Prodi Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM Unhas Gelar Lokakarya Kurikulum

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Program Studi S2 Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) melakukan Lokakarya Kuriukulum secara daring dan luring.

Lokakarya yang berlangsung selama dua hari Sabtu-Minggu, 18-19 September 2021 itu, dibuka secara resmi oleh Dekan FKM Unhas Dr Aminuddin Syam, SKM., MKes., MMed., Ed.

Turut dihadiri para Dosen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Dr H Muh Alwy Arifin, M.Kes (Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), Prof Dr Darmawansyah, SE., MS (Ketua Program Studi S2 AKK), Dr Balqis, SKM., MKes., MSc PH (Ketua Panitia).

- Iklan -

Berbagai stakeholder diantaranya Armawati, SKM., MKes (Kementrian Kesehatan Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Subbid. Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Primer);

Hj Herawati, SKM., MM (Staf Seksi Rujukan Dinas Kesehatan Kota Makassar), Mohammad Husni Thamrin, SKM., MKes (Kabid. Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan), Sri Neswati Risamin, SKM., M.Adm.Kes (Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Dinas Kesehatan Kota Makassar);

Ibrahim Syamsuddin, SKM, M Adm Kes (Dinas Kesehatan Kab. Takalar), Dr Faizal Fahmi, SKM., MKes (Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan), Laode Musafin N, SKM., MKes (Kepala BBPK (Balai Besar Pelatihan Kesehatan) Jakarta);

- Iklan -
Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

H Andi Akbar Halim., MKes (Direktur Yayasan Gaya Celebes (YGC),  A Iskandar Harun (Direktur Eksekutif Daerah PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Sulawesi Selatan), Tiara Indah Lestari (Perwakilan  BPJS Kesehatan Makassar), beberapa Alumni dan Mahasiswa S2 Prodi AKK.

Alwy Arifin selaku Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan dalam sambutannya menyampaikan bahwa berbicara tentang perguruan tinggi, berbicara terkait kekuatan mata kuliah dimana melahirkan kesimpulan bahwa kesehatan masyarakat ini mengarah kemana, terkait kurikulum, apa kesimpulan pengelola yang menjadi orientasi.

Pada kesempatan yang sama, Dekan FKM Unhas Aminuddin Syam, menyatakan harapannya.

- Iklan -

“Dengan membuka Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan dibuatkan matriks semua mata kuliah, dibuatkan form untuk mengevaluasi mata kuliah, diskusi apa dari kurikulum itu apa yang menjadi keputusan nominal, setiap mata kuliah harus ada bahan kajiannya, minimal 5 tahun terakhir,” harap Dekan.

Facus Group Discussion yang difasilitatori oleh Prof Sukri Palutturi, SKM., MKes., MSc., PH., PhD hasil dari masukan beberapa stekholder yang hadir Laode Musafin N, SKM., M.Kes., M.Adm.Kes sebagai Kepala BBPK (Balai Besar Pelatihan Kesehatan) Jakarta bahwa mengharuskan memahami konsep utama Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.

Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Serta memformulasikan dan membuat Kebijakan dan Kelembagaan, perlu membuat regulasi dan paham akan regulasi, mengukur kinerja sistem kesehatan, mengukur efektifitas dan efisiensi ekonomi makro (Health System Performance), mempelajari Gini Indeks dan Kuakini indeks.

Skill yang perlu dimaksimalkan diantaranya monitoring dan evaluasi, advokasi, koordinasi, negosiasi, lobby, komunikasi, dan teknologi informasi, yang merupakan saran dari Dr. Faizal Fahmi, SKM., M.Kes, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan.

Luaran administrasi dan kebijakan kesehatan melakukan kajian kebijakan, menyusun jalan keluar, bukan hanya kesekretariatan tapia kk adalah fondasi bagi yang berkecimpun dalam kesehatan

Tanggapan dan saran yang diberikan Kasubag Perencanan dan Pelaporan Dinas Kesehatan Kota Makassar Sri Neswati Risamin, SKM., M.Adm.Kes, perlu mengembangkan skill dasar, mengcorrecting data, menjamin data, melakukan local check analysis pada data, memberikan input pada pengambil keputusan sebelum bergabung ke dunia kerja.

Sehingga dapat diberikan tanggungjawab untuk menyusun program, dan selanjutnya manajerial.

Kemudian saran dari Direktur Eksekutif Daerah PKBI Sul-Sel A. Iskandar Harun perlu kompetensi administrasi dan manajemen, reasearch berbasis kesehatan masyarakat dan Kompetensi sebagai konsultan bagi beberapa program yan sedang di kembangkan.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU