Sejarawan Temukan Tempat Persembunyian Yahudi dari Nazi

Para penggali di kota Lviv, Ukraina Barat, menemukan tempat persembunyian baru di saluran pembuangan air, di mana sejumlah orang Yahudi melarikan diri dari pendudukan Nazi selama Perang Dunia II.

Sejarawan lokal Hanna Tychka mengatakan, ada lebih dari 100.000 orang Yahudi atau sekitar sepertiga dari populasi kota saat itu, yang dibunuh oleh Nazi.

Beberapa di antaranya berhasil melarikan diri, di antaranya adalah ayah dan anak, Ignacy dan Krystyna Chiger, yang berhasil melarikan diri dari ghetto Yahudi dengan menggali terowongan menuju sistem pembuangan air kota, dan kemudian menulis pengalamannya dalam sebuah buku.

- Iklan -

Tychka dan penggali lokal mengatakan, akhir-akhir ini menemukan daerah yang ditinggali keluarga Chiger pada 1943-1944, dengan menggunakan buku sebagai petunjuk. Keluarga Chiger menggali terowongan sepanjang 7 meter menuju saluran pembuangan air dari barak ghetto, menghancurkan dinding beton saluran pembuangan yang tebalnya 90 cm.

Baca Juga:  10 Alat Musik Tradisional di Indonesia yang Paling Populer

Ukraina, pada September dan Oktober ini, akan memperingati 80 tahun penembakan massa terhadap sekitar 34.000 warga sipil di jurang berhutan Babyn Yar di ibu kota Kyiv, salah satu pembantaian tunggal Yahudi terbesar selama Holocaust.

Di tempat penampungan yang lebih besar, tim menemukan artefak yang mereka yakini digunakan oleh keluarga-keluarga yang bersembunyi, termasuk piring berkarat, patung domba, dan bekas karbida yang digunakan untuk lentera. Mereka juga menemukan sisa pecahan kaca yang diletakkan di sela-sela batu bata tembok untuk mencegah tikus mencuri makanan.

- Iklan -
Baca Juga:  6 Gunung Tertinggi di Indonesia yang Paling Menarik Dan Memukau

Tychka juga menunjukkan pipa yang diyakini sebagai sumber air minum para keluarga. Keluarga Chiger adalah bagian dari grup besar yang juga mencakup Halina Wind Preston, yang saat itu berusia awal 20-an. Dari jumlah anggota yang awalnya 21 orang, hanya 10 orang termasuk keluarga Chiger dan Halina Wind Preston yang berhasil selamat dari cobaan itu. Hal ini diungkapkan putra Halina, yaitu David Lee Preston.

Sisanya tidak bisa menahan kondisi di dalam saluran pembuangan untuk waktu lama dan pergi, dan kelompok itu terus menerus menghadapi kemungkinan diketahui oleh Nazi.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU