Raja Salman Marah Besar Koalisi Saudi Lakukan Operasi Militer

Tak lama setelah terjadinya serangan rudal dan drone ke fasilitas minyak Aramco di Jeddah, serta fasilitas lainnya, pihak Arab Saudi berhasil mengendalikannya.

Presiden dan CEO Aramco, Amin Nasser, langsung berkunjung ke fasilitas minyak di kota Jeddah, Arab Saudi, menyusul terjadinya serangan kelompok Houthi disana.

Dalam kunjungan tersebut, terlihat Amin Nasser bertemu dan menyambut para karyawan di kilang Aramco. ‘’Presiden dan CEO Amin Nasser, mengunjungi pabrik kami di Jeddah dan bertemu dengan orang – orang kami disana’’,tulis Aramco dalam unggahannya di witter, dikutip Senin, 28/3/2022.

- Iklan -

Dalam kunjungan itu, Amin Nasser menyampaikan pernyaataan kepada karyawan di fasilitas minyak Aramco di Jeddah. Pihaknya, bangga melihat ketangguhan para staf dalam merespons serangan.

‘’Kami bangga dengan Anda. Dan Anda adalah sumber daya kami yang paling berharga. Ketangguhan Anda dalam menghadapi permusuhan dan resnpos Anda terhadap serangan dalam waktu singkat menunjukkan kepada dunia keunggulan Anda’’, demikian pernyataan Amin Nasser yang diunggah Aramco.

Berhasil Dikendalikan

Orang – orang yang menyaksikan dari sebuah jendela bangunan saat asap dan api membumbung dari fasilitas minyak Aramco, menyusul laporan serangan pemberontak Yaman di Jeddah, Arab Saudi 25 /3/2022. Pemberontak Yaman mengatakan, mereka yang menyerang fasilitas minyak Arab Saudi tersebut .

- Iklan -

Dilansir dari Euro News, fasilitas minyak Arab Saudi Aramco, menghadapi kebakaran di dua tangki penyimpanannya karena serangan oleh kelompok Houthi pada Jumat, 25/3/2022. Sejauh ini, tidak ada laporan tentang adanya korban dalam insiden terebut.

Menurut seorang saksi mata, kepulan asap hitam yang sangat besar, terlihat membumbung di atas kota Laut Merah, tempat Grand Prix Arab Saudi berlangsung, pada akhir pekan ini. Sementara itu, sebuah pernyataan koalisi di media pemerintah, mengatakan, kebakaran telah berhasil dikendalikan.

Pasar Minyak Dunia Panik

Pengamat Energi sekaligus Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, mengatakan , terbakarnya Aramco, semakin menambah kekhawatiran pasar akan pasokan minyak secara global di tengah konflik Rusia – Ukraina yang belum usai.

- Iklan -

Kita bisa pasar sangat panik, sehingga harga minyak dunia untuk Brent tembus di USD 120 per barrel dan WTI USD 113 perbarrel’’, kata Mamit, kepada Liputan6.cpm, minggu 27/3/2022.

Dampak terhadap kenaikan ini, katanya, pastinya menyebabkan herga BBM secara global akan mengalami kenaikan yang signifikan. Pasokan juga dikhawatirkan tersendat di tengah ekonomi yang mulai tumbuh ini.

Menurut Mamit, hal ini bisa berdampak terhadap pelemahan laju perekonomian global, dimana harga komiditas mengalami kenaikan yang signifikan. ‘’Bagi Indonesia, saya kira sangat berdampak sekali. Apalagi Negara kita adalah net impor minyak, dimana produksinya lebih rendah dari konsumsi. Hal ini bisa berdampak terhadap defisit neraca perdagangan kita yang akan semakin jauh. Ini juga bisa membuat mata uang rupiah terdepresiasi terhadap dollar’’, ujarnya.

Di sisi lain, kaatanya, beban pemerintah juga akan bertambah untuk subsidi sektor energi kita baik itu BBM, listrik maupun LPG. Pendapatan pemerintah dari sektor hulu akan mengalami kenaikan. Tetapi menurutnya akan lebih besar beban subsidi yang harus ditanggung. ‘’Selain itu, kenaikan harga BBM non subsidi, pastinya tidak bisa dihindai karena memang harga BBM non subsidi meenyesuaikan harga.

Serangan Balik

Akibat insiden tersebut, Raja Salman marah besar, dan langsung melakukan operasi milier, Sabtu, 26/3/2022. Koalisi pimpinn Saudi lakukan serangan balik ke udara di Sanaa, Yaman. Balas dua drone menghantam Houthi Yaman, dan kota pelabuhan utama, Hodeidah usai serangan Jeddah.

Delapan orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Serangan itu juga menghantam infrastruktur penting. Serangan dari Saudi dan sekutunya, untuk mengusir Houthi. Gejolak menimbulkan korban tewas sampai 150.000 orang.

Kepuasan serangan balik diambil Raja Salman, setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak kelompok pemberontak Yaman, Houthi ke depot minyak Arab Saudi, Jumat lalu. Menurut Media pemerintah Arab Saudi, operasi militer bertujuan untuk melindungi sumber energi global dan memastikan rantai pasokan, tetap berjalan.

Kampanye militer ini, tampaknya terbuka, dengan koalisi bersikeras akan terus berlanjut sampai semua tujuannya tercapai. Pihak berwenang Arab Saudi, dilaporkan telah memperingatkan warga sipil Yaman untuk menjauh dari fasilitas minyak, Hodeidah. (dari berbagai sumber)

Laporan : Nurhayana Kamar

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU