Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak dan Remaja

Pendidikan seks di Indonesia masih dianggap menjadi satu hal yang tabu untuk diberikan kepada anak-anak dan remaja. Orang tua dan orang dewasa merasa risih dan enggan saat anak-anak dan remaja menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan seks dan memilih untuk mengalihkan pembicaraan atau mengatakan pada mereka jika mereka akan tahu dengan sendirinya saat dewasa.

Dengan tidak memberikan jawaban tentang seks secara baik, benar dan jelas kepada anak-anak dan remaja, hal ini akan menimbulkan masalah baru di masyarakat. Perubahan fisik dan hormonal pada remaja saat peralihan dari anak-anak menjadi remaja, membuat mereka merasa ingin tahu dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuh mereka.

Baca Juga:  Parasit Cacing Bisa Merusak Tubuh, Kenali Tanda-tandanya

Remaja yang dipenuhi dengan rasa ingin tahu, akhirnya akan mencari tahu sendiri atau bertanya ke teman yang tidak sedikit memberikan pengetahuan yang salah kepada mereka mengenai seks.

- Iklan -

Sebenarnya apa definisi dari pendidikan seks itu sendiri dan mengapa orang tua enggan untuk mengenalkannya kepada anak-anak dan remaja?

Seks itu sendiri menurut KBBI adalah jenis kelamin, yang berhubungan dengan alat kelamin. Selama ini yang menjadi stigma masyarakat, pendidikan seks adalah pendidikan yang mengajarkan tentang kegiatan seksual yang ditakutkan hanya akan membuat anak-anak dan remaja malah melakukan seks bebas.

Padahal pendidikan seks adalah pengetahuan yang berisi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan:

- Iklan -
  1. Anatomi tubuh manusia
  2. Sistem reproduksi manusia
  3. Proses pembuahan hingga kehamilan
  4. Hubungan seksual yang sehat
  5. Tingkah laku seksual
  6. Penularan penyakit seksual seperti HIV/AIDS
Baca Juga:  Sesak Napas Penderita Asam Lambung, Ini Cara Mengatasinya

Pendidikan seks juga mengajarkan soal perkembangan alat kelamin dan perubahan fisik pada wanita dan laki-laki seperti proses menstruasi dan mimpi basah pada laki-laki yang terkadang para remaja terlalu malu untuk bertanya pada orang tua mereka.

Sehingga akhirnya mereka pun mencari tahu sendiri melalui mesin pencari di gadget mereka masing-masing atau bertanya ke teman-teman mereka yang tidak jarang mereka mendapatkan informasi yang salah dan tidak tepat. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU