Siswa SMA Islam Athirah 1 Makassar Belajar Public Speaking Bersama Binus University

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Kelas inpirasi bagi kelas XII kembali digelar SMA Islam Athirah 1 Makassar secara virtual, Senin (22/02/2021). Sejumlah 83 partisipan mengikuti kegiatan ini melalui aplikasi konferensi video Zoom Meeting. Kegiatan ini merupakan salah satu program sukses kelas XII menuju perguruan tinggi. Kali ini “Kelas Inspirasi” menghadirkan narasumber dari Communication Department Binus University, Ferane Aristrivani Sofian.

Pemaparan narasumber terbagi dalam beberapa bagian yaitu What is public speaking? How to overcome the fear of public speaking? Boosting your confidence before you speak, dan pada bagian akhir praktek public speaking dari salah seorang siswa.

Pada bagian awal pemaparannya, Ferane Aristrivani Sofian menjelaskan bahwa public speaking adalah ketika kita berbicara pada jumlah audience yang banyak.

- Iklan -

“Pada intinya public speaking adalah ketika kita berbicara pada jumlah audience yang banyak, atau satu orang kepada banyak orang. Dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi, public speaking saat ini tidak hanya face to face, sekarang ini juga melalui media,” ujar Ferane.

Ferane juga menambahkan bahwa ungkapan “Good speakers are born, not made” adalah salah.

“Good speakers are born, not made” ungkapan bahwa orang yang pandai berbicara itu memang sudah bakatnya, dari sananya adalah salah. Pada dasarnya setiap orang bisa berbicara di depan umum, tetapi tidak asal. Hilangkan dulu pemikiran bahwa saya tidak berbakat, diganti dengan saya bisa mempelajari public speaking ini,” tambahnya.

- Iklan -
Baca Juga:  SD Inpres Panaikang 2/1 Makassar Laksanakan Pesantren Kilat

Dalam kegiatan ini juga dijelaskan beberapa cara yang dapat dipelajari untuk mengatasi rasa takut yang timbul ketika berbicara di depan umum dan dapat meningkatkan rasa percaya diri yaitu (1) Practicing positive self-talk (bicara yang positif kepada diri Anda, jangan biasakan mengucapkan saya tidak bisa, tetapi ubah menjadi saya bisa), (2) Know your audience & know your room (mengetahui audience yang akan dihadapi dan ruangannya seperti apa), (3) Prepare your material (persiapkan materinya), (4) Practice, practice, practice (praktikkan, coba berkali-kali dan akan lebih baik jika bisa latihan di depan teman atau keluarga sehingga bisa memberikan feedback apa yang perlu diperbaiki dan sebagainya).

Narasumber kemudian menjelaskan beberapa hal terkait organizing your speech yang dibagi dalam tiga bagian.

“Pada dasarnya dalam organizing your speech fundamentalnya ada tiga bagian yang perlu diperhatikan yaitu: (1) the introduction, (2) the body, dan (3) the conclusion. Penjelasannya adalah pada bagian introduction, ketika memulai sebuah pembicaraan harus tetap ada intronya. Intro juga bisa dimulai dari illustrasi, humor, quote, atau dengan sesuatu yang membuat audience memperhatikan Anda. Sesuatu yang misalnya tidak perlu dijawab, tidak perlu semua audience menjawab, tetapi audience mungkin dapat berpikir,” ujar Ferane.

- Iklan -
Baca Juga:  Milad Ke-40 Tahun Islamic School Athirah, "Sinergi Dan Inovasi Untuk Kontribusi Berkelamjutan"

The body adalah bagian terbesar dalam speech/public speaking. Di dalam body kalian akan menyampaikan maksud utama dari pembicaraan kalian. Oleh karena itu di dalam body harus dibuat outline, harus ada main material, harus ada kerangka utamanya yang nanti disupport dengan fakta-fakta, contoh-contoh, pengalaman pribadi, dan sebagainya. Salah satu tips dalam body adalah use transition and signpost. Transition (Transisi) adalah ketika kalian akan pindah dari satu ide ke ide yang lain, kemukakan inti pembahasan sebelumnya kemudian dilanjutkan apa garis besar yang akan dipaparkan. Sedangkan signpost adalah frasa-frasa kecil yang membuat audience paham ke arah mana pembicaraan kita.

“Conclusion atau closing. Jangan lupa di setiap pembicaraan Anda seharusnya membuat summary. Setelah summary bisa langsung gunakan quotes dan jangan lupa setiap akhir pembicaraan public speaking ucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih tersebut berarti Anda respect kepada audience yang telah mendengarkan Anda,” tambahnya.

Pada sesi praktek public speaking, narasumber memberikan 6 pilihan gambar dan meminta perwakilan siswa untuk mencoba praktek public speaking dengan menggunakan material gambar tersebut. Muhammad Afiq Walid dari kelas XII MIPA 2 mencoba mempraktekkan public speaking-nya dengan merangkai ke-6 gambar tersebut menjadi sebuah cerita yang berhubungan dengan masa pandemi. Setelah sesi praktek dilanjutkan dengan quiz menarik menggunakan aplikasi Kahoot.(*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU