Sejarah Kekaisaran Persia, Masa Kejayaan, Kepercayaan, Keruntuhan dan Peninggalan

Kekaisaran Persia Pertama atau disebut Kekaisaran Akhemeniyah adalah pusat budaya, agama, sains, seni, dan teknologi global selama lebih dari 200 tahun sebelum jatuh ke tangan Alexander Agung.

Kekaisaran Persia (bahasa Persia: شاهنشاهی ایران, Šâhanšâhiye Irân, Kekaisaran Iran) adalah rangkaian monarki-dinasti yang berpusat di Persia/Iran dari masa Kekaisaran Akhemeniyah pada abad keenam sebelum masehi sampai Dinasti Qajar pada abad 20 M. Sejarah Kekaisaran Persia. Masa Kejayaan Kekaisaran Persia. Keruntuhan Kekaisaran Persia.

Kekaisaran Persia adalah sebutan untuk serangkaian dinasti yang pernah berkuasa di wilayah Persia atau saat ini dikenal sebagai Iran.

Masa kekaisaran ini berlangsung selama beberapa abad, tepatnya dari abad ke-6 SM sampai abad ke-20 Masehi. Kekaisaran Persia Pertama didirikan oleh Koresh Agung atau Cyrus the Great sekitar 550 SM.

- Iklan -

Kekaisaran ini berkembang menjadi salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah yang wilayahnya membentang dari Semenanjung Balkan di Barat hingga Lembah Indus, di Timur.

Sejarah Kekaisaran Persia

Jauh sebelum Kekaisaran Persia berdiri, Peradaban Persia dimulai sejak 3000 SM. Sebelum terbentuk kekaisaran, di wilayah ini telah hidup suku-suku semi-nomaden yang memelihara ternak di dataran tinggi Iran.

Pada abad ke-7 SM, Suku Medes menjadi simbol pendiri bangsa dan juga membentuk kerajaan Iran pertama. Kemudian pada abad ke-6 SM, Koresh Agung, yang memimpin salah satu suku, mulai mengalahkan kerajaan-kerajaan terdekat, seperti Media, Lydia, dan Babel.

- Iklan -

Koresh Agung inilah yang mendirikan Kekaisaran Persia Pertama atau Kekaisaran Akhemeniyah pada 550 SM.

Pada masa pemerintahan Koresh Agung (550-530 SM), Kekaisaran Persia Pertama berkembang menjadi negara adidaya pertama di dunia yang berdiri di tiga situs peradaban kuno, yaitu Mesopotamia, Lembah Sungai Nil, dan Lembah Sungai Indus.

Baca Juga:  Pasar Persaingan Sempurna: Pengertian, Karakteristik dan Contohnya

Masa Kejayaan Kekaisaran Persia

Masa Kejayaan Kekaisaran Persia
Masa Kejayaan Kekaisaran Persia

Masa Kejayaan Kekaisaran Persia berlangsung pada saat Darius Agung berkuasa (522-486 SM). Pada periode ini, kekuasaan Kekaisaran Persia membentang dari Kaukasus dan Asia Barat ke Makedonia (sekarang Balkan), Laut Hitam, Asia Tengah, dan bahkan Libya serta Mesir.

- Iklan -

Selain itu, beberapa hal penting lain yang dilakukan oleh Darius Agung adalah sebagai berikut.

  • Memperkenalkan mata uang dan ukuran timbangan
  • Memperkenalkan Bahasa Persia Kuno
  • Memindahkan ibu kota ke Susa
  • Membangun Persepolis (kompleks seremonial besar Kekaisaran Persia)
  • Membangun terusan di antara Sungai Nil dan Laut Merah
  • Membangun jalan raya
  • Kehidupan Kekaisaran Persia

Bangsa Persia umumnya mengandalkan perekonomian pada sektor pertanian dan beternak hewan seperti domba dan biri-biri. Di sisi lain, bangsa Persia juga dikenal akan penciptaan karya seni mereka yang luar biasa.

Berbagai kesenian dan kebudayaan yang berkembang adalah seni ukir, pengolahan logam, tenun, dan arsitektur. Salah satu hasil kebudayaan dari masa Kekaisaran Persia dapat ditemukan di kompleks makam kuno, Naqsh-e Rustam.

Di tempat ini dapat ditemukan relief-relief yang terukir pada batu-batu besar.

Kepercayaan Kekaisaran Persia

Banyak orang menganggap Persia identik dengan Islam, padahal Islam baru menjadi agama dominan di Kekaisaran Persia setelah penaklukan Arab pada abad ke-7 Masehi.

Pada awal berdirinya kekaisaran, agama yang dianut masyarakatnya adalah Zoroastrianisme. Zoroastrianisme adalah salah satu agama monoteistik tertua di dunia yang saat ini masih dianut oleh beberapa masyarakat Iran dan India.

Baca Juga:  Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Perubahan Sosial yang Wajib Diketahui

Agama yang kemungkinan besar muncul antara 1500-500 SM ini mengajarkan pengikutnya untuk menyembah satu dewa, daripada banyak dewa yang disembah oleh kelompok Indo-Iran sebelumnya.

Raja-raja Akhemeniyah adalah penganut Zoroastrianisme yang taat. Kendati demikian, Koresh Agung adalah raja yang toleran dan mengizinkan rakyatnya untuk memilih agamanya sendiri.

Keruntuhan Kekaisaran Persia

Kekaisaran Persia memasuki periode kemunduran setelah invasi yang gagal ke Yunani oleh Xerxes I pada 480 SM. Pertahanan atas tanah Persia harus dibayar mahal hingga menghabiskan dana kekaisaran. Hal ini kemudian menyebabkan kenaikan pajak yang memberatkan rakyat Persia.

Pada 330, Akhemeniyah akhirnya jatuh ke tangan Alexander Agung dari Makedonia. Setelah runtuhnya Kekaisaran Persia Pertama, terdapat beberapa dinasti yang berkuasa di wilayah ini.

Dinasti-dinasti tersebut adalah Kekaisaran Seleukus (330-248 SM), Kekaisaran Parthia (248 SM-224 M), Kekaisaran Sassania (226-651 M), Islam Persia (700-1400 M), dan Dinasti Qajar hingga abad ke-20.

Para penguasa berikutnya berusaha mengembalikan Kekaisaran Persia ke masa-masa kejayaan seperti yang dilakukan Akhemeniyah.

Meskipun Dinasti Qajar sempat membuat Kekaisaran Persia sebagai salah satu pusat perkembangan Islam, tetapi tetap tidak dapat menandingi kejayaan yang dicapai Koresh Agung dan Darius Agung.

Peninggalan Kekaisaran Persia

Peninggalan Kekaisaran Persia
Peninggalan Kekaisaran Persia.
  • Persepolis
  • Naqsh-e Rustam
  • Harta Karun Oxus.
- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU