Renungan Harian Katolik, Jumat 6 Mei 2022: Tujuan Hidup yang Benar

Renungan Harian Katolik Lentera Jiwa, Jumat 6 Mei 2022 berjudul: “Tujuan Hidup yang Benar“.

Renungan Harian Katolik Lentera Jiwa, Jumat 6 Mei 2022 dikutip dari halaman website renunganlenterajiwa. Sebagai penulis Fr. Karlos Tutratan.

Hari Biasa Pekan III Paskah (P)

- Iklan -

Kis. 9:1-20; Mzm. 117:1,2; Yoh. 6:52-59.

Setiap orang tentunya memiliki visi dan tujuan yang baik dalam hidupnya. Tujuan itu dibangun atas dasar harapan akan hidup yang lebih baik dan bernilai di masa yang akan datang.

Namun, untuk mencapai target itu, bukanlah sesuatu yang mudah melainkan hal yang membutuhkan usaha dan kerja keras.

- Iklan -

Tak heran berbagai upaya, usaha, perjuangan, bahkan pengorbanan dilakukan demi terwujudnya tujuan hidup yang lebih baik itu.

Bacaan pertama menampilkan sosok Saulus, si penjahat yang mengincar, menganiaya bahkan membunuh setiap orang yang percaya kepada Tuhan.

Tujuannya hanya demi ambisi untuk dikenal dan dihormati oleh Pemerintah Romawi dan orang banyak.

- Iklan -
Baca Juga:  Ramadan, Hampir "Pergi"

Namun, cara hidup serta tindakan semacam itu telah menghantar Saulus ke arah hidup yang salah.

Dalam kesesatan hidup itu, Allah menampakan diriNya kepada Saulus dalam perjalanan menuju Damsyik.

Pertemuan itu membuatnya mengenal Allah dan menghasilkan pertobatan total. Ketika menjadi murid Yesus, ia giat dan gencar mewartakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Sikap Saulus menunjukkan komitmen penyerahan diri yang utuh kepada Tuhan dan pengabdian kepadaNya.

Keputusan Saulus ini menggambarkan kesatuan dirinya dengan Tuhan, sebagaimana di dalam Injil dikatakan oleh Yesus sendiri bahwa, “Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia” (Yoh. 6:56).

Kata-kata Yesus ini membuktikan bahwa Allah selalu mengampuni dan mengasihi kita umatNya sekalipun kita berdosa.

Keberdosaan manusia tidak menjadi tolok ukur bagi Tuhan untuk menjadikan kita muridNya. Kita semua tak terkecuali dipanggil untuk tujuan yang sama yaitu, menghadirkan Allah kepada sesama dan dunia.

Baca Juga:  Siapa Sajakah yang Berhak Menerima Zakat Mal?

Kehadiran Allah amat dimungkinkan oleh cara hidup yang benar dan sesuai dengan kehendakNya.

Seturut kehendak Allah berarti, pikiran, kata-kata, tindakan kita harus searah dengan apa yang diinginkan Tuhan.

Kita tidak hanya berdoa dan berseru kepada Tuhan untuk memberikan hidup yang lebih baik, tetapi kita harus mampu mengontrol keinginan tak teratur, hawa nafsu, keegoisan, kesombongan, keangkuhan yang membuat kita sulit untuk bertobat.

Kisah-kisah dalam bacaan-bacaan hari ini mengajak kita semua untuk menghadirkan Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia dengan cara hidup yang benar sebagai wujud dari tujuan hidup yang benar itu.

“Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” (Yoh. 6:56)

Marilah berdoa:

Tuhan, tuntunlah kami untuk hidup dengan benar. Amin.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU