Renungan Harian Kristen, Sabtu 4 Maret 2023: Adakah Ini Benar tentang Diri Saya?

Renungan Harian Kristen hari ini, Sabtu 4 Maret 2023 berjudul: Adakah Ini Benar tentang Diri Saya?

Bacaan untuk Renungan harian Kristen hari ini diambil dari Kitab Kisah Para Rasul 20:24

Renungan harian kristen hari ini mengisahkan tentang Adakah Ini Benar tentang Diri Saya?

- Iklan -

Kisah Para Rasul 20:24 – Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

Pengantar:

Renungan hari ini, “Adakah Ini Benar tentang Diri Saya?” merupakan ajakan introspeksi.

- Iklan -

Apakah kita melayani dengan visi dan panggilan Tuhan yang jelas atau tidak.

Dikatakan, adalah lebih mudah melayani tanpa suatu visi dan tanpa panggilan karena dengan demikian kita tidak terganggu dengan tuntutan-Nya.

Akan tetapi, itukah yang berharga bagi saya atau Kristus?

- Iklan -

Renungan Harian Kristen Sabtu 4 Maret 2023

Adalah lebih mudah melayani atau bekerja untuk Tuhan tanpa suatu penglihatan (visi) dan tanpa panggilan, sebab dengan demikian kita tidak terganggu dengan tuntutan-Nya.

Akal sehat, ditambah polesan emosi kristiani menjadi pedoman kita. Kita boleh jadi lebih makmur dan berhasil dari perspektif dunia, dan lebih berhati santai, jika kita tidak pernah menerima jelas panggilan Allah.

Baca Juga:  Bolehkah Tinggalkan Salat Magrib Berjamaah Kerena Berbuka Puasa?

Akan tetapi, saat kita menerima amanat dari Yesus Kristus, ingatan akan apa yang Allah minta dari diri kita akan selalu hadir mendorong kita untuk melakukan kehendak-Nya.

Dengan demikian, kita tidak akan dapat bekerja bagi-Nya berdasarkan akal sehat.

Apakah yang benar-benar kita anggap berharga dalam hidup kita?

Jika kita belum ditangkap dan dikendalikan oleh Yesus Kristus dan belum menyerahkan diri kepada-Nya, kita akan mengira-ngira bahwa yang berharga dalam hidup kita adalah waktu yang kita putuskan untuk diberikan kepada Allah dan pemikiran atau gagasan kita tentang pelayanan.

Kita juga akan menganggap hidup kita sendiri berharga bagi kita.

Akan tetapi, Paulus menyatakan bahwa dia menilai hidupnya berharga hanya agar dia dapat menyelesaikan pelayanan yang telah diterimanya, dan dia menolak untuk menggunakan tenaganya bagi hal-hal yang lain.

Ayat dalam Kisah Para Rasul 20:24 menunjukkan suatu kejengkelan luhur Paulus karena diminta untuk mempertimbangkan dirinya.

Dia benar-benar tidak tertarik terhadap pertimbangan apa pun selain melaksanakan pelayanan yang diterimanya.

Baca Juga:  Introspeksi Diri Terhadap Perjalanan Ibadah Ramadan (1)

(“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah”. Kisah Rasul 20:24).

Praktik pelayanan kita kepada Tuhan sesungguhnya mungkin bersaing dengan penyerahan diri total kepada-Nya.

Pekerjaan pelayanan kita dapat ditumpangi argumen ini, yang kita katakan kepada diri kita sendiri, “Lihatlah betapa bergunanya dirimu di sini, dan lihatlah betapa tinggi nilaimu dalam pekerjaan seperti ini.”

Sikap tersebut tidak menempatkan Yesus Kristus sebagai Penuntun atau Pandu kita ke tempat mana kita harus pergi, tetapi kita menggunakan penilaian kita sendiri sebagai penuntun ke tempat mana kita (menurut kita) paling berguna.

Jangan sekali-kali mempertimbangkan apakah kita berguna atau tidak, tetapi pertimbangkanlah selalu bahwa “kamu bukan milik kamu sendiri” (1 Korintus 6:19). Kita adalah milik-Nya.

Demikian Renungan hari ini Sabtu 4 Maret 2023 diambil dari Kisah Para Rasul 20:24 yang mengisahkan tentang Adakah Ini Benar tentang Diri Saya? dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU