Ketika Ia memperingatkan kita dengan cara ini, kita harus berhenti seketika itu juga dan diperbarui dalam pemikiran kita untuk dapat membedakan kehendak Allah (lih. Roma 12:2). Jika kita dilahirkan kembali oleh Roh Allah, tidak tepat bila kita terus-menerus meminta kepada-Nya untuk memimpin kita ke sini dan ke sana.

Ayat di atas berkata, “… Tuhan telah menuntun aku …” dan saat melihat kembali ke belakang, kita melihat adanya suatu rancangan yang menakjubkan, yang, bila kita dilahirkan oleh Allah, Tuhan sendiri pasti menuntun kita.

Kita dapat melihat Allah dalam hal-hal yang khusus, tetapi diperlukan pertumbuhan disiplin rohani untuk dapat melihat Allah dalam setiap detail kehidupan kita. Jangan percaya apa yang disebut peristiwa kebetulan dalam kehidupan sebagai sesuatu kejadian yang berada di luar pengaturan Allah. Sebagai seorang anak Tuhan, bersiaplah untuk menemukan rancangan ilahi-Nya di mana saja dan kapan saja.

Berhati-hatilah agar tidak terobsesi (dipenuhi pikiran) dengan konsistensi dari keyakinan Anda dan bukannya pada penyerahan kepada Allah. Jika Anda seorang percaya dan berkata, “Saya tidak akan pernah melakukan ini atau itu”, kemungkinan besar hal itulah yang akan diminta Allah dari Anda.

Konsistensi penting dalam diri seorang percaya bukanlah dalam hal suatu prinsip, tetapi dalam hal kehidupan ilahi. Kehidupan ilahilah yang terus-menerus membuat semakin banyak penemuan mengenai pikiran ilahi.

Lebih mudah bagi kita untuk menjadi seorang fanatik yang eksesif daripada menjadi seorang yang setia secara konsisten. Allah tidak pernah membiarkan kita dalam keangkuhan keagamaan, tetapi membawa kita kepada kerendahan yang dikehendaki-Nya bila kita setia kepada-Nya.

Demikian Renungan hari ini, Kamis, 14 November 2024 diambil dari Kejadian 24:27 yang mengisahkan tentang Menemukan Rancangan Allah dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

Meluruskan Sejarah Imam Bonjol

0

Oleh: Yusuf A Puar

Dalam sejarah Indonesia, Tuanku Imam Bonjol terkenal sebagai pemimpin perang Padri. Perang yang paling banyak memakan korban jiwa di kedua belah pihak Indonesia dan Belanda.

Perang yang dilaksanakan secara frontal tersusun dan teratur dengan memakai segala macam alat peperangan yang ada pada waktu itu.

Ada beberapa kategori uraian yang perlu saya turunkan:

1. Tidak sedikit buku yang telah ditulis pengarang Belanda dan Indonesia tentang Perang Padri yang mengatakan setelah 16 tahun berperang, disudahi dengan babakan akhir, Imam Bonjol tahun 1837 ditawan Belanda; kesudahannya dibuang ke Manado dan wafat di sana tahun 1864.

Versi serupa yang ditulis Kementerian Penerangan RI berjudul Republik Indonesia – Propinsi Sumatera Tengah (1230 halaman, terbitan 1953) antara lain di halaman 47-48 mengatakan : Kota Bonjol sebagai kubu pertahanan utama tentara Perang Padri diduduki Belanda pada 16 Agustus 1837, semua ikhtiar dilakukan Belanda untuk menangkap Imam Bonjol, tetapi tidak ditemui.

Pada suatu hari Imam Bonjol menerima sepucuk surat dari Residen Belanda, Francis dari Padang, yang meminta agar beliau sudi datang ke Palupuh dekat Bukittinggi. Isi surat tersebut dipenuhinya karena beliau tidak mau lagi berurusan lagi dengan Belanda. Tetapi kemudian ternyata beliau kena tipu.

Sesampainya dengan para pengiringnya di Palupuh, beliau dikepung serdadu-serdadu Belanda yang bersenjata lengkap dan beliau ditawan.

Beliau dibawa ke Padang dan dari sini diantarkan ke Betawi (Jakarta).

Empat bulan kemudian dibuang ke Cianjur, Jawa Barat, sebagai seorang buangan tahanan politik.

Akhirnya beliau dipindahkan ke Ambon.

Tiga tahun kemudian (1841) beliau dipindahkan pula ke Manado, ditempatkan di desa Kumbi, Kuka dan lantas di Lotak. Di Lotak beliau menetap agak lama hungga wafat di sini pada tahun 1864 (12 Zulhijjah 1283 H.) dalam usia 92 tahun.

2. Surat Terbuka Nasional ini adalah fakta sejarah yang pertama kali mengungkapkan untuk umum, bahwa yang ditawan di Palupuh itu (1837) bukan Imam Bonjol.

Jadi otomatis yang bermakam di desa Lotak itu bukanlah beliau. Dan otomatis pula babakan sejarah Imam Bonjol seusainya Perang Padri, berpijak pada sumber yang keliru.

Sekaligus membuktikan. Tuanku Imam Bonjol yang sebenarnya wafat di Bonjol dan dimakamkan di sana di pemakaman keluarga, persis di samping pusara ayahandanya Khatib Bayanuddin.

3. Dari pihak Padri yang datang berunding ke Palupuh itu ialah Tuanku Syahbuddin, salah seorang Imam Perang dan sahabat karib Imam Bonjol.

Turut serta menemaninya berunding Haji Aminuddin, seorang kemenakan Imam Bonjol sendiri, sebagai siasat terhadap Belanda, bahwa yang mengepalai perundingan Palupuh itu benar-benar pribadi Imam Bonjol.

Sampai sejauh begitu, Belanda tidak pasti mengenal wajah Imam Bonjol.

Yang mengatur siasat perundigan Palupuh itu ialah Tuanku Nan Tinggi (TNT); dulu seorang pemimpin berwibawa dalam Perang Padri yang kemudian diketahui mendekat kepada Belanda dan kemudian mengangkatnya sebagai Regent (setingkat lebih tinggi dari posisi yang sudah dihapuskan tahun 1918).

Karena pengaruhnya yang besar, TNT yang sebenarnya bertalian saudara dengan Imam Bonjol itu diangkatlah oleh Belanda sebagai Regent.

Yang terjadi di Palupuh bukan pengepungan dan penawanan oleh pihak Belanda, tetapi pertemuan ramahtamah yang disutradai TNT.

Terbayanglah tendensi, dalam susunan peserta dan perundingan itu, TNT yang mengatur siasat untuk menyelamatkan Imam Bonjol agar jangan jatuh ke tangan Belanda.

Dari Palupuh TNT membawa Tuanku Syahbuddin (TS) dan rombongannya melancong ke Padang Panjang, dan terus ke Padang. Sampailah mereka ke tepi laut dekat pesisir Muaro, tempat berlabuh sebuah kapal perang Belanda saat itu.

TNT bertanya kepada TS apakah barangkali ia ingin melihat-melihat ke dalam kapal itu. Karena TS setuju, ia dipersilahkan lebih dahulu naik ke kapal, sedangkan TNT masih tinggal di darat. Kapal yang sebenarnya sejak semula telah dipersiapkan oleh Belanda itu, segera berlayar ke Betawi.

Cerita ini disampaikan oleh Rasad, turunan ke-4 dari TNT, di Palembayan dekat Bonjol dalam tahun 1949 kepada T. Zainul Anwari (TZA) sebagai pengungkapan rahasia kaum yang tidak boleh diketahui Belanda.

Istri TZA adalah Hamidah binti Abubakar, sedangkan Abubakar adalah turunan ke-3 TNT.

4. Imam Bonjol sewaktu lahir tahun 1772 di Bonjol bernama Muhammad Sahab, anak dari Khatib Bayanuddin, berasal dari desa Tanjung Bungo, Bonjol. Sewaktu pemuda ia bernama Peto Syarif; setelah menjadi ulama namanya ditukar jadi Tuanku Mudo.

Kemudian menjadi Tuanku Imam Bonjol atas amanat dari Datuk Bandaharo, pemimpin pertama Padri, sewaktu beliau akan meninggal dunia. Imam Bonjol mempunyai pengikut yang banyak jumlahnya sejak sebelum meletusnya Perang Padri di tahun 1821 itu.

Ibu Imam Bonjol bernama Hamatun yang bersaudara laki-laki, bernama Syekh Said Usman dan keduanya adalah bangsa Arab asli. Kedua bersaudara itu mempunyai ibu asal Yaman Selatan dan ayahnya dari Aljazair yang telah lama bermukim di Maroko. Hamatun dan Syekh Said Usman sebagai mubaligh agama Islam akhirnya sampai ke pantai Sumatera di Sasak, di pantai Sumatera Barat.

Kemudian keduanya terpanggil ke Bonjol untuk mengajarkan agama Islam yang oleh Datuk Temenggung di sana, kepadanya diberi desa dan persawahan di Kampung Koto di Bonjol dan diterima masuk suku Koto.

Syekh Said Usaman yang diberi gelar Datuk Bagindo Suman, diangkat jadi Kadi dan sejak itu ia secara turun temurun dengan menyandang gelar yang serupa sampai tahun 1950 adalah tetap jadi Kadi dalam kenegerian Ganggo Hilir di Bonjol.

Tuanku Laras (Kepala Daerah) pertama seusai Perang Padri yang bernama Naai Sutan Caniago menulis buku tebal (tanpa judul) dalam bahasa Minangkabau dialek Bonjol beraksara Arab.

Kalimat-kalimat akhir dari buku yang mengandung indikasi tentang wafatnya Tuanku Imam Bonjol di Kampung Koto di Bonjol. Buku itu kini disimpan di Bonjol oleh Haji Kaharuddin dari suku Caniago (berusia sekitar 55 tahun) sebagai milik kaum.

Sebuah fotokopi lengkap dari buku tulisan tangan tersebut kini masih berada pada T. Zainul Anwar di Jakarta yang pernah menyampaikan kepada Prof Dr Prijono, Menteri Menko Pendidikan dan Kebudayaan RI(1957-1966) yang sebagai sarjana ahli Sejarah Kebudayaan dan Hukum Islam sanggup membacanya.

TZA sendiri waktu itu pembantu menteri Koordinator Bidang Pendidikan, berkedudukan setingkat Sekjen.

5. Tentang kewafatan Imam Bonjol di Bonjol, TZA menerima amanat kaum dari Pahlawan Basa II (dua)yang menyampaikannya kepada TZA sendiri.

Hal ini terjadi dalam tahun 1929 di Bonjol ketika TZA sebagai siswa kelas 6 HIS (Sekolah Rendah Belanda) di Bukittingi pulang ke kampungnya Bonjol untuk berkhitan dan bersunat Rasul.

Pahlawan Basa I (Satu) adalah saudara dari Khatib Bayanuddin, yaitu ayahanda Imam Bonjol.

Pahlawan Basa II (Dua) mengungkapkan untuk pertama kali dan justru hanya kepada TZA sebagai calon menurut sislsilah adat, selaku Pahlawan Basa III (Tiga) tentang berkuburnya Imam Bonjol di Bonjol itu, yang harus amat dirahasiakan kepada siapapun, karena kalau Belanda mengetahuinya, tentu akan disuruh bongkar kuburan itu.

Bercerita Pahlawan Basa II (Dua) kepda TZA, bahwa tatkala Imam Bonjol dikuburkan di perkuburan kaum di tempat yang bernama Gelanggang di Bonjol itu, ia sudah pemuda, dan ikut pergi mengantar jenazah Imam Bonjol ke perkuburan tersebut.

Cerita yang serupa tentang penguburan Imam Bonjol didengar TZA juga dari Munyang Buniah (emak dari nenek TZA) yang pada saat bersejarah itu ia sudah meningkat jadi gadis kecil (gadis tanggung).

6. Hal-hal di atas ini yang dibeberkan panjang lebar oleh TZA kepada atasannya Prof. Prijono, diteruskan oleh keduanya kepada Presiden Soekarno menjelang saat kemelut sebelum Bung Karno mengakhiri jabatan kepresidennya, agak lama sebelum beliau wafat pada 21 Juni 1970, Prijono sendiri telah mendahuluinya ke alam baka pada 6 Maret 1969.

Selanjutnya kemudian dengan restu TZA, lewat delegasi Mahasiswa Bonjol di Jakarta, dalam tahun 1979 hal-hal yang sama disampaikan kepada Wakil Presiden Adam Malik, dan kemudian kepada Menteri Emil Salim.

Reaksinya baru sampai kepada anjuran agar TZA mengumpulkan lagi data-data domestik lebih luas tentang Imam Bonjol, termasuk bahan-bahan dari perpustakaan, dan kalau perlu TZA pergi menyelediki perpustakaan representasi di Leiden, Nederland, atas biaya kedua beliau ini.

Terhadap yang terakhir ini. TZA justru menyatakan tidak ada faedahnya karena semua buku sejarah tentang Imam Bonjol oleh para pengarangnya dan ahli sejarah Belanda bertolak dari pangkal, bahwa yang bermakam di Lotak itu adalah Imam Bonjol yang sebelumnya bernama Tuanku Mudo dan Peto Syarif yang ditawan Belanda di Palupuh.

7. Saya, Penulis Surat Terbuka Nasional ini, mengetahui agak banyak mengenai hal ini, baru dalam bulan Agustus 1982 langsung dari TZA dalam tiga kali pertemuan.

Padahal jauh sebelumnya saya pernah mengunjungi Tanjung Bungo di Bonjol, dan menginap di Kampung Koto dekatnya (tahun 1948); juga telah mengunjungi “Makam Imam Bonjol” di Lotak itu (tahun 1965, sesudah mengunjungi di Tondano makam pahlawan Kyai Mojo, Wakil utama Pangeran Diponegoro).

Juga beberapa kali telah mendatangi sisa-sisa puing rumah Gadang Tuanku Nan Tinggi di Sungaipuar, Palembayan Kabupaten Agam (tahun 1945 dan seterusnya).

Rumah gadang itu adalah yang terbesar di zamannya di seluruh Minangkabau yang terpampang di perbukitan desa Sungaipuar sebagai desa kelahiran ibu dari mendiang ayahku.

TZA sendiri selain dari turunan Basa I (satu) yang saudara dari khatib Bayanuddin (ayahanda Imam Bonjol) , TZA mempunyai ibu bernama Siti Rahmah, turunan ke-6 dari Hamatun (ibunda Imam Bonjol), jadi TZA adalah turunan ke-7 dari Hamatun tersebut(generasi ke-7 menurut garis “anak pisang secara matrilinial”).

8. TZA sendiri (66 tahun) yang kini telah lanjut usia, dan sudah mulai disinggahi penyakit tua, adalah pemegang amanat terakhir dari saksi-saksi hidup yang bisa bicara, bahwa yang dimakamkan di Lotak itu bukanlah Peto Syarif Tuanku Imam Bonjol.

Kalau sampailah TZA dipanggil ke hadirat Tuhan sebelum problem nasional itu diselesaikan sebagaimana mestinya, maka 118 tahun kekeliruan sejarah (1864-1982) itu akan berkelanjutan sampai akhir zaman.

Sudah 145 tahun rahasia tentang pribadi Imam Bonjol disembunyikan (dihitung dari berakhirnya Perang Padri sampai kini: 1837-1945).

Oleh beberapa orang pemuka Bonjol pemegang rahasia tentang hal ini sampai kepada TZA sekarang, kalau orang-orang bertanyakan tentang itu, maka diberi jawaban bahwa dalam pusara Imam Bonjol di Gelanggang di Bonjol itu hanya ditanami gigi dan rambut beliau, guna merahasiakan bukanlah seluruh jasadnya yang disemayamkan di tempat itu.

Inilah motif utama yang mendorong saya mencetuskan Surat Terbuka Nasional itu, mengungkapkannya secara umum dan polos, di samping sesuai dengan profesi saya sebagai pengarang beberapa buku dan cerita sejarah.

Saya mengharapkan sebanyak mungkin mediamassa kita turut membantu menyelesaikan problem nasional ini, termasuk mengadakan sambutan dan komentar.

Juga tulisan saya ini dalam penerbitan anda, dan reaksi atasnya oleh peminat dan pengamat. (*)

Menegangkan! Ini 7 Film Bertahan Hidup Terbaik

0

Film bertahan hidup selalu berhasil menarik perhatian penonton dengan cerita yang menegangkan, penuh tantangan, dan sering kali memunculkan pertanyaan: “Apa yang akan saya lakukan jika berada dalam situasi yang sama?”

Genre ini menghadirkan karakter-karakter yang harus menghadapi keadaan ekstrem, berjuang untuk bertahan hidup dengan segala cara, dan sering kali menghadapi kondisi yang hampir mustahil. Dari bencana alam yang menghancurkan hingga isolasi yang mematikan, film-film bertahan hidup menggugah emosi dan menguji daya tahan mental serta fisik para protagonisnya.

Berikut ini adalah 7 film bertahan hidup terbaik yang penuh dengan ketegangan, keberanian, dan perjuangan hidup. Setiap film menawarkan kisah yang unik, mengingatkan kita akan pentingnya harapan dan tekad dalam menghadapi situasi terburuk. Siap-siap terhanyut dalam dunia yang penuh risiko, ketakutan, dan keberanian yang luar biasa!

Simak sinopsis dari film-film bertahan hidup yang tidak boleh Anda lewatkan!

The Impossible

Film ini diangkat dari kisah nyata yang luar biasa tentang satu keluarga yang selamat dari bencana tsunami dahsyat pada tahun 2004. Maria, Henry, dan tiga putra mereka sedang menikmati liburan di Thailand saat ombak besar menghantam tempat mereka berlibur. Dalam situasi darurat yang penuh ketakutan, mereka harus berjuang untuk bertahan hidup.

Bird Box

Bird Box bercerita tentang seorang wanita yang berusaha melindungi dua anaknya dari makhluk misterius yang dapat menyebabkan siapa pun yang melihat mereka bunuh diri. Mereka terpaksa hidup di dunia yang penuh ketegangan dan ancaman, tanpa bisa melihat sama sekali, untuk bertahan hidup.

Buried

Paul, seorang sopir truk asal Amerika, tiba-tiba diserang dan terkubur hidup-hidup di bawah tanah di Irak. Dengan hanya berbekal senter dan ponsel, Paul harus berusaha untuk bertahan hidup dan mencari cara untuk keluar dari kuburannya yang semakin dalam.

127 Hours

Film ini berdasarkan kisah nyata pendaki gunung Aron Ralston yang terjebak selama 127 jam di ngarai terpencil di Utah. Terpaksa menghadapi pilihan hidup atau mati, film ini menggambarkan keberanian dan kelangsungan hidup dalam kondisi yang ekstrem.

Fall

Becky dan Hunter, dua wanita yang suka tantangan, memutuskan untuk memanjat menara radio terbengkalai setinggi lebih dari 600 meter. Ketika mereka terjebak di puncak menara, mereka harus bertahan hidup tanpa cara untuk turun, menghadapi rasa takut dan kelaparan.

Nowhere

Nowhere adalah film thriller survival yang menceritakan seorang perempuan hamil yang terdampar sendirian di tengah laut, terkunci di dalam sebuah kontainer. Berjuang untuk bertahan hidup di tengah keputusasaan, ia harus mencari cara untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sangat mencekam.

Life of Pi

Diadaptasi dari novel terkenal, film ini mengisahkan perjalanan Pi Patel, seorang anak muda yang terdampar di tengah Samudra Pasifik setelah kapal tempat ia bepergian tenggelam. Terjebak di perahu kecil bersama seekor harimau Bengal bernama Richard Parker, Pi harus berjuang untuk bertahan hidup di laut yang luas dan ganas.

Ayo, siapkan popcorn dan nikmati film-film penuh ketegangan yang akan membuatmu terus berada di ujung kursi! (SRY)

Komunitas MDM, Wujudkan Kepedulian dan Selamatkan Nyawa

0

Komunitas Mediator Darah Makassar (MDM) hadir sebagai sebuah gerakan kemanusiaan yang berkomitmen untuk membantu mengatasi masalah krisis darah yang sering terjadi di masyarakat. Dalam situasi darurat atau ketika terjadi wabah, ketersediaan darah sering kali menjadi masalah besar bagi pasien dan keluarga yang harus segera memenuhi kebutuhan vital tersebut.

Ini menambah tekanan bagi mereka yang berjuang menyelamatkan nyawa orang-orang tercinta. MDM hadir dengan solusi konkret untuk meringankan beban masyarakat, memastikan akses darah yang cepat, tepat, dan aman.

Masalah kekurangan darah di masa krisis tidak hanya berkaitan dengan stok yang terbatas, tetapi juga tentang kecepatan dan kecocokan darah yang diperlukan. Untuk mengatasi tantangan ini, MDM mengusung dua langkah utama.

Pertama, MDM membangun dan mengelola database golongan darah yang lengkap dan akurat, memungkinkan pasien atau keluarga pasien untuk mengakses informasi golongan darah dengan cepat, terutama dalam situasi darurat. Dengan cara ini, proses pencarian darah menjadi lebih efisien dan tidak lagi menambah beban keluarga yang sedang panik.

Kedua, MDM bertindak sebagai penghubung langsung antara pendonor darah dan pasien yang membutuhkan. Dengan sistem ini, MDM memastikan distribusi darah dapat dilakukan tepat waktu, sesuai dengan kebutuhan medis pasien, dan menghindari keterlambatan yang berisiko membahayakan keselamatan pasien.

“Jadikanlah wadah ini sebagai tempat untuk melakukan banyak kebaikan, tempat untuk menolong orang yang membutuhkan dan jadikan lah Komunitas ini sebagai rumah kedua buat teman-teman MDM. MDM dibentuk sebagai langkah awal untuk mengatasi kekurangan pasokan darah yang ada dikota makassar, maka dari itu MDM hadir sebagai harapan kita bersama untuk membentuk dan memotivasi orang-orang untuk saling mendonorkan darah bagi orang yang membutuhkan,” ucap kak Adit, sapaan akrabnya selaku founder Mediator Darah Makassar.

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, MDM mengajak semua pihak, mulai dari perusahaan, sekolah, hingga lembaga lainnya, untuk berpartisipasi dalam pendataan golongan darah anggotanya.

Pendataan ini bertujuan untuk membangun database yang bisa diandalkan dalam situasi darurat. Informasi yang terorganisir dengan baik akan mempermudah pencarian darah dan memastikan bahwa kebutuhan darah dapat dipenuhi dengan cepat.

Selain itu, MDM juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai instansi untuk memperluas jangkauan layanan, seperti program donor darah berkala. Kolaborasi antara MDM dan berbagai pihak ini diharapkan dapat memastikan pasokan darah yang stabil dan terus-menerus, memberikan dukungan yang lebih efektif untuk pasien yang membutuhkan.

“Menjadi wadah bagi Pendonor Sukarela yang ikut aktif di Kegiatan Kemanusiaan, menjadi komunitas kemanusiaan yang sukses ke depannya, dan ikut berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup seseorang,” ungkap dr Haerul Anwar selaku pembina Mediator Darah Makassar.

Ke depan, MDM berharap bahwa gerakan ini dapat memberikan dampak signifikan, memastikan bahwa setiap pasien dapat memperoleh darah yang mereka butuhkan dalam waktu yang tepat dan memadai. Dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk mewujudkan sistem pemenuhan darah yang lebih efektif dan berkelanjutan.

“Semoga ke depannya MDM ini betul-betul bisa menjadi solusi sesuai dengan harapan diawal didirikannya komunitas ini. Maka dari itu, mari bersama-sama mendukung upaya ini untuk memastikan bahwa tidak ada lagi pasien yang harus menunggu darah terlalu lama di saat-saat yang kritis. Dengan bersatu dan bergerak bersama, kita bisa memberikan perubahan yang bermakna bagi mereka yang membutuhkan,” ungkap kak Ryas, sapaan akrabnya selaku founder dari Mediator Darah Makassar.

Pada acara pelantikan yang berlangsung pada 11 November 2024, Ketua Terpilih MDM, Anca, mengungkapkan harapannya, “Mediator Darah Makassar hadir sebagai bentuk aksi nyata untuk mengatasi masalah kekurangan darah di Makassar. Komunitas ini akan menjadi jembatan antara pendonor dan mereka yang membutuhkan darah. Harapan saya, MDM dapat memberikan dampak positif bagi warga Makassar, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan darah.”

Acara pelantikan juga dihadiri oleh berbagai tamu undangan dari berbagai komunitas. Mereka menyambut baik kehadiran MDM dan berharap bisa memperkuat jaringan serta meningkatkan edukasi tentang pentingnya donor darah. Hal ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan betapa pentingnya darah bagi mereka yang memerlukannya.

“Harapan saya, MDM bisa terus berkembang, memperluas jaringan, meningkatkan edukasi tentang pentingnya donor darah, dan memperkuat kerjasama dengan lembaga-lembaga lain di semua sektor untuk memastikan ketersediaan darah yang cukup dan berkualitas. Semoga MDM menjadi agen perubahan yang menciptakan budaya peduli sesama melalui aksi donor darah yang berkelanjutan. Semoga MDM terus tumbuh dan bersinergi,” ungkap salah satu tamu undangan.

MDM berkomitmen untuk terus melangkah maju, mempererat kerjasama, dan memperluas jaringan agar pasokan darah yang cukup dapat terjamin bagi semua yang membutuhkan, kapan pun dan di mana pun. (*)

5 Minuman yang Bikin Kulit Wajah Awet Muda

0

Setiap perempuan pasti ingin memiliki kulit yang sehat dan awet muda. Untuk mewujudkannya, jangan hanya bergantung pada skincare rutin, tetapi juga ubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Artinya, perawatan dari dalam tubuh juga sangat penting.

Salah satunya bisa dilakukan dengan mengonsumsi minuman yang mendukung kecantikan kulit dan membuat kita tampak lebih muda. Ternyata, ada banyak loh minuman yang bisa membantu memperlambat penuaan dini. Yuk, simak daftarnya!

Memasuki usia 20-an, banyak perempuan mulai merasakan tanda-tanda penuaan dini, seperti garis halus di sekitar mata, kulit yang kusam, atau munculnya bintik hitam di wajah.

Meskipun penuaan adalah proses alami, kita tetap bisa memperlambatnya. Salah satu cara yang bisa dicoba adalah dengan mengonsumsi minuman yang dapat membuat kita lebih awet muda.

Selain rutin menggunakan skincare, kita juga perlu melakukan perawatan dari dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan nutrisi—mulai dari serat, vitamin, mineral, hingga antioksidan—yang membantu regenerasi kulit.

Berikut ini beberapa minuman yang bisa membuat kulit lebih sehat dan awet muda:

Jus Buah

Mengonsumsi jus buah secara rutin dipercaya dapat membantu membuat kulit lebih sehat dan awet muda. Buah-buahan kaya akan antioksidan dan vitamin C yang sangat bermanfaat untuk kulit. Beberapa pilihan buah yang bisa kamu coba antara lain apel, delima, alpukat, pepaya, dan jeruk.

Agar lebih sehat, sebaiknya gunakan madu sebagai pengganti gula. Karena konsumsi gula berlebihan justru dapat mempercepat penuaan. Dengan meminum jus buah secara rutin, kulitmu akan terlihat lebih kenyal dan bercahaya!

Teh Hijau

Teh hijau sudah lama dikenal karena manfaatnya yang luar biasa bagi tubuh, terutama dalam meningkatkan metabolisme dan melancarkan pencernaan. Selain itu, teh hijau juga merupakan minuman yang bisa membuat kulit awet muda.

Kandungan antioksidan dalam teh hijau membantu melawan tanda-tanda penuaan dini dan meremajakan kulit. Tak hanya itu, vitamin B2 dalam teh hijau juga berfungsi menjaga kadar kolagen yang penting untuk kekencangan kulit. Cukup seduh teh hijau dengan air hangat dan tambahkan madu, maka kamu sudah bisa menikmati manfaatnya untuk kulit.

Susu Kunyit

Susu kunyit adalah minuman tradisional yang juga dapat membantu menjaga kecantikan kulit. Kandungan antioksidan tinggi dalam susu kunyit mampu menghambat radikal bebas penyebab penuaan dini dan menjaga kulit tetap terhidrasi.

Cara membuatnya cukup mudah: rebus susu murni, biarkan hingga agak dingin, lalu tambahkan kunyit segar yang sudah dihaluskan atau bubuk kunyit, dan potongan jahe yang telah dipenyet. Saring campuran tersebut dan tambahkan satu sendok teh madu untuk rasa manis alami. Minumlah selagi hangat untuk hasil yang maksimal.

Air Kelapa Muda

Air kelapa muda adalah minuman alami yang tak hanya menyegarkan, tetapi juga bermanfaat untuk menjaga kecantikan kulit. Kandungan sitokinin dalam air kelapa muda berperan dalam mengatur penuaan sel kulit, sementara vitamin C di dalamnya membantu produksi kolagen untuk kulit yang lebih cerah dan glowing.

Cukup konsumsi 250 cc air kelapa muda setiap hari untuk mendapatkan manfaatnya, namun jangan berlebihan karena kelebihan elektrolit dapat memengaruhi kesehatan ginjal.

Air Lemon dan Madu

Kombinasi lemon dan madu dikenal sebagai minuman yang dapat meremajakan kulit. Lemon kaya akan vitamin C yang dapat membantu memperbaiki tekstur kulit, sedangkan madu memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang dapat melawan radikal bebas penyebab penuaan dini.

Cara membuatnya sangat mudah: peras satu buah lemon ke dalam segelas air hangat, lalu tambahkan 2-3 sendok makan madu murni. Minum campuran ini selagi hangat untuk mendapatkan manfaat maksimal bagi kulit yang lebih bersih, kenyal, dan bebas jerawat.

Itulah beberapa minuman yang dapat membantu kulit tampak lebih awet muda. Jangan lupa untuk tetap menjaga pola makan yang sehat dan melakukan perawatan wajah secara rutin. Dengan langkah-langkah ini, kulitmu akan tetap sehat dan cantik! (SRY)

Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Wendy Brian Ick meraih prestasi gemilang dengan mengangkat trofi juara sekaligus terpilih sebagai pemain terbaik atau Most Valuable Player (MVP) pada ajang ASEAN Futsal Championship (AFF) 2024. Baginya, semua pencapaian tersebut dipersembahkan untuk almarhum ibunya, Lea Asmuruf, yang telah banyak berjasa dalam mendukung kariernya di dunia sepak bola dan futsal.

Wendy, yang berasal dari Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, mengenang betapa besar peran ibunya dalam perjalanan kariernya. Sejak duduk di bangku kelas 1 SD, Wendy sudah mendapatkan dukungan penuh dari ibunya, yang selalu mengantarkannya berlatih sepak bola dan futsal. Bahkan, dia mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada futsal berawal dari bermain di kompleks rumahnya.

Kemampuan Wendy dalam futsal segera menarik perhatian klub-klub futsal di Papua, dan ia pun mulai bergabung dengan beberapa klub besar, seperti Black Steel FC dan Royal Thai Futsal Club.

“Sejak SD kelas 1 saya sudah suka sepak bola, sedangkan futsal dimulai dari bermain di kompleks rumah, kemudian diajak pelatih di sekolah untuk ikut kejuaraan, lalu bergabung dengan klub, dan akhirnya masuk Timnas pada 2022,” ungkapnya.

Wendy juga bercerita bahwa ibunya, Lea Asmuruf, selalu memberikan dukungan tak kenal lelah, bahkan hingga setahun lalu saat ibunya meninggal dunia. Dengan perasaan haru, Wendy mempersembahkan trofi juara dan penghargaan pemain terbaik yang diraihnya sebagai penghormatan kepada ibunya.

“Saya sangat berterima kasih pada mama yang selalu mendukung saya dari kecil, baik dalam sepak bola maupun futsal. Karena mama sudah almarhum, saat saya juara dan terpilih sebagai pemain terbaik, saya langsung teringat mama dan menangis. Juara ini saya persembahkan untuk mama,” kata Wendy, dengan mata berkaca-kaca, saat ditemui di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Selasa (12/11).

Pemain berusia 25 tahun ini memang tampil luar biasa sepanjang turnamen Piala AFF Futsal 2024. Penampilannya yang gemilang mengantarnya meraih penghargaan man of the match dalam laga melawan Myanmar dan Thailand. Tak hanya itu, Wendy juga turut menyumbang empat gol sepanjang turnamen dan menunjukkan produktivitas yang tinggi.

Berkat kontribusinya yang signifikan, Wendy Brian berhasil membantu Timnas Futsal Indonesia meraih gelar juara Piala AFF Futsal 2024, yang merupakan gelar kedua dalam sejarah Indonesia setelah terakhir kali meraihnya pada tahun 2010. Sebelumnya, Thailand dikenal dominan di ajang ini dengan merebut 16 gelar dari 18 edisi turnamen yang digelar sejak 2001. (*)

Mendikdasmen Ajak Para Guru Wujudkan Pendidikan Bermutu

0

Dalam kunjungan kerjanya ke Yogyakarta, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, bersama jajaran pimpinan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), mengadakan kunjungan ke SMA Negeri 2 Wates, Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu’ti mengadakan dialog dengan sejumlah tenaga pengajar melalui acara Sambung Rasa Guru.

“Saya merasa bahagia bisa bertemu dengan para ujung tombak pendidikan Indonesia. Melalui forum ini, saya mengajak semua guru untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan yang bermutu bagi semua,” ujar Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, di Yogyakarta, Rabu (13/11).

Menteri Mu’ti menambahkan, dalam upaya tersebut, Kemendikdasmen akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sekolah serta memperbaiki kualifikasi guru. Terkait hal ini, Menteri Mu’ti berharap agar para guru memiliki kualifikasi pendidikan minimal D4 dan S-1.

“Upaya pemenuhan kualifikasi guru ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, di mana ke depannya, guru tidak hanya berfungsi sebagai penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai mentor dan konselor yang membangun karakter bangsa bagi peserta didik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Menteri Mu’ti juga menyoroti berbagai permasalahan yang ada di sekolah. Ia menekankan bahwa pembelajaran di sekolah harus mampu menciptakan suasana yang menggembirakan bagi guru dan peserta didik.

“Pendidikan yang gembira akan membuat para pelaku pendidikan menikmati proses pembelajaran. Dari proses yang gembira ini, pendidikan kita akan bermutu bagi seluruh warga satuan pendidikan,” tegasnya.

Dalam acara Sambung Rasa Guru ini, para peserta juga menyampaikan berbagai aspirasi untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Henri Saputro, Guru SMP Negeri 2 Kalibawang, Kulon Progo, misalnya, menyoroti pentingnya kesejahteraan guru. Menurutnya, kesejahteraan guru merupakan hal yang sangat penting untuk mewujudkan pendidikan yang gembira dan bermutu.

“Selain kesejahteraan, kami juga meminta kepada Mendikdasmen untuk membuat regulasi atau perlindungan hukum bagi guru. Jika regulasi ini terwujud, itu akan menjadi langkah positif dan bagian penting dalam peningkatan kualitas pendidikan,” ujar Henri.

Titi Nurhayati, Kepala SLB Negeri 1 Kulon Progo, juga turut menyampaikan aspirasinya. Ia mengungkapkan bahwa SLB (Sekolah Luar Biasa) perlu mendapatkan perhatian lebih, baik dari segi sarana dan prasarana, pengajaran, maupun tenaga kependidikan.

“Dengan semangat pendidikan bermutu untuk semua, SLB juga harus mendapat perhatian khusus. Alokasi dana untuk SLB perlu ditingkatkan agar dapat menjalankan proses pembelajaran yang optimal bagi peserta didik,” ujar Titi.

Selain itu, Wulan, seorang guru di Kelompok Bermain Kulon Progo, menyampaikan aspirasinya terkait pengakuan terhadap Kelompok Bermain yang hingga kini masih dianggap sebagai lembaga pendidikan non-formal.

Ia berharap agar Kelompok Bermain bisa diakui sebagai lembaga pendidikan formal, sehingga para pengajarnya dapat memperoleh hak yang setara dengan pengajar di pendidikan formal.

“Saat ini kami memiliki 17 guru yang telah berpendidikan S-1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kami berharap Kelompok Bermain dapat diakui sebagai lembaga pendidikan formal, sehingga pengajar juga memperoleh hak yang sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” tutur Wulan.

Acara Sambung Rasa Guru ini dihadiri oleh 150 guru dari wilayah Kulon Progo dan dihadiri pula oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, serta sejumlah pejabat Kemendikdasmen lainnya, termasuk Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani;

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril; Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo, Arif Prastowo; Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Yogyakarta; dan Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Yogyakarta. (*)