Temu Gembira SMAN 3 Makassar 2022, Kenang Masa Sekolah saat “Aku Bahagia”

Temu Gembira Alumni SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri) 3 Makassar, digelar Pengurus IKA (Ikatan Alumni) SMAGA, singkatan dari SMA yang terletak di Jl. Baji Areng Makassar , bersama Penitianya, pada 30 – 31 Juli 2022. Acara yang digelar di kompleks Villa Rindu Alam, di kota wisata yang berjuluk “KOTA BUNGA” itu, terbilang sukses besar.

Untuk pertama kalinya, acara ajang silaturrahmi alumni SMAGA dari seluruh angkatan, sejak digelarnya pada tiga tahun lalu, pesertanya membludak. Sangat jauh bandingannya, bila dibandingkan dengan acara serupa pada tahun pertama dan kedua sebelumnya.

Menurut catatan Nurwahidah, alumni angkatan 81, yang mengikuti acara tersebut mulai dari tahun pertama, pesertanya sangat sedikit, dibanding tahun ini. ‘’Paling – paling hanya ada lima orang dari setiap perwakilan angkatan’’, katanya.

- Iklan -

Jumlah pesertanya tahun ini,360 orang, tidak termasuk hitungan yang membawa keluarganya. Karena keluarga yang ikut serta, tidak masuk dalam konsentrasi peserta yang dipusatkan di kompleks Villa Rindu Alam. Mereka masing-masing menginapkan keluarganya di penginapan luar.

Itupun Jumah tersebut, sudah dibatasi. Panitia jauh – jauh sebelumnya, sudah memperingatkan, pesertanya terbatas. Panitia hanya bisa menerima pendaftar, 300 orang.

Sehingga, 10 hari jelang pemberangkatan, pendaftaran sudah ditutup. Namun, panitia akhirnya, masih menerima penambahan sebanyak 60 orang, karena besarnya peminat yang ingin mengikuti acara tersebut. Tercatat yang mendaftar lewat WhatsApp Panitia, mencapai 600.0rang.

- Iklan -

Dari 360 peserta, delegasi terbesar dari Angkatan 81. Menurut Burhamzah, Ketua Angkatan 81, rombongan dari Angkatan 81, berjumlah 58 orang. Sedangkan acara diikuti, mulai dari Angkatan 80 sampai lulusan terakhir. Tak heran, dalam lomba-lomba yang digelar Panitia, Angkatan 81 yang mendominasi penerimaan hadiah.

Galeri Foto

“Ada Angkatan yang Ngembek”

Akibat tidak tertampungnya seluruh pendaftar, ada perwakilan Angkatan yang ‘’ngambek’’, dan memutuskan untuk menggelar acara serupa khusus angkatannya di luar Provinsi Sulawesi Selatan. Mengapa dibatasi?

- Iklan -

Selain faktor, tidak adanya hotel yang menampung jumlah yang sebesar tersebut, Panitia berkomitmen memberikan kenyamanan kepada peserta TEMU GEMBRA. Daya tampung Villa Rindu Alam, sangat kecil dibanding jumlah pendaftar. Dalam keadaan normal, Vila Rindu Alam hanya bisa menampung 200 orang. Sehingga Panitia mengambil inisiatif, pesefta perempuan yang menempati kamar-kamar hotel, meski terpaksa melebihi muatan kamar dan peserta laki-laki tidur di halaman kamar.

Meski demikian, tidak terjadi adanya gontok – gontokan, protes dan keluhan dari peserta. Mereka semua dapat menerima kondisi. Meskipun yang laki-laki harus tidur dengan terpaan udara bebas, dinginnya Malino. Mereka terlihat sangat enjoy dan sangat menikmati.

Panitianya bahkan rela tidur dibawah tenda kemah. Saking puasanya, peserta malahan selalu menyapa Ketua IKA, H.Arief Manyingarri dan Ketua Panitia, Alamsyah dengan mengacungkal jempol, “SUKSES”, setiap berpapasan. “Sukses Pak Manyingarri, sukses pak Manyingarri”, sapanya. “Ahlamdulillah, Alhamdulillah”, sapaan balik Manyingarri. Masalahnya, itulah hotel yang terbesar yang ada di Malino.

Tidak adanya keluhan dari peserta, Itu mungkin, karena luar biasanya pelayanan Paniia. Mereka benar- benar membuktikan janjinya. Memberikan kenyamanan. Seperti yel – yel yang diteriakkan MC (Master Of Ceremony) Dewi Tasman dan Muhammad Restu Rusdi, TEMU GEMBIRA SMAGA Makassar! dijawab peserta ‘’AKU BAHAGIA’’.

Mulai dari kenyamanan faktor transportasi. Dari 9 armada, satu mobil Patwal Polisi, dua mobil bus Brimob dan 6 bus Pariwisata dan bus bandara, peserta menikmati perjalanan yang nyaman,tanpa desak-desakan. Tidak terdengar ada peserta yang tidak kebagian tempat duduk di mobil dan makan. Bahkan terjadi ‘’banjir’ makanan.

Acara panggung hiburan di malam harinya, yang ditampilkan perwakilan dari semua Angkatan, juga benar – benar menjadi tontanan yang menarik dan menghibur. Para Angkatan menampilkan kebolehan dari kreativitas angkatannya, semuanya tampil memukau penoton. Terkenang masa sekolah. Seolah masih berada dalam suasana sekolah dulu.

Lagu-lagu vocal grup dan nyanyi solo, semuanya menyajikan nuansa sekolah. Penonton pun larut dengan berjoget. Saking semarak dan banyaknya tampilan per angkatan, Biduanita yang didatangkan Panitia untuk menghibur peserta, hanya sempat menampilkan satu buah lagu. Hingga tidak terasa, panggung hiburan larut sampai pukul 24.00. Sehingga acara senam, yang ditampilkan Panitia, esok paginya, tidak semua peserta mengikutinya.

Namanya saja TEMU GEMBIRA, memang harus menyajikan kenyamanan. Gembira dan membahagiakan, seperti yel – yel yang dikemas panitia. Dan Panitia membuktikannya, “AKU BAHAGIA”.

Acara TEMU GEMBIRA pun, tidak sekedar menjadi acara hura-hura dan silaturrahmi. Ada penanaman sejumlah pohon di sekitar Villa Rindu Alam, yang dilakukan penanamannya secara simbolis oleh, Ketua IKA SMAGA, H.Aief Manyingarri, Muhammad Hasyir Thaha yang juga Ketua Umum IKAJOSS (Ikatan Alumni Jogya Sulawesi Selatan) dan Tasrif Husen dari Perwakilan 81, serta H.Guntur dari Perwakilan Angkatan 83.

Dipredikasi, peserta TEMU berikutnya akan lebih besar lagi. Dan ajang tersebut, tidak sekedar silaturrahmi serta hiburan. Bisa menjadi ajang pasar potensial untuk usaha/bisnis. Mereka yang hadir, rata – rata punya duit dan berhasil dalam meniti perjalanan hidupnya. Contohnya, Hasyir Thaha, sukses membina beberapa perusahaan yang berada di bawah payung TEG (Tha Enggineering Grup), Tasrif Husen, Developer dan H.Manyingarri, bisnis tanah kapling.

Liputan: Nurhayana Kamar (Penulis juga alumni SMAGA Angkatan 81)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU