Beranda blog Halaman 3345

Terangi Bangsa dengan Karakter Unggul, PLN CDN Bersama Disdik dan Kemenag Bone Akan Gelar Ini!

0


Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Jika tak ada aral melintang, PT PLN (Persero) Wilayah Sulselbar dan Character Depelovment Network (CDN) akan menggelar nonton bareng di Lapangan Merdeka Bone, Rabu (25/7/2018) sekira pukul 19:00 Wita- selesai.

Nonton bareng yang dikemas dengan tema ‘Menerangi Bangsa dengan Karakter Unggul’ ini bekerjsama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone.

Film motivasi dan pendidikan karakter ‘Melawan Takdir’ bakal mengisi nonton bareng tersebut.

Informasi tersebut tersebar di media sosial.

Salah satu pegawai PLN Bone yang dikonfirmasi FAJAR PENDIDIKAN membenarkan adanya rencana kegiatan tersebut.

Reporter: Abustan

SMA 3 Terapkan Full Day School

0


Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Penerapan Full Day School (FDS) atau lima hari sekolah di Kabupaten Bone, Sulsel mulai mendapat respons positif dari pihak sekolah tingkat SMA. Seperti di SMA Negeri 3 Bone, tercatat sebagai sekolah pertama tingkat menengah di Bumi Arung Palakka yang menerapkan FDS.

Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Bone Drs A Abd Gaffar MM mengatakan penerapan FDS di sekolah yang dipimpinnya didukung ketersediaan sarana dan prasarana penunjang, sehingga sudah cukup memadai untuk menerapkan program FDS. Karena itu, dalam penerapannya, diperkirakan berjalan lancar dan tidak ada kendala berarti.

“Ya hari ini (Senin, 23/7) kita mulai terapkan FDS. Sarana dan prasarana penunjang sudah tersedia di Sekolah, seperti mushollah, tempat olahraga, kantin, dan lainnya,” kata Abd Gaffar saat ditemui FAJAR PENDIDIKAN

Terpenting, lanjut mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Bone ini, sebelum penerapan FDS di Sekolah telah dikoordinasikan dan mendapatkan dukungan dari para guru dan pegawai, termasuk dukungan dari orangtua siswa.

Junaed salah satu orang tua siswa mengatakan, dengan diterapkannya FDS di sekolah tempat anaknya menimba ilmu, maka dirinya berencana mempersiapkan bekal makanan untuk anaknya.

“Tapi jika sudah ada kantin di sekolah, anak bisa jajan saja atau disediakan dari rumah juga itu bagus,”katanya

Reporter: Abustan

BPJS Bone Bidik Siswa SMK, Jamin Biaya Kecelakaan Kerja Saat Magang

0

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Meningkatkan kepesertaan dari pekerja bukan penerima upah (BPU) atau sektor informal, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Watampone mulai membidik siswa SMK untuk ikut sebagai pesertanya.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Cabang Perintis (KCP) BPJS Ketenagakerjaan Watampone, A Syamsu Rijal saat ditemui FAJAR PENDIDIKAN di Kantornya di Jl MT Hariono Watampone.

“Ya kami mulai mengarah kesana (bidik siswa SMK jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan). Kami sudah koordinasi dengan Kepala UPT Pendidikan,”ungkap Syamsu Rijal, Senin (23/7).

Menurut Syamsu, siswa SMK yang potensial menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan adalah para siswa magang. Meski berstatus magang, resiko terjadinya kecelakaan kerja tetap sama dengan mereka yang telah bekerja secara permanen.

“Mereka (Siswa SMK magang) mestinya punya perlindungan sosial (Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian), dengan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” katanya

Lebih lanjut Ia mengatakan, perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan bagi siswa magang, menyangkut resiko kerja yang mungkin saja terjadi selama proses magang. Baik itu dalam perjalanan dari ke tempat magang mau pun sebaliknya. Atau mungkin saat menjalani magang.

Adapun terkait cara daftar siswa dan pembayaran preminya, dikatakannya masih akan menjadi pembahasan antara BPJS Ketenagakerjaan, pihak sekolah dan orang tua siswa.

Reporter: Abustan

Tak Ikuti Upacara, Siswa SMA 15 Disanksi Pungut Sampah

0
Salah satu siswa SMA Negeri 15 Bone disanksi pungut sampah di depan kantor

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Sejumlah siswa SMA Negeri 15 Bone, Kecamatan Ulaweng, Bone diberi sanksi pungut sampah karena terlambat mengikuti upacara yang diselenggarakan di Lapangan Upacara Sekolah setempat, Senin (23/7/2018) pagi.

Pantauan FAJAR PENDIDIKAN sanksi tersebut diberikan oleh sejumlah guru piket yang bertugas saat itu. Sebelum disanksi sejumlah siswa nampak diberi pengarahan.

“Ini upaya lebih mendisiplinkan siswa, sekaligus menanamkan cinta kebersihan diri dan lingkungannya” kata salah satu Guru piket kepada FAJAR PENDIDIKAN

Reporter: Abustan

Pikom IMM FKIP Unismuh Makassar Siap Adakan Seminar Hypnoteacing

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Kegiatan seminar Hypnoteacing yang direnakan akan dilaksanakan di gedung Addaraen jalan Sultan Alauddin Kota Makassar, Kamis, (2/8/2018) merupakan kegiatan yang diyakini mampu menjadi pemantik bagi para pendidik maupun calon pendidik itu sendiri.

Kata Hypno berasal dari kata hypnosis yang berarti keadaan dimana seseorang berada dalam kondisi trans, atau mudah menerima sugesti.

Teaching merupakan kata dari bahasa Inggris, yaitu  teach yang berarti mengajar. Dengan demikian, Hypnoteaching merupakan cara pembelajaran atau cara mengajar dengan menggunakan unsur hypnosis, yaitu saat seseorang bisa menerima sugesti dengan mudah.

” Tujuan utama hypnoteaching adalah untuk membangunkan motivasi dalam diri setiap siswa ” ujar
Nur Aliuddin, Ketua umum Pikom IMM FKIP Unismuh Makassar, Kamis, (18/7/).

Penyebab tidak masuknya pengetahuan dari guru lanjut Nur Aliuddun akibat pikiran siswa sedang terpecah atau tidak fokus.

“Disinilah penggunaan cara mengajar dengan teknik hypnoteaching. Yaitu, dengan merilekskan pikiran siswa agar pengetahuan yang didapat bisa dipahami dengan baik,” jelasnya.

” Untuk itu pikom IMM FKIP yang mana memiliki beground kependidikan itu sendiri memiliki inisiasi untuk berabagi tips dan trik kepada calon pendidik maupun pendidik itu sendiri baik dari kalangan mahasiswa keguruan itu maupun guru itu sendiri karena tdk bsa di pungkiri tantangn saman yg semakin lama semakin kompleks di rana pendidikan. ” tutur Nur Aliuddin

Tentu harus ada solusi bagi para pendidik maupun calon pendidik mengatasi hal tersebut dengan hadirnya seminar hypnoteacing ini semoga dapat menggugah para pendidik maupun calon pendidik agar sekiranya dapat megolah dan menjadi pendidik yang mampu memikat serta profesional dalam mengajar muridnya dan penyampaian ilmu itu sendiri mudah d serap oleh murid.

” Tentu hal ini sangat di butuhkan bagi para pendidik,” tutup Nur Aliuddin. (*)

Merajut Asa Para Petani

Komunitas Sahabat Alam

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Komunitas Sahabat Alam atau yang oleh anggotanya disebut Kosalam; awalnya dirintis oleh lima orang yang berprofesi sebagai petani – yang berdomisili di Kecamatan Moncongloe Maros, Desa Moncongloe Bulu di tahun 2008. Namun karena kesibukan masing-masing, Kosalam vakum. Hingga pada akhirnya di tahun 2015, empat orang yang merupakan alumni Universitas Hasanuddin sepakat untuk mengaktifkan kembali Kosalam.

“Awal berdirinya Kosalam hanya berjalan selama kurang lebih satu tahun. kemudian vakum. Dan kembali aktif tahun 2015. Yang membedakan dengan waktu awal berdiri, adalah format perkumpulannya. Sekarang, kosalam punya koperasi (koperasi sahabat alam) serta lembaga riset dan pendidikan (ecology aterra),” jelas Aman Wiajaya, salah satu aktivis Kosalam.

Praktik menanam beberapa jenis sayuran dan belajar membuat mikroba dan pupuk organik cair (POC) adalah aktivitas pertama dan sekaligus sebagai penanda bahwa Kosalam hadir kembali.

Selain itu, kegiatan menjaring kader pun dilakukan di tingkat desa dan juga di kalangan mahasiswa. Pengkaderan di tingkat desa sasarannya adalah dari kalangan keluarga petani generasi muda.

“Untuk format kaderisasinya ada beberapa kegiatan, di antaranya sekolah penulisan yang sudah dua kali jalan; sekolah pengorganisasian rakyat sudah jalan dua kali juga. Pendidikan ekonomi alternatif yang baru mau dijalankan. Karena baru mulai kembali, jadi format itu masih bisa berubah, karena teman-teman terus mencari model yang tepat untuk kondisi anak muda sekarang. Khususnya di anak muda di desa,” jelasnya.

Nah, sambungnya, karena pengurus Kosalam juga memikirkan soal pondasi ekonomi perkumpulan ke depannya, maka dibuatlah koperasi yang di dalamnya ada beberapa unit usaha. Salah satunya, usaha permodalan. Khususnya untuk keluarga petani dan anak muda di desa yang punya keinginan mengembangkan usaha berbasis potensi desa.

“Belakangan dirasa juga perlu ada wadah untuk kerja-kerja intelektual, maka dari itu diinisiasi lembaga riset dan pendidikan, ecology aterra,” katanya.

Lahirnya Kosalam dilatarbelakangi dengan kepedulian para pendirinya untuk melestarikan lingkungan hidup melalui kerja-kerja pertanian, tepatnya pertanian alami. Yang juga bersentuhan dengan persoalan kesejahteraan keluarga petani.

“Karena selain ramah lingkungan, bertani alami juga ramah ekonomi. Mengurangi biaya produksi. Dan bisa meningkatkan produktivitas dengan lahan yang tidak begitu besar. Kedua, semangat untuk keluar dari jerat pertanian konvensional, yang selama ini cuma menguntungkan segelintir orang. Petani cuma jadi objek/konsumen input-input pertanian kimia/pabrikan. Selebihnya jadi korban rentenir dan tengkulak,” beber Aman.

Dengan bertani alami, sambungnya, petani bisa memproduksi sendiri pengetahuan yang mereka butuhkan untuk masa depan pertanian, dan dengan berorganisasi, petani bisa belajar mengatur banyak hal secara kolektif, salah satunya soal pasar.

Terlepas dari itu, sejak aktif kembali, kata Aman, tujuan utama yang dirancang belum sepenuhnya tercapai. “Kalau tujuan-tujuan taktis; semisal koperasi sahabat alam jadi wadah petani untuk mengakses modal, itu sudah tercapai,” ungkapnya.

Tujuan utama yang dimaksud adalah petani betul-betul sudah lepas dari cengkraman pertanian konvensional. Petani sudah mandiri dalam hal mengelola organisasi dan memproduksi pengetahuan. Sudah punya pasar alternatif. Dan anak-anak muda di desa, khususnya keluarga petani, sudah tidak menjadikan kota sebagai tumpuan hidup. Tapi bisa mengelola sumber daya lokal di desa untuk kemajuan desanya masing-masing.

Selain itu, lahan-lahan pertanian bisa terjaga atau sustainable. Sehingga generasi petani ke depannya bisa tetap melanjutkan kerja-kerja pertanian.

Terlepas dari itu, Aman menjelaskan bahwa kehadiran koperasi yang didirikan sejak awal tahun 2016 telah memberi banyak manfaat, di antaranya beberapa anggota bisa mengakses permodalan untuk membangun usaha mandirinya. Selain usaha mandiri, tetap juga mengerjakan usaha-usaha bersama yang dibangun dalam koperasi.

“Misal anggota ada yang akses modal untuk membuka usaha percetakan. Usaha rental alat outdoor, jual pulsa, dan beberapa usaha lain. Terus di dalam koperasi sendiri ada beberapa unit usaha yang dikelola sama-sama. Misal unit simpan pinjam, unit handcraft, dan unit pertanian alami. Selebihnya ada beberapa petani yang mengakses permodalan melalui unit simpan pinjam,” jelasnya.

Diakhir wawancara dengan FAJAR PENDIDIKAN, Aman yang sejak duduk di bangku perkuliahan aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial ini berharap semoga visi Kosalam dapat tercapai.

“Untuk petani, semoga tetap jadi petani, khususnya generasi mudanya. Selebihnya, harapan teman untuk orang-orang, jangan takut jadi petani atau bekerja bersama petani. Karena berbicara soal petani, sama saja berbicara soal diri sendiri. Soal makan apa kita hari ini, esok, dan seterusnya. Tanpa lingkungan dan makanan yang sehat, berat rasanya bangsa ini bisa maju,” harapnya. (FP)

Jalur Prestasi, Terobosan Baru Jalur Mandiri UNM

Rektor UNM, Prof Husain Syam saat mengawasi ujian tes calon mahasiswa baru UNM jalur mandiri (FOTO:Ist)

 

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Setelah lulus sekolah hal yang terpenting dan mendebarkan adalah ketika harus mengikuti berbagai tes untuk memasuki Universitas yang diinginkan.

Di seluruh perguruan tinggi negeri ada tiga jalur yang telah ditetapkan pemerintah untuk dapat masuk ke perguruan tinggi negeri antara lain jalur SNMPTN atau jalur undangan melalui nilai rapor, SBMPTN atau jalur tes bersama dan melalui jalur mandiri.

Universitas Negeri Makassar (UNM) sendiri mengadakan tes jalur mandiri. yang dimana tahun ini memberikan terobosan baru dengan menerima calon mahasiswa melalui jalur prestasi, Selasa (24/7/2018).

“Tes tertulis dan Tes Potensi Akademik (TPA) telah berlangsung hari ini. Untuk besok, di hari kedua dilaksanakan tes keterampilan di tiga fakultas diantaranya fakultas Teknik, Seni, Desain dan Ilmu Keolahragaan, melakukan verifikasi data dan tes wawancara untuk jalur prestasi. Tahun ini jalur penerimaan calon mahasiswa baru di Universitas Negeri Makassar mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu, “ungkap Prof Yahya Dekan Fakultas Teknik sekaligus ketua panitia.

Selain jalur prestasi di bidang olahraga, ada juga jalur prestasi bagi tahfiz yang menghafal 15 juz.

“Jalur prestasi merupakan jalur mandiri untuk dapat masuk di UNM, dimana jalur prestasi adalah ungkapan apresiasi penghargaan kami. Termasuk Hafiz atau penghapal Al Qur’an minimal 15 juz. Ada sekitar 22 orang yang masih diverifikasi datanya dan proses wawancara. Mengapa jalur hafiz ini bebas tes karena di zaman Now yang begitu banyak pengaruh dari luar, dia mampu menghafalkannya hal ini menandakan bahwa dia adalah orang yang cerdas. Khusus di UNM harga biaya kuliahnya murah dibandingkan di universitas,” jelas Rektor UNM, Prof Husain Syam.

Lanjutnya, ia mengungkapkan bahwa tahun ini Universitas Negeri Makassar memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa baru yang tidak lolos jalur tes melalui SNMPTN dan SBMPTN untuk ikut melalui jalur mandiri.

Dikatakannya, ada kebijakan yang disepakati oleh seluruh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) bersepakat kuota yang diterima jalur SNMPTN tidak terisi, maka dipindahkan ke SBMPTN apabila tidak terisi maka dipindahkan ke jalur mandiri. Hampir sekitar 10% yang tidak ikut mendaftar ulang. Sehingga dari kuota inilah yang mengisi di jalur mandiri.

“Dari total pendaftar 6000 ribu, yang dulunya hanya 5204 ribu sehingga mengalami peningkatan yang signifikan. Jurusan manajemen yang terbanyak sekitar 495 sedangkan yang diterima hanya 120 mahasiswa, Jurusan Psikologi yang kedua, sebanyak 346 pendaftar yang hanya diterima 120, peminat jurusan Akuntansi terbanyak ketiga sebanyak 335 pendaftar hanya sekitar 70 yang akan diterima, Penjaskes dan keolahragaan pendaftar sebanyak 317, hanya 100 lebih yang diterima dan PTIK pendaftar sebanyak 111 hanya 70 yang akan diterima, ” ungkapnya.

Untuk pengumuman calon mahasiswa baru yang lolos di jalur mandiri akan di umumkan pada tanggal 1 Agustus mendatang.

 

Reporter: Nis/Adr

 

 

Kampanyekan Setop Pernikahan Dini

Aliansi Remaja Independen Sulawesi Selatan

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Berawal dari pertemuan nasional AIDS pada tahun 2012 di Yogyakarta, yang diadakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan dan Komisi Perlindungan Anak (KPA) Nasional. Pada saat itu, Andhika Wirawan dan Muhammad Reysa yang terpilih mewakili remaja Makassar untuk mengikuti pertemuan tersebut.


Lalu di sanalah mereka bertemu dengan pengurus Aliansi Remaja Independen (ARI) Jakarta. Dari pertemuan itu, muncul ide untuk membawa ARI ke Makassar. “Peresmian pertama ARI di Makassar, ditandai dengan diadakannya pelatihan daerah. Jadi, setelah mereka balik dari Jogja, mereka kemudian merekrut orang yang ada di sekitar mereka, itu dulu kebanyakan dari FKM Unhas,” cerita Fajar Waksi, Local Coordinator ARI Sulsel.


Pelatihan daerah itu, sambungnya, dihadiri juga oleh perwakilan ARI Jakarta untuk memberikan materi. Pelatihan itu diadakan di Gedung Iptek Unhas. “Jadi pelatihannya itu berupa pembahasan isu seputar HIV/AIDS, kesehatan alat reproduksi. Karena pada dasarnya, isu di ARI itu seputar kesehatan seksual dan alat reproduksi,” papar Fajar.


Kata Fajar, tujuan utama lahirnya ARI adalah bagaimana pengetahuan seputar seksualitas itu masuk di dalam kurikulum nasional. “Untuk mencapai tujuan itu, kita punya banyak-banyak program,” katanya.

“Kita juga fokusnya ke advokasi, perubahan kebijakan. Jadi untuk mencapai tujuan tadi, perlu adanya perubahan kebijakan. Tapi di samping itu, kami juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat itu sendiri. Karena percuma saja jika peraturan telah direvisi sementara masyarakat sebagai objeknya belum sadar,” jelasnya.

Misi sosial itu kemudian dituangkan ke dalam beberapa item kegiatan seperti seminar, workshop, roadshow, dan juga kampaye Tentang isu kekerasan seksual, kekerasan anak, dan juga kekerasan dalam bentuk bullying.


“Untuk kegiatan yang nyata, kami pernah juga advokasi tentang perubahan kebijakan pernikahan anak sampai ke mahkamah konstitusi di tahun 2016,” ungkapnya.


Perubahan kebijakan pernikahan anak yang dimaksud yaitu, Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 yang memperbolehkan perempuan nikah di umur 16 tahun dan laki-laki di umur 19 tahun. Tentu ini menjadi kendala besar bagi ARI yang selama ini gencar mengampanyekan isu pernikahan dini dan dampaknya.


“Nah, kalau kita tarik mundur lagi, kalau umur 16 tahun itu, masih kelas 3 SMP dan negara sudah melegalkan untuk menikah. itu menjadi kendala bagi kita sekarang,” keluhnya.


Beberapa dampak yang ditimbulkan akibat pernikahan dini yang dijelaskan Fajar kepada FAJAR PENDIDIKAN yaitu, risiko kematian ibu dan anak sangat tinggi dan juga kekerasan dalam rumah tangga lantaran secara mental belum siap menghadapi biduk rumah tangga.
Fajar menjelaskan, ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya pernikahan di bawah umur. Mulai dari faktor budaya, pendidikan, hingga faktor finansial.


“Kalau di daerah nih, banyak orang tua yang ingin menikahkan anaknya di bawah umur karena mereka kurang mementingkan pendidikan. Tak jarang ada juga yang beranggapan ketika anaknya dinikahkan dini, akan memperbaiki kondisi keuangan keluarga. Padahal anggapan tersebut belum sepenuhnya benar,” terangnya.

Sulsel Zona Merah
Selain itu, Fajar yang dihubungi via WhatsApp, juga mengungkapkan fakta berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan UNICEF; Provinsi Sulawesi Selatan berada diangka 26 persen pernikahan anak di bawah umur 18 tahun. Dengan kata lain, Sulsel ada dalam zona merah.

“Jadi mengapa ARI angkat isu perkawinan anak, yah karena data itu. Kami juga melakukan riset terhadap remaja yang pernah menikah untuk mengetahui dampak-dampak dari kesehatan reproduksi yang dialami oleh remaja yang menikah di bawah umur 18 tahun. Selain itu, kita juga adakan roadshow ke sekolah-sekolah. Melalui roadshow itu, kami mensosialisasikan langkah-langkah prefentif melalui edukasi,” jelasnya.

“Rasanya garing yah kalau misalnya, kami datang ke sekolah-sekolah dan kemudian katakan seperti ini: ‘jang miki menikah. karena nikah kayak gini dan gitu’. Jadi roadshow yang kami buat, diupayakan semenarik mungkin untuk menarik perhatian siswa-siswa. Bagaimana menyampaikan ke mereka tentang dampak pernikahan di bawah umur dan tentunya memberikan solusi kepada mereka. Melalui youth manual, kami membantu adik-adik menyusun rencana masa depannya. Youth manual adalah sebuah platfon perencanaan kuliah untuk anak SMA,” paparnya.

Seperti yang dijelaskan Fajar, dua tahun terakhir, yakni 2015 hingga 2017, yang menjadi fokus utama ARI Sulsel adalah isu perkawinan anak. Dan menjadi target sasaran adalah remaja umur 15-24 tahun. “Nah, diisu perkawinan anak ini, banyak item kegiatannya ada: riset, seminar, meeting bersama pemerintah, meeting bersama organisasi anak muda dan juga training,” katanya.

Di ujung wawancara, Fajar menitipkan harapannya kepeda pemangku kepentingan untuk isu perkawinan anak. “Bagaimana negera lebih memerhatikan nasib-nasib anak-anak untuk meraih masa depan mereka. Maksudnya, negara juga memikirkan undang-undang perkawinan direvisi kembali. Karena negara sudah melegalkan anak usia 16 tahun untuk menikah. Tidak cuma itu, saya juga berharap akan kesadaran masyarakat. Bagaimana mereka lebih sadar untuk memerhatikan pendidikan anak-anak untuk masa depannya,” tutupnya. (FP)

Tim PPDM Unibos Bimbing Kelompok Tani di Kawasan Ulu Ere

Tim PPDM Unibos bersama kelompok tani di lokasi pembibitan kentang. (Foto: Ist.)
Tim PPDM Unibos bersama kelompok tani di lokasi pembibitan kentang. (Foto: Ist.)

Bantaeng, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tim Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Universitas Bosowa (Unibos) yang diketuai oleh Prof Dr. A. Muhibuddin bersama Ir. Jeferson Boling, MP dan Fatmawati, S.TP., M.Pd melakukan pembimbingan kelompok tani di Kawasan Puncak Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, Selasa (24/07).

Pembimbingan yang dilakukan untuk memberikan kontribusi dalam memberdayakan petani kentang di daerah ini juga dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

Kecamatan Ulu Ere yang merupakan salah satu primadona kawasan agrowisata di  Sulawesi Selatan yang penuh dengan kelompk tani ini dibimbing dalam sistem budidaya kentang sekaligus manajemennya.

Ketua Tim PPDM Unibos, Prof. A. Muhibuddin berharap kegiatan ini dapat memberdayakan kelompok tani sehingga dapat mandiri dengan inovasi  teknologi budidaya pertanian dan sistem pengelolaannya.

“Kami melakukan pembinaan mulai teknik pembibitan kentang, teknik pengendalian terpadu untuk hama dan penyakit tanaman, teknik pemanfaatan dan pembuatan pupuk organik, teknik budidaya kentang, perbaikan manajemen, juga pengembangan usaha industri rumah tangga berbahan baku kentang, seperti donat kentang, kripik kentang dan lainnya,” papar Prof A Muhibuddin yang juga merupakan Dosen Fakultas Pertanian Unibos

Dengan mengusung tema “Desa Sentra Kentang Unggul Berbasis Kelompok Tani”, Koordinator Gabungan Kelompok Tani Gapottang, Jabbar, SP menyampaikan terima kasih atas program PPDM Unibos.

“Sekiranya ini sangat bermanfaat untuk membantu pengembangan kelompok tani kami dan bisa memberikan kemajuan untuk produk kentang yang lebih bernilai jual tinggi,” kata Jabbar, SP.

Salah satu permasalahan prioritas bagi kelompok tani Kecamatan Ulu Ere yaitu teknologi produksi pengembangan dan sistem manajemen kentang yang masih kurang dipahami.

Menurut Prof A Muhibuddin, root of problem yang harus diatasi pada wilayah mitra kelompok tani di wilayah ini terdapat beberapa aspek.

“Tingginya penggunaan pupuk kimia, pestisida dan herbisidauntuk menanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman untuk meningkatkan produksi, masih perlunya peningkatan produksi dan produktivitas kentang di wilayah ini, tingginya serangan hama dan penyakit kentang,” tuturnya.

“Sedangkan dari aspek manajemen  masih kurang dalam distribusi benih yang tidak jelas sumbernya, sehingga kelompok tani tidak mengetahui asal usul sumber benih untuk penanamannya, ketersediaan benih yang tidak tepat, baik dari sisi jumlah, kualitas, ketepatan waktu distribusi, harga yang bersaing, pelayanan yang lambat, keterampilan pengolahan hasil kentang oleh Kekompok Tani yang masih kurang,” pungkasnya. (FP)

 

Bupati Sinjai Resmikan PAI

0

Bupati Sinjai H. Sabirin Yahya

Sinjai, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Bupati Sinjai meresmikan dan melaunching Pustaka Adyaksa Indonesia (PAI) milik Kejaksaan Negeri Sinjai pada pelaksanaan ramah tamah dalam rangka hari Bhakti Adyaksa Ke-58 yang bertempat di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Sinjai, Senin (23/07/2018).

Bupati Sinjai, H. Sabirin Yahya, dalam sambutannya memberikan pujian atas kinerja Kejaksaan dalam penegakan supremasi hukum dan pembangunan nasional, bahwa kejaksaan telah melakukan pembaruan paradigma penegakan hukum institusi kejaksaan yang memadukan upaya represif dan preventif secara proporsional, seimbang, objektif, dan terukur melalui inovasi Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D).

Bupati juga sangat mengapresiasi Kajari Sinjai atas inovasinya membuat Pustaka Adyaksa Indonesia “Dari Sinjai Untuk Indonesia”.

Pengelola Literasi Kejaksaan Negeri Sinja, Hary, dalam sambutannya mengemukakan bahwa pembuatan Pustaka Adyaksa Indonesia bertujuan untuk membangun minat baca anak-anak kita di Sinjai, dan ini yang pertama dilakukan di lingkungan kejaksaan, sehingga kami ingin katakan dari Sinjai untuk Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada Kajari Sinjai bersama jajarannya atas kerjasamanya dengan Pemkab Sinjai selama ini, dalam kepeduliannya mengawal pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Sinjai, khususnya dalam bantuan dan kerjasama dalam penanganan sengketa hukum perdata, tata usaha negara, litigasi dan non litigasi.

Ketua Literasi Indonesia, Nirwan Ahmad Arsuka, dalam sambutannya mengatakan bahwa selain hari adyaksa, hari ini adalah hari anak, sehingga kegiatan peresmian pustaka ini sangat relefan yang kita laksanakan pada kegiatan ini dalam rangka membangun kecerdasan anak Indonesia dengan banyak membaca buku melalu Pustaka Adyaksa Indonesia.

Hadir dalam kegiatan tersebut pimpinan Forkopimda Kabupaten Sinjai, Ketua Literasi Indonesia Nirwan Ahmad Arsuka, para pimpinan BUMN dan BUMD, para Kepala Seksi Lingkup Kejaksaan Negeri Sinjai, para Kepala Perangkat Daerah, para Kabag lingkup Setdakab, dan pegawai Kejaksaan Negeri Sinjai.

Sumber: http://www.komandoplus.com/2018/07/bupati-sinjai-resmikan-pustaka-adyaksa.html?m=1