Beranda blog Halaman 3350

Dosen Unibos Beri Pelatihan Pengembangan Selai Tomat Masyarakat Pao

Dosen Unibos dan Masyarakat Tombolo Pao dalam pengembngan Selai Tomat (FOTO:Ist.)

 

 

Gowa, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM), Dosen Universitas Bosowa (Unibos) beri pelatihan pengembangan selai tomat kepada warga Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Selasa (17/07/2018).

Kegiatan yang diperuntukan untuk masyarakat kelompok tani tomat ini dikoordinir oleh Indrayani Nur, Faridah, I Nyoman Mariantha, Dr. Syafri dan beberapa mahasiswa Unibos.

Mengangkat tema Penguatan Potensi Desa Menuju Desa Wisata Berbasis Ekowisata, dosen Unibos memberi pelatihan bukan hanya untuk pengembangan potensi Sumber Daya Manusia dan Alam tetapi, juga sebagai bentuk untuk menjadikan Desa Pao sebagai daerah dengan potensi wilayah yang dapat menjadi tempat wisata.

Hal tersebut dituturkan oleh salah satu dosen Unibos yang memberikan pelatihan ini. Faridah mengungkapkan ada tiga potensi daerah untuk dijadikan sebuah Desa Wisata.

“Termasuk mengembangkan potensi SDM nya melalui pelatihan, potensi alamnya melalui pengembangan air terjunnya dan potensi hasil pertanian salah satunya dengan mengolah tomat menjadi selai dengan nilai jual tinggi,” katanya.

“Selain pelatihan dan pembuatan selai tomat, masyarakat setempat juga dibantu dalam proses pemasaran produk mulai dari packaging, distribusi hingga saat ini selai tomat Desa Pao memiliki brand tersendiri,” tambahnya.

Pembuatan selai tomat dipilih sebagai salah satu bagian pelaksanaan PPDM sebab melihat hasil tomat Desa Pao sangat melimpah dan harga cenderung menurun saat panen raya. Sehingga program ini dijalankan untuk menambah nilai ekonomi dengan olahan tomat jenis berbeda.

“Bahan yang dibutuhkan hanya tomat buah, gula pasir, garam, dan jeruk nipir. Proses olahannya membutuhkan waktu dua jam dan target market kedepan akan dijadikan sebagai oleh-oleh khas Desa Pao untuk para wisatawan,” kata Faridah

Sementara itu, kepala Desa Pao, Muh. Basri juga mengungkap kegembiraannya jika masyarakat Desa Pao dapat didukung untuk memajukan kesejahteraan ekonomi.

“Kami merasa terbantu dengan program pengembangan dari Unibos. Kami berharap kedepannya program ini dapat menjadi program berkelanjutan. Sebab kegiatan ini sangat membantu kami meningkatkan sumber mata pencaharian yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

Reporter : Ahadri

Sebanyak 30 Mahasiswa dan Dosen UIN Alauddin Melaksanakan Pengabdian Masyarakat

Jembatan bambu hasil karya mahasiswa jurusan teknik arsitektur UIN Alauddin bekerjasama dengan ARKOM pada saat melakukan pengabdian masyarakat di Kampung Kara'ba, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. (Foto: Ist.)
Jembatan bambu hasil karya mahasiswa jurusan teknik arsitektur UIN Alauddin bekerjasama dengan ARKOM pada saat melakukan pengabdian masyarakat di Kampung Kara’ba, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. (Foto: Ist.)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Jurusan Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang oleh institusi ini telah dilembagakan menjadi kemitraan universitas – masyarakat dengan metode service learning yang teraplikasi dalam mata kuliah arsitektur dan lingkungan.

Kegiatan yang diadakan selama satu semester (Maret – Juli 2018) bertempat di kampus UIN Alauddin Makassar dan di Kampung Kara’ba, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Bekerjasama dengan Arsitek Komunitas (ARKOM) yang selama ini telah berkiprah dan dikenal dengan proyek -proyek komunitas mereka, Jurusan Teknik Arsitektur menurunkan kurang lebih 30 orang mahasiswa dan dosen yang ikut serta dalam proses pengabdian masyarakat ini.

Tema yang diangkat yaitu, “Teras Kampung Pesisir menjadi Momentum Perekatan Interaksi Sosial Budaya di Kampung Kara’ba”.

“Tema ini menjadi acuan dalam kegiatan ini yang diharapkan dapat memberikan timbal balik pembelajaran terutama pengalaman pembelajaran dari masyarakat,” jelas Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Arsitektur, Muhammad Attar ST MT.

Selain itu, pengampu mata kuliah arsitektur dan lingkungan, Muh Ajwad Musdar ST MT memaparkan bahwa terkait pembelajaran akademik yang dipadukan dengan kemitraan universitas – masyarakat, kegiatan ini telah mendudukkan fungsi penghubung perguruan tinggi dalam Tri Dharmanya yaitu antara dunia kampus dan masyarakat melalui metode service learning yang telah diterapkan.

Dimana metode ini tidak hanya memberikan pemahaman kepada peserta didik di dalam kelas, tetapi betul-betul terjun di lapangan dan memikirkan solusi yang dapat diberikan terhadap hambatan yang ditemui, sekaligus mendapatkan wawasan yang lebih luas dari pengalaman komunitas. Sehingga menjadi pengetahuan baru bagi sivitas akademik baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.

“Salah satu yang dihasilkan oleh kegiatan ini adalah perbaikan jembatan dan renovasi rumah masyarakat di Kampung Kara’ba, serta pemahaman mengenai material tepat guna seperti bambu yang dapat diperoleh dengan mudah dan murah sesuai dengan perekonomian masyarakat setempat,” jelas Ajwad.

Ketua Jurusan Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar, St Aisyah Rahman ST MT dalam sambutannya pada saat acara penutupan di depan masyarakat Kampung Kara’ba menegaskan, bahwa dukungan kampus dalam meningkatkan kualitas masyarakat akan diupayakan menjadi kegiatan berkesinambungan. Misalnya dengan mengusulkan Kampung Kara’ba menjadi salah satu Desa Binaan UIN Alauddin Makassar.

“Kami berterima kasih kepada masyarakat Kampung Kara’ba yang telah menerima mahasiswa kami berkegiatan di wilayah ini. Serta penghargaan kepada rekan-rekan ARKOM yang telah berkenan untuk bekerjasama dan membimbing mahasiswa kami dalam menemukenali pembelajaran dari komunitas dan belajar bersama dengan komunitas,” ucapnya.

Kata Aisyah, hal tersebut akan menjadi panduan tersendiri kelak dalam mengembangkan kepribadian, kepemimpinan, kreativitas dan keterampilan mahasiswa. Baik dalam kerangka hardskill maupun softskill dari lulusan Jurusan Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar ini di kemudian hari. (FP)

 

Ratusan Mahasiswa ADik Papua Ikuti Pembekalan Bela Negara

Calon mahasiswa Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua-Papua Barat mengikuti kegiatan pembekalan bela negara yang berlangsung di Rindam XIV/Hasanuddin, Selasa (17/7). (Foto: Ist.)

Gowa, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebanyak 655 calon mahasiswa Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua-Papua Barat mengikuti kegiatan pembekalan bela negara yang berlangsung di Rindam XIV/Hasanuddin, Selasa (17/7).

Kegiatan bela negara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Prof Intan Ahmad.

Dalam sambutannya, Intan Ahmad menyebut kegiatan bela negara merupakan konsep yang diusung sebagaimana telah diamanatkan dalam undang-undang 1945, bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negaranya.

Intan Ahmad menambahkan, pemahaman bela negara adalah suatu sikap dan perilaku warga negara yang wajib dijiwai oleh kecintaanya kepada NKRI yang berdasarkan pada pancasila dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa.

“Selain sebagai kewajiban dasar manusia, bela negara juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan, dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban,” kata Intan Ahmad memberi semangat dalam amanatnya.

Ketua Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (2012-2015) ini mengatakan, program ADik Papua-Papua Barat ini merupakan wujud keberpihakan pemerintah kepada orang asli Papua, agar mereka mendapatkan akses untuk menempuh pendidikan pada perguruan tinggi berkualitas di Tanah Air.

“Kita harapkan kepada mahasiswa yang menerima program ADik Papua agar mampu menjalani setiap proses dengan baik. Jika suatu saat terjadi kendala, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan pembimbing,” jelas mantan pelaksana harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof DR Husain Syam M TP mengatakan, dengan adanya pelaksanaan bela negara ini, calon mahasiswa mampu menjadikannya sebagai proses untuk pembentukan mental.

“Pengalaman kita selama ini, ada calon mahasiswa yang mentalnya tidak kuat sehingga harus berhenti ditengah jalan, hal itu tidak kita inginkan. Sehingga dengan adanya kegiatan bela negara ini, bisa menjadi tempat untuk membentuk jiwa dan mental lebih baik,” ujar Guru Besar bidang pertanian ini.

Husain juga menambahkan, untuk tahun ini, UNM mendapatkan jata sebanyak 42 calon mahasiswa. Hal ini juga sesuai dengan kuota tahun sebelumnya untuk pemerataan pembagian calon mahasiswa.

“Penerima program ADik Papua ini memilih jurusan yang hampir sama, tidak ada yang lebih menonjol dan lebih banyak dipilih oleh calon mahasiswa,” tambahnya.

Diketahui, tahun ini jumlah pelamar program ADik Papua sebanyak 3000 mahasiswa dan hanya diterima 655 untuk disebar ke 48 Perguruan Tinggi Negeri dan 22 Politeknik Negeri di Seluruh Indonesia.

Reporter: Ahadri

Reborn TanGAN Perkusi Makassar: Milad Terkam FSD UNM “Maha Karya Mata Air Kehidupan”

Pentas Teater Terkam FSD UNM

 

Makassar, FajarPendidikan.co.id– Kelompok TanGAN Perkusi Makassar akan hadir diperhelatan besar teater kampus FSD UNM pada gelar “Maha Karya Mata Air Kehidupan” yang diselenggarakan 20-21 Juli 2018 pukul 17.30 di Benteng Rotterdam dengan sajian karya berjudul “Bukan Sok Syantik”. Karya ini terinspirasi dari lagu Badriah yang saat ini buming diperbincangkan oleh kalangan seniman musik, hingga sampai mancanegara. Karenanya memiliki keajaiban nilai khas dan keunikan tinggi secara musikal menurutnya.

TanGAN Perkusi Makassar adalah merupakan kelompok musik pertama yang deklarasikan musik perkusi di Sulawesi Selatan ini, lahir sejak tahun 2000. Namun sejak tahun 2010 mengalami kefakuman atas berbagai aktifitas kesibukan bagi penghuninya.

Kelompok musik ini kurang lebih memiliki anggota berjumlah 80 orang dengan bervarian disiplinnya, yang dirangkul dengan sistem pengkaderan ala lembaga tersebut. Kelompok ini di bentuk di Baruga Colli PujiE FSD UNM oleh beberapa seniman musik seperti Ardi JK, Ancu Batara, Iwan Tobbe, Imran Rauf, Aco Ober dan Arifin Manggau. Lembaga ini telah melakukan konser tunggal selama dua kali dengan menyajikan karya-karya perkusi yang terinspirasi dari seni kearifan lokal.

Arifin Manggau selaku koordinator lembaga ini  mengungkapkan bahwa Kelompok TanGAN Perkusi Makassar akan tampil di Milad Terkam ke 37 yang bertemakan “Maha Karya Mata Air Kehidupan”, adalah salah satu bentuk upaya kelompok ini untuk mengembalikan jiwa atau roh kelompok ini untuk kembali lagi aktual dalam menorehkan karya-karya terbaiknya, sekaligus membangun wacana musik perkusi di Makassar ini yang beberapa tahun ini mulai hilang ditelan pergeseran peradaban musik.

Reborn TanGAN Perkusi Makassar, yakni mengembalikan citra eksisnya kali ini dengan mengangkat karya “Bukan Sok Syantik (Badriah)” yang dikemas melalui arransemen perkusi, dimainkan oleh Rambo Sax, Syahbani Bass, Upik Drums, Imran Timb, Irwan Tarb, Ancu Perc-vok, Ardi Jimb, Ober Jimb, dan Iping Jimb. selamat menyaksikan.

 

123 Tim Mahasiswa Unhas Siap Unjuk Gigi di Ajang Monev Eksternal PKM Kemenristekdikti

Pembukaan Monev Eksternal PKM Kemenristekdikti di Ruang Senat Gedung Rektorat Unhas. Senin (16/7).(Foto: Ist.)
Pembukaan Monev Eksternal PKM Kemenristekdikti di Ruang Senat Gedung Rektorat Unhas. Senin (16/7).(Foto: Ist.)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi tuan rumah kegiatan Monitoring dan Evaluasi Eksternal Program Kreativitas Mahasiswa 5 Bidang Kemenristekdikti 2018.

Tim Monev Eskternal PKM Kemenristekdikti yang hadir di Unhas akan menilai dan mengevaluasi hasil karya penelitian mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi. Karya penelitian mahasiswa yang terbaik akan diikutkan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2018 nanti.

Dalam kegiatan monev eksternal PKM Kemenristekdikti ini, Unhas berhasil mengikutkan 123 tim mahasiswa, yang telah mendapatkan pendanaan dari Kemenristekdikti.

Sebanyak 123 tim mahasiswa Unhas diutus untuk bersaing bersama 13 perguruan tinggi lainnya di ajang Monev Eksternal PKM Kemenristekdikti 2018.(Foto: Ist.)
Sebanyak 123 tim mahasiswa Unhas diutus untuk bersaing bersama 13 perguruan tinggi lainnya di ajang Monev Eksternal PKM Kemenristekdikti 2018.(Foto: Ist.)

Tim PKM Unhas akan bersaing dengan puluhan tim mahasiswa PKM dari 13 perguruan tinggi lain yang ikut dalam kegiatan Monev Eksternal PKM Kemenristekdikti 2018.

Tim mahasiswa PKM tersebut adalah berasal dari UMI, Universitas Negeri Gorontalo, Politeknik Gorontalo, Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Universitas Muhammadiyah Makassar, UNIFA, UIM, Universitas Kristen Indonesia Indonesia, Akbid Pelamonia Kesdam VII, Politeknik Bosowa, Unibos, dan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar.

Tim mahasiswa yang hadir tampak didampingi oleh dosen pembimbing PKM perguruan tinggi masing-masing.

Pembukaan Monev Eskternal PKM Kemenristekdikti tersebut berlangsung di ruang Senat gedung Rektorat Unhas pada Senin (16/7/2018).

Pembukaan Monev Eksternal ini dihadiri oleh 6 reviewer selaku tim Monev Kemenristekdikti 2018.

Keenam reviewer tersebut disambut dengan hangat oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas, Dr Ir Abdul Rasyid Jalil M Si., beserta jajaran.

Dalam sambutannya, Abdul mengatakan bahwa kegiatan monev PKM ini merupakan tahapan yang bermanfaat bagi para mahasiswa dan dosen pembimbing untuk mendapatkan masukan dan perbaikan dari tim monev, sehingga kualitas karya mahasiswa semakin lebih baik.

“Mudah-mudahan di akhir kegiatan ini, kami bisa mendapatkan masukan yang membangun, apakah untuk Unhas, Unibos, dan perguruan tinggi lainya,” kata Cido, sapaan akrab Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas.

Sementara itu, sebagai ketua tim Monev Eksternal Kemenristedikti, Prof Sundani Nurono mengatakan tugas reviewer sebagai pencerah. Reviewer tidak boleh menista atau mencela hasil karya mahasiswa.

Karena itu, kehadiran tim reviewer monev eksternal Kemenristekdikti adalah untuk memberikan arahan dan semangat bagi mahasiswa dalam berkarya dan melakukan kegiatan ilmiah.

“Yang menjadi kelemahan mendasar dari seluruh mahasiswa di Indonesia, dari Aceh sampai Papua adalah masalah berbahasa. Bukan berbahasa Inggris atau bahasa Indonesia dan lainnya, tetapi mahasiswa lebih senang berbahasa visual. Berbahasa visual artinya apa yang dilihat itu yang dibahasakan,” kata Profesor Sundani.

Sundani menambahkan, dalam monev yang dinilai bukan hanya presentasi dengan bahasa visual, tetapi penguasaan karya tersebut secara ilmiah dan intelektual. Bahasa presentasi yang disampaikan berdasarkan data dan pengakajian ilmiah.

“Mahasiswa itu kaum intelektual. Mereka harus tampil seperti intelektual, bukan sekadar akting,” katanya.

Kegiatan monev ini akan berlangsung selama tiga hari kedepan untuk menyaring karya-karya penelitian mahasiswa yang terbaik. Unhas sendiri mengikutkan sebanyak 123 tim mahasiswa. Jumlah tim PKM Unhas ini meningkat dari tahun lalu yang hanya 116 tim.

Selain kegiatan presentasi karya penelitian mahasiswa, pihak panitia Unhas Monev Eksternal PKM menggelar pameran banner di lantai dasar perpustakaan pusat Unhas. Ratusan banner karya mahasiswa yang ikut dalam kegiatan monev PKM tersebut tampak memenuhi koridor perpustakaan lantai bawah. (FP)

 

Bongkar Kabinet, Rektor UMI Lantik Lima Wakil Rektor

Rektor UMI, Prof Basri Modding saat melantik tujuh pejabat barunya (FOTO/Ist)

 

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Pasca terpilih sebagai Rektor di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof. Dr. Basri Modding bergerak cepat untuk bekerja.

Hal ini terlihat saat pelantikan lima Wakil Rektor baru lingkup UMI Makassar, periode 2018/2022, di Menara UMI Lt 9. Senin (16/7/2018).

Dalam sambutanya, Rektor UMI Makassar, Prof. Dr. Basri Modding menyampaikan selamat kepada para wakil (pembantu) yang baru saja dilantik.

Ia berpesan kepada lima wakil rektor yang baru dilantik agar apa amanah diberikan dapat dijalankan dan dipertanggung jawabkan di kemudian hari.

“Saya mengucapkan selamat kepada yang baru saja dilantik. Mudah-mudahan ke depan kita bisa menjalankan amanah yang diberikan oleh Yayasan Wakaf UMI,” pesan Guru besar Ekonomi UMI ini.

Menurut mantan Direktur PPs UMI ini, tugas dirinya sebagai Rektor dan para Wakil ke depan sangat berat. Namun, dirniya meyakini jika dikerjakan dengan ikhlas dan kerjasama yang baik. Maka semua bisa diselesaikan dengan baik.

“Meski tugas ke depan sangat berat. Kalau kita bisa melaksanakan dengan amanah, kita bisa melaksanakan sesuai dengan komitmen yang selalu dijalankan maka bisa ringan,” katanya.

Oleh itu, ia mengajak para pembatu wakil Rektor agak menjalankan tugasmya. Tentunya harus dimulai dengan komitmen dan tetap bersykur.

Kata dia, komitmen senantiasa mengabdi dengan ikhlas berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

kedua dan juga pada komitmen yang lainnya adalah bagaimana civitas akademika UMI Makassar, memberikan layanan terbaik kepada stakeholder.

“Dengang memberikan layanan terbaik kepada masyarakt, kita tentunya kita akan mendapatkan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena dengan pelayanan yang baik kepada siapapun di situlah tercermin silaturahim antara kita dan para customer kita. Saya kira ini komitmen yang sangat perlu kita wujudkan dilingkungan UMI,” lanjut pesan Prof Basri Modding.

Sementara itu, Ketua Yayasan Wakaf UMI Makassar, H. Muh. Mokhtar Noer Jaya, SE, M.Si mengingatkan jabatan adalah amanah. Namun, pihaknya sebagai yayasan akan melakukan evaluasi terhadap Wakil Rektor.

“Jabatan untuk WR ini Insya Allah, kita evaluasi setiap tahun. Kan kita mau kinerja dilakukan sehat,” tuturnya.

Menurutnya, mengevaluasi penting. Bukan berarti mau diganti, tapi bagaimana peranan UMI lebih baik lagi.

“Kita harus bekerja keras cerdas semuanya bagaimana kedepannya. Untuk kualitas yang baik,” pungkasnya.

Berikut adalah Struktur baru Wakik Rektor dan Jajaran di lingkup UMI Makassar, periode 2018/2022.

1. Mantan Dekan Teknik UMI Makassar, Dr. Ir. H. Hanafi Assad MT sebagai WR I, UMI Makassar

2. Mantan Ketua LPMD Prof. Dr. H. Salim Basalamah SE, MSi sebagai WR II

3. Guru besar Hukum UMI. Prof. Dr. H Laode Husein SH, MH sebagai WR III

4. Drs. KH. Zain Irwanto MA sebagai WR IV (petahana)

5. Pengurus Yayasan Wakaf UMI Prof. Dr. Hatta Fattah MS sebagai WR V.

Sedangkan mantan WR III UMI Makassar, Prof. Dr. H Syahnur Said MS sebagai ketua LP2S

Dan mantan WR I, Prof. Dr. H Ahmad Gani SE, MSi sebagai Ketua LPMD.

Reporter: Ahadri

360 Siswa MAN 1 Bone Ikuti Taaruf, Ada Materi Tertib Lalu Lintas

0


Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Tahun pelajaran baru mulai dijelang, masa pengenalan lingkungan sekolah pun digelar. Seperti di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bone.

Bertempat di MAN 1 Bone Jl Jend Sukawati Watampone, kegiatan yang dinamakan sebagai Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama) ini diikuti oleh 360 siswa baru. Mereka akan mengikuti taaruf selama 3 hari kedepan.

Wakil Kepala Sekolah MAN 1 Bone Bidang Kesiswaan Drs H Abd Aziz MPd mengatakan, dalam taaruf selama 3 hari itu, siswa baru diberi sejumlah materi. Diantaranya, materi pengenalan lingkungan sekolah, tata tertib, penyuluhan tentang bahaya narkoba dari BNN, sosialisasi peraturan lalulintas dari Satlantas Polres Bone, keprotokoleran, kepemimpinan dan kewirausahaan

Abdul Aziz juga memastikan dalam taaruf tidak ada lagi namanya perpeloncoan, yang jauh dari karakter pendidikan itu sendiri. Selain itu, taaruf dikemas semenarik mungkin agar siswa antusias mengikutinya.

“Menariknya karena Istilah Matsama adalah istilah khusus sekolah kemenag dan dalam kegiatan ta’aruf akan ditambah materi khusus keagamaan dan baca tulis Al-Quran,”kata Abd Aziz kepada Fajar Pendidikan, Senin (16/7).

Adapun terkait terpenuhinya kuota siswa baru sesuai ruang kelas, Aziz belum bisa memastikannya.

“Untuk sementara 10 kelas, tapi kalau dalam 3 hari ini banyak tidak melapor, maka jadi 9 kelas, masih seperti sma belum bisa dipastikan jumlahnya. Karena ada beberapa orang lulus di tempat lain,”katanya

Reporter: Abustan

Disdik Barru Boyong Medali, OSN, O2SN, FLS2N 2018 Tingkat Provinsi Sulsel

0

Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan (Disdik) Kabupaten Barru berhasil mendulang puluhan medali pada Lomba Oimpiade Sains Nasional (OSN), Oimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Festival Lomba  Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 yang di gelar pada tanggal 11 juli hingga 15 juli, di Gedung Olahraga (Gor) Sudiang, Biringkanayya, Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Adapun puluhan medali yang diraih kontingen Pendidikan Dasar (Dikdas) Diknas Barru tersebut yakni, untuk hari pertama prestasi yang ditunjukkan wakil pelajar Diknas Barru tersebut, masing-masing satu medali emas dipersembahkan atlit Muh. Aidil Siswa SMP Negeri I Soppeng Riaja untuk cabang atletik, kemudian medali perak direbut Mawar siswa SMP Negeri 4 Mallusetasi.

Sedangkan medali perunggu atletik tingkat SD juga diraih Satria, siswa SDI Lappatemmu Kecamatan Pujananting di O2SN 2018 tingkat Sekolah Dasar (SD) sementara pendulang medali lainnya yakni untuk OSN tingkat siswa SMP perwakilan Barru Fatir Ridwan dari SMP 1 Tanete Riaja meraih emas dalam bidang studi IPA, sedangkan pada tingkat O2SN juga meraih emas atletik atas nama Muh. Aidil dari SMP 1 Soppeng Riaja.

Sementara pada lomba FLS2N dapat meraih emas dari dua cabang yaitu seni tari yakni Muh Najwan Zaki, Abdul Muhaimin dan Muhammad Raihan dari SDI Polewali Kecamatan Soppeng Riaja dan nyanyi solo SDI Mattirowalie Kecamatan Barru, Ainun Saharia Manza, hal ini dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Aminuddin Parussengi SPd MPd, saat di jumpai di ruang kerjanya Kantor Diknas Barru, Jl AA Baumassepe Jampue Barru Kabupaten Barru Sulawesi Selatan pada hari Senin (16/7).

Lanjut Aminuddin bahwa, Kemenangan kembali dirasakan oleh para pelajar Disdik Barru yang berlaga di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan pada Olimpiade Sains (OSN), Olimpiade Olahraga (02SN) dan Festival Lomba Seni Nasional (FLS2N) di Asrama Haji Sudiang, Makassar, pasalnya beberapa lomba berhasil meraih juara 1 dan secara otomatis akan mewakili Sulawesi Selatan pada tingkat nasional nantinya.

“Alhamdulillah kali ini Siswa Barru mendapat beberapa juara dan sekaligus mewakili Sulawesi Selatan pada tingkat nasional,” jelas mantan Kepala UPTD Mallusetasi itu.

Aminuddin juga menambahkan bahwa, “Tentu kami bersyukur dan berbangga karena siswa siswi SD dan SMP Kabupaten Barru bisa bersaing dalam beberapa lomba dan mereka memperlihatkan kuwalitasnya,” pangkasnya.

Reporter: Abd Latif Ahmad

Puluhan Guru Madrasah di Bone Ikuti Diklat Revolusi Mental

0


Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Makassar menyelenggarakan Diklat Revolusi Mental Bagi Guru Madrasah Dalam Membangun Budaya Kerja Pelayanan Diwilayah Kerja di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, Senin (16/7).

Sebanyak 40 peserta dari guru Madrasah tingkat Mi, MTs dan MA se Kabupaten Bone mengikuti kegiatan tersebut. Diklat yang terlaksana selama lima hari ini dijadwal hingga tanggal 17 Juli 2018 mendatang.

“Peserta 40 orang merupakan guru yang terbaik dari yang terbaik tingkat MI, MTs dan MA”, kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Drs H Kasmaruddin MPd dilansir Fajar Pendidikan di laman Kemenag.

Laporan Ketua Panitia Dra Hj Nelly menyebutkan, tujuan diklat adalah terjadinya perubahan pola piker, bertindak dan berperilaku para guru madrasah. Selain itu, untuk mengikuti kompetensi dengan tata kelola pemerintah berkelas dunia dimana pola piker ASN yang semula birokrasi yang dilayani menjadi birokrasi yang melayani.

Beliau juga menjelaskan bahwa pokok program materi diklat yang disajikan pada kegiatan diklat yaitu 54 jam pembelajaran dan masing-masing 45 menit per jam pembelajaran. Prinsip pembelajaran dalam pelaksanaan diklat berpedoman pada sasaran kualitas yang harus dikuasai oleh peserta diklat seperti ceramah, tanya jawab, brainstorming, diskusi, game dan muhasabah.

Kepala Seksi Diklat Tenaga Administrasi BDK Makassar itu juga mengatakan, setelah mengikuti diklat dengan baik maka pesert diberikan sertifikat dengan kualifikasi telah mengikuti program diklat.

Reporter: Abustan

UMI Sediakan Kuota di Fakultas Kedokteran Untuk Mahasiswa Binaan

Konferensi Pers, Pimpinan UMI sebelum memantau Ujian Tes Calon Maba. (Foto - foto: Ahadri/Fajar Pendidikan)
Konferensi Pers, Pimpinan UMI sebelum memantau tes seleksi calon mahasiswa baru. (Foto – foto: Ahadri/Fajar Pendidikan)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Salah satu yang menjadi perhatian dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini yakni kuota bagi mahasiswa binaan di Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi berjuluk kampus hijau itu.

Pasalanya, di tahun – tahun sebelumnya, jumlah kuota mahasiswa binaan di UMI hanya tersebar di fakultas non Kedokteran (Hukum, Sastra, Ekonomi, Teknik, Teknologi Industri, Agama, Farmasi, Pertanian, Perikanan, Keperawatan, dan Ilmu Komputer).

“Iya, jadi tahun – tahun sebelumnya, mahasiswa binaan itu hanya ada di fakuktas non Kedokteran UMI,” papar Ketua Yayasan UMI, Mokhtar Noer jaya saat ditemui di Ruang Senat UMI, Sabtu (14/7/2018).

“Namun, hari ini, kami menargetkan memberi kuota bagi mahasiswa binaan Kedokteran UMI. Jadi mahasiswa binaan akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan,” sambung Mokhtar.

Berdasarkan penelusuran, kuota untuk mahasiswa binaan di kedokteran UMI hanya berjumlah satu orang.

Sementara untuk mekanisme penerimaan mahasiswa binaan, Ketua Panitia Tes Camaba UMI, Prof Syahnur Said menuturkan, para calon pendaftar mahasiswa binaan terlebih dahulu harus dinyatakan lulus tes seleksi mahasiswa baru.

“Setelah itu dilihat lagi. Intinya yang diprioritaskan untuk desa binaan UMI dan mahasiswa yang kurang mampu,” ungkap Prof Syanur Said.

“Namun sekarang sudah makin diperluas, sudah ada kuota untuk yang bukan desa binaan, bahkan ada juga untuk kuota mahasiswa binaan UMI dari luar negeri,” tutup WR 1 UMI ini.

Pimpinan UMI bersama rombongan memantau jalannya tes seleksi calon mahasiswa baru yang dipusatkan di kampus 2 UMI.
Pimpinan UMI bersama rombongan memantau jalannya tes seleksi calon mahasiswa baru yang dipusatkan di kampus 2 UMI.

Di hari yang sama, UMI juga telah menggelar tes tulis calon mahasiswa baru tahun ajaran 2018/2019 di kampus 2 UMI. Dimana tes tertulis yang ditempatkan di semua ruang kelas setiap fakultas di UMI ini diikuti oleh 9.987 calon mahaiswa baru. Sedangkan, UMI hanya menerima mahasiswa tahun ini sebanyak 4.500 mahasiswa.

 

 

Reporter : Ahadri