Renungan Harian Kristen, Rabu 22 Maret 2023: Hati yang Berkobar-Kobar

Renungan Harian Kristen hari ini, Rabu 22 Maret 2023 berjudul: Hati yang Berkobar-Kobar.

Bacaan untuk Renungan harian Kristen hari ini diambil dari Kitab Lukas 24:32

Renungan harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Hati yang Berkobar-Kobar.

- Iklan -

Lukas 24:32 – Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”

Pengantar:

Emosi dalam kehidupan rohani sering diberi label negatif.

- Iklan -

Akan tetapi, renungan hari ini justru berbicara tentang emosi yang dikobarkan oleh Roh Kudus, sebagai bagian dari visi atau penglihatan dari Tuhan, yang harus ditanggapi dengan aksi nyata.

Memberi tanggapan terhadap emosi yang digerakkan oleh Tuhan supaya dapat menjadi seperti dimaksudkan Tuhan, bukanlah hal yang mudah. Dikatakan, diperlukan latihan.

Renungan Harian Kristen Rabu 22 Maret 2023

Kita perlu mempelajari rahasia hati yang berkobar-kobar.

- Iklan -

Ketika mendadak Yesus tampak kepada kita, dan hati kita pun berkobar-kobar, serta kita diberi visi atau penglihatan-penglihatan ajaib.

Baca Juga:  Bila Tiba Waktu Buka, Makan Dulu atau Salat Magrib Dulu?

Akan tetapi, kemudian kita harus belajar mempertahankan rahasia hati yang berkobar-kobar tersebut — hati yang dapat menghadapi apa pun.

Hati yang berkobar-kobar, yang dapat dipadamkan oleh hari yang biasa-biasa dan menjemukan, dengan tugas/kewajiban serta orang-orang yang itu-itu saja, kecuali kita telah mempelajari rahasia tinggal tetap dalam Yesus.

Kebanyakan kesukaran yang kita alami sebagai orang Kristen timbul bukan sebagai akibat dari dosa, melainkan karena kita tidak memperhatikan hukum-hukum sifat alamiah (natur) kita sendiri.

Misalnya, dalam hubungan emosi kita. Satu-satunya cara yang harus kita gunakan untuk menentukan apakah kita akan memberi ruang atau tidak bagi emosi tertentu dalam hidup kita adalah dengan menimbang-nimbang akibat akhir dari emosi itu.

Pikirkanlah masak-masak arah-nya secara logis, dan jika akibatnya adalah sesuatu yang tidak berkenan pada Allah, hentikan-lah itu secepatnya.

Akan tetapi, jika itu berupa emosi yang dikobarkan oleh Roh Allah dan kita tidak memberi ruang sebagaimana mestinya dalam hidup kita, ia itu akan menyebabkan suatu tanggapan atau reaksi yang kurang dari seperti dimaksudkan Allah.

Baca Juga:  Mengenal Akhlak Rasulullah, Sang Manusia Pilihan (1)

Hal itulah yang sering terjadi dengan orang-orang yang sentimentalis — orang-orang yang tidak realistis dan emosi-nya berlebihan.

Semakin tinggi emosi, semakin dalam kemungkinan terjadi penyimpangan, jika tidak dilatih pada tingkat yang diinginkan.

Jika Roh Allah telah menggerakkan kita, ambillah keputusan-keputusan yang cermat dan berpeganglah kuat-kuat atasnya, dan biarkan akibatnya seperti apa jadinya.

Memang, kita tidak dapat tinggal selama-lamanya di atas “gunung pemuliaan” kita*), menikmati cahaya pengalaman di puncak gunung (lihat Markus 9:1-9).

Akan tetapi, kita harus mematuhi terang yang kita terima di sana; kita harus menerapkan-nya ke dalam aksi/tindakan nyata.

Bila Allah memberi kita suatu visi atau penglihatan, kita harus menanggapinya saat itu, apa pun risikonya.

Catatan: Yang dimaksudkan tentu keadaan dengan emosi yang dikobarkan oleh Roh Kudus.

Demikian Renungan hari ini Rabu 22 Maret 2023 diambil dari Lukas 24:32 yang mengisahkan tentang Hati yang Berkobar-Kobar dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU