Renungan Harian Kristen, Kamis 30 Maret 2023: Hubungan yang Suci atau Sikap Menuntut terhadap Allah?

Renungan Harian Kristen hari ini, Kamis 30 Maret 2023 berjudul: Hubungan yang Suci atau Sikap Menuntut terhadap Allah?

Bacaan untuk Renungan harian Kristen hari ini diambil dari Kitab Yesaya 59:16

Renungan harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Hubungan yang Suci atau Sikap Menuntut terhadap Allah?

- Iklan -

Yesaya 59:16, KJV – Ia melihat bahwa tidak seorangpun yang tampil, dan Ia tertegun karena tidak ada yang membela. Maka tangan-Nya sendiri memberi Dia pertolongan, dan keadilan-Nyalah yang membantu Dia.

Pengantar:

Pada umumnya, doa syafaat dipahami sebagai doa yang dinaikkan dalam kebaktian-kebaktian atau acara khusus.

- Iklan -

Untuk itu, dipilihlah pendoa syafaat “khusus”. Namun, renungan hari ini mengatakan lebih dalam dari itu.

Doa syafaat adalah doa yang dinaikkan pendoa berdasarkan apa yang diterimanya dari pikiran Kristus mengenai orang yang kita doakan — hasil dari hubungan yang dekat dengan Tuhan.

Renungan Harian Kristen Kamis 30 Maret 2023

Alasan (mengapa) banyak di antara kita yang berhenti berdoa dan menjadi penuntut terhadap Allah karena kita hanya mempunyai perhatian emosional atau sentimental dalam doa.

- Iklan -

Kedengarannya enak mengatakan bahwa kita berdoa, dan kita membaca buku-buku tentang doa yang menyatakan bahwa doa itu bermanfaat, yang mengatakan bahwa pikiran kita ditenangkan dan jiwa kita terangkat bila kita berdoa.

Baca Juga:  Masbuq, Pahalanya Sama

Akan tetapi, Yesaya menyiratkan dalam ayat di atas bahwa Allah tertegun akan pendapat demikian tentang doa.

Ibadah/penyembahan dan doa syafaat harus berjalan seiring, yang satu tidak mungkin tanpa yang lain.

Doa syafaat berarti mengangkat diri kita sampai ke tahap memperoleh pikiran Kristus mengenai orang yang kita doakan (lihat Filipi 2:5).

Namun, kita bukannya menyembah Allah, tetapi dapat dikatakan hanya berkata-kata kepada Allah tentang bagaimana pikiran kita tentang doa kita mendapat jawaban.

Apakah kita sedang menyembah Allah atau berbantah dengan Dia ketika kita berkata, “Tetapi Tuhan, aku tidak mengerti bagaimana Engkau akan melakukan hal ini?” Ketika kita mempertanyakan bagaimana Allah menjawab doa kita membuktikan bahwa kita tidak sedang menyembah Dia.

Bila kita kehilangan pemahaman yang benar akan Tuhan, kita menjadi mengedepankan tuntutan-tuntutan kita dan menyampaikannya menurut pengetahuan intelektual (dogmatis) kita.

Kita melemparkan permohonan kita ke takhta-Nya dan mendikte Dia tentang hal-hal yang kita ingin Dia lakukan.

Dalam hal ini kita tidak menyembah Allah, dan juga tidak mencari untuk menyelaraskan pikiran kita sesuai dengan pikiran Kristus.

Baca Juga:  Tangisan Khadijah

Dan jika kita bersikap menuntut terhadap Allah, kita akan bersikap demikian terhadap orang lain.

Apakah kita telah menyembah Allah dengan suatu cara yang akan mengangkat kita ke tempat di mana kita dapat merasakan berada di samping-Nya, mempunyai hubungan yang begitu akrab dengan Dia sehingga kita mengetahui pikiran-Nya tentang orang yang kita doakan?

Apakah kita sedang hidup dalam hubungan yang suci dengan Allah atau kita telah bersikap menuntut dan dogmatis?

Apakah kita berpikir bahwa tidak ada orang yang menjadi pendoa syafaat yang benar? Jika demikian biarlah kita sendiri yang menjadi pendoa syafaat.

Jadilah seorang yang menyembah Allah dan hidup dalam hubungan yang suci dengan Dia.

Libatkan diri kita dalam tugas doa syafaat yang sungguh-sungguh, dengan mengingat bahwa itu benar-benar adalah tugas — tugas yang menuntut semua energi.

Demikian Renungan hari ini Kamis 30 Maret 2023 diambil dari Yesaya 59:16 yang mengisahkan tentang Hubungan yang Suci atau Sikap Menuntut terhadap Allah? dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU