Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Melalui Gernas Bangga Buatan Indonesia

Puncak acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) digelar di Gedung Gadis, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kamis (20/10). Acara tersebut diramaikan oleh kelompok Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) hingga berbagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sulawesi Barat (Sulbar).

Berbagai produk, mulai dari kerajinan masyarakat hingga hasil olahan pertanian pun memenuhi stan pameran acara ini. Rina, siswi SMKN Rea Timur yang juga menjadi salah satu pengisi stan, menyajikan berbagai produk olahan dari sekolahnya.

Beberapa produk yang dipasarkannya adalah bandeng presto, selai nanas, roti, dan minyak kelapa. Pertama kali mengikuti pameran seperti Gernas BBI, Rina mengaku tak hanya menemukan banyak pembeli dari berbagai tempat, namun juga bisa mendapat pengalaman baru.

- Iklan -

“Di sini saya bisa bertemu banyak pembeli dan juga saya bisa bertemu dengan teman-teman baru dari SMK lain di Sulbar,” tutur siswi jurusan agribisnis tersebut.

Metode pembayaran QRIS juga menjadi hal baru bagi Rina. Metode pembayaran non tunai tersebut memungkinkan pembayaran dilakukan tanpa membutuhkan uang tunai, cukup dengan fitur pindai kode QR yang sudah tersedia di berbagai aplikasi perbankan atau uang digital.

Dengan majunya teknologi informasi dan media sosial, sudah cukup menjadi alasan bagi Rina untuk menjadi wirausahawan selepas lulus SMK nanti. Salah satu produk yang ia yakin telah ia kuasai saat ini adalah bandeng presto, yang tidak lain adalah salah satu produk SMK-nya saat ini.

- Iklan -

“Karena saya di sekolah sudah belajar membuatnya (bandeng presto), saya sudah mengerti bagaimana membuatnya, memahami bagaimana menghitung biaya-biayanya. Jadi saya akan coba membuat bandeng presto saat mulai wirausaha nanti,” tuturnya. Selain bandeng presto, Rina juga tertarik untuk mengolah tempe.

Hal tersebut diamini oleh Musmawati, guru sekolah tempat Rina belajar. Menurutnya, momen seperti ini sangat langka di mana ia bisa menjangkau pembeli dari berbagai daerah.

“Kami selama ini sudah mencoba berinovasi namun, hanya bisa menjangkau pembeli dari sekitar sekolah saja. Di sini kami bisa bertemu pembeli dari berbagai tempat,” jelasnya.

- Iklan -

Dengan mengikuti acara seperti ini, ia berharap bisa memotivasi para peserta didik untuk menjadi wirausahawan selepas lulus nanti. Bu Mus juga mengaku, selanjutnya ia akan mulai mempromosikan produknya di media sosial.

“Semoga anak-anak ini selepas lulus dari SMK pertanian, dari ilmu-ilmu yang sudah mereka dapatkan, bisa mereka aplikasikan di kehidupan mereka mendatang. Mungkin dimulai dari UMKM dan bisa berinovasi selanjutnya,” ucapnya. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU