Sebulan Dikepung Banjir, Warga Kelurahan Tempe Mulai Mengeluhkan Kurangnya Air Bersih

FAJARPENDIDIKAN.co.id-Ratusan orang terpaksa meninggalkan rumah-rumah dan lahan-lahan pertanian mereka untuk menghindari banjir di Kabupaten Wajo.

Pihak berwenang memerintahkan warga Kecamatan Tempe, Sabbangparu, Pammana, Belawa, Tamasitolo, Bola, dan Sajoanging, untuk mengungsi setelah permukaan sungai-sungai yang mengalir masuk ke kecamatan itu terus meningkat menyusul hujan lebat.

Baca Juga:  IAIN Bone Tindaklanjuti MoU Kakan Kemenag, Jalin PKS dengan KUA

“Sudah satu bulan lebih banjirnya, tapi baru 2 hari ini lebih parah sampai menggenangi lantai rumah sedalam lutut orang dewasa. Saya mengungsi dari kemarin pagi dan sekarang pengunsi bertambah menjadi 6 KK,” kata Besse Sehuni, salah satu pengungsi di Jalan Kandea, Kelurahan Tempe, Kecamatan Tempe, Wajo.

- Iklan -
Baca Juga:  Hari Jadi Sinjai ke-460, Disdik Raih Penghargaan
Walau sebagai rumah warga adalah rumah panggung, namun tingginya genangan air membuat rumah itu tetap terendam.

Banjir juga menghalangi jalan-jalan yang biasanya dilalui kendaraan membuat keadaan semakin memburuk.  “Disini, di posko sudah dua malammi belum ada air bersih di pakai memasak,” keluh Besse.

Basse dan para pengungsi terdampak  lainnya berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan khususnya air bersih dan bahan makanan. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU