Renungan Harian Katolik Senin 16 Januari 2023: Berpuasa itu Bukanlah Berdasar pada Suatu Kebiasaan

Renungan Harian Katolik hari ini, Senin 16 Januari 2023 berjudul: “Berpuasa itu Bukanlah Berdasar pada Suatu Kebiasaan”

Renungan Harian Katolik hari ini, Senin 16 Januari 2023 dikutip dari halaman website thekatolik.com.

Renungan Harian Katolik Senin 16 Januari 2023

Pada Renungan Harian hari ini dapat kita baca dalam Bacaan Injil berpuasa itu bukanlah berdasar pada suatu kebiasaan ataupun aturan turun-temurun. Berpuasa itu berasal dari hati dan terlebih melihat situasi kebutuhan yang ada.

- Iklan -

Dengan demikian, tujuan dari berpuasa semakin terarah, yaitu melatih manusia untuk menempatkan diri pada posisinya; hidup seimbang, serta menghargai nilai-nilai yang menjunjung kemanusiaan melebihi aturan kaku dari cara berpuasa.

Baca Juga:  Apa Saja Balasan Menjaga Hak Allah?

Kita pun, dituntut untuk berpuasa. Hendaknya puasa yang kita lakukan bukan menjadi penghalang kita dalam mencinta, akan tetapi semakin mendekatkan kita pada Tuhan.

Berpuasa bukan hanya sekedar persoalan tidak makan atau tidak minum. Berpuasa juga bukan hanya melepaskan sejenak kelekatan-kelekatan yang selama ini kita miliki. Berpuasa tidak hanya membebaskan diri dari hal-hal yang kita senangi.

- Iklan -

Berpuasa berarti juga mau dan mampu menerima hal-hal baru yang baik dan yang menyelamatkan.

Menerima hal yang baru berarti harus siap berbenturan dengan kenyamanan lama yang selama ini ada dalam diri kita. Menerima hal yang baru berarti juga dibutuhkan kerendahan hati yang mendalam.

Baca Juga:  Ramadan Sebagai Bulan Transformasi

Puasa hanya diartikan tidak makan dan minum. Jadi puasa hanya dilihat secara jasmani saja, bukan dalam arti rohani.

- Iklan -

Menurut Injil Markus hari ini, berpuasa berarti suatu pengharapan akan persatuan yang penuh dengan Yesus yang akan datang.

Gereja juga memerintahkan kepada seluruh umatnya agar menjalankan perintah berpuasa. Perintah tertulis dalam perintah Gereja kelima yang berbunyi: Engkau harus menaati hari puasa wajib; yang berarti penyangkalan diri dan pertobatan, yang memperisapkan dalam pesta-pesta liturgi; mereka membantu agar memenangkan kekuasaan atas hawa napsu dan memperoleh kebebasan hati; (KGK no. 2043).

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU