Pentingnya Shalat Istikharah, Shalat dalam Mengambil Keputusan

Saat hendak mengambul keputusan di antara pilihan yan diberikan. Ada kalanya seorang mengambil langkah untuk melaksanakan Shalat istikharah. Kenapa mesti shalat istikharah? ada beberapa jawaban di antaranya.

Jabir bin `Abdillah meriwayatkan Nabi Muhammad SAW biasa mengajarkan para sahabat untuk melakukan Sholat Istikharah dalam segala hal. Hal ini sebagaimana beliau mengajarkan mereka surah Alquran.

Rasulullah SAW berkata, “Jika kamu hendak mengambil keputusan, sholatlah dua rakaat di luar shalat wajib, lalu ucapkan, ‘Ya Allah! Aku mencari hidayah karena ilmu-Mu, aku mencari kemampuan karena kekuasaan-Mu, dan aku memohon karunia-Mu yang besar. Karena Engkau memiliki kuasa, dan saya tidak. Anda tahu, dan saya tidak. Engkau Maha Mengetahui segala yang tersembunyi.

- Iklan -

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa keputusan ini baik untukku dalam imanku, kehidupan duniawi, dan akhirat, maka mudahkan aku, wujudkan, dan berkahi aku melaluinya.

Dan jika Engkau mengetahui bahwa keputusan ini buruk bagi saya dalam iman saya, kehidupan duniawi, dan akhirat, maka jauhkan dari saya dan jauhkan saya darinya, maka jadikanlah untuk saya kebaikan di mana pun itu berada, dan buatlah saya puas. “ (Al-Bukhari)

Doa pengambilan keputusan, atau Istikharah, merupakan alat yang sangat diperlukan dan harus dijalankan setiap Muslim untuk menavigasi kehidupan mereka.

- Iklan -
Baca Juga:  Puasa Sunnah di Bulan Syawal

Sebagaimana diketahui secara umum, hidup terdiri dari rangkaian keputusan, yang bagi banyak orang, keputusan itu baru dipikirkan secara matang jika memiliki konsekuensi jangka panjang yang besar. Sejatinya, segala jenis keputusan yang ada dalam kehidupan mengisi setiap momen dan memengaruhi hidup kita.

Dilansir di About Islam, dalam mengambil keputusan, baik skala besar atau kecil, manusia hanya bisa memperkirakan kemungkinan hasilnya. Berdasarkan pengetahuan yang terbatas, manusia tidak dapat memprediksi masa depan atau memastikan apa efek dari pilihan kita nantinya.

Sebagai seorang manusia, kita kemungkinan tahu apa yang diinginkan saat ini. Tetapi, bagaimana kita tahu apakah orang, pekerjaan, mobil, atau proyek itu akan baik untuk kita di masa depan? Bagaimana kita bisa membuat keputusan pentingyang  nantinya menjadi korban dari harapan yang salah dan kehidupan yang acak-acakan?

- Iklan -

Sebagai seorang manusia dan hamba Allah SWT, ada baiknya untuk selalu memeriksa keputusan yang akan diambil di setiap persimpangan jalan. Itulah sebabnya, Muslim menggunakan doa dalam setiap pengambilan keputusan.

Adapun Istikharah dilakukan dengan cara yang sederhana. Selayaknya melaksanakan shalat, yang pertama dilakukan adalah mengambil wudhu, shalat dua rakaat dan menyuarakan permohonan.

Baca Juga:  Keutamaan 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadan

Dengan ritual ini, kita sebagai makhluk ciptaan-Nya berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Menyerahkan jiwa dan harapan di tangan-Nya, lalu berserah diri dalam damai apapun hasilnya nanti.

Semua rasa stres dan kecemasan dalam mencoba memprediksi masa depan dan mempertimbangkan setiap kemungkinan lenyap, karena telah menaruh kepercayaan pada Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Lembut.

Istikharah adalah mengakui bahwa manusia tidak memenuhi syarat untuk membuat pilihan terbaik, maka kita meminta Allah SWT untuk mengambil alih urusan kita.

Hasil dari Istikharah bukan berupa mimpi atau tanda yang kita tunggu-tunggu. Melainkan, kita menempatkan jiwa dalam tanggung jawab Allah SWT dan percaya bahwa Dia akan membimbing kita ke jalan yang benar di jalan-Nya.

Begitu selesai berdoa, kita bisa berhenti khawatir dan merasa tenang. Manusia bisa menggunakan kebijaksanaan, wawasan, saran dari orang lain, serta keterampilan memecahkan masalah untuk sebisa mungkin membuat keputusan terbaik.

Namun, apa pun yang telah dipilih sejak saat itu dan seterusnya akan menjadi bagian dari kebijaksanaan dan kasih sayang-Nya, serta akan menjadi yang terbaik bagi kehidupan di dunia dan di akhirat. Kelegaan dan kedamaian batin yang dibawa Istikharah ke dalam jiwa kita tak ternilai harganya.

Sumber:

Aboutislam.net
Republika.co.id

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU