Sempurnakan VMTS 2020-2024, FKM Unhas Gelar Pertemuan Virtual

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dalam rangka penyempurnaan draft Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Stretegis (VMTS) 2020-2024, FKM Unhas melakukan pertemuan pada hari Kamis, 28 Mei 2020.

Pertemuan ini dilaksanakan secara online dan dihadiri oleh 35 orang stakeholder internal FKM Unhas mulai dari unsur pimpinan, yaitu Dekan, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris GPM, Ketua dan Sekretaris Departemen, Ketua Program Studi, serta Tim penyusunan Renstra FKM.

Dalam sambutannya Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan follow up dari pertemuan rutin yang telah dilakukan oleh tim penyusun renstra sebelumnya.

- Iklan -
Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

“Teman-teman tim penyusun renstra sudah melakukan pertemuan lima kali dan telah dihasilkan draft VMTS FKM Unhas 2020-2024 dan tim sudah berusaha mengakomodir semua kepentingan yang akan dihadapi selama lima tahun kedelan,” Jelas Aminuddin.

Dr Aminuddin menjelaskan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan masukan dari stakeholder internal sehingga renstra yang telah disusun betul-betul mengakomodir seluruh kepentingan FKM lima tahun mendatang.

“Kami sangat berharap para guru besar, ketua prodi/departemen bisa memberi masukan sehingga  renstra yang telah disusun betul-betul mengakomodir seluruh kepentingan FKM lima tahun mendatang. Apapun yang menjadi keputusan bersama itulah yang terbaik untuk FKM,” ungkapnya.

- Iklan -
Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Kegiatan ini dimulai dari pemaparan Ketua Tim Penyusun Renstra FKM Unhas, setelah itu dilanjutkan dengan sumbang  saran dari para peserta.

Ketua Tim Penyusun Renstra FKM Unhas, Dr Fridawaty menyampaikan bahwa ada beberapa isu strategis tingkat regional, nasional dan internasional yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Renstra FKM 2020-2024.

“Isu-isu strategis yang menjadi perhatian penyusunan renstra baik tingkat regional, nasional dan internasional yang perlu dipertimbangkan yaitu yang dengan  permasalahan public health, kampus merdeka, profesi kesmas, WCU, digitalisasi dan new normal,” jelas Dr Frida. (FP)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU